Share

Bab 13

Penulis: Amih Lilis
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-14 06:33:57

"DASAR JALANG! NGGAK TAHU DIRI! NGGAK TAHU MALU! BERANI-BERANINYA LO GODAIN PACAR GUE!"

Grep!

Shaki langsung menangkap tubuh wanita tadi, saat dengan langkah cepat menyerbu dan hendak menyerang Shanum.

"Lepasin! Lepasin gue brengsek!" Tentu saja wanita itu meronta. Dia bergerak-gerak liar, mencoba melepaskan diri dari kuncian Shaki. Namun, tidak berhasil. Bagaimana pun sebagai seorang pria Shaki tentu lebih menang di tenaga.

"Lepasin! Lepasin Shaki! Biar aku kasih pelajaran jalang murahan ini! Beraninya dia godain kamu"

"Diam!" bentak Shaki lantang. Lalu, dengan cepat pria itu pun menyeret wanita tadi ke arah luar, agar tidak semakin membuat gaduh di dalam cafe.

"Lepasin! Sialan! Lepasin gue, brengsek! Tunggu ya kau pecun! Nggak bakal gue lepas gitu aja lo! Dasar sampah!" Wanita yang belum Shanum ketahui namanya tadi terus saja memaki sepanjang jalan ketika diseret Shaki keluar ruangan.

Menurut kalian apa Shanum akan panik? Resah? Gusar? Atau malah takut? Jawabannya tidak! Karena f
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Iedha Kurnia
kok rasa2nya pengen ngajak temen tawuran ke rumahnya Shanum ya? ha ha ha
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
lawan terus shanum, jangan mau kalah dan di !njek2 trs sm mereka
goodnovel comment avatar
siti yulianti
lawan num klo suami mu marah cerai aja keluarga tonic
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 14

    Saking terkejutnya dengan balasan Shanum, Amanda hanya mampu membuka dan menutup mulutnya dengan mata melotot bulat. Ia tak pernah mengira, wanita lemah yang seringnya diam saja saat ditindas, nyatanya mampu membalas sengit dan ... telak!Jika dilihat lagi, kekayaan keluarga Amanda memang jelas jauh di bawah keluarga Shanum. Ah, bahkan sangaaaat jauh. Kekayaan keluarga amanda tidak sampai 25% kekayaan keluarga Setiawan. Hanya saja, selama ini Amanda menang di status saja. Sementara Shanum, sekaya apa pun keluarganya dia hanyalah anak pungut!Mama Rima selalu berpikir, warisan yang akan Amanda terima jelas akan full, karena dia anak kandung. Sementara Shanum, pastinya tidak akan dapat apa-apa karena hanya anak pungut. Makanya, meski kekayaan keluarga Amanda di bawah Shanum. Bagi Mama Rima, Amanda tetap lebih tinggi levelnya dari Shanum."Kamu ... kamu ..." Amanda masih megap-megap di tempatnya. Tak bisa berkata-kata lagi demi membalas Shanum. "Sudah! Cukup!" Akhirnya Mama Rima yang am

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-19
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 15

    Mata Shanum memicing kala melihat sesuatu menyembul dari balik tas kerja Reksa. Ia raih benda itu, ternyata sebuah undangan. Tepatnya undangan sebuah perusahaan yang akan menggelar sebuah jamuan bisnis. Bukan perusahaan Reksa, tapi perusahaan lain yang mungkin adalah relasinya. Di sana tertulis undangan tersebut untuk Reksa dan pasangan. Namun, Shanum tak yakin suaminya itu akan mengajaknya ke acara tersebut.Biasanya memang begitu. Dari dulu juga Reksa jarang mengajaknya ke acara semacam itu. Kecuali kalau urgent sekali, seperti membutuhkan kehadiran Shanum untuk memvalidasi statusnya sebagai menantu Daddy Arjuna. "Kamu nggak akan mengerti obrolan di sana, Num. Jadi dari pada nanti malah bikin malu, lebih baik kamu di rumah saja." Itu alasan Reksa ketika Shanum bertanya alasan pria itu tak selalu membawanya ke acara demikian. Alih-alih membawa Shanum, Reksa malah lebih suka membawa orang lain. Tebak siapa? Ya, siapa lagi kalau bukan Ayu."Ayu itu orang bisnis. Jelas ngajak dia bak

