Beranda / Romansa / Setelah Sepuluh Tahun / Malam Pertama, yakin?

Share

Malam Pertama, yakin?

Penulis: PutriNaysaa
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-02 23:36:53

“Berani kan?” tanya Eliot memastikan kembali sebelum Pilar memasuki pintu kamar hotel tempat mereka menginap malam setelah acara pernikahannya dengan Gayatri.

“Berani Pa, sudah ah sana aku mau tidur.” Pilar mendorong punggung Eliot agar cepat berlalu dari hadapannya dengan menenteng sepatu tinggi yang untuk pertama kali dalam hidupnya ia pakai setelah berlatih jalan selama seminggu bersama mamanya untuk acara hari itu.

Gayatri terkekeh kecil memeluk Pilar. “Night Sayang, kita ada di sebelah kamu kalau kamu butuh sesuatu.”

“Siap, Ma,” jawab Pilar tegas.

Eliot menggandeng Gayatri ke kamar mereka setelah memastikan Pilar masuk dan mengunci pintu. Acara mereka sebenarnya sudah sejak sore selesai namun mereka menikmati kebersamaan dengan berbincang dengan keluarga Eliot yang kebanyakan kaget sekali akan pernikahannya dan Gayatri yang memutuskan rujuk setelah perceraian sebelas tahun lalu.

Gayatri sempat mendapat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Setelah Sepuluh Tahun   Subuh Pertama

    “Iya memang bohong kok, aku tidak sedang datang bulan.” Gayatri menjawab dengan seringai kecil. “Dasar.” Eliot kembali meraup bibir merah Gayatri, melanjutkan apa yang tadi terjeda dengan menggebu. Gayatri kembali menggeram kesal lantaran Eliot melepas tautan bibir mereka secara sepihak. “Tidur ... kamu kelelahan.” Eliot memutar badan Gayatri untuk ia pindahkan kembali ke samping, mengajaknya beristirahat. “Baiklah, aku memang lelah.” Gayatri menenggelamkan wajah pada ceruk leher suaminya, keputusan beristirahat adalah tepat bagi mereka yang masih bekerja keras bahkan satu hari sebelum hari pernikahan mereka. Gayatri tidak pernah tahu saat sebelum para keluarganya pulang, Eliot menemui seseorang yang dipanggil pakde dan berbicara mengenai apa yang sudah diceletukkan olehnya di punggung Gayatri dan Gayatri mendengar tanpa sengaja. Hampir sebagian besar keluarga Eliot terlibat dalam bisnis raksa

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Setelah Sepuluh Tahun   Berlayar

    “Mama sama papa enggak bulan madu?” tanya Pilar menyeletuk ketika mereka sudah di rumah. Mereka bertiga pulang ke kediaman Eliot setelah keesokan harinya menginap di hotel tempat mereka menginap. Gayatri memutuskan tinggal di rumah Eliot karena akan lebih praktis dia yang pindah ketimbang Pilar dan Eliot yang pindah ke rumah barunya. Pertanyaan Pilar membuat Gayatri yang tengah menyeruput capucino tersedak pelan. “Pilar,” tegur Eliot saat melihat istrinya sibuk mengambil kotak tisu karena minumannya tumpah membasahi dagu. “Maaf,” seringai Pilar semakin lebar. “Pertanyaan kamu kaya bom tahu tidak, siapa yang mengajari? Tante Rachel?” berondong Gayatri menolak air minum yang diulurkan Eliot, ia hanya kaget. “Enggak, memang aku yang ingin tahu. Biasanya seperti itu kan setelah menikah akan honey moon. Aku sudah mengerti kok, Ma.” Pilar mengambil botol selai coklat di tengah meja.

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Setelah Sepuluh Tahun   Positif

    “Sedang apa?” tanya Gayatri di sela sedang di ganti make upnya. “Mau meeting, kamu sedang rehat?” Eliot dari seberang bertanya balik. “Iya sedang mau sesi ke dua, ya sudah matikan saja lanjut meeting.” Gayatri segera mengakhiri percakapan agar Eliot dapat melanjutkan pekerjaannya. “Iya, love you Sayang,” jawab Eliot. “Hhmm,” gumam Gayatri. “Hm?” Elliot di seberang sana langsung menghentikan langkahnya saat mendengar jawaban istrinya. “You know i mean.” Gayatri menjawab pelan dengan menundukkan kepala, ia bukan lagi gadis belasan tahun yang harus mengumbar kalimat i love you di tengah ramainya rang make up. “Hm?” Eliot sekali lagi menegaskan. “Ish ... aku sedang didandani, sudah sana nanti terlambat mulai meetingnya,” tolak Gayatri. “Ok,” tandas Eliot akhirnya mau mengerti. Gayatri tersenyum kecil memandang layar

