Share

Bab VII

last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-17 00:03:59

Diskursus Uang Gampang,Tak Terbantahkan

Sepuluh perempuan telah diberangkatkan ke Malaysia, dan semuanya pulang dengan selamat. Rita membukukan pendapatan kotor uang komisian seminggu itu Rp 250 juta. Dibandingkan travelling sendiri menerbangi Rio de Jenairo-Jakarta, yang hanya Rp 50 juta dua bulan sekali, menurut Rita, mendingan yang ini, merekrut dan mengontrol perjalanan kurir. Iming-iming pekerjaan yang menjanjikan selamat tinggal kemiskinan itu akhirnya menjadi kenyataan. “Wah kalau aku terus jalani  pekerjaan ini, memang bener, Selamat Tinggal Kemiskinan....”gumam Rita dalam hati.

Semua dari kesepuluh kurir ini merasakan berkah uang gampang, kerja ringan gaji besar dengan bekerja di Ibu Rita, yang mengaku sebagai bos trader ekspor impor. Gaji Rp 15 juta hanya dua hari kerja, dibandingkan upah tukang jahit di garmen Rp 500.000 seminggu, buat Yati, perempuan berusia 20 tahun, terasa bedanya. Ia memakai hari liburnya untuk pekerjaan mengambil sampel barang ke Malaysia ini. Hidup Yati lebih makmur kini. Ia bisa beli mesin cuci untuk orang tuanya. Jika sebulan ia hanya bisa ambil pekerjaan ini dua kali, Yati ingin sekali menambah libur kerjanya di pabrik garmen. Bagaimanapun, menurutnya jarang-jarang menemukan pekerjaan dengan tawaran uang gampang lagi halal.

‘’Nggak harus tidur sama Om-Om, kan, Pak Lik (panggilan paman di kalangan orang jawa)? Gajinya lumayan. Yati kerja 7 bulan di pabrik garmen, baru dapet duit segitu. Ini mah, dua hari doang, dapet Rp 15 juta. Mana enggak capek, lagi. Cuman di hotel nungguin orang anter koper ke saya. Trus kitanya jadi perlente, turun naik pesawat,”jelas Yati kepada Anto, si Abang Kenek Metromini, yang adalah pamannya.

“Trus Bu Rita itu ramah dan perhatian banget, lho Pak Lik. Aku mau naik pesawat, dia telfon. Aku udah di hotel, dia sapa saya. Nanyain udah makan, belum. Trus kalau di jalan juga dia tanya, sudah sampai mana. Kayaknya, takut aku kesasar ya, Pak Lik? Terus, Yati dibeliin baju sama sepatu bagus, deh, di mall Pasaraya,’’ jelas Yati dengan nada tanya.

“Itu tandanya si Bos, orang baik lah, Dhek. Kan jarang-jarang lho, ada bos baik begitu? Adhek tahu kan rasanya cari uang selama ini? Enggak gampang, kan, buat punya uang Rp 500 ribu, harus kerja capek seminggu nggenjot mesin jahit.  Jadi, adhek juga jangan nyusahin Bu Rita. Biar adhek disuruh lagi,’’jelas Abang Anto.

Yati juga mempertanyakan jenis pekerjaan dengan honor besar itu. Kenapa di awal perekrutan diberitahu mengambil sampel barang. Ternyata setelah dilakoni, pekerjaan itu hanya berupa tukar koper. Ia harus mengosongkan koper yang ia bawa dari Jakarta ditukar dengan koper kiriman seseorang tak dikenal di Penang. Koper kiriman itu juga kosong. ‘’Oh, mungkin, sampel barangnya koper, ‘’ gumam Yati. Ada yang aneh, menurutnya. Meski ia menyimpannya dalam hati dalam diam.

Di benak Yati, Bos Rita memang tajir dan penuh perhatian. Sepertinya, Bos Rita adalah sosok atasan yang baik. Meyakinkan juga karea penampilan Bos Rita memang high class, dengan dandanan dan perhiasannya, juga jenis gadget yang dipakai.

