"Iya, mengutuk mereka sebagai manusia jahat yang tidak pernah diingat berapa baiknya kedua orang tuaku pada saat itu ke para warga setempat, tapi mereka buta hati."Nick teringat semuanya, merasa ada yang tidak adil dalam kehidupan orang tuanya, bahkan dirinya yang selalu menjadi gunjingan para nelayan waktu itu. "Lalu, kedua orang tua kamu seperti apa membalas mereka?""Tidak ada yang membalas, keduanya hanya selalu mengatakan padaku, aku harus selalu membalas kejahatan dengan kebaikan, entah apa salah mereka sampai kutukan itu dilemparkan untuk mereka, padahal mereka belum tau asal usul orang tuaku."Quesha ingin bertanya lebih lanjut, memancing agar dirinya mengetahui apa yang terjadi di masa lalu suaminya ini. "Kalau para nelayan itu benar, ada salah satu dari keluarga kamu yang ternyata seorang penyihir, apa kamu terima?"Nick menoleh terkejut pada istrinya yang mempercayai apa yang nelayan itu katakan pada kedua orang tuanya. "Aku hanya seorang anak, apa yang salah dari asal
"Jadi kamu tidak mengingat apa pun lagi mengenai Ayahmu itu?"Nick masih mencari informasi dari istrinya, sedikit demi sedikit dia ingin tahu asal usul istrinya yang selalu misterius untuknya. "Iya, lagipula untuk apa aku mengingat hal yang menyakitkan, lebih baik aku menata hidupku di masa depan bersama dengan suamiku."Quesha membuat Nick tersenyum, wanita itu memberikan gombalan maut pada suaminya untuk menghindari pertanyaan itu. "Sayang, kamu itu paling bisa membuat aku begini, aku sangat mencintaimu."Nick mengecup tangan istrinya dengan manis dan lembut, Quesha juga senang suaminya memperlakukan dirinya seperti ini. "Nick, kamu romantis.""Harus, kalau bukan aku yang memberikan ini, siapa lagi?"Nick segera memeluk istrinya yang sedang bahagia sekarang, mereka sampai melupakan bayinya yang sudah terbangun dari tadi. "Sayang, kamu melupakan sesuatu di dalam kamar," kata Nick. "Apa?"Quesha menepuk dahinya sekali, dia teringat bayinya yang sudah menangis sekarang. "Astaga,
"Jangan banyak tanya padaku! Kamu sudah melawan aku, itu artinya kamu sama saja dengan kedua orang tuamu, ada apa pun tentang orang tuamu padaku, tujuanku hanya ingin memusnahkan keturunan anak dari manusia penyihir yang telah membunuh kedua orang tuaku.""Quesha, apa yang terjadi padamu sayang? Aku mau kamu kembali menjadi diri kamu yang seperti dulu, aku mohon padamu, lawan roh yang merasuk ke dalam tubuhmu, aku percaya kamu pasti bisa mengendalikannya sampai kamu benar-benar terlepas."Nick ingin memegang tangan istrinya, dengan penolakan yang di lakukan Quesha adalah menepis tangan tersebut."Singkirkan tangan kotor mu yang sama seperti kedua orang tua kamu yang telah membunuh ibunda aku.""Ibunda? Jadi ibunda kamu dibunuh oleh kedua orang tuaku? Apa kamu yakin apa yang kamu katakan itu? Aku sungguh tidak mengerti, kenapa kamu berkata tentang kedua orang tuaku?"Nick tidak mau istrinya terlalu larut dengan roh jahat yang masuk ke dalam tubuh itu, dia berpikir untuk mengeluarkan ap
