Home / Romansa / Simpanan Nyonya CEO / Bab 21. Cindy Penasaran

Share

Bab 21. Cindy Penasaran

Author: Andy Lorenza
last update Last Updated: 2024-06-15 04:25:35

Cindy bukannya ikut kaget ketika Roy mengatakan jika saat itu jam telah menunjukan pukul 9 pagi, ia malah sunggingkan senyum.

“Loh, kenapa Tante malah tersenyum?” tanya Roy penasaran.

“Hemmm, aku tahu hari ini hari kerja dan semestinya masuk kantor tapi nggak perlu kamu pikirin itu semua kan yang punya kantor dan perusahaan itu aku. Kamu lupa ya, Roy?” jawab Cindy dengan santainya dan kembali diiringi senyumnya.

“Nggak lupa kok Tante, tapi gimana dengan para karyawan di sana melihat aku juga nggak masuk kantor hari ini?” Roy menjelaskan kekuatirannya.

“Gampang, nanti aku hubungi Tari memberi tahunya kalau kita ada kegiatan dan urusan di luar kota. Kamu kan asisten pribadiku jadi udah sepatutnya pula ikut jika memang ada urusan penting di luar kantor,” tutur Cindy.

“Dengan memberi tahu Mbak Tari seperti itu apa nanti nggak ada karyawan yang merasa gimana dan bertanya-tanya tentang aku yang nggak ikut masuk kerja hari ini, Tante?” Roy kembali bertanya ingin memastikan jika tidak masukny
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 22. Alamat Palsu

    “Maaf Pak, numpang tanya apa benar alamat ini berada di kawasan perumahan ini?” tanya Roy pada Satpam sambil menunjukan pesan WA di ponselnya yang diberikan Ronal sahabatnya itu.“Ya benar, dan kebetulan rumah yang ada di alamat itu rumah yang aku jaga sekarang. Kamu dari mana? Dan ingin bertemu dengan siapa?” jawab Satpam itu balik bertanya.Roy tak langsung menjawab, tiba-tiba saja hadir keraguan di hati pasalnya rumah yang dijaga Satpam itu sangat besar dan mewah tak seperti kos-kosan.“Aku dari desa Pak, aku ke sini ingin bertemu dengan Ronal. Apakah dia tinggal di rumah ini?”Sekarang giliran Satpam itu yang terlihat bingung akan pertanyaan yang dilontarkan Roy.“Ronal? Tidak ada yang bernama Ronal di rumah ini, mungkin temanmu itu salah memberikan alamat.”Terdengar tarikan napas yang berat dari Roy, apa yang membuatnya tadi ragu bertanya ternyata benar adanya.“Mungkin juga Pak, akupun saat turun dari taksi tadi juga ragu jika alamat yang diberikan sahabatku itu berada di kawas

    Last Updated : 2024-06-15
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 23. Kepolosan Roy

    “Aku pemilik rumah ini, Kamu tamatan apa?”“SMA Bu.”Angel nampak terkejut mendengar jawaban dari Roy.“Nekad sekali dia, hanya berijasah SMA datang ke Jakarta mencari pekerjaan. Tapi aku lihat dia orangnya polos dan jujur, mungkin temannya itu memang sengaja memberikan alamat yang salah hingga Roy menyasar ke rumah ini. Kasihan, tapi tentu saja aku nggak bisa menerimanya bekerja di kantor sebagai Office Boy untuk saat ini. Apa dia mau aku pekerjakan di rumah ini merawat taman untuk sementara waktu?” gumam Angel dalam hati, di samping merasa kasihan ia juga melihat sosok Roy pria yang polos dan jujur.Angel kemudian bertanya kembali.“Lalu sekarang kamu akan mencari temanmu itu ke mana?”Roy menarik napas dalam-dalam, rasa kesal dan sedih di hatinya bertambah dengan sebuah kekecewaan.“Entahlah Tante, aku juga bingung harus mencarinya ke mana. Sementara ponselnya tidak aktif sejak aku tiba di kota ini.”Untuk beberapa saat lamanya Angel memperhatikan Roy dari ujung kaki hingga ujung k

