Share

Ajakan Kencan

Penulis: XianLie
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-05 13:29:06

Falisha baru saja usai mengantar dokter yang datang setiap harinya merawat Ameera ketika ponsel wanita itu berbunyi nyaring menarik perhatian.

Tanpa firasat apapun Falisha melangkah kembali ke arah meja ruang tamu, tempat dimana ia meletakkan ponselnya alih-alih menemani putri semata wayangnya yang tengah bermain bersama Bik Jum.

Saat Falisha meraih benda pipih itu, detik itu pulalah ia tertegun melihat nama yang tertera di atas layar.

Fakta sesungguhnya, walau Falisha telah menghapus foto-foto kebersamaan keluarga kecilnya–yang kini telah berantakan–dari sosial media, wanita ini sama sekali belum menghapus nama calon mantan suaminya itu dari kontak ponsel.

Bukannya Falisha sengaja tapi ia melupakan hal yang bisa dibilang remeh ini.

Sekarang, entah dengan alasan apa Bramantyo menghubunginya dan Falisha tidak tahu harus menerima atau menolak panggilan telepon ini. Padahal, semasa belum bercerai dan masih terikat status Bramantyo sangat jarang sekali menelponnya lebih dulu. Berbagai per
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Si Gendut Penakluk Bos    Perayaan Kecil-kecilan

    "Well … ok. Terima kasih atas supportnya … back to the points, Aku nelpon Kamu mau ngajakin kencan," kata Matteo dengan santainya tapi sukses membuat Falisha terdiam seketika.Sumpah demi apapun, Falisha tidak pernah menyangka jika kalimat ajakan kencan ini akan keluar dari bibir Matteo. Pun ekspresi pria itu–tertangkap dari layar kaca–terlihat biasa saja, seolah yang baru saja dikatakannya bukanlah apa-apa.Seumur hidup Falisha, untuk ukuran kisah cintanya ini termasuk dalam kategori menyedihkan. Dia tidak pernah yang namanya kencan meskipun ia menikah dengan Bramantyo karena mencintai pria itu tapi juga ada sebab lain di balik pernikahan mereka.Kencan romantis dengan pria lain juga tidak kunjung Falisha lakoni karena terlanjur terikat hidup dengan Bramantyo dan calon mantan suaminya ini tidak pernah yang namanya mengajaknya kencan walau hanya makan malam saja.“Hei? Kok diam?” tegur Matteo beberapa detik kemudian karena Falisha larut dalam keterdiaman dan tak kunjung merespon ajaka

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-06
  • Si Gendut Penakluk Bos    Kabar Baik

    “Di antara sekian banyak tempat … Kamu milihnya Taman Enggang?” ujar Matteo sambil geleng-geleng kecil saat mobil yang ia kemudikan berhenti di perempatan lampu merah."Loh, memangnya kenapa? Nggak ada larangan untuk ke taman itu, 'kan?" balas Falisha yang keheranan karena pertanyaan Matteo."Ya … namanya kencan seharusnya romantis … ke tempat-tempat yang bagus. Bukannya para wanita suka makan di restoran mahal atau pergi ke klub kalangan atas yang mewah biarpun cuma sekedar nongkrong?" timpal Matteo berdasarkan pengalaman mengenai wanita-wanita yang berada di sekitarnya.Seperti itulah memang tipikal wanita-wanita yang dikenal oleh Matteo. Lingkungan sosialnya berada di kalangan atas dan rata-rata mereka semua suka akan barang mewah, mulai dari pakaian, tas hingga sepatu apalagi perhiasan mahal, juga suka pergi ke tempat-tempat yang bisa dibilang prestige.Bukan seperti selera Falisha. Wanita ini lebih suka pergi ke taman yang terbuka untuk umum."Ehm … gini ya Mamat … yang pertama,

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-07
  • Si Gendut Penakluk Bos    Percepatan Perceraian

    “Cerita sekarang!” titah Falisha sembari terus melangkahkan kakinya dengan pandangan mata yang beredar ke sana kemari.Matteo menarik sudut-sudut bibirnya membentuk senyuman tipis yang tidak tertangkap mata Falisha karena sikap tidak sabaran wanita ini menurutnya cukup menggemaskan.“Nggak sabar!” ceplos Matteo mengutarakan isi kepalanya.“Ya memang! Kamunya juga bertele-tele, Mat … mau ngomong aja pake acara kencan abal-abal!” sahut Falisha cepat sembari mengabaikan pandangan mata orang-orang yang melihat ke arah mereka berdua.Falisha sungguh sadar diri kalau perbedaan sangat kentara diantara keduanya terutama perihal fisik. Bagai si Tampan dan si Buruk rupa.“Sebenarnya nggak juga bertele-tele, Sha … Aku memang lagi stress di kantor, butuh angin segar dan taman ini jadi pilihan yang lumayan membantu meski di luar ekspektasiku. Padahal Aku nggak keberatan kalau Kamu mau ngeMall atau nyalon … Aku mau kok temani,” terang Matteo gamblang tapi santai dengan kaki yang tetap mengimbangi i