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Setelah Sepuluh Tahun   Terkapar

    “Kenapa masih tidur, Pa?” Pilar bertanya dengan berbisik pelan. Gayatri dipindahkan ke kamar rawat setelah Dokter meminta dirawat beberapa hari untuk bed rest serta menunggu hasil darah keluar. “Dibuat istirahat sama dokternya,” jawab Eliot. “Benar hamil, Pa?” Pilar kembali berbisik seolah takut suaranya membangunkan Gayatri yang terlelap dengan wajah pucat. Pilar datang ke rumah sakit setelah dihubungi Eliot mengenai kondisi Gayatri, diantar sopir rumah yang biasa mengantar jemput sekolah ketika kedua orang tuanya tidak bisa menjemput. Lengkap membawakan pakaian ganti untuk ke dua orang tuanya, papanya sudah berganti pakaian sedangkan mamanya belum karena masih tidur. Eliot tertawa kecil mendengar pertanyaan penegasan dari Pilar, menarik lengan tertutup sweater Pilar, Eliot mendudukkan Pilar di tempatnya tadi duduk di samping kanan Gayatri. “Benar Sayang, mama kamu hamil ja

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Setelah Sepuluh Tahun   Gaun Indah Robek

    “Terima kasih, Sayang.” Gayatri mengangsurkan gelas yang sudah kosong setengah kepada Pilar yang mengambilkannya.Pilar mengangguk. “Mama belum lapar? Masih mual?” “Iya, nanti kalau sudah enak pasti Mama makan. Kamu terbiasa mengurusi papa kamu saat sakit ya? telaten sekali.” Gayatri merangkum wajah Pilar dan menyentuhkan kening mereka pelan. Sudah satu minggu Gayatri kembali ke rumah setelah hasil Laboratorium menyatakan semuanya baik-baik saja. Dan semenjak dari rumah sakit, Gayatri tidak pernah bisa jauh dari ranjang. Mual muntahnya teramat parah hingga berhari-hari Eliot bekerja dari rumah guna menemani masa payah sang istri. Hari ini minggu dan sedari semalam Pilar menemaninya tidur di kamar orang tuanya karena mencemaskan mamanya yang di mata Pilar terlihat begitu tersiksa. “Iya aku biasa mengurusi papa saat sakit, tapi kan papa enggak pernah muntah sampai enggak punya tenaga. Walau sakit, papa selalu berusaha makan. B

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Setelah Sepuluh Tahun   Yacth Romantis

    “Aku akan kerjakan langsung setelah dari sini, i’m sorry so much Gayatri, Pilar.” Sang designer menyampaikan permohonan maaf terdalamnya. Wanita muda cantik jelita bernama Ayunda adalah yang membuat dua gaun cantik milik Gayatri dan Pilar. Saat tiba-tiba kliennya melakukan panggilan video call dan memperlihatkan gaun cantik milik anaknya justru rusak di bagian dada, ia langsung bertolak ke rumah Gayatri untuk melihat langsung karena ia sendiri syok bukan kepalang. “Minggu besok acaranya tapi Yu, aku enggak perlu tahu alasannya kenapa bisa seperti ini karena punya aku baik-baik saja. Itu bisa kamu urus internal, tapi aku bilang aku sangat kecewa Yu. Kamu tahu sendiri gaun ini aku pesan ke kamu dengan cerita tersendiri, dan untuk acara ulang tahunnya Pilar.” Gayatri mendesah untuk entah ke berapa kali. “Lusa, aku akan kerjakan sendiri dan aku janji lusa pagi akan antar sendiri ke sini. Dengan hasil sama persis.” Ayunda merapik

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Setelah Sepuluh Tahun   Murahan