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-27
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 16

    Shanum menyilangkan tangan di dada, sambil salah satu jarinya terus mengetuk lengan atas dengan tempo teratur. Matanya menerawang jauh. Otaknya sibuk memikirkan rencana apa kiranya yang tepat untuk memberi pelajaran pada Reksa dan keluarganya. Apa? Apa yang harus ia lakukan? Tentu mengadu pada Daddy-nya adalah cara yang tepat. Akan tetapi Shanum bingung bagaimana memulainya, juga harus menyiapkan alasan yang tepat dan energi saat nanti disidang Daddy karena baru mengadu sekarang. Daddy pasti kesal karena Shanum sudah menutupi semua lukanya selama ini.Lagi pula, mengadu pada Daddy tentu akan menjadi cara cepat membuat Reksa menderita. Dengan kekuasaan yang Daddy miliki, menghancurkan Reksa sekejap mata bukalah hal yang sulit. Namun, Shanum tak mau itu terjadi. Ia ingin suaminya itu tersiksa secara perlahan-lahan terlebih dahulu. Tring!Sedang sibuk memilih rencana balas dendam yang tepat, ponsel di sebelahnya berbunyi. Shanum meliriknya sekilas, dan melihat nama sang Daddy terpampa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-28
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 17

    *Happy Reading*Pembalasan untuk Amanda sudah otw naek ojek. Sekarang, Shanum tinggal memikirkan pembalasan untuk Reksa, suami tercintanya. Kira-kira, apa yang harus ia lakukan untuk menghancurkan karier pria itu, ya?Bisa saja ia meminta Daddy Arjuna berhenti memberi proyek atau merekomendasikan Reksa pada rekan bisnisnya. Tetapi, pasti Daddy akan sangat cerewet meminta alasannya. Belum lagi kalau Daddy nekad menjemput Shanum ke sini. Shanum akan kehilangan momen melihat langsung kehancuran Reksa. Tidak! Tidak! Untuk saat ini. Biarlah dia bergerak sendiri. Akan tetapi, harus bagaimana dia memulainya? Apa yang harus ia lakukan?Tring! Tak lama, sebuah pesan muncul di ponselnya. Pesan dari seseorang yang berarti dalam hidupnya, yang sudah lama tidak bertemu. Senyum Shanum pun seketika terurai setelah ia membaca isi pesan tersebut. Ah, sepertinya Tuhan pun sangat mendukung aksi balas dendam Shanum kali ini. ***Me [Mas, kamu lembur lagi hari ini?] Shanum mengirimkan pesan pada Reksa

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-06
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 18

    *Happy Reading*"Menurut aku sih, lebih baik kita lanjut aja ke perjamuan bisnis malam ini. Kemungkinan kita mendapat proyek-proyek besar lebih banyak. Soalnya di sana sudah jelas-jelas akan di hadiri banyak sekali pebisnis yang sudah punya nama. Sementara yang ditemui Shanum hanya seorang pebisnis saja, dan ... belum tentu juga bisa kasih kamu proyek. Meski pun bisa kasih proyek sama kamu, paling cuma satu atau dua. Sementara di pesta nanti, pasti lebih dari itu yang akan kita dapatkan." Berkat ucapan Ayu tersebut, akhirnya Reksa pun setuju dan memutuskan melanjutkan perjalanan ke pertemuan bisnis malam ini. Dia rasa, ucapan Ayu sangat benar sekali.Reksa memang sangat menurut pada Ayu. Baginya wanita itu sangat cerdas dan selalu punya solusi jitu pada setiap masalah yang si hadapi. Ayu selalu pandai membuat Reksa nyaman dan tenang. Berbeda dengan Shanum yang bisanya cuma bikin pusing. "Sudah siap?""Siap, dong!" sahut Ayu riang, seraya melingkarkan tangan pada lengan kokoh Reksa.

