แชร์

Bab 10

ผู้เขียน: Anotherika
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-01-15 14:30:22

Ini sudah terhitung lima kali Arzan memuntahkan isi perutnya. Wajah dan badannya juga terlihat lemas sekali.

"Mas nggak usah pergi ke kantor dulu deh, istirahat saja dirumah." Ucap Anisa yang sudah rapi dengan gamis ungunya. "Tapi maaf ya mas, Anisa gak bisa temenin mas dirumah. Anisa mau ke rumah sakit mau ngambil hasil pemeriksaan kemarin."

Arzan hanya mengangguk saja. "Saya juga harus pergi keluar. Kamu bisa minta antar jemput pak Kardi ya," ucap Arzan. Pak Kardi adalah supir yang biasa mengantar umi dan Abah.

"Mau kemana mas? Mas kan lagi sakit, mending dirumah saja dulu. Itu dilaci ada obat masuk angin nanti bisa diminum setelah sarapan."

"Saya harus ke kantor, banyak berkas yang belum saya tandatangani. Jam tiga sore nanti juga harus meeting klien dari Jepang."

Anisa mengerucutkan bibirnya kesal. Tapi mau maksa Arzan untuk tetap di rumah juga tidak bisa karena harus buru-buru pergi. Andai Anisa tidak pergi pasti dia akan menahan suaminya agar tidak berangkat ke kantor dulu. Dia
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Sheyza istri rahasia    Bab 11

    Seorang pria jangkung bernama Noah, seorang travel agent yang baru beberapa hari ini Sheyza kenal. Mereka tak sengaja bertemu di sebuah tempat wisata. Beberapa hari yang lalu Sheyza pergi ke sebuah tempat wisata karena dirinya merasa bosan terus-terusan di apartemen, tanpa sepengetahuan Arzan tentunya. Dan siapa sangka dirinya bertemu dengan sosok Noah.Setelah beberapa saat mengobrol, Sheyza merasa nyambung dengan Noah. Dan ternyata Noah juga tinggal di apartemen yang sama dengannya cuma berbeda unit saja.Sebenarnya Noah tinggal di Bali bersama orang tuanya yang memang memiliki usaha disana. Dia di jakarta karena perjalanan bisnis dan tempat kelahirannya juga disini karena rumah neneknya disini. Jadi tak jarang juga Noah berkunjung ke Jakarta.Sheyza dan Noah sempat beberapa kali bertemu, walaupun hanya sekedar makan atau ngobrol di taman dekat apartemen."Woaahhh ini kamu beli buat aku?"Noah tersenyum senang melihat ekspresi gadis di depannya."Makasih Noah.... Makasih," Sheyza la

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-16
  • Sheyza istri rahasia    Bab 12

    "Kondisi pasien masih syok ringan dan terdapat luka lebam di dekat matanya. Untung saja kandungan nya tidak apa-apa." Terang dokter setelah memeriksa keadaan Sheyza. Setelah kejadian Sheyza pingsan, keduanya langsung membawa Sheyza ke rumah sakit karena panik.Apa yang disampaikan dokter itu membuat mata Noah membola, begitu juga dengan Arzan. Tubuhnya menegang, lidahnya keluar tidak mampu mengucapkan kata-kata."Is-istri saya ha-mil?""Ya. Dan kandungannya masih trimester pertama, masih tiga Minggu. Dijaga ya mas, karena trimester pertama itu sangat rentan keguguran." Jawab dokter.Arzan mengusap wajahnya. Rasa haru langsung menyeruak di dalam hatinya, tidak pernah menyangka jika istri rahasianya hamil. Dadanya berdebar kencang. Rasa syukur terus keluar dari bibir Arzan. "Lain kali kalau mau berantem di tempat yang jauh mas. Kalau perlu ke mars sekalian biar tidak kena perempuan. Kalau begini kan kasihan mbaknya. Beruntung mbaknya cuma pingsan dan lebam. Kalau sampai dedek bayinya