    “Ada pasti ada, aku coba tanya ke ownernya langsung.” Rachel yang hari itu menjenguk Gayatri usai ia mendengar Gayatri yang lebih banyak di kasur setelah acara kejutan untuk Pilar. Gayatri mengeluhkan rambutnya yang sedari acara Pilar tidak tersentuh sampo sedikitpun, ia sangat tersiksa masuk kamar mandi. Gayatri bertanya adakah salon yang memiliki sampo tanpa wangi apa pun. Rachel langsung menghubungi satu persatu kenalan pemilik salon yang ia miliki untuk menanyakan hal tersebut. “Loh ada Rachel? Kok enggak ada mobilnya di luar? Pakai taksi?” Eliot yang baru pulang bekerja kaget melihat Rachel duduk di samping Gayatri yang berbaring di sofa depan layar tv sebesar tembok. “Pakai ojek online, mobilnya turun mesin lagi di bengkel. Lagi cari salon yang punya sampo tanpa aroma. Kepala Gayatri kutuan katanya,” kelakar Rachel yang langsung mendapatkan hantaman bantal sofa dari Gayatri hingga Rachel tertawa lepas sekali.

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-03
  • Setelah Sepuluh Tahun   Flek Dan Peringatan Keras

    “Are you ok?” lirih Eliot di telinga istrinya yang berbaring miring di sampingnya berselimut tipis. “He’em,” jawab Gayatri. “Dasar bandel.” Eliot menyangga kepala dengan telapak tangannya dan tangan satunya mencubit pelan pipi kemerahan Gayatri. Gayatri tertawa pelan, meringsekkan badan ke pelukan suaminya yang terpancar rona bahagia di wajah Eliot. Aksi mengeramasi berakhir dengan pergulatan panas di ranjang mereka. Eliot membelai punggung lembab Gayatri, mengurai lelah bersama-sama. Gayatri sendiri kembali membersihkan diri setelah dipindahkan oleh Eliot, Eliot membersihkan badan mereka tanpa keisengan seperti sebelumnya. Ia tahu Gayatri kelelahan. Setelah mereka kembali berpakaian, Gayatri tertidur pulas dengan perut kosong hingga siang datang dan Pilar pulang dari sekolahnya. “Kamu masak?” Gayatri menyapa Pilar yang mengenakan celemek di dapur sendirian. “Sudah bangun, Ma?

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-03

Bab terbaru

  • Setelah Sepuluh Tahun   Happy Family ( Tamat )

    “Kangen sekali, aku enggak bisa meninggalkan mereka lagi ah Sayang. Bawa semuanya setiap perayaan aniversary kita.” Gayatri meletakan tasnya di bangku belakang sebelum mengenakan seatbeltnya. Mereka berdua meninggalkan hotel setelah satu malam menginap, Gayatri dibuat lepas kendali berkali-kali oleh Eliot dengan caranya memuja sang istri. Jika bukan karena kerinduan mendalamnya pada kedua anak merek, Gayatri tidak keberatan memperpanjang acara di hotel dengan banyak kejutan dari suaminya. Eliot memberinya hadiah jam tangan setelah memutuskan jam Gayatri tidak sengaja di tengah bangunan butik milik sang istri. “Baiklah Sayang, baiklah,” kekeh Eliot. “Aku kok payah sekali sampai meninggalkan kado buat kamu, Sayang. Mana aku juga yang menuduh kamu enggak ingat hari pernikahan kita. Kenapa kepikiran belikan aku jam ini? ini jam keluaran lawas dan sudah sangat susah dapatkannya. Aku sangat suka.” Gayatri mengamati pergelangan

  • Setelah Sepuluh Tahun   Membara

    Gayatri menggeliat pelan dan langsung membuka mata saat mendengar kata aduh dari samping tempatnya berbaring. “Maaf,” kekeh Gayatri setelah melihat siapa yang tidak sengaja ia gaplok. “Untung sayang,” gumam Eliot. “Sayang saja?” Gayatri meringsek ke dada polos suaminya. “Habis menggaplok wajah aku minta dibilang cinta?” Eliot rapikan rambut di kening Gayatri yang tenggelam dalam ceruk lehernya. “Gaploknya pakai cinta,” kekeh Gayatri. “Aduh aku digombali bangun tidur. Are you ok? aku sepertinya lepas kendali ya?” Eliot merangkum wajah mengantuk istrinya yang tersenyum memandang dirinya, didaratkan kecupan lembut pada kening, mata, hidung dan bibirnya. “Iya kamu menggila, but i’m ok. Hanya capek saja, sama lapar, sama ingin berendam sama ingin pijat.” Gayatri melepas tawa saat jawaban panjangnya membuat suami menghujani wajahnya dengan ciuman bertubi-tubi.

