Share

#100

Aurel perlahan membuka matanya, bau obat-obatan begitu menyengat di Indra penciumannya.

Ia menatap langit-langit kamar yang nampak asing baginya. Ia tahu dimana dirinya sekarang, pasti di rumah sakit.

"Tidak!" teriaknya saat mengingat dirinya bertemu dengan Zain dan ia berusaha menghindari lelaki itu.

Ia segera duduk dan memeluk perutnya sendiri, berusaha melindungi calon anaknya. Tidak, Zain tidak boleh menyakiti anaknya.

"Dek, kau sudah sadar?" tanya Abi yang baru saja datang dan melihat adiknya yang sudah sadar. Abi menjadi kawatir saat melihat sang adik terlihat ketakutan bahkan memeluk dirinya sendiri.

"Dek," panggil Abi lagi karena Aurel tak merespon pertanyaan nya.

Merasa ada yang menyentuh pundaknya, Aurel mendongak dan menatap orang yang menyentuh pundaknya.

"Kak, bawa aku pergi dari sini Kak! jangan biarkan mas Zain menyakiti anakku!" gumamnya dan memeluk erat sang kakak.

"Sssttt, tenanglah! tidak akan ada yang menyakitimu ataupun anakmu!"

Hati Abi benar-benar sakit meliha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status