Share

Bab 16

Penulis: Amih Lilis
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-28 07:37:58

Shanum menyilangkan tangan di dada, sambil salah satu jarinya terus mengetuk lengan atas dengan tempo teratur. Matanya menerawang jauh. Otaknya sibuk memikirkan rencana apa kiranya yang tepat untuk memberi pelajaran pada Reksa dan keluarganya.

Apa? Apa yang harus ia lakukan? Tentu mengadu pada Daddy-nya adalah cara yang tepat. Akan tetapi Shanum bingung bagaimana memulainya, juga harus menyiapkan alasan yang tepat dan energi saat nanti disidang Daddy karena baru mengadu sekarang.

Daddy pasti kesal karena Shanum sudah menutupi semua lukanya selama ini.

Lagi pula, mengadu pada Daddy tentu akan menjadi cara cepat membuat Reksa menderita. Dengan kekuasaan yang Daddy miliki, menghancurkan Reksa sekejap mata bukalah hal yang sulit. Namun, Shanum tak mau itu terjadi. Ia ingin suaminya itu tersiksa secara perlahan-lahan terlebih dahulu.

Tring!

Sedang sibuk memilih rencana balas dendam yang tepat, ponsel di sebelahnya berbunyi. Shanum meliriknya sekilas, dan melihat nama sang Daddy terpampa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
ternyata oh ternyata apa yg dibanggakan amanda punya shanum, gitu aja sombong ngaku2 punya dy dasar kere aja ngaku kaya lu man
goodnovel comment avatar
DyazRini Janardhani
semakin seru nih,, aduh,, makin nggak sabar nunggu kelanjutannya,, semangat up kakak......
goodnovel comment avatar
Callah
akhirnyaa shanum is back... semangaaattt amiiihhhh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 17

    *Happy Reading*Pembalasan untuk Amanda sudah otw naek ojek. Sekarang, Shanum tinggal memikirkan pembalasan untuk Reksa, suami tercintanya. Kira-kira, apa yang harus ia lakukan untuk menghancurkan karier pria itu, ya?Bisa saja ia meminta Daddy Arjuna berhenti memberi proyek atau merekomendasikan Reksa pada rekan bisnisnya. Tetapi, pasti Daddy akan sangat cerewet meminta alasannya. Belum lagi kalau Daddy nekad menjemput Shanum ke sini. Shanum akan kehilangan momen melihat langsung kehancuran Reksa. Tidak! Tidak! Untuk saat ini. Biarlah dia bergerak sendiri. Akan tetapi, harus bagaimana dia memulainya? Apa yang harus ia lakukan?Tring! Tak lama, sebuah pesan muncul di ponselnya. Pesan dari seseorang yang berarti dalam hidupnya, yang sudah lama tidak bertemu. Senyum Shanum pun seketika terurai setelah ia membaca isi pesan tersebut. Ah, sepertinya Tuhan pun sangat mendukung aksi balas dendam Shanum kali ini. ***Me [Mas, kamu lembur lagi hari ini?] Shanum mengirimkan pesan pada Reksa

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-06
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 18

    *Happy Reading*"Menurut aku sih, lebih baik kita lanjut aja ke perjamuan bisnis malam ini. Kemungkinan kita mendapat proyek-proyek besar lebih banyak. Soalnya di sana sudah jelas-jelas akan di hadiri banyak sekali pebisnis yang sudah punya nama. Sementara yang ditemui Shanum hanya seorang pebisnis saja, dan ... belum tentu juga bisa kasih kamu proyek. Meski pun bisa kasih proyek sama kamu, paling cuma satu atau dua. Sementara di pesta nanti, pasti lebih dari itu yang akan kita dapatkan." Berkat ucapan Ayu tersebut, akhirnya Reksa pun setuju dan memutuskan melanjutkan perjalanan ke pertemuan bisnis malam ini. Dia rasa, ucapan Ayu sangat benar sekali.Reksa memang sangat menurut pada Ayu. Baginya wanita itu sangat cerdas dan selalu punya solusi jitu pada setiap masalah yang si hadapi. Ayu selalu pandai membuat Reksa nyaman dan tenang. Berbeda dengan Shanum yang bisanya cuma bikin pusing. "Sudah siap?""Siap, dong!" sahut Ayu riang, seraya melingkarkan tangan pada lengan kokoh Reksa.