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 19

    "Mama Alle, apa kabar? Shanum kangen!"Shanum menghambur dalam pelukan seorang wanita yang kecantikannya seolah tak tergerus oleh masa. Pelukan Shanum dibalas hangat. Ia tahu di sana juga ada Reksa serta Ayu. Namun, sengaja pura-pura tidak tahu. "Putri cantikku. Mama baik, Sayang. Kamu sendiri gimana? Sehat?" Mama Alle menatap Shanum dengan sorot yang syarat akan kasih sayang. Arletta namanya, teman bunda Karina yang benar-benar menyayangi Shanum layaknya anak sendiri. Bukan hanya karena Arletta tidak punya anak perempuan saja, tapi juga karena dari kecil memang Shanum entah kenapa sangat lengket padanya. Bahkan pertemuan pertama saja, Shanum langsung memanggilnya 'Mama'. Padahal kala itu Shanum baru berusia setahun lebih. Tidak ada yang mengajari, panggilan itu tersemat otomatis dari Shanum begitu saja. Sudah diajari memanggil 'tante' pun, Shanum tetap lebih fasih memanggil Arletta dengan sebutan 'Mama'. Akhirnya lama-lama Arletta terbiasa sendiri dan malah jadi terbawa suasana me

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-14
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 20

    Dari awal saja, Arletta sebenarnya sudah kesal setengah mati saat melihat Reska datang bersama orang lain. Padahal, Shanum sudah setuju menemuinya malam ini di pesta. Kiranya putrinya akan datang bersama sang suami, karena Arletta pun tahu pasangan itu masuk dalam undangan malam ini. Ternyata oh ternyata, mereka datang sendiri-sendiri.Melihat hal itu, Arletta sudah curiga ada sesuatu yang tak beres pada rumah tangga putrinya. Apalagi melihat interaksi dua sejoli itu yang lumayan intim di matanya. Kalau saja Arletta bukan seorang yang pandai menekan emosi. Sudah Arletta labrak dua keparat itu. Kekesalan Arletta pun semakin menjadi kala Reksa mendekat dengan tak tahu malunya, dan mengenalkan wanita yang ia akui sepupunya pada semua orang dengan percaya diri.. Dari raut wajah tidak ada rasa bersalah sama sekali sudah menggantikan posisi istrinya dengan wanita lain. Ditambah jawaban-jawaban pria itu yang malah menjelekkan Shanum. Tangan Arletta semakin gatal ingin menonjok wajah tak tah

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 21

    Mau tak mau, suka tak suka, ikhlas tak ikhlas, Ayu pun harus beranjak pergi dari pesta tersebut dengan raut wajah tak bisa dilukiskan. Ada marah, kesal, sedih, dan malu dalam sorot matanya.Tentu saja, ia pasti tak terima di permalukan sedemikian rupa oleh pasangan Hardikusuma tersebut. Di hadapan para petinggi bisnis ya namanya banyak di perhitungkan pula. Apa nggak hilang muka seketika si Ayu ini. Entah bagaimana nasib nama baik dan perusahaan keluarganya setelah ini?Arg! Sial! Kenapa juga Shanum harus menyebutkan nama perusahaannya selantang itu. Kan, pasti akan di tandai oleh perusahaan Hardikusuma dan lainnya. Kalau begini, pasti akan sulit mencari klien. Susah-susah ia putar otak untuk memajukan bisnis keluarganya, sampai harus numpang tenar pula pada Reksa. Namun kini malah dihancurkan dengan mudah oleh Shanum."Lihat saja, Shanum! Akan kubalas sakit hati ini!" desis Ayu di sela langkahnya meninggalkan pesta. Reksa tak bisa melakukan apa pun untuk membela Ayu. Saat ini, kese