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-17
  • Sheyza istri rahasia    Bab 13

    "Jangan bicara omong kosong Babby, karena sampai kapanpun saya tidak akan menceraikan kamu. Kamu milik saya selamanya, dan kita akan membesarkan anak ini bedua."Sheyza menutup telinganya saat lagi-lagi perkataan Arzan terngiang-ngiang di kepalanya. Perkataan itu terus berdengung di telinganya. Apa maksud pria itu? Kenapa dia berbicara seperti itu??Sungguh Sheyza tidak menyangka jika Arzan akan mengatakan hal tersebut padanya.Mau sampai kapan hubungannya ini? Tidak mungkin bukan pernikahan ini dirahasiakan selamanya?Ceklekk Arzan masuk ke dalam kamar mendapati sang istri sedang meringkuk di atas tempat tidur. Padahal ini sudah sore hari tapi Sheyza belum makan sedari siang.Arzan menghampiri Sheyza lalu mengelus kepalanya lembut. Terbesit rasa sayang dalam dirinya untuk istri rahasianya ini."Babby, makan dulu. Saya sudah buatkan sop daging untuk kamu." Ucap Arzan lembut. Tadi dirinya memang sempat berbelanja untuk mengisi kulkas. Dia juga sedang ingin makan sop daging, karena bis

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-18
  • Sheyza istri rahasia    Bab 14

    "Assalamualaikum ummi," sapa Arzan lembut. Walaupun sebenarnya dia agak keberatan dengan sikap Anisa tadi yang memotong obrolan dirinya dengan ustadz Anwar, Arzan tidak mengabaikan sang ummi yang duduk di depan ndalem."Waalaikumsalam Abang, Alhamdulillah anak ummi sudah pulang. Kamu sehat kan bang? Gimana kerjaannya?" "Abang sehat ummi, Alhamdulillah semuanya lancar. Ini juga berkat doa dari ummi," jawab Arzan."Mau ummi buatkan te-""Biarkan mas Arzan istirahat dulu ya ummi, assalamualaikum," sela Anisa tanpa memperdulikan tanggalpan sang ibu mertua. Namun untungnya ummi Zulfa tidak mempermasalahkan sikap menantunya. Mungkin karena sudah ditinggal berhari-hari Anisa merasa kangen dengan suaminya.Arzan mengetatkan rahangnya mendengar Anisa menyela perkataan ummi Zulfa. Apalagi perempuan itu terus menarik tangannya tanpa persetujuan.Setelah sampai di kamar."Apa maksud kamu berbicara seperti itu?" Pekik Arzan. Emosinya sudah terpatik sedari mereka masih mengobrol dengan ustadz Anwa

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-19
  • Sheyza istri rahasia    Bab 15

    Anisa menatap nanar kepergian suaminya. Padahal belum lama suaminya itu pulang, tapi sekarang sudah pergi lagi. Hati Anisa mendadak gelisah memikirkannya."Ya ampun Ning, kenapa melamun disitu? Nanti kesambet setan yang lewat loh." Sebuah seruan membuat Anisa menolehkan kepalanya ke samping kanan. Setelah melihat siapa yang menegurnya, Anisa mendengus. Ya siapa lagi kalau bukan Bu Indah, si pembuat onar. Anisa malas melihat Bu Indah hampir setiap hari menganggu nya."Saya kasih tahu ya Ning, kalau kebanyakan melamun nanti wajahnya banyak keriput nya. Nah kalau sudah begitu, Gus Arzan pasti bakal nyari yang masih kinyis-kinyis. Apalagi belum punya keturunan, pasti Gus Arzan tidak memberati siapapun."Kan. Sudah Anisa tebak, kedatangan Bu Indah kesini pasti hanya untuk membuatnya sakit hati."Belum punya anak kan, dan Ning Anisa juga masih muda. Berarti masih sanggup dong melihat suaminya punya anak dari orang lain?"Sebenarnya Anisa tidak mau menanggapi perkataan Bu Indah, tapi kali in