Yati bertutur, di kampung ortunya juga ada orang kaya raya, tapi tak jelas pekerjaannya apa. Namanya Bu Retno. Masyarakat sekitarnya menyebut Bu Retno kaya akibat muja, (sebutan lain dari pesugihan). Masyarakat sekitar mewanti-wanti satu sama lain, agar jangan mau kerja di rumah Bu Retno yang selalu buka lowongan kerja asisten rumah tangga (ART). ART nya ganti terus. ART baru yang bekerja baru sebulan, selalu mati. Keramahan dan ketajiran Bu Retno terhadap semua ART nya baik memberi makanan maupun uang, ditandai masyarakat sekitar sebagai usaha yang mencari tumbal pesugihan. Merespon kebaikan orang seperti ini, sama juga cari mati.

‘’Pak Lik, ingat Bu Retno di Kampung, kan? Bu Retno juga baik, tajir, suka ngasih-ngasih. Bu Retno baik, kayak Bu Rita ini. Tapi bapak Yati bilang, Bu Retno itu baik karena ada pamrihnya, cari tumbal. Makanya, Yati dilarang keras sama Bapak, kerja jadi pembantu di rumah Bu Retno. Kata bapak, Jangan! Nanti kamu mati jadi tumbal pesugihan,’’tutur Yati.

Yati mengulang  pesan bapaknya, saat berpamitan hendak merantau ke Jakarta. Kata Bapak, Yati harus berhati-hati dengan orang yang baik, tajir dan royal suka ngasih-ngasih. Biasanya selalu ada embel-embel, ada pamrihnya. Apalagi di Jakarta, kebaikan orang biasanya pura-pura.

‘’Ya, mudah-mudahan. Bu Rita memang aslinya baik, Dhek,’’bela Anto, sang paman. Jawaban itu Anto kemukakan, meski dalam hati ia tidak yakin betul, apakah kebaikan Bu Rita yang memberinya uang Rp 3 juta, membelikannya celana jeans, kaos bermerek, serta topi tempo hari itu, sebuah bentuk terima kasih. Lantaran ia membawa tiga perempuan yang masih keluarganya bekerja untuk Bu Rita. Ataukah ada maksud lain dari itu semua.

Meski begitu, jujur di hati kecilnya, Anto juga bertanya-tanya atas kebaikan orang yang baru dua kali ketemu dengannya itu. Anto termasuk pribadi yang mempertanyakan asal-usul uang gampang, bak sebuah diskursus perdebatan ilmiah di bangku kuliah.  Namun sikapnya yang permisif akibat desakan perut lapar dan kemiskinan, memaksanya menganggap sepele kebaikan Bu Rita.

Diskursus uang gampang itu tak tersampaikan dalam diskusi yang dilontarkan ponakannya, si Yati. Meski si Yati telah memulai pembicaraan, namun Anto menghentikannya agar si Yati jangan suka berburuk sangka.  

                                                                        ###

Ketika profesi asisten bos ini dilakoni Rita menginjak bulan ke lima, Melanie memberanikan diri menceritakan apa sesungguhnya di balik barang-barang sampel yang dibawa para kurirnya dari Malaysia. ”Rita, sekarang aku mau berterus terang sama kamu. Nggak papa kalau misalkan setelah aku sampaikan ini semua, kamu berhenti dari pekerjaan ini,’’jelas Melanie bertutur mengawali pembicaraan dengan asistennya, pagi itu.

‘’Iya, Cece, silakan. Saya siap mendengar,’’kata Rita sembari merapikan celana panjang bertali pita di ujung pipa bawahnya, tersingkap gelang kaki emas putih.

‘’Ayo aku ajarin bagaimana membereskan barang-barang bawaan para kurir. Jadi, kamu aja yang buka packing, terus simpan di apartemen itu. Nanti sewa apartemennya jangan harian lagi, tapi tahunan, paham?’’jelas Melanie disambut belalak mata Rita keheranan. Keheranan Rita menyeruak saat mengingat honor sebagai perekrut kurir sangat besar US$2500 per kepala, masih ditambah lagi US$1000? Wah, ini namanya pekerjaan super wow.

Hari itu adalah peristiwa bersejarah bagi Rita. Pekerjaan yang selama ini dilakoninya dengan memberi upah berlipat ganda, ternyata mengelabuhi para kurir untuk membawa masuk narkoba ke Indonesia.

Melanie memperlihatkan demo membuka packing narkoba yang terkemas dalam koper kosong, sepatu high wedges, mainan anak, termos ikan, lukisan, laptop hingga buku dongeng bergambar.