  • Setelah Sepuluh Tahun   Bulan Madu

    Gayatri melepas tawa lebar hanya beberapa detik saja, kemudian menjerit histeris saat Eliot bangun dari duduk dengan seringai menyeramkan. Eliot siap memakan dirinya hidup-hidup, Gayatri langsung mundur menjauh tanpa alas kakinya. “Eliot berhenti.” Gayatri sontak berlari penuh tawa, menjauh dari Eliot yang terus menyeringai lebar. “Kamu yang mulai Sayang, lihat? celana aku jadi sangat sempit.” Eliot menunjuk celana bahannya dan tawa Gayatri semakin menggema. “Kamu duluan yang mulai, kok malah menyalahkan aku. Lagian baru dibelai dikit sudah siap perang saja,” kelakar Gayatri. Eliot berjalan santai mendekati Gayatri yang heboh memintanya berhenti serta terus tertawa. Bahkan Gayatri menaiki ranjang dan melompatinya saat ia hampir tertangkap oleh tangan-tangan panjang suaminya. “Sayang kamu seram sumpah, berhenti,” kekeh Gayatri saat terjebak antara nakas dan ranjang dalam sekali lompat Eliot

  • Setelah Sepuluh Tahun   Berduaan

    “Kamu yakin, Sayang? tante Rachel kadang keluar kumatnya,” bisik Gayatri pada Pilar. “Tante Gayatri mendengar di sini, Mama Gaya,” sindir Rachel.Gayatri tertawa kecil. “Telepon Mama jika terjadi sesuatu ya, harusnya enggak perlu seperti ini juga.” “Enggak apa-apa Mama, aku juga lama enggak main ke tempat Tante Rachel. Apalagi Mahatma pertama kali. Ada sus juga ikut. Mama tenang saja, kalau adek menangis dijahili tante Chel nanti aku yang jewer,” kelakar Pilar. Rachel selesai menaikkan Mahatma ke carseat dan meminta Pilar segera naik juga. “Kamu takut anak-anak aku siksa ya, sudah senang-senang saja kalian. Eliot sedang jalan pulang katanya. Akan aku kembalikan anak-anak besok sore,” kelakar Rachel. “Kalau Pilar enggak apa-apa menginap lama juga tempat kamu. Yang bayi janganlah, enak saja,” kekeh Gayatri. “Buka kado dari aku, aku taruh di nakas kamu tadi sory menyelinap.” Ra

  • Setelah Sepuluh Tahun   Aku Cinta Kamu

    “Tambah Zean, kamu juga Chel. Dari pagi dia belum makan, Zean. Menangis mulu,” ledek Gayatri. “Jangan bocor deh,” gerutu Rachel. Gayatri dan Pilar yang menolak makan karena sedang bermain dengan adiknya tertawa mendengar gerutuan Rachel. “Baru mau tanya apa boleh tambah,” kekeh Zean. “Makanan banyak di luar, buat malu saja minta makan rumah orang.” Rachel menepuk paha Zean namun tetap mengisi kembali piring makan suaminya yang sudah kosong. “Rachel memang mulutnya kadang asal ceplos, Zean. Tapi kamu lihat kan tetap diambilkan makan lagi, mulut, hati sama kepala enggak sinkron dia,” kekeh Gayatri. “Iya memang, ngeselin tapi sayang. Aduh-aduh jangan dicubit, benar sayang kok.” Zean mengelus pahanya yang mendapat cubitan dari Rachel yang wajahnya merah karena ia bilang sayang. Gayatri dan suaminya kembali melepas tawa melihat bagaimana seorang Rachel yang ketus,