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-09
  • Si Gendut Penakluk Bos    Cilok Untuk CEO

    “Selain uang dan kekuasaan … memangnya Kamu nggak penasaran kenapa mantan suami Kamu kooperatif sekali? Ibaratnya tanpa perlawanan sama sekali?” tanya Matteo sengaja memancing Falisha dengan pertanyaannya yang mengusik ketenangan hati.Alih-alih terpancing dengan pertanyaan Matteo, Falisha justru tampak lebih tenang daripada sebelumnya seolah kalimat itu bukan kalimat provokasi.Falisha tidak langsung menjawab, netra kecokelatannya malah beredar sebentar dan berhenti pada kumpulan pedagang asongan yang berjualan di area taman. Meski demikian, pandangan mata Falisha itu tidak benar-benar melihat ke arah sana tapi menerawang untuk menyembunyi keruwetan pikirannya dari Matteo.“Jujur, Mat … sejak berpisah dengannya, diceraikan begitu saja … Aku jadi semakin tahu sifat dan karakter pria itu. Dia akan mempertahankan mati-matian apa yang menurutnya benar, itulah yang ia lakukan … termasuk melepasku dengan memilih bersama wanita lain yang ia anggap lebih berharga, lebih bernilai …,” ucap Fal

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-10
  • Si Gendut Penakluk Bos    Permintaan Matteo

    "Gimana, enak?" tanya Falisha sambil meniup adonan berbentuk bola dari bahan dasar tepung itu dengan santainya.Mereka berdua, pasangan yang tidak pernah disangkakan–Falisha dan Matteo–ini benar-benar menyatroni salah satu gerobak pedagang asongan khususnya cilok yang berjualan di area taman Enggang tersebut."Enak!" sahut Matteo cepat sebelum kemudian memasukkan sebutir cilok berbumbu saus kacang ke mulut dan mengunyahnya buru-buru.Falisha kontan nyengir dengan mulut yang masih tersisa cilok bagiannya ketika mendengar jawaban sang calon suami, pun pemandangan di depan matanya juga menggelitik hati hingga membuatnya menahan diri untuk tidak tertawa keras saat ini.Bagaimana tidak Falisha ingin tertawa jika seorang CEO grup Taslim, punya fisik atletis serta wajah tampan rupawan tapi malah menuruti keinginannya absurdnya dengan berdiri di dekat gerobak cilok dan sebelah tangan memegang kantong plastik berisikan si bola-bola tepung saus kacang lengkap dengan stik kayu kecilnya."Pelan-p

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-11
  • Si Gendut Penakluk Bos    Yang Tidak Diketahui

    Dengan cilok yang terbungkus dalam tas plastik, Falisha berjalan bersisian bersama Matteo untuk kembali ke mobil mereka yang berada di area parkiran.Kedua orang yang akan segera menikah ini memutuskan untuk segera pulang walau harus melewatkan keindahan jingga senja yang memanjakan mata.Bukan tanpa alasan, keduanya sama-sama memikirkan keberadaan Ameera yang hanya ditemani oleh Bik Jum di apartemen. Meskipun Bik Jum bisa dipercaya dalam mengasuh Ameera tapi tetap saja kekhawatiran itu ada pada mereka.Di traktir lima puluh ribu untuk jajan cilok dan memeroleh apa yang ia inginkan sudah dikantongi, jadi Matteo sepakat saja dengan Falisha untuk pulang saja ketimbang menghabiskan waktu di luaran dengan meninggalkan Ameera.Suasana hati Falisha dan Matteo cukup bagus saat ini, semua berkat kebersamaan singkat dengan si Cilok yang berhasil meningkatkan mood.Namun, baru lima menit perjalanan mereka, Matteo yang sengaja buka suara untuk mencari topik pembicaraan malah mengacaukan segalany

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-12
  • Si Gendut Penakluk Bos    Rahasia Masa Lalu Falisha

