Ketika Alika berniat kembali ke ruang kerjanya, tiba tiba seorang wanita muncul dihadapan mereka berdua. Kehadiran wanita itu benar benar membuat Alika maupun Albert langsung tersontak ketika melihatnya.
Wanita itu.... Rachel.Pandangan benci terhantar jelas dari seluruh matanya, tertuju lurus pada Alika yang berdiri didepannya.Sekitar pukul 15.00 sore. Yustaf sedang mengerjakan tugasnya didepan komputer, ia sedang sibuk memeriksa beberapa faktur barang pengeluaran di bulan, ia memandangnya serius lalu cocokkan dengan invoice di hadapannya. Seperti ada yang mengganjal di pikirannya saat itu...Namun ketika sedang sibuk berpikir, tiba tiba saja ponsel Yustaf berbunyi. Ternyata ada telepon, namun ada yang membuatnya heran ketika ia melihat nama kontak di layar ponselnya. Albert? kenapa dirinya menelepon di jam kerja seperti ini?!Yustaf menerima teleponnya. "Iya Albert? ada apa?" tanya Yustaf. Sejenak ia membiarkan Albert mengatakan sesuatu dari seberang teDua jam kemudian. Yustaf pun sampai di garasi rumahnya, menaruh motornya lalu berjalan dengan cepat menuju pintu rumahnya dan terobos. Saat didalam rumah, ia tak melihat Alika dimanapun, ia mencari sekeliling hingga sampai ke dapur namun Alika tidak ada dimanapun. Ia pun bertanya pada pembantu rumahnya Bi Inem, ternyata katanya Alika sedang berada dikamarnya sejak tadi siang dan tidak keluar lagi setelah itu. Yustaf pun langsung berlari menuju tangga dan pijaki satu persatu anak tangga itu dengan cepat. Ia merasa sangat cemas, istrinya itu pasti merasa sangat sedih sejak dua jam yang lalu. Dirinya membutuhkan sebuah bahu untuk bersandar!Tibanya ia didepan pintu kamar Alika, Yustaf segera menggedor-gedornya "Al? Al? kamu didalam kan? buka pintunya Al!" pekik Yustaf. Tidak ada satupun suara jawaban yang ia dengar, tidak ada respon apapun dari Alika saat itu.Apakah mungkin... telah terjadi sesuatu pada Alika?!Seperti.... dirinya yang mencoba untuk...!Bu
"Oh, jadi sekarang kamu mulai bertingkah lupa ya hmm? setelah tadi kamu bertindak seakan tidak mau kalah dalam urusan itu? saya peluk yaa sekarang?" ucap Yustaf yang langsung menggeser tubuh tanpa helai kain ke tubuh Alika yang juga tak berhelai kain, yang hanya dilingkupi oleh selimut. "J-jangan!" tolak Alika mencoba menggeser ke sisi kanannya namun Yustaf keburu memeluknya yang saat itu dalam keadaan memunggunginya. Alika langsung berdebar jantungnya, ketika tubuh serta dadaa yang kokoh itu menyentuh bagian punggung Alika. Ia merasa sangat degdegan. Yustaf memeluknya sangat erat dari belakang, seakan Alika adalah boneka. Boneka yang sudah resmi menjadi miliknya seutuhnya.Yustaf majukan wajahnya ke belakang leher Alika dan sandarkan dagunya ke bawah telinga Alika. Wajah tampannya semakin maju dari belakang leher hingga ke leher depannya. Alika merasa geli, ia benar benar tidak kuat menahan ini. Tidakkah ia sudah cukup bersenang senang tadi? dasar pria nakal."Alika sa
"Sepertinya begitu." jawab Alika. Yustaf tersenyum senang."Terakhir kali saya sesenang ini ketika melihat bintang adalah bersama almarhum ibu saya. Tapi sekarang, itu digantikan oleh kehadiran kamu." ucap Yustaf seraya memandang bintang diatas. Alika memandang kagum, bukan pada langit diatas tapi pada sosok tampan disamping kanannya saat ini."Aku sangat senang bisa menjadi salah satu orang yang berarti bagimu." ucap Alika. Setelah mendengar hal itu, Yustaf mengalihkan pandangannya ke hadapan wajah cantik sang istri. Yustaf memajukan wajahnya perlahan ke wajah Alika, hingga akhirnya dahi mereka saling bersentuhan kembali. Alika bisa merasakan getaran tak terkendali di jantungnya, apalagi ketika berhadapan sangat dekat dengan wajah tampan Yustaf. Pria itu berkata. "Kamu...sangat berarti bagiku." ucap Yustaf tersenyum menyeringai. Esok paginya. Alika yang sedang terpejam tidur, perlahan terusik dengan sebuah kehangatan yang melingkupi tubuhnya. Bahkan seluruh tubuhn
