Share

Part 51

Hari ini kami berkemas untuk pulang ke rumah, mami dan ayah pagi sekali sudah mengabari selamat sampai tujuan. Bulan madu ini benar-benar seperti bulan madu impian bahagia tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.

Ting, ponsel berdenting salah satu notifikasi nomor tak dikenal.

[Tunggu saja, kamu akan mati ditanganku!] 

Astagfirullah, siapa yang mengirim pesan teror ini pagi-pagi. Dadaku bergemuruh membaca pesan yang masuk, tapi aku berusaha untuk positif thinking, mungkin salah sambung, walau jujur aku sedikit merinding dengan pesan yang dikirim.

"Ayo sayang, kang Asep sudah menunggu kita," ucap Reyhan membuyarkan lamunanku. Aku hanya mengangguk dan mengikuti langkah Reyhan. 

Sela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status