Beranda / Romansa / Simpanan CEO Beristri / Bab 9 Menginap di Kamar istri Kecil

Share

Bab 9 Menginap di Kamar istri Kecil

Penulis: Miss Nonce
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-18 17:38:50

Lika mengerjap kaget ketika Naka mengatakan akan menginap disini. Maksudnya bagaimana, kenapa pak bosnya mau menginap di apartemen mungilnya ini. lebih enak dirumahnya sendiri, Lika yakin ranjang milik Naka lebih besar dari miliknya.

“Kamu tidak tuli bukan?” sindir Naka kesal, karena Lika seolah menolak kehadirannya.

“No. Big no, bapak pulang saja. Tempat ini terlalu sempit buat berdua.” Lika mendekati Naka dan menarik tangan bosnya itu. Enak saja menumpang nginap, memang ia tidak punya rumah.

"Kenapa? Kamu lupa kalau kita juga pernah tidur bersama. Bahkan tanpa pakaian." sinis Naka, mengingatkan Lika tragedi malam berdarahnya. Lika berdecak, kesal jika diingatkan akan malam itu.

“Bapak nggak punya rumah, sampai menumpang menginap dirumah karyawannya?” sindir Lika.

Namun tenaganya kalah dari Naka, dan malah ditarik balik oleh Naka, hingga mereka berdua jatuh diatas ranjang kecil itu. Naka menahan napasnya ketika Lika ada diatas tubuhnya. Kedua mata itu saling pandang, menegaskan jika
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 10 Perhatian Kecil Bos Galak

    Hari masih belum terang, ketika Naka terbangun karena mendengar suara pekikan dari arah kamar mandi. Meraba sisi ranjangnya, kosong. Lika di kamar mandi, dengan langkah gontai Naka menyusul gadis itu. Sempat melihat jam di dinding masih pukul 3 dini hari.Hoek..Lika sedang mengeluarkan semua isi perutnya di toilet, suaranya sangat mengenaskan.“Lika.. Kenapa?” tanya Naka, dia masuk ke dalam. Membantu gadis itu yang kesulitan dengan rambutnya. Rambut panjangnya Naka tangkup, dan memijit leher Lika.“Kamu tidak apa-apa?” tanya Naka, mulai khawatir karena Lika tidak berhenti mengeluarkan isi perutnya.“Hmmm, keluar.” Usir Lika pelan. Tidak nyaman muntah ada orang lain. Naka mengabaikan, tetap ia pijat leher itu.Naka sadar dia pria dewasa, dalam kondisi ini Lika juga membutuhkannya. Sama ketika Ivanka sakit, Naka bersedia membantunya.Suara muntah itu memekikkan telinga, terlihat Lika berjuang mengeluarkan semua isi perutnya.“Sudah?” tanyanya, Lika mengangguk. Wajahnya merah, basah kar

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Simpanan CEO Beristri   Bab 11 Mencemaskan Istri Kecilnya

    Lika baru saja memasuki area kantor ketika dia dihadang oleh Kimberly, rekan kerjanya yang selalu mencari-cari kesalahan. Entah apa yang Kim irikan padanya, padahal Lika termasuk gadis yang biasa saja. Tidak seperti dia yang heboh sekali kalau ke kantor."Eh, ada gadis gudang. Kasihan sekali, hitam deh keliling terus." sindir Kimberly dengan nada mengejek.Lika berusaha mengabaikan komentar sinis tersebut karena kepalanya yang sedang sakit, tetapi Kimberly tidak berhenti. Dari Lika pertama masuk ke kantor ini, Kimberly memang sudah jahil padanya."Mulutmu iseng sekali ya. Berasa yang punya kantor ya." balas Lika, mencoba menahan emosinya. "Ya didoakan saja," sahut Kimberly dengan nada santai, seolah tidak terpengaruh oleh kemarahan Lika.“Terserahlah.” Abai Lika mencoba berjalan kembali.Kepala Lika semakin berdenyut dan tubuhnya terasa tidak enak, namun dia memilih untuk pergi meninggalkan Kimberly. Baru saja melangkah, tiba-tiba Kimberly dengan sengaja menyelengkat kakinya sehingga