    Last Updated : 2024-06-16
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 24. Baru Sadar Dibohongi

    “Ya sudah, aku nggak akan bertanya masalah gaji lagi. Nanti aku akan memberimu berupa uang jajan saja ya? Dan itu nggak akan aku pastikan setiap akhir bulan, kapan aku mau memberimu dan berapapun jumlahnya kamu nggak boleh menolaknya,” tutur Angel.Roy tersenyum lalu menganggukan kepalanya.“Iya Tante, terima kasih. Kapan aku mulai bekerja?”Angel kembali tersenyum, baru kali ini ia melihat kepolosan yang benar-benar nyata dari sosok pria muda di jaman yang modern terlebih di Ibu Kota itu.“Hemmm, sabar. Kamu nyantai aja dulu di rumah ini, sebaiknya sekarang kamu masukan dulu barang-barang bawaanmu itu ke dalam kamar yang dulu juga di tempati pekerja taman di rumah ini.”“Bi Surti..” panggil Angel.“Ya Nyonya,” terdengar sautan dari ruang belakang diiringi datangnya seorang wanita yang tadi mengantarkan minuman untuk Roy.“Antarkan Mas Roy ini ke kamar yang dulu ditempati Pak Yana, dia aku pekerjakan menggantikan Pak Yana untuk mengurus taman di depan rumah.”Wanita berusia 40 tahunan

    Last Updated : 2024-06-16
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 25. Diajak Makan Malam

    “Nah, itu yang aku nggak tahu. Sementara sahabatnya itu nggak pernah datang bertamu ke rumah ini kata Pak Rudi, tapi aku nggak heran zaman sekarang apa saja bisa terjadi. Paling sahabatnya itu asal tulis alamat saja dan kebetulan pula tertulis alamat rumah ini,” jelas Angel yang mengganggap hal itu wajar terjadi dan sebuah kebetulan saja.“Aku juga melihat sosok Mas Roy baik orangnya dan tidak ada yang musti diwaspadai maupun dikuatirkan darinya meskipun kita baru mengenalnya,” ujar Bi Surti.“Ya, meskipun kita dituntut untuk tidak terlalu percaya pada orang yang baru dikenal, terlebih di kota besar seperti Jakarta ini. Namun kita juga bisa menilai mana sosok yang benar-benar bisa dipercaya, mana yang hanya berpura-pura baik saja. Suruh Roy sarapan dulu gih, Bi!” Angel meminta Bi Surti menemui Roy di perkarangan belakang dan menyuruhnya untuk sarapan dulu.“Baik Nyonya.”Tak terasa sudah seminggu pula Roy berada di rumah Angel sebagai pekerja taman, meskipun ditugaskan hanya untuk mer

    Last Updated : 2024-06-17
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 26. Terpaksa Berbohong

    Pagi itu di Desa Nelayan Pak Jaka kembali pulang dengan hasil tangkapan ikan yang lumayan banyak, seperti biasanya sambil menunggu langganan pembeli ikan-ikan yang ditaruh di depan rumah, Pak Jaka dan keluarga duduk di ruangan depan.“Ini kopinya Pak,” ujar Bu Ningsih pada Pak Jaka.“Makasih, Hesti udah berangkat sekolah belum?” tanya Pak Jaka.“Sudah barusan saja ia berangkat bareng teman-temannya,” jawab Bu Ningsih.“Oh ya, udah ada kabar dari Roy belum, Bu? Secara udah seminggu lebih dia di kota,” kembali Pak Jaka bertanya.“Belum ada Pak, tahu tuh anak diam-diam aja. Bentar tak ambil HP di kamar dulu buat nelpon dia,” Bu Ningsih berdiri dari duduknya menuju kamar mengambil HP, selang beberapa saat Bu Ningsih kembali lagi ke ruang depan duduk di samping suaminya.“Hallo Roy,” sapa Bu Ningsih melalui sambungan ponselnya.“Ya Bu,” sahut Roy.“Wah, kamu ini diam-diam aja padahal udah lebih seminggu kamu di kota. Bagaimana apa kamu udah dapat kerjaan?”“Maaf Bu, begitu aku tiba di Jaka