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-20
  • Sheyza istri rahasia    Bab 16

    Arzan mengusap rambutnya kasar. Entah kenapa dirinya merasa resah dan selalu terbayang-bayang wajah istri rahasianya. Bahkan Arzan tidak berhenti tersenyum mengingat sikap Sheyza yang sudah berubah kepadanya. Dikepala Arzan berputar sikap istrinya yang sangat menggemaskan saat merengek menginginkan sesuatu.Ah jadi begini rasanya menghadapi seorang istri yang sedang hamil? Arzan sangat senang. Tidak ada rasa keberatan sama sekali, malah Arzan sangat bersyukur masih diberi kesempatan untuk merasakan bagaimana menemani masa-masa ibu hamil.Masalah keluarga belum dia pikirkan. Arzan memilih mengesampingkan itu dulu. Dirinya akan fokus pada Sheyza dan calon anak mereka."Sepertinya makan rujak yang ada disamping toko roti enak deh." Entah kenapa Arzan malah membayangkan rujak di samping toko roti diperempatan. Hanya membayangkan saja air liurnya sudah mau menetes."Ah tidak bisa dibiarkan." Sudah ditahan, tapi rasanya malah semakin membuncah. Jadilah Arzan menghubungi Ardi untuk mengurus

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-21
  • Sheyza istri rahasia    Bab 17

    "Sstt kamu jangan banyak pikiran ya. Mas janji semuanya akan baik-baik saja."Arzan mencium Sheyza, menyatukan bibir keduanya. Hingga beberapa saat, saat ciuman itu berubah intens suara dering ponsel milik Arzan memenuhi ruangan.Sheyza mendorong tubuh sang suami. "Mas angkat dulu teleponnya,"Sebenarnya Arzan malas, siapa juga yang berani menganggu waktu berduaan dirinya dengan Sheyza. "Hallo,""...."Deg"Apa?"***Noah menatap nanar pintu apartemen yang sedari tadi digedor-gedor olehnya tapi tidak ada sahutan apapun. Hatinya mendadak panas luar biasa. Apalagi saat bayang-bayang di dalam sana Sheyza sedang bermesraan dengan suaminya. Sebenarnya bukan salah Arzan maupun Sheyza jika mereka bermesraan, mengingat keduanya merupakan pasangan halal. Namun Noah tetap tidak terima, karena baginya Sheyza hanya miliknya. Tidak peduli perempuan itu sudah memiliki suami atau akan memiliki anak sekalipun. Noah beranggapan Sheyza tidak bahagia dengan pernikahannya, perempuan itu terpaksa. Noah

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-22
  • Sheyza istri rahasia    Bab 18

    Ummi Zulfa membuka bola matanya perlahan. Arzan yang pertama melihat langsung memanggil dokter untuk memeriksa kembali umminya karena baru saja sadar.Setelah memanggil dokter, Arzan kembali menemui ummi Zulfa."Ummi,"Ummi Zulfa menggerakkan mulutnya seperti ingin berbicara, namun suaranya tertelan tidak bisa keluar sama sekali."Ummi mau ngomong sesuatu?" Tanya Arzan saat sang ummi terus menerus menggerakkan mulutnya.Ummi Zulfa terus menerus menggerakkan bibirnya , namun suaranya hanya tertelan di tenggorokan saja tidak bisa mengeluarkan suara sedikit pun."Biar saya periksa dulu," ijin dokter yang melihat interaksi anak dan ibu itu.Arzan meringsut berdiri agak jauh dari dokter san seorang perawat yang ikut memeriksa keadaan sang ummi.Beberapa menit setelahnya, "Pasien dinyatakan stroke. Hal itu yang menyebabkan pasien sulit berbicara, karena hampir seluruh anggota tubuhnya tidak dapat berfungsi."DegTubuh Arzan hampir limbung setelah mendengar penuturan dokter. Rasanya dadanya