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Simpanan CEO Beristri   Bab 12 Ungkapan Cinta

    Naka tidak jadi mengantarkan Lika ke dokter, istrinya memintanya untuk pulang cepat. Naka memenuhi keinginan itu, biasanya Ivanka akan minta dimanja, entah makan disuapi, minum obat atau tidur bersama.Naka harus memenuhi itu, Ivanka sedang sakit ia tidak mau istrinya merasa tidak ia perhatikan. Meski Ivanka juga mengerti akan kesibukannya diperusahaan.Niatnya meminta Bara untuk mengajak Lika ke dokter, namun dipikir lagi Naka suka menyusahkan Bara. Maka ia meminta Lika pergi sendiri, yang hanya dibalas iya saja.“Hai” sapa Naka, masuk ke dalam kamar Ivanka.“Sibuk sekali, aku sampai dilupakan.” Rajuk Ivanka, melihat suami tampannya. Tangannya mengulur, minta digapai sang suami. Naka yang mengerti lalu menggapai tangan itu, dan mengenggamnya.“Hmm.. Sedang banyak pekerjaan. Sudah makan?” tanya Naka, dan Ivanka menggeleng pelan, “Mau aku suapi?” tanya Naka, tentu saja ia mengangguk senang.“Lapar banget tidak, aku mandi dulu ya. Kotor kena debu.” Kata Naka, ia usahakan jika bertemu Iv

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Simpanan CEO Beristri   Bab 13 Memberi Hukuman Pada Istri Kecil

    Cukup lama Naka mandi, karena sambil melamun. Ditambah dia tadi menghubungi Lika dan memikirkan gadis itu yang seenaknya saja pergi dengan laki-laki lain. Apa maunya Lika itu, pikir Naka.Usai memakai baju juga tidak langsung ke kamar Ivanka, dia malah menghubungi Lika kembali, dan gadis itu masih diluar. Bagaimana Naka tidak menggeram kesal.“Lama sekali mandinya.” Kata Ivanka menyambut kemunculan Naka.“Maaf, tadi habis terima telepon.” Ucapnya, langsung mengambil piring dan menyuapi Ivanka.“Maaf.”“Untuk?”“Karena merepotkanmu. Harusnya aku yang melayanimu, malah kamu yang melayani aku.” Ucap Ivanka sendu. Sebagai istri tentu Ivanka sedih, tidak dapat melakukan tugasnya.Naka tersenyum, ia mengusap kening wanita berwajah pucat itu. “Tidak apa. Nanti kalau kamu sudah sehat, aku akan menagihnya.” Canda Naka. Ivanka tertawa, “Tentu, tagih aku. Dan seumur hidup aku akan melayanimu.” Ucapnya sumringah. Senyum Naka berubah jadi ringisan, ia malah hendak membebaskan Ivanka jika wanita itu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Simpanan CEO Beristri   Bab 14 Mulai Posessif

    Lika membuka matanya, mengerjapkan untuk menyesuaikan dengan Cahaya pagi, yang masuk melalui celah jendela kecilnya dari balik tirai. Ah, sudah pagi. Ini kenapa tubuhnya sakit semua, terasa lelah sekali. Dan inti tubuhnya, sial, terasa nyeri. Mengusap matanya, Lika menoleh kesamping, pria yang bermalam dan menyiksanya masih memeluk pinggang Lika dengan erat. Terlihat Naka sangat nyaman dipelukan Lika, meski matanya masih tertutup rapat.Lika menatap wajah tidur Naka, menikmati ketampanan pria yang memiliki selisih usai jauh diatasnya. Pria yang semalam menyiksanya dalam kenikmatan, meski ia sudah meronta untuk minta dilepaskan. Wajah Lika memanas mengingat betapa liarnya Naka tadi malam, jauh dibanding ketika pertama kali mereka melakukannya. Lika juga tidak sepenuhnya ingat, karena dia sedang mabuk kala itu.Mengingat tadi malam, Lika mendesah. Kalau begini sih dipastikan dia akan hamil. Mereka tidak menggunakan pengaman apapun coba. Jujur, Naka memberikan warna baru bagi hidupnya. T