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-17

Bab terbaru

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 126

    Mereka akhirnya menemukan sebuah restoran yang cukup nyaman dan tidak terlalu ramai. Safran dengan sigap menarikkan kursi untuk Shanum sebelum duduk di seberangnya, sementara Baby Nata tetap lengket di pangkuannya."Nata mau makan apa?" tanya Safran sambil melihat menu."Ciken!" seru Baby Nata antusias.Shanum mencibir. "Hish! Baru juga sebentar, seleranya udah sama kayak kamu."Safran terkekeh. "Itu namanya bonding, Kak Sha."Shanum mendelik. "Bonding kepalamu!"Pesanan mereka datang tidak lama kemudian. Baby Nata mulai makan dengan lahap, sementara Shanum masih berusaha mengabaikan tatapan intens Safran.Akhirnya, ia menyerah dan menghela napas panjang. "Safran, aku serius. Jangan main-main soal perasaan kayak tadi.""Siapa bilang aku main-main?" Safran meletakkan sendoknya, menatap Shanum dengan serius. "Aku nggak sebercanda itu kalau soal hati."Shanum tercekat. Ia buru-buru memalingkan wajah, berpura-pura sibuk memotong ayam di piringnya."Kak Sha," panggil Safran lagi, suaranya

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 125

    Hari libur tiba, Shanum merasa butuh udara segar. Ia memutuskan mengajak Baby Nata jalan-jalan ke mall. Sekadar membeli beberapa kebutuhan dan membiarkan putranya melihat-lihat dunia luar.Shanum berjalan santai di lorong mall sambil mendorong stroller Baby Nata. Kadang ia mampir ke toko yang menarik di matanya. Sekedar melihat-lihat atau kalau memang ada yang diinginkan ia akan beli. Tak lupa, Shanum juga membeli perlengkapan bayi untuk jagoannya.Shanum sudah selesai membeli beberapa perlengkapan bayi dan merasa sudah waktunya untuinya pulang. Akan tetapi, ia melihat si kecil masih terlihat bersemangat, matanya berbinar-binar setiap melihat lampu-lampu toko yang berwarna-warni."Nata, sudah cukup ya? Kita pulang sekarang, ya?" Shanum menunduk ke arah bocah itu. Meminta atensinya.Baby Nata menggeleng keras, tangannya menunjuk ke arah toko mainan di seberang. "Mau! Mau!"Shanum menghela napas, lalu tersenyum pasrah. "Baiklah, lima menit saja, ya."Wanita itu pun mendorong stroller ma

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 124

    Setelah beberapa hari penuh kecanggungan, akhirnya Safran mengambil inisiatif untuk berbicara langsung dengan Shanum.Sore itu, setelah meeting selesai, dia menunggu sampai ruangan kosong, lalu memanggil Shanum yang sudah berkemas untuk pulang."Kak Sha, sebentar," katanya, suaranya lebih tenang dari biasanya.Shanum, yang sudah bersiap untuk pergi, menatapnya dengan hati-hati. "Ada apa?""Duduklah dulu. Aku ingij bicara."Shanum langsung waspada. "Bicara apa? Kalau soal kerjaan, bicarakan saja nanti pas meeting lagi. Tapi kalau soal hal lain. Lupakan! Aku sedang tak minat membahas apa pun sama kamu!"Safran menarik napas berat mendengar jawaban antipati dari Shanum, lalu dengan pelan ia berkata, "Aku hanya ingin minta maaf, Kak Sha."Shanum terkejut. "Minta maaf?""Ya." Safran mengusap tengkuknya, sedikit canggung. "Aku sadar kalau aku terlalu terburu-buru mengambil tindakan. Aku tidak sabaran menunjukan perasaanku sebenarnya tanpa perduli perasaan Kak Sha yang pasti syok. Pada akhir