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-22

บทล่าสุด

  • Sheyza istri rahasia    Bab 77

    "Astaghfirullah, siapa yang sudah tega melakukan hal ini sama Bila. Ya Allah," Ummi Zulfa memekik saat melihat kondisi Nabila yang tidak baik-baik saja. Apa lagi tadi dokter mengatakan jika ada beberapa luka memar yang ada disekitar tubuh putrinya. Mereka semua tak tau apa yang telah di alami oleh Nabila sampai seperti ini. Nabila sama sekali tidak bercerita apapun."Ummi tenang dulu," Arzan menangkap tubuh ummi Zulfa yang hampir limbung. "Sakit jantung ummi bisa kambuh kalau ummi gak tenang," timpal Arzan lagi.Ummi Zulfa menggeleng dengan air mata yang terus berlinang, sungguh melihat kondisi anak perempuannya tidak baik-baik saja seperti saat ini membuat hatinya hancur."Ummi tenang dulu. Dokter tadi udah periksa Bila, katanya Bila baik-baik aja. Sebentar lagi juga siuman," kata Arzan berusaha menenangkan sang ummi."Siapa yang sudah melakukan hal ini sama adik kamu, bang. Dari kapan adik kamu mengalami hal menyedihkan seperti ini? Dan kenapa Bila diam aja? Kenapa Bila gak pernah

  • Sheyza istri rahasia    Bab 76

    Entah bagaimana perasaan Nabila sekarang, tapi yang jelas baru pertama kali ini dirinya merasakan perasaan aneh yang tiba-tiba muncul didalam dirinya."Ya Allah aku kenapa," monolog Nabila. Sejak meninggalkan ruangan pria itu tadi, Nabila tak berhenti tersenyum. Bahkan saat dosen menyampaikan materi kuliah, Nabila sama sekali tak mendengarnya.Brakk Tengah asik melamun, Nabila terlonjak kaget saat meja yang ditempati olehnya tiba-tiba digebrak oleh seseorang.Nabila mendongak, ternyata pelakunya adalah Sinta yang sudah berdiri didepannya sambil bersidekap dada bersama dengan antek-anteknya.Nabila meneguk ludahnya susah payah, apa lagi melihat wajah mereka yang sangat menyeramkan. Rasanya Nabila ingin kabur aja saat ini juga. Harusnya tadi Nabila pulang saja saat dosen selesai memberikan mata kuliah tadi, tapi karena terlalu larut akan perasaan anehnya, Nabila sampai lupa pada Sinta dan antek-anteknya yang bisa menggangunya kapan saja."Wuuu apa tuh," salah satu teman Sinta menunjuk

  • Sheyza istri rahasia    Bab 75

    Ting[Masuk Nabila, saya tau kamu sudah ada didepan. Kamu mau saya bukain pintu dan menarik kamu? Dengan senang hati akan saya lakukan.]Nabila berkedip pelan membaca pesan yang baru saja masuk diponselnya itu. Baru saja dirinya membuka ponsel dan mendapati pesan dari pria aneh itu. Nabila menarik nafasnya untuk sesaat lalu membuangnya kasar. Tangannya terangkat mengetuk pintu berwarna cokelat di depannya ini.Tok tok tok"Masuk!"Suara itu langsung terdengar membuat Nabila mendengus dan langsung menarik hendle pintu dan masuk ke dalam ruangan itu."Jauh banget kayaknya ruangan saya ya. Ini sudah hampir tiga puluh menit kamu baru sampai. Padahal saya, hanya membutuhkan waktu satu menit saja untuk sampai disini." Sinis Noah matanya menyorot tajam ke arah Nabila."Saya berjalan,""Saya juga jalan, apa kamu pikir saya terbang sampai ke ruangan saya?"Nabila melengos, menggeram kesal. Berdebat dengan pria didepannya ini tidak akan ada ujungnya, yang ada dirinya akan capek sendiri."Waktu