    Last Updated : 2024-06-17
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 27. Angel Tak Bahagia

    “Aku udah lebih lima tahun di sini, Mas. Diana dan Ratni baru 2 tahunan ini,” jawab Bi Surti sembari menjelaskan dua pembantu lainnya.“Berarti Bi Surti udah lama juga bekerja di rumah ini, Om Anton suami Tante Angel itu jarang pulang ya, Bi?”“Iya, dia sibuk di luar negeri. Palingan pulang dua bulan sekali, itu pun nggak menentu.”“Kok Tante nggak mempekerjakan supir pribadi sih Bi? Ke mana-mana selalu dia sendiri yang nyetir mobilnya,” rupanya Roy memperhatikan keanehan yang tidak biasa dilakukan seorang direktur perusahaan, yang ke mana-mana nyetir sendiri tanpa supir pribadi. “Iya Mas Roy, kasihan Nyonya. Tuan Anton juga orangnya genit, Diana sering digodanya di belakang Nyonya,” ujar Bi Surti, membuat Roy terkejut.“Waduh, berani sekali Om Anton itu. Apakah Tante tidak pernah mengetahui kelakuannya itu, Bi?”“Ya nggak lah, Mas. Karena Tuan menggodanya saat Nyonya nggak di rumah, atau saat Tuan Anton pura-pura ada perlu mencari sesuatu ke ruangan belakang ini,” jelas Bi Surti.“P

    Last Updated : 2024-06-18
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 28. Angel Curhat

    “Iya Mas, Nyonya sendiri yang menceritakan itu dulu padaku. Dan sebagai hadiahnya karena Nyonya mau dijodohkan dengan Tuan Anton, Papa Nyonya mewariskan sebuah perusahaan pada Nyonya Angel.”“Oh, jadi perusahaan yang Tante pimpin sekarang ini merupakan perusahaan warisan dari Papanya? Lalu kenapa Tante Angel selalu diam saja, setiap kali Om Anton menunjukan keegoisannya pada Tante?”“Nyonya hanya nggak mau ribut-ribut, Mas. Padahal jujur saja dia udah muak akan kelakuan suaminya itu, pergi dari rumah seenaknya saja begitu pulang segala peraturan dan keinginannya musti diikuti,” tambah Bi Surti yang menunjukan jika dia dan kedua pembantu lainnya tidak menyukai sikap suami Angel itu.“Apa semua itu karena perjodohan mereka dalam berkeluarga ya, Bi? Hingga sampai sekarang nggak ada akur-akurnya, nggak ada cinta yang akan membuat sebuah keluarga itu terlihat romantis dan harmonis,” ujar Roy.“Bisa jadi begitu, Mas. Soalnya Nyonya bilang hingga kapanpun dia nggak akan pernah bisa benar-ben

    Last Updated : 2024-06-18
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 29. Akibat Bulan Terang

    “Ya, Papaku dan Papanya sepakat untuk menjodohkan kami dari jauh-jauh hari. Hingga Papa memberikan perusahaan itu kepadaku sebagai hadiahnya, perjodohan itu datang secara tiba-tiba tanpa dapat aku berfikir cara menolaknya. Akhirnya beginilah yang aku rasakan akibat nikah di dasari sebuah perjodohan,” kembali Angel menghela nafas berat karena tekanan batinnya.“Sulit memang untuk menolak dalam keadaan terdesak, apalagi masalah perjodohan yang telah mereka rencanakan tanpa sepengetahuan Bu Angel sebelumnya. Saya mengira dulunya Bu Angel dan Pak Anton menikah atas dasar cinta,” ujar Sinta.“Memang nggak semua pasangan suami-istri dari hasil perjodohan itu yang mengalami nasib berumah tangga seperti yang aku rasakan saat ini, banyak juga di antara mereka secara perlahan-lahan dapat menerima satu dengan yang lainnya. Tumbuhnya rasa cinta karena semakin hari keduanya berusaha untuk saling memahami, namun antara Aku dan Mas Anton benar-benar tidak bisa disatukan karena dia terlalu egois dala

