Share

Bab 51

Aku langsung menuju ke arah toilet lalu berdiri di depan cermin.

Tak ada yang aneh.

Lalu kenapa mereka melirikku, menatapku dengan pandangan yang begitu aneh?

Suara derit pintu terdengar, hingga menyembullah sosok yang dulu adalah sahabatku, tapi begitu kubenci akhir-akhir ini.

Hendro.

Ya, lelaki itu masuk ke dalam toilet lalu melangkah. Ia berdiri dengan bersandar di daun pintu.

"Kamu merasa tatapan mereka aneh?" Sekilas Hendro melirikku lalu pandangannya kembali lurus. Bibir itu tersenyum sinis.

Aku hanya mencebikkan bibir tanpa menjawab ucapan yang dilontarkan oleh lelaki itu.

"Hampir semua karyawan yang ada di sini sudah tau kalau rumah tanggamu berantakan, dan itu karena sifat pelitmu. Makanya mereka, yang kebanyakan perempuan itu seperti menatapmu dengan jijik dan aneh."

Kedua tanganku terkepal seiring rahangku yang mulai mengeras.

Emosi seketika menjalar hingga berada di ubun-ubun.

Deru napasku yang memburu sebagai tanda jika emosi siap untuk diledakkan.

"Lihatlah, mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sarti Patimuan
Kapan kamu sadar dari kesalahan kamu rudi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status