Share

Orang Tua Sakti

Swing!

Zlept!

Pria paruh baya terdiam dengan mata membelalak lebar. Keris Narako menancap di keningnya, dan dengan sekejap, wajahnya seperti hangus terbakar, begitu juga dengan rambut hingga ke bagian belakang kepalanya.

Tidak hanya sampai di situ, keadaan hangus terbakar itu terus menjalar ke seluruh tubuhnya hingga ke ujung kaki. Dan si pria paruh baya telah tewas semenjak Keris Narako menembus batok kepalanya.

Puti Bungo Satangkai sungguh bergidik menyaksikan kematian si pria buntung tersebut. Itu pasti bukan kematian yang menyenangkan untuk dialami sendiri, pikirnya.

Pria sepuh tetap berada di titik ia duduk, tidak bergeser sedikit pun. Hanya saja, tatapannya terlihat begitu sendu terhadap jasad muridnya yang menghitam seperti batu lahar di kawah gunung berapi, bahkan mengepulkan asap tipis.

Bungo menghela napas dalam-dalam sebelum pandangannya beralih dari jasad menghitam itu kepada si pria sepuh di depan sana.

‘Kenapa Anda membunuh murid Anda sendiri?’ tanyanya dengan gerakan is
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status