    Last Updated : 2024-06-19

Latest chapter

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 161. Dihubungi Bu Astrid

    “Ya, aku juga nggak nyangka kalau Papi akan mendesakku untuk berumah tangga dengan segera. Aku bingung dan nggak tahu harus bagaimana untuk mencari solusinya, saat ini hanya cara itulah yang aku temukan agar Papi nggak ngotot menjodohkan aku dengan putra sahabatnya itu.” tutur Viola yang juga berbicara dengan tarikan napas berat.“Aku belum bisa memberi keputusannya sekarang, Viola. Beri aku waktu untuk berfikir, siapa tahu saja nanti aku temui jalan ke luarnya tanpa harus berpura-pura menjadi orang lain,” ujar Roy.“Iya Mas, aku ngerti. Aku akan beri waktu pada Mas Roy, moga aja nanti dapat solusi yang lebih baik.” Ulas Viola.Setelah makan malam bareng itu selesai, Viola mengantar Roy ke kediamannya lalu setelah itu kembali ke rumahnya. Meskipun malam itu Viola tak mendapatkan sesuatu yang diinginkannya berkaitan dengan usulan Puspa agar Roy mau berpura-pura menjadi pria lain yang berprofesi sebagai CEO sebuah perusahaan atau juga pengusaha kaya raya, namun Viola cukup merasa lega k

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 190. Bertemu Dan Memberitahu Roy

    “Tidak ada salahnya kalau Bi Viola mau mencoba sembari meyakinkan Mas Roy dengan semua yang sedang Bu Viola alami saat ini, siapa tahu saja Mas Roy bisa ngerti dan mau melakukannya demi mencegah terjadinya perjodohan Ibu dengan putra sahabat Papa Bu Viola itu,” Puspa kembali memberi saran.“Aku akan pikirkan dulu karena aku merasa nggak mudah memberi tahu yang sedang aku hadapi ini pada Mas Roy, begitu pula untuk menyakinkannya agar dia mau berpura-pura menjadi pria lain.” Ulas Viola.“Ya Bu, itu semua demi kelanjutan hubungan kalian berdua.” Ujar Puspa, Viola mengangguk dan tersenyum.Acara makan siang bareng itu disudahi dengan ke luarnya mereka dari dalam restoran lalu Puspa kembali ke kantor sementara Viola pulang ke rumahnya karena memang hari ini dia tak masuk kerja, itu sengaja ia lakukan untuk menenangkan pikirannya atas permasalahan yang sedang ia hadapi.Malam itu cuaca mendung, meskipun hujan lebat tak turun namun gerimis yang turun cukup dapat membasahi tubuh jika tak mema

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 159. Saran Dari Puspa

    Puspa menghampiri Viola di salah satu meja di dalam ruangan restoran tempat mereka janji bertemu dan makan siang bareng itu, rupanya atasan Puspa di kantor itu sudah tiba di sana lebih dulu.“Bu Viola udah lama tiba dan menunggu di sini?” sapa Puspa setelah dipersilahkan atasannya itu untuk duduk.“Kurang lebih 10 menit yang lalu, nih aku udah pesan minuman. Oh ya, apa menu makan siang yang Bu Puspa inginkan? Silahkan Bu Puspa pesan!” ulas Viola.“Terserah Bu Viola aja, saya ikut aja dengan yang Bu Viola pesan.” Jawab Puspa diiringi senyum ramah dan hormatnya sebagai bawahan.Setelah memesan menu dan diantar oleh pelayan restoran ke meja itu, mereka pun segera menikmatinya diselingi obrolan.“Kira-kira ada hal penting apa yang ingin Bu Viola sampaikan, hingga siang ini Bu Viola ngajak ketemuan dan makan bareng?” tanya Puspa.“Hemmm, sebenarnya ini nggak ada kaitannya dengan urusan kantor melainkan masalah pribadi yang ingin aku curhatin sama Bu Puspa.” Jawab Viola diiringi senyumnya,