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 19

    "Mama Alle, apa kabar? Shanum kangen!"Shanum menghambur dalam pelukan seorang wanita yang kecantikannya seolah tak tergerus oleh masa. Pelukan Shanum dibalas hangat. Ia tahu di sana juga ada Reksa serta Ayu. Namun, sengaja pura-pura tidak tahu. "Putri cantikku. Mama baik, Sayang. Kamu sendiri gimana? Sehat?" Mama Alle menatap Shanum dengan sorot yang syarat akan kasih sayang. Arletta namanya, teman bunda Karina yang benar-benar menyayangi Shanum layaknya anak sendiri. Bukan hanya karena Arletta tidak punya anak perempuan saja, tapi juga karena dari kecil memang Shanum entah kenapa sangat lengket padanya. Bahkan pertemuan pertama saja, Shanum langsung memanggilnya 'Mama'. Padahal kala itu Shanum baru berusia setahun lebih. Tidak ada yang mengajari, panggilan itu tersemat otomatis dari Shanum begitu saja. Sudah diajari memanggil 'tante' pun, Shanum tetap lebih fasih memanggil Arletta dengan sebutan 'Mama'. Akhirnya lama-lama Arletta terbiasa sendiri dan malah jadi terbawa suasana me

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-14
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 20

    Dari awal saja, Arletta sebenarnya sudah kesal setengah mati saat melihat Reska datang bersama orang lain. Padahal, Shanum sudah setuju menemuinya malam ini di pesta. Kiranya putrinya akan datang bersama sang suami, karena Arletta pun tahu pasangan itu masuk dalam undangan malam ini. Ternyata oh ternyata, mereka datang sendiri-sendiri.Melihat hal itu, Arletta sudah curiga ada sesuatu yang tak beres pada rumah tangga putrinya. Apalagi melihat interaksi dua sejoli itu yang lumayan intim di matanya. Kalau saja Arletta bukan seorang yang pandai menekan emosi. Sudah Arletta labrak dua keparat itu. Kekesalan Arletta pun semakin menjadi kala Reksa mendekat dengan tak tahu malunya, dan mengenalkan wanita yang ia akui sepupunya pada semua orang dengan percaya diri.. Dari raut wajah tidak ada rasa bersalah sama sekali sudah menggantikan posisi istrinya dengan wanita lain. Ditambah jawaban-jawaban pria itu yang malah menjelekkan Shanum. Tangan Arletta semakin gatal ingin menonjok wajah tak tah

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 21

    Mau tak mau, suka tak suka, ikhlas tak ikhlas, Ayu pun harus beranjak pergi dari pesta tersebut dengan raut wajah tak bisa dilukiskan. Ada marah, kesal, sedih, dan malu dalam sorot matanya.Tentu saja, ia pasti tak terima di permalukan sedemikian rupa oleh pasangan Hardikusuma tersebut. Di hadapan para petinggi bisnis ya namanya banyak di perhitungkan pula. Apa nggak hilang muka seketika si Ayu ini. Entah bagaimana nasib nama baik dan perusahaan keluarganya setelah ini?Arg! Sial! Kenapa juga Shanum harus menyebutkan nama perusahaannya selantang itu. Kan, pasti akan di tandai oleh perusahaan Hardikusuma dan lainnya. Kalau begini, pasti akan sulit mencari klien. Susah-susah ia putar otak untuk memajukan bisnis keluarganya, sampai harus numpang tenar pula pada Reksa. Namun kini malah dihancurkan dengan mudah oleh Shanum."Lihat saja, Shanum! Akan kubalas sakit hati ini!" desis Ayu di sela langkahnya meninggalkan pesta. Reksa tak bisa melakukan apa pun untuk membela Ayu. Saat ini, kese

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-17
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 22

    Beberapa hari telah berlalu. Namun tak sedikit pun Shanum melihat upaya Reksa memperbaiki hubungan mereka. Alih-alih membujuk, pria itu justru malah semakin mendiamkan Shanum. Sungguh, sikap Reksa seperti anak kecil yang sedang merajuk karena tak mendapatkan mainan yang diinginkan. Minta dibujuk dan ... ah, pokoknya sangat kekanakan. Membuat Shanum tak habis pikir dan gemas sendiri. Udah ketahuan salah masih saja keras kepala. Merasa si paling jadi korban. Mau heran, tapi ya memang itulah Reksa. Bocah labil yang terjebak dalam tubuh orang dewasa.Shanum tidak tahu kenapa Reksa masih seegois itu. Mungkin, karena tak ada yang berubah dalam pekerjaannya sejak malam itu. Maksudnya, Hardikusuma group tak membatalkan kerja sama mereka dan tetap lanjut sampai saat ini. Makanya, pria itu mengira semuanya masih baik-baik saja. Mungkin jika kejadiannya sebaliknya. Pria itu baru akan gusar."Sa, lusa kamu gajian, kan? Kita jalan-jalan, yuk! Udah lama loh kita nggak jalan-jalan." Mama Rima ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 23