  • Sheyza istri rahasia    Bab 74

    "Namanya Nabila, gadis cantik yang katanya anak salah satu pemilik pondok pesantren dikota ini."Kening Noah berkerut samar, matanya yang sedang menatapi foto gadis cantik itu langsung teralih ke arah orang yang ada disampingnya."Anak kyai?"Pria itu mengangguk. "Tapi tidak ada yang tau siapa dan dimana letak pondok pasantren tersebut. Kehidupan Nabila juga selalu diprivasi. Nama ayah, nama ibunya, dan saudaranya semua tidak ada yang tahu. Beberapa kali para dosen bertanya juga pada rektor, tapi rektor tetap bungkam dan tidak mau menjawab.""Tapi yang saya tau, beberapa mahasiswi mengatakan jika Nabila ini adalah anak dari seorang kyai pemilik pondok pesantren." Ucap pria itu lagi.Noah terus berpikir keras, merasa penasaran kenapa mesti identitas serta keluarga gadis itu dirahasiakan."Kalau masalah pembullyan itu saya sama sekali tidak tau pak Noah. Saya juga taunya setelah bapak yang mengatakannya."Noah mengangguk. "Sedari dulu, kampus ini anti pembullyan. Bahkan kita beberapa k

  • Sheyza istri rahasia    Bab 73

    Malam itu cuaca sedang tidak bersahabat, hujan mengguyur kota Jakarta. Angin berhembus kencang memenuhi ruangan karena jendela kamar itu dibuka lebar.Sheyza melamun didepan jendela kamar, sambil menatapi air hujan yang berjatuhan.Abyan dan Abyas sudah terlelap sedari tadi. Beruntung kedua bayi kembar itu tidak terlalu rewel, jadi Sheyza bisa menenangkan rasa sesak yang menggerogoti hatinya saat ini.Siapa yang tidak sakit hati melihat foto yang baru saja dikirim oleh nomor orang yang tak dikenal, apa lagi didalam foto itu suaminya hanya duduk berdua dengan seorang perempuan.Pikiran buruk pun terlintas didalam kepala Sheyza, apakah suaminya selingkuh? Tapi kenapa? Bukankah rumah tangga mereka baru saja baik-baik saja.Sheyza menghembuskan nafasnya kasar, melirik jam yang menggantung diatas dinding. Ini sudah pukul setengah sebelas malam, namun suaminya belum pulang.Dia melirik ponselnya yang menganggur. Arzan bahkan sama sekali tidak menghubunginya. Hal itu semakin membuat resah di

  • Sheyza istri rahasia    Bab 72

    "Mas, Shey curiga deh, kayaknya ada sesuatu yang disembuyiin sama Bila." Sheyza menata sang suami yang sedang sibuk mengotak-ngatik ponselnya.Namun, Arzan terlalu fokus dan menghiraukan ucapan sang istri."Mas!"Sheyza mengguncang lengan sang suami, membuat Arzan terkesiap. "Eh a-pa sayang?"Sheyza mengerucutkan ujung bibirnya. "Mas kenapa sihh. Sibuk banget sama ponsel, padahal dari tadi Shey lagi ngomong loh, tapi mas cuekin aja." Gerutu Sheyza.Arzan menggaruk bagian kepalanya yang tak gatal. "Maaf sayang, mas tadi ngecek laporan dari Ardi," ucap Arzan. "Kamu tadi ngomong apa? Coba ulang lagi, mas beneran gak denger."Sheyza menghela nafasnya kasar, tidak biasanya suaminya seperti ini. Walaupun mengecek laporan, suaminya akan tetap mendengarkan dan tidak pernah mengabaikannya.Tapi Sheyza tetap maklumi, mungkin ini hal yang sangat penting hingga membuat suaminya seperti ini."Tadi Shey bilang, kalau Bila akhir-akhir ini kayak aneh gitu. Bila kayak nyembunyiin sesuatu mas. Shey gak