‘’Wah, saya baru tahu sekarang. Kenapa nggak kemarin-kemarin dikasih tahu sih, Cece? Kan saya juga doyan banget sabu. Bisa ikut pakau gratis, kan?’’Celetuk Rita meyakinkan bosnya, bahwa ia sangat menyukai pekerjaan itu, sekalipun kini diberitahu keasliannya, apa sesungguhnya.   Ia merasakan benefit plus dari pekerjaan ini. Ia bisa mendapatkan barang yang biasa ia konsumsi bersama Refan, secara gratis.

Melanie mewanti-wanti Rita agar mengamati perilaku dan sikap para kurirnya. Jika ada yang mulai kritis banyak tanya, dan mulai manipulatif meminta upah lebih, sebaiknya ia memecatnya.

‘’Kalau mecat orang juga harus pura-pura, ya. Misalnya, usaha trading kamu terhenti entah sampai kapan, jadi tidak bisa kirim orang ambil sampel lagi. Kan kemarin ngerekrut karyawannya pura-pura. Mecatnya juga pakai alasan pura-pura juga. Supaya tidak ada yang sakit hati sama kita,’’pinta Melanie.

Melanie merasakan untung besar mengangkat asisten seseorang yang sangat wellcome dengan bisnis berkedok yang ia jalankan. Serasa ia menemukan team work yang kuat. Ia merasa tak sia-sia membangun trust pada asistennya ini. Berharap, mempekerjakan Melanie akan menjadi kontrak jangka panjang tahunan hingga di masa-masa mendatang.     

Bab terkait

  • Siluet Cinta Olive    Bab VIII

    Lihai Penuh SiasatPernikahan Refan Vs Olive baru seumur jagung. Olive melontarkan kalimat pembuka membahas keanehan rumah tangganya. Suatu siang, ia curhat ke Tubagus. Di kalimat itu ada embel-embel versus di tengah nama mereka, bukannya ‘dan’. Versus artinya melawan. Seperti siaran kejuaraan tinju kelas berat Evander Holyfield Vs Mike Tyson. Pernikahan Refan melawan Olive.Pernikahan seumur jagung, sudah tidak ada kebersamaan dan kesehatian. Aroma pernikahan mereka penuh keanehan, bak masakan tanpa garam, suami tapi seperti orang lain bahkan orang asing, istri tapi serasa bukan. Menyisakan sebuah teka-teki besar dari sebuah kontradiksi. Bak teori psikoanalisa Sigmund Freud, kesadaran Olive akan keanehan dalam rumah tangganya ini, muncul ke permukaan seperti fenomena gunung es di tengah samudera. Kesadaran muncul hanya setitik nyembul.Topik curcol mengambil kalimat pembukaan dengan kata hubung

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17
  • Siluet Cinta Olive    Bab IX

    Teka-Teki Yang TerkuakOlive membaca gelagat aneh suaminya, saat menghadiri joint meeting kedua perusahaan tempat mereka bekerja, di kantor Olive. Refan terlihat gusar, siang itu. Sebentar-sebentar mengechek ponselnya, dilakukan Refan saat tengah mempresentasikan paparan inisialisasi proyek bersama ini.Refan menjelaskan kontribusi perusahaan PT Osfon dalam perencanaan awal proyek ini, memaparkan komposisi sumber daya manusia, alat-alat, metode serta hal teknis lainnya. Tiba-tiba Refan meminta izin kepada pimpinan rapat untuk meninggalkan ruangan karena keperluan mendadak. Padahal, semestinya ia yang menempati posisi strategis dalam proyek bersama itu, tak boleh meninggalkan tahapan penting pendiskusian draft perencanaan proyek.“Untuk penjelasan lebih lanjut dari perusahaan saya, akan dijelaskan oleh Bapak Rudy, Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis, sebagai divisi langsung yang ikut bertanggung jawab atas kelancaran proy

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17
  • Siluet Cinta Olive    Bab X

    Puzzle Siluet PerselingkuhanPagi itu, Olive tiba di kantor. Dengan sasaran utama segera menuju ruang kerja Tubagus. Ia bermaksud menunjukkan rekaman audio visual suaminya bersama perempuan yang diduga kuat adalah simpanannya, membawa bayi baru lahir pasca melahirkan di RS Jakarta. “”Suamiku diambil kuntilanak, Gus......’’ jerit Olive lirih seraya menangis.Saat membuka laptopnya, Bagus menyergah. “Bener, kan, apa kataku dulu?” Tiga rekaman video pendek-pendek dengan durasi total 15 menit itu membeberkan, betapa benar pria yang menikahinya hanya memerankan skenario pernikahan sandiwara.“Trus, mau difollow up lagi?”tanya Bagus. Olive mengungkapkan rasa penasarannya mengungkap identitas perempuan yang melahirkan bayi dari suaminya ini. “Gus, kamu kan ahli IT yang pakar di software. Bisa tolong retas email pribadi Refan? Siapa tahu dari situ aku bisa ambil kesimpulan identitas dia, siapa