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Simpanan CEO Beristri   Bab 15 Diajak Nganu Pak Bos

    Pagi itu Lika disibukkan dengan pekerjaan yang berkepanjangan, ingin tidak masuk bekerja tetapi bos dia yang sekarang sangat galak sekali. Kalau belum pingsan didepan matanya, harus terus bekerja. Itu yang dikatakan anak-anak gudang yang lain padanya, sadis bukan.Lika sedang merasakan tidak enak badan, merasa pusing dan mual. Dia bahkan sampai mengingat tadi dia sarapan apa, hanya ketoprak tidak pedas, di depan kantornya. Tapi kenapa jadi mual ya, biasanya tidak.Tiba-tiba Lika ingin berdekatan dengan Naka. Menghirup aroma tubuh pria itu membuat rasa mualnya hilang tak bersisa. Mencoba mencuri waktu, ia izin pada manager gudang jika Lika dipanggil bos besar, tentu saja diizinkan mengingat jika sebelumnya Lika adalah sekretaris disana.“Pak Bara, Pak Naka ada?” tanya Lika Ketika melihat Bara duduk dibangkunya.“Ya Bu Lika, ada. Mau ketemu?” jawab Bara melemparkan kembali pertanyaan.“Lika saja, pak.”“Tidak enak, masa Lika saja,” kekeh Bara.“Kalau sendiri tidak apa, tapi kalau ramai

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Simpanan CEO Beristri   Bab 16 Belok ke Hotel

    Lika menganga tidak percaya saat bosnya membelokkan kendaraannya ke sebuah hotel bintang lima. Hotel yang mewah dan pastinya mahal itu sangat bagus, membuat Lika tidak percaya dia ada di kamar mewah ini. sang suami dengan mudahnya mendapatkan sebuah kunci, dan menariknya masuk kedalam lift.Mereka seperti pasangan selingkuh.. Tidak, tidak. Karena Naka santai saja ketika masuk ke hotel itu. Tidak takut, sembunyi-sembunyi membawa perempuan lain yang bukan istrinya. Naka santai, biasa saja seolah dia sudah terbiasa.Terbiasa.. Apa Naka sering melakukan hal ini? Membuat Lika jadi bertanya-tanya.Baru masuk kamar, Lika bertanya. “Kenapa Pak Naka ngajak aku kesini.. Humphh.” Baru mau protes, Naka langsung menyumpal bibir indah itu. Membuat Lika terbuai, karena Naka tidak hanya sekedar mencumbunya.Tangan Naka yang terlatih mulai menjamah satu persatu, mulai dari bagian atas yang pernah Naka jamah dan lihat. Sumpah demi apapun, sekarang Naka tidak bisa menahan diri jika berdekatan dengan ist

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Simpanan CEO Beristri   Bab 17 Kucing Garong Itu Suamiku

    Lika mengerjapkan mata, saat merasa tubuhnya digerayangi tangan kekar. Mulutnya tak terkontrol mendesah, ketika merasakan seluruh tubuhnya basah oleh saliva seseorang, yang ditenggarai adalah suaminya sendiri. “Ahhh..” Bahkan tanpa sadar ia mendesah, rasa ini begitu memabukkan. Dia suka tiap kali Naka menyentuhnya, kenapa Lika merasa murahan sekali tubuhnya ini. Ia membuka mata, terlihat suami tampannya sedang asik bermain sendiri didada ranumnya. "Pak Naka" rengek Lika, ia baru saja beristirahat setelah permainan mereka tadi. Masa dia harus kembali dipompa, mengantuk sekali Lika ini. Naka mendongak, dia ketahuan berbuat nakal. Tidak sengaja terbangun ingin ke kamar mandi, saat mau lanjut tidur, Naka kembali terpesona akan kemolekan tubuh istrinya. Jangan salahkan dia, Lika yang salah karena mampu mempesona Naka. "Tidur saja, saya bisa sendiri.” Ucap Naka yang sibuk dengan pabrik susu Lika. Mana mungkin ia tidur jika tubuhnya diganggu bosnya eh suaminya. Meski ia juga menyukai a

