Share

31. Salah Emot

Araska berulang kali membalikkan badan ke kiri dan kanan di atas kasur empuknya. Lelaki itu susah terpejam malam ini. Berkali-kali ia mencoba memejamkan mata, tapi bayangan gadis itu selalu memenuhi ruang pikirannya. Ada kekaguman yang semakin bertambah ketika Araska melihat Andri yang sekarang.

“Kenapa kamu melakukan semua ini?” tanya Araska saat keduanya dalam perjalanan pulang. Bisingnya kendaraan tak membuat suasana mereka terlihat ramai, tetap senyap sebelum pertanyaan itu meluncur dari mulut Araska.

Usai makan malam dan menemani anak-anak tidur, Araska dan Andri pamit pada dua pengasuh panti asuhan.

“Aku hanya ingin memperlakukan mereka layaknya aku ingin diperlakukan dulu.” Mata Andri menatap lurus ke depan. Ada kesedihan yang coba ia samarkan setiap kali mengenang kondisinya dulu.

“Aku cuma mau seragam mereka tetap terjaga. Aku cuma ingin mereka ke sekolah bukan dengan perut kosong.” Andri menatap Araska dalam.

“Aku cuma ingin mereka tak terlihat tersisihkan, seperti gadis de
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status