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 158. Viola Terpaksa Berbohong

    Setelah beberapa menit obrolan Roy dan Puspa diakhiri, Roy pun mencoba untuk menghubungi Viola. Panggilan pertama tidak diangkat oleh Viola, kemudian Roy kembali melakukan panggilan melalui ponselnya.“Hallo, Assalamu alaikum Mas.” Sapa Viola setelah mengangkat panggilan Roy.“Waalaikum salam.” Jawab Roy.“Apa kabar Mas? Maaf ya, aku belum sempat hubungi Mas Roy duluan karena tadi ada perlu.” Ulas Viola yang memang jika ingin ngobrol dengan Roy melalui ponsel, dia yang selalu duluan menghubungi.“Alhamdulilah baik, kamu sendiri gimana? Soalnya tadi aku dengar dari Bu Puspa, kamu pulang lebih awal dari kantor tadi siang. Kamu sakit ya?” jawab Roy sembari balik bertanya.“Iya Mas, tadi aku tiba-tiba aja kurang enak badan makanya aku pamit pulang duluan pada Puspa.”“Kamu udah periksa ke dokter?” tanya Roy lagi.“Udah, tapi lewat telpon aja dan barusan aku dari apotik nebus obatnya.” Jawab Viola yang sebenarnya dia sama sekali tidak sakit dan menelpon dokter serta ke apotik, jika tadi di

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 157. Viola Galau

    Panggilan melalui ponsel itupun langsung diputuskan oleh Pak Husein, Viola terdengar menarik napas yang begitu berat sembari pandangannya masih ia tujukan ke layar ponsel miliknya itu.“Sepertinya kali ini Papa sangat serius ingin menjodohkan aku dengan anak temannya itu. Oh Tuhan, apa yang mesti aku lakukan? Aku tentu aja nggak mau dijodohkan dengannya dan lebih memilih Mas Roy, tapi setelah aku berusaha meyakinkan Papa tentang Mas Roy tetap nggak berhasil. Huuuf...!” Viola berbicara sendiri di ruangan kerjanya itu.“Papa memberi waktu beberapa hari ke depan untuk mencari sosok pria calon suami yang tentu saja sesuai dengan keinginannya, kalau tidak berhasil aku pasti akan diminta Papa untuk terbang ke Qatar dan tentu saja akan dipertemukan dengan putra sahabatnya itu.” kali ini Viola hanya bergumam dalam hati, wajahnya terlihat murung dan pikirannya benar-benar kacau.Waktu jam istirahat siang tiba, biasanya Viola langsung ke luar ruangan dan pergi makan siang di salah satu restoran

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 156. Viola Akan Dijodohkan

    Satu Tahun Kemudian......Di sebuah meja makan mewah di dalam rumah yang super mewah pula, terlihat sepasang suami istri tengah menikmati menu-menu makan malam mereka. Yang pria berparas tampan berwajah pria timur tengah, sementara wanita berwajah cantik seperti wanita asia pada umumnya.Mereka tidak lain adalah kedua orang Viola yang berada di Qatar, di sela-sela makan malam itu mereka selingi dengan obrolan.“Sampai saat ini kita belum juga mendapat kabar dari Viola tentang seorang pria yang akan ia jadikan pendamping hidup, padahal saat ini usianya sudah cukup untuk berumah tangga.” Papi Viola yang bernama Husein membuka obrolan.“Iya Pi, Mami juga sepemikiran dengan Papi. Setiap kali Mami tanya Viola selalu saja menjawab jika nanti ia telah menemukan seorang pria yang dia rasa sesuai dengannya, dia akan memberi tahu kita.” Mami Viola yang bernama Astrid menanggapi.“Tapi Mi, harus sampai kapan kita menunggu? Papi udah nggak sabar ingin memiliki cucu yang tentu saja nanti sebagai p