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23

Bab terbaru

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 125 Menjaga Perasaan Bumil

    Degh!Lika menggenggam lengan kemeja Naka dengan erat, matanya menyala seakan bisa membakar apa saja yang dilihatnya. Noda lipstik merah di kain putih itu seperti bukti pengkhianatan yang tidak bisa dipungkiri.“Mas…!” teriaknya memanggil sang suami yang sudah merebahkan diri di ranjang. Habis pulang bekerja, main dengan anak lalu masuk kamar.Naka kaget, ia kira istrinya jatuh di kamar mandi. Dengan berlari Naka menemui sang istri yang ternyata sudah ada di hadapannya.“Kenapa sayang, kamu kenapa?” desah Naka khawatir.Lika manyun, kesal sekali hati ini."Mas selingkuh ya? Siapa ini? Kenapa ada lipstik di kemeja kamu?" suaranya meninggi, penuh tuduhan.Naka terpaku, kebingungan menyelimuti wajahnya. Dia memandangi kemeja yang ditunjuk Lika, sama terkejutnya.Hah!Kenapa ada noda merah di bagian lengan kemejanya.“i-ini..”“Nggak ngaku? Tega kamu, mas!” pekik Lika.Naka menarik kemeja itu, melihat dengan seksama. "Sayang, aku nggak tahu noda ini darimana," katanya, suaranya mencoba me

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 124 Ditampar Kenyataan

    Naka melingkarkan tangannya di pinggang sang istri, kemudian mengecupi leher jenjang Lika yang terekpose sempurna. Karena wanita itu hanya mengenakan dress hamil model kemben.“Senang kan?” tanya Naka memeluk istrinya dari belakang.Lika yang sedang mengeluarkan pakaian dari koper hanya bisa mengangguk dan melenguh dengan mesra.“Mandu dulu sana,” kata Lika lembut.Namun Naka menolak, dia hanya mau mandi Bersama istrinya. “Mandinya sama kamu,” bisiknya dan mengulum daun telinga Lika dengan penuh perasaan.“Mas ih, katanya dinas. Kok malah mesum sama aku sih,” ketus Lika berpura-pura. Naka tertawa, dia memang sengaja mengajak istrinya ke Bandung menemaninya dinas.Lika akan di dalam hotel, sedangkan Naka dengan pekerjaannya. Tidak begitu sibuk, makanya dia bisa mengajak Lika. Naka diminta jadi pembicara di sebuah seminar dan Naka juga akan melakukan pertemuan dengan klien bisnis di Bandung.“Mesum sama istri sendiri boleh banget,” kata Naka lagi, dekat sekali sampai Lika bisa merasakan

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 123 Cemburunya Bumil

    Ternyata wanita kalau sedang cemburu, terus saja cemberut. Dari Bali sampai Jakarta, rasa cemburu itu tetap dibawa Anulika. Meski Naka sudah berulang kali menjelaskan siapa Martha.Naka mencoba menggenggam tangan Lika yang terlipat di atas meja makan, namun Lika segera menariknya kembali. Wajahnya masih memendam amarah, bibirnya menggigit erat tanpa berkata-kata. "Sayang, cemburu itu wajar, tapi kita harus berbicara," ucap Naka dengan lembut, mencoba mencairkan suasana.“Habis klien kamu cantik,” ketus Lika.Naka menghela napasnya, namun terselip senyum tipis di bibirnya. Dicemburui, artinya kita dicintai. Dan Naka menyukai itu, ia selalu suka ketika Lika cemburu padanya. Menandakan bukan hanya dia yang cinta, tapi istrinya juga.“Tetap saja, tidak ada yang mengalahkan istri aku,” puji Naka.Dipuji malah makin manyun, “Kenapa lagi?”“Kalau kamu tergoda gimana, mas?” Suaranya bergetar, rasa cemburu dan ketakutan bercampur menjadi satu. Naka menghela napas, menatap istrinya yang sedang