    Cukup lama Reyn diam dan menatap lekat Shanum tepat pada netranya. Seperti tengah mencoba menggali sesuatu dari binar mata yang tak secerah biasanya. Namun pada akhirnya, pria itu pun memberi anggukan.Reyn tidak butuh penjelasan panjang lebar. Dari sorot mata dan permintaan Shanum saja, ia seperti sudah bisa menebak garis besar masalah sulung keluarga Setiawan, yang sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri ini.Dugaannya benar, kan? Ini bukan sekedar masalah kartu kredit saja. "Baiklah. Aku akan melakukannya," ucapnya tanpa beban. Permintaan Shanum bukanlah sesuatu yang sulit. Apalagi untuknya yang sudah biasa berkecimpung dalam hal retas meretas. Hanya menghapus beberapa photo saja bukanlah masalah besar untuknya. Apalagi, akun yang akan diretas milik Arjuna yang memang dibawah perlindungan perusahaannya dan bukan tipe perduli pada media sosial. Punya juga hanya untuk bisnis semata. Jadi ya ... gampang saja. Arjuna juga pasti nggak akan curiga. "Terima kasih, Reyn."Reyn mengang

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 24

    Shanum tersenyum puas ketika melihat tidak adanya lagi photo Reksa di halaman media sosial Daddy dan Bundanya. Dengan begini, jika Reksa masih menjual statusnya demi menggaet klien, dia hanya akan dikira membual saja. Meski di media sosial masih ada photo-photo itu. Tetapi, dengan tidak adanya di akun Daddy dan bunda. Photo di tempat Reksa pasti hanya di anggap editan semata. Lagipula, terlalu beresiko jika Shanum turut menghapus photo-photo itu di akun media sosial Reksa. Karena meski Reksa bukan tipe pria yang rutin membuat postingan, tapi pria itu biasanya tetap mengecek media sosialnya hanya untuk membalas DM yang datang atau mengecek followernya. Reksa akan cepat curiga jika menemukan photo Daddy dan Bunda tiba-tiba menghilang. Hal itu akan membuat rencana Shanum gampang terendus. Jadi, biarlah photo itu tetap di media sosial Reksa. Penting di Media sosial orang tua Shanum sudah tidak ada.Sementara untuk akun media sosial Shanum sendiri, tak perlu dipikirkan. Karena Reksa send

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-26

Bab terbaru

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 103

    Syukurlah Shanum akhirnya bisa melewati masa kritisnya berkat Mr Chen. Dia sudah dipindahkan ke ruang perawatan, tinggal menunggu untuk siuman. Karina pun sudah bertemu Mr Chen dan mengobrol banyak hal. Pria itu menunjukan banyak bukti tentang keterikatan darahnya dengan Shanum. Membuat Karina akhirnya bisa menerima kenyataan jika putrinya memiliki keluarga lain selain mereka. Arjuna sendiri tahu fakta barusan beberapa hari setelah pertemuan di kantornya, yang melahirkan kecurigaan pada sikap Mr Chen terhadap sang putri. Sebagai seorang ayah, dia tentu tak ingin sampai anaknya jadi buruan penjahat birahi. Karenanya, ia segera meminta anak buahnya melakukan penyelidikan di bantu Raid untuk penyelidikan lebih dalam. "Jangan membuatku cemburu dengan melihat putriku seperti itu Mr Chen. Anda tahu, saya ini sangat posesif sebagai kepala keluarga. Saya tak segan mematahkan leher orang jika sudah sangat cemburu," tegur Arjuna dengan nada bercanda. Meski begitu, tetap ada ketegasan dan p

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 102

    Arjuna langsung meninggalkan ruang rapat setelah mendengar laporan tentang Shanum. Tak perduli rapat sebenarnya masih berlangsung, Arjuna tetap pergi begitu saja. Toh, ada Arsen yang pasti akan menyelesaikan semuanya."Antarkan aku ke Setiawan Healty secepatnya!" titahnya pada sang sopir. Tak menunggu perintah dua kali, sopir tersebut pun langsung tancap gas. Sementara itu Arjuna segera menelepon kepala pelayan di rumahnya dan meminta rekaman cctv di rumah. Ia ingin tahu kenapa Shanum sampai mengalami pendarahan hari ini? Padahal saat kemarin ditinggalkan putrinya itu masih baik-baik saja. Arjuna juga ingat jika sekarang belum HPL kandungan Shanum.Sepanjang perjalanan Arjuna tak bisa tenang sedikit pun. Otaknya terus saja mengingatkan dirinya pada kenangan kelam di masa lalu. Saat Karina kritis dan kehilangan anak pertama mereka. Rasanya dejavu. Kekhawatiran ini. Rasa takut ini semua sama. Arjuna benar-benar tak ingin berada di posisi itu kembali.Setelah melakukan perjalanan yang