Quesha mengeluarkan sesuatu dari kakinya, tanda lahir yang dia miliki bisa menjadi kunci apa saja yang akan membuka penjara itu. "Tunggu dulu, aku akan segera mengeluarkan kamu," kata Quesha di depan ibunya yang sedang berusaha membukanya. Anak itu dengan santainya duduk dan bermain tongkat yang dia miliki, dia sebelumnya memahami kalau ibunya dirasuki seseorang. "Ibu, apakah setelah ini tidak ada yang menyerang kita lagi? Sudahkah kita bisa menemukan kedamaian dalam hidup?"Anak itu berbicara dalam hatinya untuk mencari jawaban atas kecemasan hidupnya bersama kedua orang tuanya. "Nak, kamu keluar."Pintu penjara terbuka, listrik yang tadinya ada di sana tidak dirasakan lagi. Quesha melihat anaknya sudah berada dalam genggamannya. "Ibu, kita harus pergi dari sini sebelum sesuatu akan terjadi pada kita berdua."Anak itu memperingati ibunya untuk pergi dan waspada pada tempat itu, karena menurutnya sudah tidak aman untuk mereka. "Nak, tetap tenang. Kamu jangan panik, kita tidak bo
Quesha membuka depan perlahan, akan tetapi yang dia lihat hanya kosong, tidak ada siapapun yang menurutnya mencurigakan."Aneh, di mana kaki kecil yang tadi aku lihat? Apa ada yang mengirimkan sihir lagi ke rumah ini? Aku tidak boleh menyerah mendapatkan sosok tersebut."Quesha berdiri di samping suaminya yang sedang tertidur, tidak juga membangunkan Nick yang masih pulas menggapai mimpi indahnya."Ibu, ada apa berdiri di sana?"Anak dari Quesha ini bertanya pada ibunya yang sibuk memperhatikan sekitar tempat tidur, ada ayahnya yang masih menutup mata."Tidak ada apa-apa, tadinya aku mau tidur di samping ayahmu itu, tapi mataku belum juga mengantuk sama sekali."Quesha sedang berbohong pada anaknya yang memiliki kekuatan sihir itu, karena dia tidak mau membuat anaknya khawatir."Tidurlah Ibu, aku akan bicara lagi setelah selesai tidur."Quesha menganggap anaknya hanya mencoba menenangkan dirinya untuk tidak panik dalam situasi seperti ini. "Dia, aku harus menyembunyikan rasa takut in
"Tolong aku, Nick!"Suara Quesha terdengar keras dalam ketakutan yang sekarang berada persis di depan suaminya, sembari memeluk erat untuk menghilangkan rasa takutnya. "Hey, tenanglah, kenapa kamu ketakutan seperti ini?" Nick mencoba menenangkan dan terheran dengan sikap istrinya yang tiba-tiba datang dengan ketakutan. "Nick, tolong aku dari seseorang yang mau mencelakai aku," kata Quesha mencoba meminta tolong kembali. "Iya, kamu kenapa meminta tolong? Siapa yang kamu maksud itu? Aku tidak melihat orang mengikuti kamu?"Nick melihat ke kanan dan kiri yang tidak ada orang lain selain mereka berdua. Namun, Quesha masih begitu gemetaran dalam pelukannya. "T-tadi itu, aku melihat seseorang yang mengejar aku, tapi sosoknya menghilang," jawabnya. "Maksudnya menghilang?"Quesha terhenti, suaminya sudah mulai mempertanyakan apa yang diucapkan oleh istrinya, apalagi Nick tidak mengetahui tentang para penyihir itu. "Eh, aku rasa tadi aku hanya sedang melamun sendiri, berkhayal yang tida
"Aku tidak sembarangan bicara, apa yang terjadi pada istrimu adalah sebuah karma berat karena dia sudah melanggar dunianya, dan dia telah menghambat aku menguasai segalanya," balasnya masih menjelekkan Quesha di depan mata Nick. Nick tidak mau tinggal diam, tangannya segera mengepal dan ingin memukul sosok tersebut, dengan cepat kepalan tangan itu mengenai wajah sosok yang seharusnya bisa merasakan sakit atas emosi yang diluapkan oleh Nick, akan tetapi sosok tersebut menghilang dengan tiba-tiba. "Di mana dia?"Melihat ke kanan dan kiri tidak ada siapapun juga, Nick berusaha mencarinya lagi lebih teliti, tetapi tidak ditemukan sosok tersebut. "Kurang ajar! Aku sudah kehilangan sosok yang sudah menghina istriku yang paling aku cintai, tidak akan aku lepaskan jika berhadapan dengannya lagi, sekalipun dia bukan manusia."Kakinya melangkah sudah jauh dari tempatnya, dan terlihat jika Nick pergi dari rumah sakit, hanya nasib Quesha yang sudah dibius oleh para perawat di sana, matanya sud