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 122 Birthday Party

    Lika membuka pintu kamarnya yang mengarah ke balkon cottage, ia hendak keluar untuk makan pagi. Namun, ia menjadi kaget melihat sekian banyak bunga yang menghiasi. Sisi kiri kanan dihias bung-bunga indah yang hidup, aromanya terasa menyegarkan di hidung Lika.Lika memindai kesegala arah, kenapa jadi sepi. Kemarin banyak pelayan, karena ia tahu mama mertuanya tidak bisa hidup tanpa pelayan.Deg!Lika menunduk, dia melihat banyaknya kelopak bunga mawar merah di lantai, seperti tertarah ke suatu tempat.‘Ini ada apa sih?’ tanya hatinya, sedikit cemas.Lika terus berjalan, tujuannya malah pintu keluar. “Halo,” panggilnya pada siapa pun yang ada di dalam cottage.Jantungnya berdegup kencang, bertanya-tanya siapa yang mungkin melakukan ini. Dia berjalan menuju ruang tamu, dan napasnya tertahan. Ruangan itu dipenuhi dengan aroma mawar putih, bunga kesukaannya, dan banner besar bertuliskan "Selamat Ulang Tahun, Istriku.. Anulia!" tergantung di dinding.Lika mengusap matanya, tidak percaya den

  • Simpanan CEO Beristri   BAB 121 Liburan To Bali

    Lika bimbang, dia diajak pergi mertu ke Bali. Senang sekali, memang maunya jalan-jalan. Tapi Naka tidak bisa ikut, kata Mama Nyra, Naka akan ada pekerjaan di luar kota.“Tidak apa, sayang. Nanti kalau sudah selesai aku bisa nyusul,” kata Naka meredakan ketegangan antara mereka.“Kalau nggak bisa?” tanya balik Lika.“Yaa, kita ketemu di rumah,” kekehnya merasa geli dengan pertanyaan Lika.“Aku di Bali palingan tiga hari, mas. Masa enggak bisa nyusul sih?”Naka menghela napasnya, istri sudah mulai merajuk minta jalan-jalan. Naka tahu ini keinginan si baby. Karena baby ketiga ini, sering kali membuat maminya menjadi absurd.“Kamu tahu aku ingin sekali. Bersenang-senanglah sayang, ada mama dan si kembar.”Lika manyun, Naka tertawa geli dan menarik istrinya ke dalam pelukannya. “Jangan begini, belum pisah aja aku udah rindu,” kekeh Naka.“Aku maunya sama mas Naka.” Naka suka lemah kalau istrinya sudah merajuk manja seperti ini. Berasa sang istri tidak bisa berpisah jauh dengannya saja.Nak

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 120 Bumil Ngidam Jalan-jalan

    Bumil ngidam maunya jalan-jalan terus, tapi bagaimana. Naka sedang sibuk-sibuknya di kantor, banyak pekerjaan. Apalagi beberapa bulan lalu, Naka sempat On-Off bekerjanya. Maklum sedang sindrom kehamilan, jadi selalu mual yang membuatnya tidak nyaman.Kalau meeting dengan beberapa klien yang menggunakan parfum segala rupa, makin-makin terasa mual perutnya. Daripada tidak enak, yang berujung sikap tidak sopan. Naka memutuskan cuti dua minggu, digantikan oleh Papa Ben yang merengut karena harus kembali bekerja.Tapi ketika Naka menjanjikan jika si kembar boleh diajak ke Belanda, Papa Ben langsung semangat. Mau mengenalkan beberapa Sejarah keluarga pada si kembar, Papa Ben. Tapi belum dapat izin dari putranya, karena merasa Gala dan Galen masih terlalu kecil untuk terbang jauh.“Mas kerja lagi?” tanya Lika dengan wajah sendunya.“Iya sayang, banyak banget lagi meetingnya.”“Kapan jalan-jalannya?”“Bukannya kemarin sudah jalan sama Mama Nyra ke mall?” Lika memang izin jalan sama Naka, tapi

