Share

Bab 54

"Nik, pulanglah, Nduk. Pintu rumah ini selalu terbuka untuk kamu ...." Dengan suara bergetar, Sumiasih berbicara.

Tentu hal itu membuat jantung Nika berdegup lebih kencang.

"Ma–maksud ibu apa?" tanya Nika tergagap.

"Sudah, Nduk. Ibu sudah tau semuanya. Tadi suamimu ke sini. Dia sudah bilang kalau kamu pergi dari rumah lebih dari satu bulan yang lalu."

Nika yang mendengar ucapan ibu pun lantas menoleh ke arah lain. Ia tak ingin sang ibu melihat kedua kelopak mata itu berkaca-kaca.

Cepat Nika menghapus kedua sudut matanya, tak ingin buliran bening itu terjatuh dari sarangnya.

Nika menghela napas dalam-dalam lalu ia keluarkan secara perlahan, berharap mampu sedikit mengurangi gemuruh di dalam dada.

Nika kembali menatap ke arah layar ponsel, hingga terlihatlah wajah ibu yang digenangi oleh air mata.

"Ibu, jangan menangis ...." Jemari Nika bergerak ke layar pipih itu, lalu bergerak pelan. Seolah-olah sedang menghapus air mata yang terus keluar dari kedua sudut mata sang ibu.

Gunawa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sarti Patimuan
Berharap Rudi berubah tidak pelit terhadap istrinya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status