Dunia seakan berubah untuk Quesha yang tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri di depan Nick ataupun dokter yang ada di rumah sakit itu setelah Nick menyuapi makanan pada wanita itu. "Pergi kalian! Aku tidak mau diganggu oleh siapapun juga! Aku tidak mau disentuh siapapun yang ada di sini!"Teriakan Quesha sangat terdengar keras membawa suasana dalam ruangan itu menjadi kacau balau. "Tenang sayang, kamu jangan mengamuk seperti ini, aku di sini untuk kamu. Aku tidak akan menyakiti kamu."Nick mendekati Quesha yang sedang ditangani oleh dokter di rumah sakit jiwa itu. Namun, Nick melihat istrinya sangat histeris tidak bisa mengendalikan diri. "Astaga, aku harus bersabar menghadapi semua ini," ucapnya segera memundurkan tubuhnya agar tidak terkena Quesha. Wanita itu disuntik obat penenang kembali, dalam beberapa langkah yang dilakukan dokter hanya menunggu suntikan penenang membuat Quesha tertidur pulas agar tidak melakukan hal-hal yang buruk. "Dokter, bagaimana Quesha?""Begini, s
"Nick, aku harus pergi bersama dengan kamu, tapi kamu tidak boleh meninggalkan aku di tempat aman yang kamu maksud itu."Saat Quesha dan Nick sedang berbicara, ternyata suara air naik ke daratan, ada bencana besar menimpa tempat tinggal mereka. "Pegangan Nick!" Seru Quesha memegang tangan Nick dengan erat. Mereka terbang dan menyaksikan betapa air dengan dahsyatnya menenggelamkan tempat mereka, dan banyak orang yang berteriak-teriak meminta pertolongan, Quesha hanya bisa menjadi penonton bersama Nick. "Sayang, apa tidak ada cara untuk menolong mereka?""Tidak ada, aku tidak akan mampu menolong semuanya, aku hanya mau membantu orang yang paling dipercayai aku saja, yaitu kamu."Nick bersedih karena tidak bisa membantu teman-teman nelayannya, hanya bisa melihat betapa mayat-mayat mereka sudah terapung-apung di atas air laut yang bercampur dengan pasir daratan. "Semua sudah ditakdirkan Nick, aku tidak boleh ikut campur, kamu harus paham tentang ini, kamu juga tidak bisa berbuat apa-a
Nick sudah ada di depan pohon yang ada istrinya di atas, walaupun ketinggian pohon tersebut tidak mungkin ada orang yang menaikinya, tetapi kenyataannya adalah Quesha ada di atas sana. "Aku harus naik ke atas sebelum istriku jatuh, apa dia tersangkut sampai ke atas sana ya? Aku tidak mau kalau dia jatuh."Nick perlahan naik ke pohon yang tinggi itu, tetapi jarak antara Nick dan Quesha sangat jauh. Quesha melihat kalau Nick berusaha menjemput dirinya tanpa memikirkan nyawanya sendiri. "Ada apa dengan pria itu? Kenapa dia rela mengorbankan nyawanya demi aku sampai melakukan hal bodoh yang tidak mungkin di lakukan manusia lain?"Quesha turun dari pohon secara perlahan dengan terbang, dia akan menjemput Nick agar tidak terjadi hal-hal yang mengerikan. "Nick," panggilnya. Nick menoleh, ternyata sumber suara itu dari arah sebelah kiri dan dia melihat kalau istrinya yang memanggilnya. "Sayang, apa itu kamu?""Benar, ini aku."Quesha segera menarik tangan Nick, mereka terbang bersama, Ni