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 119 Couvade Syndrom

    Hari itu, ruangan klinik kandungan dipenuhi dengan rasa harap dan cemas. Naka memegang tangan Lika dengan erat saat mereka menunggu hasil USG. Cahaya lembut dari layar monitor memantulkan bayangan kecil yang bergerak-gerak, sebuah tanda kehidupan baru yang sedang tumbuh. Mata Lika berbinar, senyumnya merekah saat dokter mengonfirmasi bahwa ia hamil empat minggu."Kembar lagi tidak, Dok?" tanya Naka penuh harap, mengingat kenangan manis saat mereka dikaruniai anak kembar sebelumnya.Sayangnya, dokter menggeleng, "Untuk saat ini hanya satu, Pak Naka."Kekecewaan sejenak terlukis di wajah Naka, namun segera digantikan oleh senyum tulus. Satu atau dua, setiap kehadiran anak adalah berkah yang tak terhingga.Namun, ada hal lain yang mengusik Naka. Belakangan ini, ia sering merasa mual dan bahkan muntah. Ia mencurahkan perasaannya pada dokter yang memeriksanya dengan seksama."Ah, ini wajar, Pak Naka. Anda terkena sindrom kehamilan, sering terjadi pada suami yang sangat mencemaskan istrinya

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 118 Positif

    Lika memegang tangan Naka yang tampak pucat di atas ranjang sederhana mereka. suaminya sudah pulang dari rumah sakit, tidak dilakukan rawat inap. Dokter menyatakan suaminya kelelahan saja, lambung semua organ tubuh sudah dilakukan pengecekan dan aman.Keningnya berkerut ketika melihat suaminya itu muntah lagi. Naka hanya bisa meringis, mencoba menahan rasa mual yang tak kunjung reda. Ruangan itu seketika dipenuhi aroma parfum si kembar yang bermain di sudut kamar, membuat Naka mengerang pelan.“Nyengat banget sih Yang, si kembar parfumnya,” desis Naka."Mas, sakit apa sih?" Lika mengusap punggung Naka perlahan, suaranya terdengar bergetar karena kekhawatiran.Naka mencoba tersenyum lemah, "Aku nggak tahu,sayang. Tapi aku merasa lebih baik kalau kamu di sampingku." Ucapannya terhenti ketika mual datang lagi, memaksanya untuk menutup mulut dengan tangan.Lika semakin frustasi, matanya berkaca-kaca melihat suaminya yang tak kunjung membaik. Si kembar, yang sejak tadi asyik dengan permain

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 117 Ada Apa Dengan Naka

    “Jangan sayang, ini bahaya.”Lika mengambil vas bunga yang dipegang salah satu anak kembarnya, ya ampun nakal sekali ah bukan, sedang aktif-aktifnya.Babysitter datang untuk menggendong mereka, namun si kembar tidak mau malah menangis histeris.“Iya sama mami deh, sini. Nggak apa Sus, sama saya saja.” Si kembar sedang manja sama maminya. Maunya sama Mami Lika terus.“Maaaa..” panggil Gala lucu sekali memberikan botol susunya pada Lika.Lika mengambil dan menepuk dahi sendiri, “Ampun ini anak-anak mami. Susu udah habis kok enggak ada yang tidur sih,” pekiknya, namun malah tertawa sendiri.“Masih mau main, Nya.” salah satu babysitter mengatakan pada Lika.“Iya, Sus. Kuat banget, nggak ada ngantuknya.” Lika mendesah, dia juga sudah ngantuk terbiasa tidur siang. Tapi si kembar malah masih anteng bermain.Sudah dibuatkan susu, pintar sekali dihabiskan. Tapi tidak mengantuk, mereka kembali bermain. Masalahnya, mereka tidak mau main mainan mereka. Tapi melempar segala sesuatu yang ada di rua

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status