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 155. Sama-sama Merasa Surprise

    “Iya, setiap bulannya Mas memang musti memberi laporan tentang pekerjaan atau kegiatan Mas Roy di luar. Akan tetapi nggak ada salahnya jika bulan ini Mas Roy langsung memberi laporan pada beliau, sebentar aku akan memberi tahunya jika mulai bulan ini Mas Roy akan memberi laporan langsung kepadanya.” habis berkata, Puspa langsung meraih gagang telpon kantor yang ada di atas mejanya untuk menghubungi atasannya yang berada di ruangan sebelah.Selama Puspa menelpon Roy hanya duduk diam saja sembari mendengarkan percakapan mereka, Puspa yang masih ingin menyembunyikan identitas atasannya itu sengaja tak menyertai nama setelah memanggil Bu agar Roy tidak tahu jika Viola lah CEO perusahaan pariwisata itu. Selain itu tujuan Puspa ingin memberi kejutan pada Roy, meskipun ada dua kemungkinan yang akan terjadi yaitu Roy akan merasa surprise atau sebaliknya merasa kecewa karena selama ini disangkanya Viola telah membohonginya tentang indentitas sebenarnya kekasihnya itu.“Oh ya udah kalau gitu a

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 154. Terjalinnya Hubungan Kasih

    Seiring berjalannya waktu Roy dan Viola pun menjalin hubungan spesialnya layaknya sepasang kekasih, hal itu terjalin secara alami karena semakin kerapnya mereka bertemu dan jalan bareng.Cukup lama juga Roy merasa risih dengan hubungan itu, secara sejak dulunya Roy memang tak pernah jatuh hati pada wanita selain menggauli mereka karena pengaruh hubungan terlarangnya dengan Angel pertama kali ia datang ke Kota Jakarta.Namun entah kenapa rasa risih dan canggung itu perlahan sirna dan Roy benar-benar merasakan ada getaran berbeda di relung hatinya yang terdalam, getaran itu sama sekali tak ada hasrat nakal yang sering muncul hingga memancingnya untuk melakukan hal yang sepatutnya dilakukan pasangan suami istri.Getaran itu melarikan rasa sayang yang tak pernah ia duga akan hadir di hatinya pada Viola, sementara Viola sendiri tentu saja semakin senang karena perasaan cintanya yang selama ini ia pendam pada Roy terwujud.Hari-hari Viola lalui dengan penuh keceriaan seperti halnya wanita m

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 153. Kaget Dan Bingung

    Karena sering bertemu dan jalan bareng di luar, Roy pun merasa ada perbedaan sikap yang ditunjukan Viola padanya. Akan tetapi sejauh ini Roy tak berani menduga-duga apalagi yakin jika sikap Viola itu menunjukan jika CEO cantik pemilik perusahaan pariwisata itu suka padanya.Sejauh ini Roy juga belum mengetahui jika Viola sebenarnya adalah atasan sekaligus pemilik perusahaan pariwisata tempat ia bekerja itu, hingga akhirnya melalui Puspa sebagai kepala bagian personalia, Roy mendapat keterangan jika Viola suka padanya.“Jadi Bu Puspa memanggil ku ke sini hanya ingin menyampaikan hal itu?” tanya Roy ketika Puspa meminta menghadap ke ruangannya.“Hemmm, iya Mas Roy. Sahabatku itu curhat ke aku beberapa hari yang lalu ketika kami bertemu di salah satu cafe,” jawab Puspa mengarang cerita, padahal Viola curhat dengannya di ruangan CEO cantik itu saat Viola memanggilnya kemarin siang.Untuk beberapa saat Roy hanya nampak terdiam, sepertinya ia bingung harus berkata apalagi untuk menanggapi h

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status