"Kamu di sini juga Pangeran?"Quesha mendekat di mana seseorang yang mirip dengan Sunke itu berdiri melihat dirinya sangat penasaran. "Aku bukan pangeran," jawabnya. "Eh, jangan pura-pura begini pangeran, kamu bisa mengaku identitas kamu sama aku, semestinya kamu tau kalau aku tidak mudah dibodohi."Quesha memastikan sekali lagi dengan kekuatannya yang keluar dari tangan, tidak ada reaksi kekuatan Sunke yang muncul, karena seharusnya bisa memancing kekuatan jika Sunke memang sedang menyamar. "Maaf, di tangan kamu itu terdapat cahaya seperti itu dari mana? Apa kamu seorang pesulap yang memang mengembara? Pakaianmu juga sangat berbeda dari orang biasanya.""Ah, apa yang kamu tanyakan itu sama aku tidak lucu, kamu ini Sunke kan pangeran penyihir yang sangat jahat itu?"Seseorang itu tertawa mendengar dirinya disamakan dengan penyihir jahat yang katanya sangat kejam di dunia manusia. "Hahaha, mana mungkin seperti itu. Aku hanyalah manusia biasa, bukan penyihir Sunke yang kamu maksud i
"Quesha, aku minta maaf sudah membuat kamu pergi, penyesalan ini memang bisa aku rasakan setelah kamu tidak ada."Nick masih duduk dengan kewaspadaan yang luar biasa, bukan tentang binatang buas, tetapi sebaliknya, yang dipikirkan hanyalah Quesha semata. Di atas pepohonan masih mengawasi gerak-gerik Nick yang tidak pernah hilang dari pandangannya. "Dia merasakan penyesalan, kenapa?"Quesha masih tidak mempercayai itu. Karena manusia di matanya sama, apalagi Nick termasuk anak dari pembunuh ibundanya. "Jangan harap aku tertipu oleh kamu manusia, tidak akan sampai aku mendapatkan kebenarannya."Nick menangis sendiri di sana, hujan mengiringi kesedihan pria itu, dia tidak kuat jika harus hidup sendiri tanpa istrinya. "Hujan lagi, dia bisa mati di sana."Quesha merasa iba melihat kondisi Nick yang diterjang hujan lebat, apalagi bisa-bisa terjadi banjir ataupun longsor di sana, atau tertimbun pepohonan yang jatuh. "Nick, dia harus aku selamatkan dulu, tapi bagaimana caranya agar aku t
"Ada apa sayang?" Nick terheran dengan sikap Quesha yang mudah berubah, sekarang sudah mulai berjarak dengannya. "Aku rasa kamu tidak perlu dekat dengan aku mulai sekarang, apa kamu bisa?""Apa ini? Itukah permintaan kamu untuk aku?"Quesha melihat kekecewaan di mata Nick, pria itu memang sudah sangat lama diperlakukan dingin oleh Quesha selama ini. "Benar. Aku meminta semua ini sama kamu, apa kamu bisa mewujudkan apa yang aku mau?"Nick memegang kepalanya dengan kedua tangan, seperti isi kepalanya sudah penuh dengan kekecewaan pada istrinya. "Aku tidak tau," jawab Nick. "Masa tidak tau, tinggal jawab iya atau tidak?"Nick semakin tidak mau menjawab pertanyaan istrinya yang menurutnya membuat hatinya sakit. "Cukup Quesha, ini di luar batas kesabaran aku selama ini," balas Nick. "Maksudnya?"Quesha bertanya balik, sedangkan dia hanya ingin Nick menjauhkan dirinya di saat dirinya memang ingin sendiri. "Dari dulu sikap kamu seperti ini sama aku, salah aku apa? Atau kamu tidak per
Saat Quesha ingin menjawab semua yang ditanyakan Nick, dia terjatuh dari tempat tidur usang di mana dirinya menyadarinya jika sudah berada di dalam rumah Nick kembali. "Aku tidur?"Quesha beranjak menuju rembulan yang ada di luar rumah. Terlihat masih sangat bercahaya sekali seolah-olah memberikan isyarat kepada dirinya yang telah bermimpi panjang. "Ayahanda, bisakah aku kembali ke rembulan?"Quesha tidak melihat cahaya itu merespon dirinya. Tetapi bisa tahu kalau di atas sana sang rembulan mengetahui dirinya ada di bawah. "Ayahanda, kenapa tega dengan aku?"Sang rembulan yang ada di atas melihat anaknya bersedih di bawah rembulan meminta agar bisa naik kembali, penyesalan anaknya tidak membuat hatinya gentar. "Maafkan Ayahanda yang tidak akan merubah takdir ini, kekuasaan di sini begitu menggelapkan hati dan pikiran Ayahanda. Tapi, aku akan menebusnya dalam waktu yang panjang agar kamu bisa bahagia hidup di bumi."Sang rembulan membuat mimpi panjang Quesha menjadi sangat buruk ke