    “Ameera sudah tidur, Mat?” tanya Falisha dengan kepala yang menjulur di cela kecil pintu kamar, pintu kamar yang ditempati oleh Ameera selama ini memang tidak ia buka lebar-lebar karena takut sang buah hati belum tertidur pulas."Sudah … baru aja kok ini, Sha …," jawab Matteo tanpa menghentikan gerakan tangannya yang tengah menepuk ringan bokong Ameera, kebiasaan dari kecil anak itu saat menjelang tidur kini sudah ia hapal.Falisha menerbitkan senyum tipis, lantas membuka pintu lebih lebar dan masuk ke dalam tanpa melepaskan pandangan matanya dari Ameera."Maaf ya, Mat … ngerepotin Kamu … Ameera tuh suka gini kalau tahu Kamu nginap, heran Aku!" ceplos Falisha sambil terus bergerak dan baru berhenti di tepian tempat tidur."Ya mungkin karena dia bisa merasakan kalau calon Papa sambungnya ini sayang sama dia!" balas Matteo ringan tapi sarat akan kesungguhan dalam nada bicaranya.Memang itulah yang Matteo rasakan pada Ameera, ia menyayangi gadis kecil itu dengan tulus terlepas dari keist

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-13
  • Si Gendut Penakluk Bos    Kejujuran Falisha

    "Ya salah, Mat …," ucap Falisha dengan suara tercekat, "normalnya wanita itu pacaran mungkin terus menikah, baru hamil dan punya anak. Tapi untukku, urutannya salah."Sudah diputuskan Falisha untuk jujur terhadap Matteo jika pria itu memintanya untuk bercerita sejak ia mengungkit perihal kedua orang tuanya. Hanya saja Falisha tidak menyangka jika Matteo akan menodong meski secara halus dalam tempo secepat ini.Tidak punya pilihan dan tidak ingin menutupi apa yang terjadi padanya di masa lalu lebih lama lagi dari Matteo. Setelah sekian banyak yang dilakukan pria itu untuknya, Falisha yakin Matteo berhak menerima kejujuran darinya.Matteo yang tidak bersuara seakan menunggu membuat Falisha semakin yakin untuk membuka masa lalunya pada pria tampan ini.“Aku nggak sebersih itu, Mat … Aku juga nggak mengakui kalau Aku nakal … semuanya insiden … kecelakaan …,” tutur Falisha ragu-ragu dan terbata sambil mencoba membaca ekspresi Matteo tapi hanya nihil yang ia dapatkan karena tidak ada yang b

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-14

Bab terbaru

  • Si Gendut Penakluk Bos    Akad Nikah

    “Bagaimana para saksi? Sah?”Pertanyaan sederhana tapi sarat makna ini terdengar sedikit keras dari seorang pria berkacamata di ruangan yang terisikan kurang lebih sekitar dua puluhan orang tersebut.Gema kata sah yang mengiyakan balik pertanyaan itu pun segera menggaung memenuhi ruangan berdekorasi putih, semua orang yang ada di sana sepakat seiya sekata dengan si Pria berkacamata yang berprofesi sebagai seorang penghulu ini dan puji-pujian terhadap Tuhan yang Maha Esa pun terlantun kemudian.Benar, apa yang tengah berlangsung adalah pernikahan antara Falisha dan Matteo. Disaksikan langsung oleh keluarga inti masing-masing dan kerabat dekat saja, akad nikah keduanya berlangsung lancar tanpa kendala apapun.Oleh Falisha, ada selaput bening yang menyelimuti netranya. Yang mana, setengah mati Falisha tahan agar tidak jatuh bersama gelombang gejolak rasa. Falisha sama sekali tidak pernah menyangka jika ia akan menikah sampai dua kali bahkan suaminya seorang Matteo Saguna Taslim, teman ma

  • Si Gendut Penakluk Bos    Matteo dan Teddy (2)

    Sungguh, sekian tahun malang melintang di dunia bisnis, Matteo hampir tidak pernah kehilangan ketenangannya seperti sekarang ini.Bukannya sombong, akan tetapi di bawah tempaan langsung sang Kakek yang merupakan raja bisnis, Matteo memang sepiawai itu. Matteo sedari kecil selalu bisa mengendalikan diri, terutama emosi dan raut wajah hingga tidak bisa terbaca lawan bicaranya.Namun, sekarang semua jerih payahnya menmbentangkan pengendalian terasa sia-sia sebab segalanya dengan mudah digoyahkan oleh Teddy.Memang, keterkejutan yang dialami Matteo hanya sepersekian detik sebelum kemudian pria itu mampu mengontrol kembali emosinya tapi tetap saja dia merasa kecolongan.Kembali, Matteo menelan lagi salivanya demi mengusir gersang yang melanda tenggorokannya walau tak seberapa berguna dan dengan satu tarikan napas panjang tidak kentara diiringi dengan turunnya tangan Teddy yang menunjuknya ia pun berkata.“Apapun yang Saya rencanakan dengan Sasha, kesepakatan apapun yang terjadi antara kami