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17
  • Siluet Cinta Olive    Bab XI

    Konsultasi Penasihat Kekacauan RanjangSetelah menunggu keluarnya hasil investigasi team agen paparazzi selama dua pekan, para paparazzi melaporkan bahwa kuntilanak itu telah resign dari tempat kerjanya sejak enam bulan lalu. Refan masih bertandang ke club itu, hanya mengantar atasannya, seorang pria bule. Tidak ada aroma perselingkuhan atau kedekatan dengan perempuan lain di club itu. Pasangan selingkuh Refan juga tidak pernah lagi mangkal di diskotek bekas tempat kerjanya. Kini Olive bingung, upaya menggali lebih jauh sepak terjang kuntilanak itupun mentok.Sedangkan menyerahkan nomer kontak WA dan HP suaminya ke polisi, kata Bagus, itu berisiko. ’Itu sama halnya, membeberkan hal-hal pribadi, termasuk sepak terjang suami kamu ke polisi. Apa kamu nggak takut, kamu bisa kebawa-bawa juga? Pertimbangkan baik-baik, Non,’’Kata Bagus menasehati.Meski telah diwanti-wanti, Olive merasa enggak paham juga. Bagaimanapun, r

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17
  • Siluet Cinta Olive    Bab XII

    Training Service RanjangSepuluh menit berselang, Mba Widya akhirnya kembali. Olive makin penasaran dengan apa yang dituturkan konsultan ini. Seumur-umur baru ia dengar sekarang.Pensiunan penari erotis ini, melanjutkan kisahnya. Ia mengaku pernah punya side job sebagai LC (lady companion/ yang bertugas nemenin tamu) dan therapist. Untuk pekerjaan side job sebagai therapist, ia bekerja sebagai tenaga pemijit di spa plus-plus. Ia membenarkan terkenal sebagai therapist sekwilda lantaran daya tariknya ada di sekitar wilayah dada. Mendengar penuturan panjang lebar Widya, Olive merasa begitu plain alias tawar, bloon, lantaran tak punya pegangan apapun untuk memuaskan suaminya di ranjang.‘’Pelanggan saya, hampir semua tipe pelanggan setia. Kalau saya enggak masuk kerja, yang mereka cari tetap saya dan tidak mau digantikan LC atau penari lain, atau therapist lain,’’jelasnya.Ia menjelaskan se

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17
  • Siluet Cinta Olive    Bab XIII

    Gulana Yang Menyulut Petaka Mau dibawa ke mana rumah tangga kita? Kalimat itu menjadi pijakan Olive dalam menetapkan keputusan. Sikap apa yang akan ia kemukakan di hadapan Refan. Ia masih mempertimbangkan nasihat Tubagus, agar ia tak perlu melangkah jauh untuk menyadap percakapan telfon maupun WA. Sebab, konsultan IT yang Tubagus tawarkan adalah seorang polisi. Jika ia tak yakin Refan bersih, sebaiknya ia menahan diri. Olive mengingat nasihat itu. Makanya, ia memilih diam di enam bulan terakhir ini, mungkin sampai satu setengah tahun ke depan. Sampai joint project yang ia kepalai mencapai tahap penutupan. Kendati, ia menyadari, makin lama tidak ada lagi yang perlu dinanti dari pernikahannya ini. Menunggu jabang bayi, menurutnya itu jauh asap dari api. Ia tak kunjung digauli. Sudah setahun enam bulan. Ia menganggap pengabaian hak-haknya selaku istri, menjadi sepi omongan, sepi keributan, juga tidak ada mekanisme

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17
  • Siluet Cinta Olive    BAB XIV