  • Setelah Sepuluh Tahun   Lara Rachel

    “Aku yang bawa mobilnya.” Gayatri mengambil kunci di tangan Rachel. Rachel mengangguk, duduk di samping kemudi setelah mengantarkan Alea pulang. Sepanjang perjalanan ia kembali menekuri gambar-gambar dari Alea, tersenyum mengagumi keterampilan tangan teman lama sahabatnya. “Chel ... mau aku antar pulang apa mau gendong Mahatma?” tanya Gayatri. “Gendong Mahatma tentu saja, aku malas pulang. Biarkan saja Zean makan indomie,” jawab Rachel.Gayatri melepas tawa mengangguk. “Mahatma sudah merangkak tahu Chel, sudah enggak bisa diam sekali. Suka diikat sama bapaknya, benar-benar Eliot.” “Iya tadi pagi saja teriakannya lima oktaf pas aku goda. Pesanan aku belum sampai rumah kamu ya, Gaya?” Rachel meletakan ponsel di pangkuan dan duduk memutar menghadap Gayatri. “Pesanan apa? please deh Chel berhenti beli hadiah buat Mahatma dan Pilar.” Gayatri langsung paham saat Rachel terkekeh melipat tangan dan

  • Setelah Sepuluh Tahun   Gagal Eksekusi

    “Ah kamu, aku sedang capek. Dan itu dua bocah ada di kamar kita.” Eliot membisiki Gayatri dengan kembali merapikan pakaiannya yang ia turunkan. “Lagian siapa yang mengajak sih, Sayang. Aku hanya mencoba salah satunya dan pas, hanya lupa ganti saja,” kelakar Gayatri. Eliot berdecap dan menarik pinggang Gayatri lebih menempelinya, sebelum mengangkat dagu sang istri dan mendaratkan ciuman dalam penuh tuntutan di sana. Gayatri melepas tawa dengan menepuk dada suami kesal saat ia dapat terlepas dari bibir candu penuh tuntutan tersebut. “Besok pagi-pagi ya, biarkan aku tidur. Yuk kamu juga harus tidur sebelum Mahatma kembali bangun minta asi dan kamu belum sempat merem. Aku akan tidur di kamar tentu saja, pakai kasur lipat. Biar kalau malam bisa gantian bangun jaga Mahatma.” Eliot bangun dan menarik tangan istrinya sebelum ia benar-benar lepas kendali menghabisi Gayatri di sofa ruang keluarga mereka. “Baiklah Sa

  • Setelah Sepuluh Tahun   Niat Terselubung

    “Oh ya?” Gayatri melepas tawa kecil akan jawaban Eliot. Eliot mengangguk saja, ia juga membuka satu kotak lainnya, kotak berisi kaos bola untuk keluarganya. Matanya melirik Gayatri yang tersenyum begitu melihat isi kotak pesanannya. “Ini pilihan kamu apa kamu minta rekomendasi dari Victoria?” Gayatri menahan senyum setelah memeriksa isi dalam kotak ada lima pasang lingerie keluaran terbaru dengan model twopiece dan berjumlah lima pasang. “Yang dua aku pilih sendiri, yang tiga aku tanya paling baru dari koleksi mereka. Suka enggak? jangan tanya kenapa aku tahu ukurannya ya, aku cium sampai pingsan kamu nanti,” kelakar Eliot. Gayatri menengadahkan kepala tergelak pelan, suaminya memang selalu penuh kejutan. Ia menutup kembali kotak pakaiannya dan menggeser ke tengah meja untuk kemudian ia mendorong kaki kursi suaminya dengan kakinya sebelum bersandar pada tepi meja, berhadapan. “Ingin aku paka

  • Setelah Sepuluh Tahun   Baju Dinas

    “Mama ... adek mana?” tanya Pilar saat baru sampai rumah sepulang sekolah. “Di kamar Mama sama papa lagi berduaan biasa kalau pulang kerja papa kamu, pulang sekolah bukannya Mama dipeluk malah yang dicari adiknya. Mama sedih berasa enggak di sayang lagi.” Gayatri memasang wajah pura-pura terluka. Pilar melepas tawa dan memberikan pelukan erat pada mamanya yang sedang menyiapkan makanan di meja makan dengan dibantu mbak. Gayatri terkekeh kecil saat dipeluk si sulung yang kian tinggi menjulang. “Istirahat dulu Sayang, kamu capek hari ini kan? Mama siapkan makanan ya, turun makan dulu sebelum istirahat. Oh satu lagi ... Mama baru ganti seprei kamu karena ada noda tinta lebar. It’s ok?” Gayatri sudah sangat jarang merapikan kamar Pilar atau mengganti barang-barang di sana tanpa seizin sang anak karena ia sangat menghargai tempat pribadi anaknya walau dia memiliki akses penuh ke sana, kamar Pilar tidak pernah di kunci saat ia

DMCA.com Protection Status