  • Si Gendut Penakluk Bos    Matteo dan Teddy

    “Jadi … apa yang ingin Kamu bicarakan? Sampai-sampai mengganggu waktu istirahat Saya seperti ini!”Kalimat langsung yang begitu to the point dan tanpa basa-basi sedikitpun dari Teddy itu membuat Matteo merasa punggungnya kian berkeringat meski berada di ruangan berpendingin ini. Setelah kedatangannya diterima keduanya bertemu dan duduk bersama berhadapan, tapi di lima menit pertama mereka hanya duduk diam saling memandang satu dengan yang lainnya.Keterdiaman yang ada nyata sangat bisa menyebabkan suasana menjadi tegang hingga Matteo tidak berani buka suara terlebih dahulu untuk memulai percakapan.Tersentak Matteo tidak kentara ditegur demikian oleh Teddy, dia sangat jelas jika ayah dari Falisha itu pasti memiliki penilaian tertentu mengenai kehadirannya.“Begini Om …,” ujar Matteo menjawab pelan setelah sebelumnya terlebih dahulu menelan Saliva guna menentramkan ketegangan diri. Sungguh, Matteo rasanya membutuhkan sedikit ruang untuk meredam rasa dan terbersit setitik penyesalan men

  • Si Gendut Penakluk Bos    Jalur Keinginan Matteo

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 116 Jalur Keinginan Matteo“Kamu tahu, Mat … sudah Aku putuskan, percepat saja pernikahan kita. Biar semuanya jadi lebih terkendali aja. Aku nggak apa kok, nggak perlu resepsi atau akad atau apapun yang mewah-mewah, tinggal tanda tangan tanpa apapun juga Aku bersedia. Beneran, Aku bersedia dan Papa juga telah merestui ini!”Tidak bisa Matteo tidak tertegun dengan apa yang baru saja ia dengar, terutama kalimat terakhir yang terlontar dari bibir wanita yang ia pilih sebagai istri itu nantinya.Memang, pernikahan yang ingin dilakukan itu hanyalah pernikahan sebatas di atas kertas pun berjangka waktu tertentu meski belum ada pembicaraan mendetail dengan Falisha mengenai hal ini. Akan tetapi, bukan berarti Matteo ingin melangsungkannya dengan cara yang salah sebab dasar untuk menikah itu sendiri saja sudah tidak benar.Matteo ingin melalui jalur yang baik meski melewatkan momen lamaran dan sekelumit cinta yang seharusnya ada. Walau, ada banyak faktor yang harus

  • Si Gendut Penakluk Bos    Percepatan

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 115 Percepatan“Kamu nangis? Matamu bengkak gini! Katakan, siapa yang bikin Kamu nangis?”Sungguh, beberapa tahun terakhir ini Falisha jarang sekali menerima perhatian dari orang yang ada disekelilingnya termasuk dari suaminya sekalipun. Koreksi, mantan suami si Bramantyo Satya. Selalunya, Falisha yang menjadi pemberi bukan penerima. Kasus ini tentu dikecualikan untuk putri semata wayangnya Ameera.Kalau pun mendapatkan perhatian kecil, selalu ada embel-embel entah apapun itu juga penghinaan yang mengikuti di belakang. Contoh kecil, saat itu Falisha dalam keadaan sakit. Falisha dikira sengaja berpura-pura sakit karena malas atau manja serta tidak ingin membereskan pekerjaan rumah, tuduhan ini selalu disematkan kepada setiap kali wanita itu menderita flu atau demam. Ujung-ujungnya Falisha tidak dibawa ke dokter dan cuma diberikan obat murah yang beredar di pasaran.Oleh karena itu, apa yang baru saja dilakukan Matteo pada Falisha tak pelak membuat hati wani

  • Si Gendut Penakluk Bos    Restu Orang Tua (2)