    Tertangkap BasahDunia tak selebar daun kelor. Suatu siang esok hari di hypermart Plaza Semanggi. Olive menggunakan jam makan siangnya yang sempit itu membeli bingkisan untuk Om Alex, rekan kerja yang adalah atasan Bagus. Om Alex baru mengkhitankan anaknya. Pikirnya, ia yang tak sempat datang ke acaran khitanan kemarin, akan menyerahkan bingkisan itu sebelum bubaran kantor.Namun sial, ia memergoki Refan tengah mendorong troli belanja menemani seorang perempuan muda yang ia tahu itu adalah si Kuntilanak Rita. Ia berpapasan di belokan salah satu lorong rak display pempers bayi. Moncong ketemu moncong. Refan tak bisa mengelak lagi.‘’Eh, Live. Aku nemenin pacar si Bos, belanja bentar. Tolong, kenalin ini Rita,’’jelas Refan yang sangat percaya diri memperkenalkan perempuan selingkuhannya itu sebagai pacar Jason, atasannya. Dalihnya, Bos Jason memang mengoleksi banyak wanita yang disebut teman kencan.‘&rsq

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17
  • Siluet Cinta Olive    Bab XV

    Istri Vs PiaraanRefan merasa istrinya begitu polos untuk memahami perselingkuhan tingkat tinggi yang ia ciptakan skenarionya. Olive dianggapnya tidak update terhadap Rita yang begitu nerimo setahun terakhir ini hanya dinafkahinya Rp 1 juta sebulan tanpa embel-embel pemberian lain-lain. Rita yang sangat nrimo itu mengalami penyusutan kucuran tunjangan pensiun lantaran keuangan Refan terkonsentrasi untuk pembayaran angsuran cash keras tiga unit apartemennya.Namun Refan memaklumi dan menghargai kepedulian istrinya dengan mengatakan ia cukup hati-hati dengan perempuan itu, termasuk mengantisipasi dampak perempuan itu terhadap keuangannya. Refan menjamin perempuan itu tak akan bisa merugikannya secara finansial.”Rita sangat mandiri. Bahkan tanpa aku kasih apa apapun, dia tetap bisa hidup cukup bahkan hidup mewah. Dasar Olive, kamu ini ngomong apa. Memangnya kamu tahu apa. Ah udah deh, kamu nggak tahu apa-apa.” Guma

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-17

Bab terbaru

  • Siluet Cinta Olive    Bab CXIV

    Perlawanan Sayap Patah, Suami Tertebus Sore itu cukup panas. Suhu udara Jakarta 28 derajat. Hangat tergolong panas. Namun, sore itu sangat sejuk buat Refan dan Olive. Sementara buat sebelas orang pengacara kuasa hukum pembela Refan, cuaca hari itu sangat segar menyemangati mereka. Detik-detik pelepasan klien mereka sedang berlangsung. Kemenangan mereka di depan mata. ‘’Selamat, Bapak Refan, buat prestasinya, luput dari jerat hukum,’’Kompol Agung menyalami Refan dengan sebuah senyuman. Refan membalas dengan senyuman asli, benar-benar tersenyum. ‘’Selamat, Pak Irawan. Sukses dalam tugas, ya, Pak?” Kompol Agung juga menyalami Ketua Tim Kuasa Hukum beranggotakan 10 orang pengacara ini. ‘’Terima kasih, Bapak Agung,’’balas Irawan. ‘’Saran dan masukan saya buat Bapak Refan dan juga 11 orang kuasa hukumnya. Barangkali bisa disampaikan ke khalayak yang lain. Tapi secara khusus siang ini saya pesan buat Bapak Refan. Bahwa jerat hukum narkoba itu sulit buat mengurainya, buat lepas dari itu.

  • Siluet Cinta Olive    Bab CXIII

    Akhir dari Perang DinginIrawan dan Olive sedang mendiskusikan perihal keterkaitan keuangan suaminya dengan selingkuhannya. Namun, Irawan menggiring Olive agar ia memiliki strategi defensif yang lebih baik saat menghadapi suami yang berselingkuh. Irawan melihat Olive terlalu lembek menghadapi perselingkuhan suaminya. Sebagai akibatnya sangat fatal, kesehatan suaminya menjadi taruhan.‘’Saya punya klien orang-orang hebat sekelas Bapak Refan di habitat pekerjaannya masing-masing. Kasus pemakai narkoba. Kemiripannya sama. Mereka mengalami gangguan kejiwaan. Terlihat dari penjelasan keluarganya bahwa klien saya itu konsul ke dokter psikhiater. Umumnya mereka itu sama seperti Ibu, terlalu lembek, tidak mau sedikit galak. Akibatnya, racun narkoba masuk terus. Pemakaian narkoba jangka panjang bikin syaraf dan otak putus,’’ papar Irawan.‘’Bukannya Bapak pernah bilang, suami saya bukan sekedar dira