  • Sheyza istri rahasia    Bab 71

    "Hari ini kamu harus ke kampus, Noah. Oma mau kamu sekarang yang hendle kampus milik kakek kamu," ucap Oma Ina.Noah menghela nafasnya kasar, padahal dirinya malas jika berurusan dengan kampus itu. Dirinya juga punya pekerjaannya sendiri, bukan seorang pengangguran."Jangan menolak, karena cepat atau lambat saat kamu telah menikah nanti kampus itu Oma pindah atas nama kamu. Jadi mulai sekarang belajarlah sampai kamu mendapatkan calon istri." Ucap Oma Ina lagi yang tidak ingin dibantah.Noah mengangguk saja, tanpa berniat mengatakan apapun.Sedangkan Ana yang ada diruangan itu geleng-geleng kepala, tak habis pikir dengan mamanya."Ma, universitas itu haknya kak Rofiq, bukan hak kita ma. Bahkan papa jelas-jelas nulis disurat wasiatnya. Kenapa mama malah mau balik nama atas Noah?" Protes Ana.Oma Ina melotot. "Kamu diam Ana! Tau apa kamu tentang surat wasiat itu?!! Yang kamu baca itu hanya karangan saja, bukan benar-benar yang ditulis oleh papa kamu. Saya tau sendiri bagaimana sifat suam

  • Sheyza istri rahasia    Bab 70

    "Bagaimana bah, kenapa Arzan belum juga hubungi kita? Ini udah hampir jam 2," ummi Zulfa terus gelisah saat tidak mendapatkan kabar sama sekali dari sang putra. Dia sangat takut terjadi sesuatu pada anak gadisnya.Kyai Rofiq menghela nafasnya panjang. Ingin pergi mencari Nabila, tapi takut terjadi sesuatu pada sang istri mengingat ummi Zulfa memiliki riwayat penyakit jantung. "Ummi tenang dulu ya. Mungkin apa yang dibilang Arzan benar, bisa jadi ban mobil mereka bocor jadi mereka cari bengkel dulu."Ummi Zulfa menggeleng, "Kenapa sampai jam segini? Ini udah gak wajar bah. Kalau pun cari bengkel, mungkin jam sembilan saja sudah sampai dipondok. Tapi ini," tiba-tiba ummi Zulfa memegangi jantungnya yang terasa sesak.Kyai Rofiq langsung panik melihat itu. "Ummi tenang dulu. Jangan terlalu banyak pikiran." Kyai Rofiq menuntun sang istri menuju ke sofa yang ada diruangan itu."Duduk dulu. Biar Abah buatkan minuman untuk ummi,"Ummi Zulfa tidak menanggapinya, karena jantungnya benar-benar t

  • Sheyza istri rahasia    Bab 69

    "Kamu tidur aja biar mas yang jagain si kembar," ucap Arzan pada Sheyza. "Mas masih harus kerjain beberapa berkas lagi," Arzan menunjuk ke arah laptop yang ada dipangkuannya.Sheyza menganggukkan kepalanya. "Kalau mereka nangis nanti mas bangunin aku ya," Sheyza benar-benar mengantuk, matanya terasa sangat berat untuk terbuka.Arzan mengelus lembut kepala istrinya dengan sayang. Menyematkan kecupan dikepala sang istri sebelum membenarkan selimut tebal yang membalut tubuh sang istri."Selamat malam, mimpi indah. Terimakasih telah melahirkan dua bayi lucu untuk kita," ucap ArzanSheyza tersenyum, hatinya merasa benar-benar sangat bahagia saat sekarang ini. Dia merasa tidak ada lagi yang harus dikhawatirkan tentang hubungannya dengan sang suami. Mereka telah bahagia, apa lagi dengan kehadiran Abyan dan Abyas."Yaudah, tidur yang nyenyak. Mas duduk disofa sana, takutnya ganggu kamu dan mereka tidur." Ucap Arzan.Sheyza mengangguk, lalu mulai memejamkan kedua bola matanya yang terasa membe

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status