"Ya, ini adalah keputusan yang tepat untuk kita bisa memulai semua dari awal," jawab Nick. Quesha sangat beruntung memiliki suami seperti Nick yang tidak pernah berhenti memperjuangkan dirinya dan selalu bisa sabar. "Nick, terima kasih," tuturnya dengan mata yang berkaca-kaca. Nick menggenggam tangan istrinya, dia percaya sekarang Quesha sudah mencintai dirinya sedalam yang dia rasakan. "Nick, apa kamu bahagia hidup bersama denganku?""Sama-sama sayang, tentu aku sangat bahagia bisa bersama dengan wanita tercantik seperti kamu, kita akan selalu bisa melewati berbagai rintangan."Nick segera memeluk istrinya itu dengan erat, dan membayangkan jika dirinya dulu tidak bersabar mencintai Quesha, mungkin dia tidak akan pernah mendapatkan istrinya ini. Quesha bisa bersama dengan Nick atas bantuan sang rembulan juga walaupun semua itu salah, tetapi bisa membuatnya jauh lebih damai. Sampai pagi mereka berdua terjaga tidak ada tidur, keduanya ingin menikmati kebahagiaan yang sesungguhnya
"Iya, aku rasa bisa bersama denganmu adalah keindahan yang tidak akan pernah aku lupakan, tapi kamu tau tidak, beberapa hari lalu aku bertemu seorang wanita yang mirip denganmu walaupun tubuhnya sangat gelap, dia cantik seperti mu sayang," kata Nick menceritakan kejadian kemarin. Quesha berhenti sejenak, padahal dia ingin melupakan kejadian dirinya menjadi sangat buruk rupa, dan sekarang dia kembali cantik lagi. "Nick, apa kamu jatuh hati padanya?""Hampir, itu juga karena dia mirip denganmu, aku merasakan sesuatu yang beda ketika dekat dengannya persis seperti dekat denganmu, mungkin aku hanya kesepian waktu itu."Quesha kembali termenung akibat jawaban dari Nick. Dengan wujudnya yang jelek sekalipun Nick tetap jatuh cinta kepadanya. "Benarkah? Apa yang dia lakukan?""Dia awalnya meminta makanan, buah, tetapi hari itu dia membunuh para pegawai," jawab Nick jujur pada Quesha."Dia orang jahat?"Nick tidak bisa memastikan jika penyihir itu jahat, dalam relung hatinya mengatakan tida
Masih ada di atas kerajaan matahari, Quesha kembali merenung sendiri sejak kejadian kemarin, sedangkan Nick harus mempertanggungjawabkan kematian orang-orang itu dengan membayarkan denda yang cukup besar pada keluarga masing-masing karena mereka mati di saat sedang bekerja. "Aku ingin melihat Nick, apa dia di sana baik-baik saja?"Quesha pergi melihat Nick dalam air ajaib yang ternyata sekarang Nick sendiri tidak bisa dilihat dari air ajaibnya. "Ada apa ini? Apa terjadi sesuatu dengannya sehingga air ini tidak bisa melihatnya? Aku harus mencari tau sendiri, tapi kalau aku turun menemuinya, maka aku memutuskan meninggalkan kerajaan ini, dan bersiap untuk wujud ku yang hitam."Nick di bumi merasakan sedih bukan karena harus menanggung semuanya dengan segala biaya yang dia bisa berikan, tetapi dia merasa kehilangan Quesha kembali. "Sayang, kamu ke mana? Aku merindukan kamu di sini dalam kenangan kita yang tidak pernah hilang, aku tidak bisa melupakan kamu walaupun itu hanya satu detik