  • Siluet Cinta Olive    Bab CXII

    Pembuktian Dua Lacak Jejak TerakhirDari mana datangya lintah? Dari darat turun ke kali. Dari mana datangnya Rita? Dari diskotek turun ke kantor polisi. Ini peribahasa yang mencibir Refan sejak tadi. Ia mendengar seorang polisi berkelakar tentang perilaku selingkuhnya. Ia merasa sangat malu dan geram.Sepi kembali mencekam. Refan masih meniduri sofa panjang berlapis kain wool kuning. Berusaha tidur, namun ia gelisah. Dari terbaring, kembali berubah posisi ke duduk. Ia yakin Rita berada hanya berjarak beberapa meter dari gedung ini. Ia merasa sangat heran, kenapa kisah cinta yang ia tutup rapat seakan hanya dia dan iblis yang tahu, dipisahkan di tempat ini dengan cara ditelanjangi banyak pihak. Ketika rombongan pengacara, istri dan ibunya meninggalkannya di tempat itu seorang diri malam ini, ia merasakan lagi kesepian ini sebagai sebuah hukuman Tuhan. Sebuah karma. Jika bukan, tidak mungkin perasaan yang ia alami seperti ini.Ia mel

  • Siluet Cinta Olive    Bab CXI

    Harta Dalam Pernikahan dengan Mafia Narkoba, Disita Negara Refan adalah orang pertama yang kaget dan tidak bisa terima penjelasan itu. Namun ia menahan diri seolah tanpa ekspresi meski dalam batinnya marah, kecewa tak terperi. Yang jelas sedih mendengar hal itu adalah Olive. Ia berpikir, mulai malam ini ia beristirahat dari penat mengumpulkan data pembelaan untuk suaminya. Namun, Olive juga berusaha berwajah dingin seolah tak perlu bereaksi. Namun, yang wajahnya tak bisa dibohongi dan tak bisa menyembunyikan ekspresi kagetnya adlah Tante Anita. ‘’Loh, kenapa?” Tanya Tante Anita. Irawan segera menghadap Kompol Agung dan membahas hal itu tidak di hadapan kliennya. Dari kejauhan terlihat Polisi dan Irawan terlibat negosiasi yang alot. Namun tak berapa lama kemudian, Irawan kembali ke ruangan di mana klien dan keluarganya sedang berkumpul. Tim kuasa hukum Refan berada di pihak yang diombang-ambingkan nasibnya. Di dalam hati s

  • Siluet Cinta Olive    Bab CX

    Detik-Detik Penentuan ''Kutunggu Cinta.Apakah berpihak kepadaku. Ku meminta jawab saat ini.''Sebuah puisi yang dituliskan entah oleh siapa di sebuah brosur sekolah playgroup yang sengaja dimasukkan orang ke celah di bawah pintu unit apertemennya. Olive berterima kasih atas tanda alam yang dianugerahkan Tuhan lewat brosur ini. Ia meminggirkannya ke tong sampah. Brosur itu ia baca sesaat sebelum meninggalkan apartemennya, malam itu Waktu menunjukkan pukul 20.10. Langit Jakarta tak segelap rona hidup yang baru saja melewati rumah tangga Olive-Refan. Olive dan mertuanya sedang dalam perjalanan menuju BNN Cawang. Mercedes Benz S-Class Hitam bernomor polisi B 1988 RO itu memasuki jalan besar Gatot Subroto menuju arah Cawang. Mereka masih membahas perselingkuhan Refan dengan penari striptis mafia narkoba, Rita Anastasia ‘’Nak, kamu memang beda dibandingkan para istri kebanyakan. Ekspresi kamu itu melihat kelakuan anak Tant