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 114 Restu Orang Tua (2)Teddy membalas pelukan Falisha erat, hatinya jelas menghangat atas perlakuan buah hatinya saat ini. Sungguh, Teddy merindukan saat-saat seperti sekarang, saat Falisha bermanja pada dirinya.“Sudah jadi seorang Ibu dan akan menjadi seorang istri lagi … Sasha harus lebih dewasa dan lebih bertanggung jawab lagi ya.”Kalimat yang baru saja digaungkan Teddy disertai dengan usapan lembut di bagian punggung sukses membuat mata Falisha kian memanas.Falisha tidak mampu menjawab Teddy, sebagai gantinya ia menganggukkan kepala dan bening pun tumpah tanpa bisa dicegah.“Papa nggak tahu ada apa sebenarnya antara Kamu dan Matteo, Nak … tapi, Papa sangat berharap jika pernikahan ini akan menjadi pernikahan terakhir untukmu …,” ujar Teddy lagi tanpa menjeda usapannya dan kembali pria paruh baya itu menghela napas berat.Kalimat yang terlontar dari mulut Teddy

  • Si Gendut Penakluk Bos    Restu Orang Tua

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 113 Restu Orang TuaDalam diamnya Falisha menilai ekspresi kedua orang tuanya. Mudah saja membaca raut wajah Miranda karena keterkejutan nyata tergurat serta tidak ada kemarahan atau keengganan sedikitpun di sana. Akan tetapi, tidak sedemikian mudah menilai ekspresi Teddy.Berbekal pengalaman Teddy di dunia bisnis selama puluhan tahun, pria paruh baya itu mampu mengontrol garis wajahnya sedatar mungkin, dia juga bisa mengendalikan emosi di balik topeng tanpa ekspresinya.Tidak ada yang bisa Falisha nilai pada Teddy kecuali wajah kaku seperti papan dan aura dingin kentara yang kian menciutkan nyalinya.Hanya Teddy sendiri dan Tuhan saja yang tahu keputusan apa yang telah diambil oleh Ayah kandung Falisha itu.Sampai pada akhirnya, Falisha tidak tahan lagi dan memecah kesunyian dengan berkata “Papa … Mama … maukah merestui pernikahan Sasha dengan Mamat?”Sungguh, menunggu jawaban seperti s

  • Si Gendut Penakluk Bos    Meminta Restu

    Si Gendut Penakluk Bos - Bab 112 Meminta RestuBerbeda dari rasa yang dialami di awal memasuki ruangan ini, Falisha sedikit menemukan keyakinan di dalam nada bicaranya meski tetap diselimuti oleh keragu-raguan.Kalimat telah terlanjur menggaung, keinginan Falisha juga semakin meneguh sehingga ia memantapkan hati untuk tetap memberitahukan keputusannya kepada Miranda dan Teddy.Dengan mata memerah dan wajah yang masih dirubung haru, Teddy memandang Falisha penuh arti. Begitu pula dengan Miranda yang langsung memberikan perhatiannya untuk Falisha. Pasangan suami istri ini mengkode jika mereka siap mendengarkan sang Anak.Falisha menelan salivanya kasar, berusaha dia sekuat tenaga menekan kegugupan yang melanda lalu angkat bicara di detik berikutnya.“Sasha ingin minta restu Papa dan Mama untuk menikah dengan Mamat.”Lancar jaya sebaris kalimat itu meluncur dari bibir Falisha, seakan apa yang baru saja ia sampaikan adalah hal yang remeh.Terdiam Teddy tanpa ada sepatah katapun yang teruc

  • Si Gendut Penakluk Bos    Permintaan Maaf (2)

    Si Gendut - Bab 111 Permintaan Maaf (2)Tertegun Teddy dan Miranda saat mendengarkan apa yang baru saja diucapkan oleh putri kesayangan mereka.Sungguh, tidak terlintas di kepala mereka jika Falisha akan melayangkan permintaan maaf juga sedikit menyinggung masa lalu di situasi seperti sekarang ini.Bukan pasangan paruh baya ini tidak mengerti dengan maksud Falisha, tapi bukankah jika mereka telah bertemu kembali setelah sekian lama itu artinya semua sudah dianggap berlalu.Oleh Falisha, wanita yang telah berstatus janda dengan satu anak itu hanya mampu menundukkan kepala dengan air mata yang terus menitik jatuh. Tidak berani sedikit pun ia mengangkat wajah karena dirundung penyesalan dan rasa bersalah yang begitu kental sebab karena kesalahan yang diperbuatnya berujung pada rentetan masalah berbuntut panjang yang hampir saja mengoyak segala kerja keras orang tuanya.“Sasha … minta maaf … Ma, Pa ….”Bergetar bahu Falisha saat mengucapkan kembali sebaris kalimat tersebut. Ketakutan mulai

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status