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 123

    Shanum mencoba meredam kegugupannya dengan menyesap jusnya, tapi tetap saja pipinya terasa panas. Ia menatap Safran dengan ekspresi setengah kesal, setengah tidak percaya."Mending kamu cari yang single. Aku janda, Ran," katanya sambil mengaduk-aduk makanannya, berharap obrolan ini cepat berakhir.Tetapi Safran malah menyandarkan tubuhnya ke kursi dengan senyum santai. "Terus kenapa? Emang ada aturan yang melarang janda nikah sama pria single?"Shanum melotot. "Bukan gitu, tapi... ya kamu kan bisa cari yang lebih muda, yang belum pernah nikah."Safran terkekeh. "Siapa bilang aku mau yang lebih muda? Aku sukanya yang dewasa, matang, dan tahu cara menghadapi hidup."Shanum hampir tersedak lagi. Ia berdehem, berusaha tetap tenang. "Safran, dengerin. Aku udah pernah gagal dalam pernikahan. Kamu nggak takut bakal repot kalau sama aku?"Safran menatapnya dengan mata yang lebih serius sekarang. "Kak Sha, gagal dalam pernikahan bukan berarti gagal dalam hidup. Dan bukan berarti Kak Sha nggak

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 122

    Keesokan harinya, Shanum bertemu lagi dengan Safran dan terlibat dalam proyek baru seperti yang di sampaikan Daddy Arjuna kemarin. Seperti dugaan, Daddy memang tak pernah salah menilai orang. Shanum diam-diam memperhatikan Safran yang tengah menjelaskan analisisnya di hadapan tim. Cara bicaranya tenang, penuh percaya diri, dan setiap kata yang keluar dari mulutnya terasa begitu berbobot.Saat presentasi selesai, salah satu anggota tim langsung berkomentar, "Penjelasannya detail sekali, Mas Safran. Ini benar-benar membantu kami memahami celah dan potensi proyek ini."Safran mengangguk sopan. "Terima kasih. Aku hanya menyampaikan apa yang aku lihat dari data yang ada. Kalau ada yang kurang jelas, jangan ragu untuk bertanya."Shanum masih terdiam, tapi dalam hati ia membatin, Kapan dia jadi sekeren ini?Tak sadar, ia terus menatap pria itu sampai Safran tiba-tiba menoleh ke arahnya. "Kak Sha, dari tadi diam saja. Ada yang ingin ditambahkan?"Shanum tersentak, buru-buru menggeleng. "Eh,

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 121

    Shanum masih menatap Mahesa dengan bingung. Kenapa pria ini mendadak ingin bicara empat mata? Terlebih, dari ekspresinya, ada sesuatu yang ingin ia sampaikan dengan serius.Safran, yang duduk tenang sambil menanggapi ocehan Baby Nata di seberang Shanum, hanya mengangkat alis. Tak ada perubahan berarti dalam ekspresinya, tapi jelas ia menyadari ketegangan yang tiba-tiba muncul.Shanum akhirnya menghela napas. "Baiklah, sebentar." Ia melirik Safran sejenak sebelum berdiri. "Aku nggak lama."Safran hanya mengangguk kecil. Lalu kembali fokus pada layar ponsel yang masih berceloteh entah tentang apa?Shanum kemudian mengikuti Mahesa keluar restoran. Mereka berhenti di dekat trotoar yang agak sepi. Mahesa berdiri tegap di hadapannya, ekspresinya sulit ditebak."Ada apa, Kak?" tanya Shanum akhirnya.Mahesa menatapnya dalam sebelum mengembuskan napas. "Aku ingin jujur.""Tentang?""Aku dan Rania."Ada sedikit cubitan dari sudut hatinya mendengar nama wanita itu lagi. Otaknya seketika flashbac