  • Siluet Cinta Olive    Bab CIX

    Mencerna Sebuah Kehilangan Hari ini pertempuran wanita murahan Vs wanita rumahan sepertinya segera berakhir, Olive mencerna makna kehilangan. Ia menemukan kembali hati suaminya utuh, meski raganya babak belur. Suaminya lolos dari lubang maut jerat hukum cinta sang mafia narkoba, Rita Anastasia. Bisa maut service ranjang Rita Anastasia yang merasuk di tubuh Refan juga telah habis. Refan Mananta akhirnya menyadari ia meminum racun mut setiap hari. Namun bersyukur ia punya Tuhan yang memberi dia seorang penolong, istri yang baik budi. Irawan menghubungi istri kliennya, Olivia Mananta memberitahukan bahwa malam itu sekitar pukul 11. 00 dalam tiga jam ke depan suaminya akan dibebaskan BNN. Irawan meminta Olive agar menyiapkan penyambutan terbaik atas kemenangan suaminya melawan mafia narkoba yang menjeratnya dalam masalah besar ini. Olive sedang kelelahan beristrahat di rumah. Namun ia siaga dengan ponselnya kalau-kalau pengac

  • Siluet Cinta Olive    Bab CVIII

    Titik Terang Olive merasakan kelelahannya memuncak hari ini. Ia berharap dua rekening bank ini adalah pencarian terakhirnya. Ia sungguh kecewa, ketika sampai di kantor Bank, itu Customer Service (CS) mengatakan akan tutup dalam satu jam ke depan dan tidak menerima permintaan pelayanan yang membutuhkan waktu tunggu cukup lama. Maka ia meminta kepada staf CS itu agar mengerjakan print out rekening bank suaminya esok hari. ‘’Jika Ibu bisa kerjakan selesai besok siang jam 12, saya ambil ke sini jam 12. Saya minta nomor ponselnya, boleh? Saya akan memberikan tips yang layak untuk kerja keras Ibu. Karena saya sadar, yang saya minta itu cetak buku rekening koran selama 5 tahun,’’jelas Olive ke staf CS Bank OCBC NISP Gedung wisma 46. Staf perempuan berambut panjang dengan bulu mata lentik itu langsung membelalakkan matanya, lalu tersenyum. ‘’Ibu sangat membutuhkan segera ya, Bu? Saya bisa kerjakan setelah ini. Berhubung i

  • Siluet Cinta Olive    Bab CVII

    Sesal Itu Pasti Belakangan Jam tangan menunjukkan Pukul 11.30. Olive bersiap meluncur ke BNN untuk membesuk suaminya. Namun sebelum berangkat ke sana, ia merasa perlu menghubungi pengacaranya.‘’Halo, selamat siang, Pak Irawan. Bapak sudah ketemu suami saya hari ini? Ada kabar apa, Bapak?” Tanya Olive saat menghubungi Irawan, siang itu.‘’Sudah, Ibu. Saya sudah ketemu beliau. Saya juga sudah menghadap Kepala Deputy IV BNN Pak Benny. Saya beritahukan kepada BNN, bahwa kuasa hukum Pak Refan sudah mendaftarkan praperadilan ke PN Selatan,’’‘’Terus itu reaksi BNN gimana, Pak?”‘’Ya, itu ancaman buat mereka. Itu akan menurunkan kredibilitas kinerja mereka. Karena kalau menang atau tidak di praperadilan, kita tetap akan laporkan kinerja institusi BNN ke Indonesia Police Watch. Terus bukan itu saja, kita akan laporkan juga ke lembaga PBB United Nations

  • Siluet Cinta Olive    Bab CVI

    Menghitung Hari Dag Dig Dug Hari keempat penangkapan Refan Mananta. Hari masih pagi. Olive tak jenak bekerja. Sebentar-sebentar ia melihat jam. Ia ingin jam cepat menunuju 11.30, dia harus mengunjungi suaminya. Saat ini baru jam 09.00. Lalu ia pergi menuju ruangan Tubagus, seperti biasa ingin minta saran dan masukan. Ia melihat Tubagus berada di kabin server IT, maka ia tak berani mengganggu. Namun karena telah satu jam Tubagus tak kunjung nongol ke luar kabin, maka ia memberanikan diri masuk ke ruangan Tubagus. ‘’Gus....Gus....Lagi sibuk ya, Gus?” ‘’Hem...kenapa, Non?’’ Tubagus mencondongkan kepala ke luar kabin. ‘’Aku duduk di sini aja boleh ya, Gus? Aku ganggu kamu sehari ini, boleh? Mau ngomongin itu tuh?” ‘’Boleh....Tapi aku di sini, ya Non? Soalnya ini sedikit lagi kelar. Paling setengah jam,’’jelas Bagus. ‘’Ok, makasih, Gus,’’jawab Olive. ‘’Udah, kamu sambil cerita, aku dengerin,’’Jawab Tu

DMCA.com Protection Status