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 101

    "Lebih cepat, Angga! Shanum hampir tak bisa bertahan!" seru Frans kesal pada Angga mana kala merasa mobil yang ditumpangi tak berjalan lancar. "Macet, Bos." Angga menyahut tak kalah gusar. Dia pun bukan ingin sengaja memperlambat perjalanan. Apa mau di kata, jalanan saat ini lumayan macet.Frans mengeram kesal. Melongokkan kepala lewat kaca jendela pintu demi bisa memantau kondisi sekeliling. Sial! Mereka benar-benar terjebak macet. Mana masih jauh pula ke rumah sakit. Salahnya juga yang malah memilih mobil bukan hellypad. Padahal Arjuna sengaja tak menggunakan kendaraan itu kemarin untuk jaga-jaga jika terjadi sesuatu pada Shanum dan kehamilannya. Mau bagaimana lagi, Frans tadi terlalu panik. Otaknya blank dan lupa pada benda terbang itu. Seumur-umur baru kali ini otaknya mendadak macet hanya karena panik."Bertahan, Sha! Jangan tidur dulu." Frans menepuk pipi Shanum yang mulai memucat agar tetap sadar. Setelah itu, Frans pun menghubungi Reyn."Reyn, Shanum akan melahirkan. Tapi k

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 100

    "Mas, tadi kata Papa kamu dapat hadiah rumah dari Pak Arjuna. Itu maksudnya apa, ya?" Amanda mengeluarkan penasaran yang sedari tadi ditahannya."Bukan apa-apa. Tidak usah dipikirkan," jawab Randy tak ingin jujur. Amanda mengangsur nafas kasar mendengarnya. "Mas, ayolah! Jangan bohong. Kita kan udah janji memulai semuanya lagi dari awal. Tanpa ada yang ditutupi lagi dan selalu saling percaya. Mas lupa?"Randy melipat bibirnya. Sesungguhnya Randy masih ragu untuk berterus terang. Akan tetapi, Amanda benar. Mereka sudah punya kesepakatan tadi. Istimewanya dia sendiri yang mencetuskan hal itu pertama kali. Masa kini ia juga yang mangkir. "Mas? Ayolah! Jujur aja. Aku nggak akan menghakimi kamu apa pun, kok. Aku janji akan mendukung apa pun keputusan yang kamu ambil akan masalah itu." Amanda kembali mendesak. Membuat Randy makin dilema. "Mas, ayo cerita aja. Bukan hanya aku loh yang kepo. Para Reader juga. Kalau nggak percaya, tanya aja gih!" Randy pun mendesah berat mendengarnya. Mung

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 99

    "Kenapa kamu tidak ambil rumah yang dihadiahkan Pak Arjuna saja, Ran?" tanya Hendra tiba-tiba. Mendengar kalimat barusan, kening Amanda bertaut bingung. Rumah hadiah Pak Arjuna? Itu ayah angkatnya Shanum kan?Maksudnya apa?Memang apa yang sudah Randy lakukan hingga bisa mendapatkan hadiah rumah dari Pak Arjuna? Cerita tentang keterlibatan Randy pada penyelamatan Shanum memang orang-orang tertentu saja yang tahu. Hendra pun tahu sebab tak sengaja melihat Pak Arjuna menemui Randy untuk menyampaikan terima kasihnya. "Nggak, Pa. Randy sungkan," jawab Randy kemudian. Amanda masih memilih menyimak saja meski hati sudah sangat penasaran. Cerita apa yang sudah ia lewatkan hingga Randy tau-tau dapat rumah begitu dari ayahnya Shanum."Kenapa sungkan? Pak Arjuna kan memberikan rumah itu untuk balas budi karena kamu--""Pa?" cegah Randy. "Tidak usah membahas itu lagi. Randy malu. Karena apa yang Randy lakukan tidak ada apa-apanya dengan kebaikan Shanum selama menjadi keluarga kita. Maka da