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 120

    Shanum masih menatap Safran dengan tatapan penuh tanya. Jujur, perhatian pria ini membuatnya sedikit salah tingkah."Kak Sha?" panggil Safran, mengangkat satu alisnya. "Kenapa diam? Jangan bilang kakak curiga aku dirasuki Shaki?"Shanum tersentak. "Hah? Nggak, bukan itu!""Terus?"Shanum mengerjap, lalu buru-buru menggeleng. "Nggak ada apa-apa. Aku cuma heran aja.""Heran kenapa?"Shanum membuka mulut, lalu menutupnya lagi. Akhirnya, ia hanya mendesah. "Sudahlah, nggak penting. Kita makan dulu aja."Safran tersenyum tipis. "Baik, Kak Sha."Mereka akhirnya berjalan beriringan menuju restoran yang tadi disebutkan oleh Safran. Suasana jalanan cukup ramai, tetapi tidak terlalu berisik. Safran berjalan santai di sisi Shanum, sesekali meliriknya untuk memastikan wanita itu tidak kepayahan.Setelah sampai di restoran, mereka langsung memesan makanan. Shanum memilih menu yang aman untuk lambungnya, sementara Safran memesan makanan favoritnya.Saat makanan datang, mereka mulai makan dalam diam

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 119

    Pagi hari, seusai mandi, Shanum berniat menghampiri Baby Nata yang tadi diculik Bunda Karina setelah mandi. Katanya, "Bunda mau mengajak Baby Nata tour di rumah ini. Biar kalau dia keasyikan merangkak terus nyasar, tau arah pulang."Ada-ada saja memang bundanya itu. Akan tetapi, Shanum merasa tak ada alasan untuk menolak. Toh, Baby Nata sama neneknya ini."Loh, kok?" Saat akhirnya menemukan keberadaan bayi gembul miliknya, Shanum cukup kaget karena Baby Nata bukan bersama Bunda seperti sangkaannya, tapi dengan Frans yang dengan santai menggendongnya sambil menikmati suasana taman samping di pagi hari."Oh, sudah berani gendong, ya, sekarang?" seloroh Shanum, teringat dulu Frans selalu menolak jika dimintai tolong menggendong Baby Nata. Mendengar ada suara mendekat, Frans menoleh. Dia lalu menaikan satu sudut bibirnya menatap Shanum. "Dia sudah tak serapuh dulu."Shanum mendengkus kasar, lalu memilih mendaratkan tubuh di sofa kecil yang ada di sana. Membiarkan Baby Nata menikmati wakt

  • Shanum(Aku Yang Kalian Sebut Menantu Tak Berguna)   Bab 118

    "Biarkan saja. Aku tidak keberatan kok dengan keberadaannya di sini.""Oh, ya sudah kalau begitu."Shanum pasrah melihat Baby Nata tidur nyaman di dada Safran, ia akhirnya memilih duduk di sofa, mencoba menikmati suasana acara yang masih berjalan. Tetapi ketenangan itu tidak berlangsung lama, karena seseorang tiba-tiba duduk di sebelahnya."Kak Sha, aku serius, loh. Mungkin ini pertanda."Shanum menghela napas panjang sebelum menoleh ke Shaki yang duduk dengan ekspresi penuh konspirasi."Pertanda apanya?"Shaki menyeringai. "Ya pertanda kalau aku atau Safran itu jodoh Kak Sha."Shanum memutar bola mata. "Shaki, cukup.""Tapi—""Serius, cukup."Shaki mengerucutkan bibirnya seperti anak kecil yang permennya direbut. Tetapi ekspresinya langsung berubah jahil."Kak, aku ada ide bagus," bisiknya tiba-tiba."Jangan macem-macem Shaki. Aku tidak tertarik pada apapun idemu itu." Shanum langsung menolak mentah-mentah tanpa mau tau ide Shaki yang di tawarkan.Ngapain? Biang onar ini tak dapat di

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status