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 98

    Randy menulikan diri dan tetap melangkah pergi di sela raungan pilu Rima yang memintanya tetap tinggal. Menggandeng erat lengan Amanda, pria itu melangkah dengan yakin dari tempat tersebut. "Mau kasihan, tapi ya salah sendiri terlalu pilih kasih," celetuk salah satu tetangga yang masih bisa Randy dengar."Iya, ya. Padahal Randy itu orangnya baik dan sopan. Dia juga ramah dan ringan tangan selama tinggal di sini. Sayang, punya keluarga kok toxic semua," sahut lainnya. Tetangga lainnya menyahut kembali, tapi kini tak bisa Randy dengar karena mereka memang sudah jauh melangkah. "Mas, kita mau ke mana?" tanya Amanda meminta keyakinan sambil membenarkan gendongan pada putri kecilnya yang tengah terlelap dalam gendongan kain.Randy terdiam. Tak langsung menjawab tanya Amanda yang sebenarnya ia pun tak tahu akan kemana saat ini. Keputusan pergi menjauh dari Rima diakuinya memang terlalu impulsif. Akan tetapi, semua tercetus begitu saja ketika melihat istrinya di tampar Reksa. 'Mereka tid

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 97

    "Jangan sentuh aku! Aku sudah muak dengan kalian!" Amanda masih meraung marah. "Sekali lagi aku tanya kamu, Mas. Pilih kami atau mereka!"Nyatanya Amanda sepertinya sudah tidak bisa dibujuk. Apalagi melihat tempramen Reksa yang makin hari makin mengkhawatirkan. Tadi pria itu berani mengacak kamar pribadinya, lalu mengambil dompetnya, dan barusan. Barusan saja berani menampar keras Amanda. Bukan apa-apa, Amanda cuma takut nanti bukan hanya ia yang disakiti, tapi juga anaknya, Nikita. Seburuk-buruknya Amanda, jelas tidak mau sampai anaknya kenapa-napa."Pilih, Mas!" desak Amanda sekali lagi. Randy menyugar rambutnya kasar. Sungguh dia bingung harus memilih yang mana. Di satu sisi ada rasa bersalah dan hutang budi. Sisi lainnya ada anak dan istri yang makin tersakiti. Randy harus pilih yang mana?"Sudahlah!" Salah satu Debkolektor yang dari tadi menyimak akhirnya buka suara. "Kami ke sini tuh buat nagih hutang, bukan malah liat drama kalian. Sekarang, cepat bayar hutang!" inbuhnya kemu

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 96

    Meskipun berat, sepertinya Amanda memang harus mulai ambil keputusan tegas. Ia tidak mau hidupnya sia-sia bersama sang suami yang terlalu lembek. Selalu di nomor sekian kan dan ... ah, ternyata begini yang Shanum rasakan selama ini. Pantas saja wanita sabar itu akhirnya berontak. Tolong ingatkan Amanda untuk meminta maaf pada Shanum jika nanti bertemu lagi. Meski tidak tahu kapan, tapi semoga saja Tuhan masih sudi mengabulkan doa orang yang berlumuran dosa ini."Man, aku mohon jangan begitu." Randy berucap lirih. Tak sanggup jika harus memilih antara anak istri dan keluarganya. Apalagi, Randy masih punya satu rahasia, yang membuatnya sangat merasa bersalah hingga saat ini pada Reksa dan Mama Rima."Pilih saja, Mas. Aku nggak mau denger alasan apa pun lagi." Nampaknya Manda sudah benar-benar bulat pada keputusannya. Randy terdiam bingung. Sementara tetangga mulai riuh membicarakannya."Kalau saya jadi Amanda juga mending hidup sendirilah daripada sama suami lembek begitu.""Iyalah.

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 95

    "Bayar tuh' hutangmu!" tandas Amanda hendak berlalu ke dalam kamar. Namun, langsung dicegat Reksa."Man, bayarkan dulu. Aku sedang tidak punya uang." Reksa memerintah seenak udelnya. Seolah Amanda adalah bawahannya. "Ya, gimana bisa punya uang, kalau kerja aja nggak mau?" ketus Amanda.Pria mendengkus tak suka. "Nggak usah bawel. Bayarin dulu sana!" Reksa masih menyuruh dengan tak tahu malu. Malahan kini, pria itu yang seenaknya pergi ke kamar. Pasti akan melanjutkan tidur.Selalu saja begini. Siapa yang berhutang, siapa yang harus membayar. Amanda benar-benar tidak tahan lagi. Ia bukan Randy yang kesabarannya seluas samudera. Ia Amanda Saputri yang sudah terlalu kecewa dengan keluarga suaminya. Cukup sudah! Lihat saja, hari ini akan Amanda beri pelajaran pria mokondo tak tahu diri itu. Dengan langkah pasti Amanda menuju pintu rumah kontrakan reyotnya."Orangnya di dalam. Nggak punya uang katanya buat bayar hutang. Terserah kalian mau apa kan dia. Tuh! Kamarnya di sana!" tunjuk Aman

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status