Alika benar benar merasa terpuruk saat itu. Hari ke hari Alika kerja sampai larut malam untuk menyelesaikan masalah pekerjaannya yang menumpuk, itu karena banyak karyawan penting di perusahaannya sudah mulai dipecat. Alika mengerjakan semuanya sendirian selama seminggu itu, ditambah Yustaf masih belum pulang ke rumah dari luar kota, dikarenakan pekerjaan disana yang memperpanjang masa durasinya bekerja di luar kota menjadi 1 bulan. Alika berjuang mati matian seorang diri, demi mempertahankan perusahaannya. Tanpa diketahui siapapun, keluarga maupun sang suami. Alika hanya tidak merasa jika ia memberitahu pada Yustaf semua masalah akan kelar. Ia juga tidak ingin pekerjaan Yustaf jadi terganggu karenanya. Selama sebulan itu mereka memang saling berkontak dengan baik, namun sayangnya Alika merahasiakan apa yang menjadi penyebab kedua kantung mata di wajahnya semakin terlihat, Alika terlihat sangat kelelahan menanggung ini semua.Beberapa minggu kemudian, Alika terus mati matian
"Ya. Aku mencintainya dan dia mencintaiku. Lalu untuk apa kita menikah kontrak? selamanya saja. Kemudian.. kita juga sudah melakukan hubungan seperti.. itu kemarin." ucap Alika sedikit antusias mengatakannya meski terdengar ditahan. Albert melebarkan matanya sesaat lalu kemudian melempar senyum. "Lebih baik begitu sih. Itu pilihan yang baik juga menurut saya. Anda tidak perlu lagi mencari cari pangeran berkuda putih yang akan menyelamatkan anda dari tragedi cinta yang kelam." ucap Albert."Tapi Al.. dia itu terlalu misterius! bahkan.. aku mengira jika dirinya itu bukan orang yang tidak mampu, dia terlihat seperti anak sultan!" ucap Alika.Albert memandangnya datar, ia periksa suhu di dahi Alika. "Tidak panas, tapi apa sebenarnya penyebab anda berbicara melantur?" tanya Albert. Alika menolak tangannya. "Apa sih. Aku berbicara sebenarnya." dalih Alika."Aku punya buktinya. Aku pernah dibayari makan olehnya, aku melihat didompetnya ada black card lalu kemarin... kamu i
Namun berbeda dengan respon Albert, Alika justru khawatir dan takut. "I-ini si Angela yang itu kan? yang ada di biro jodoh waktu itu?" tanya Alika cemas."Sepertinya itu kakaknya, tidakkah anda lihat di email? di bawah salam akhirnya tercantum nama Lucas. Sepertinya itu nama kakaknya, rumor yang beredar dan sedang booming belakangan sih, Angela memiliki kakak laki laki bernama Lucas. Dia adalah orang yang menjabat sebagai pimpinan perusahaan Angela's group." jelas Albert. Alika bertambah panik. "Haduh!! mati aku! bagaimana jika dia berniat balas dendam denganku?!" tanya Alika mengacak rambutnya. Albert mengernyit. "Maksud balas dendam?" tanya Albert."Aku kan sudah meminta yang tidak tidak padanya waktu itu. Meminta mencarikanku suami yang bisa memenuhi lima kriteria. Mereka pasti akan membalas dendam karena aku sudah bertindak sok seperti itu, padahal peserta yang lain tidak meminta kriteria seperti itu, akhh pokoknya aku tidak mau menerima tawaran ini!!" tandas A
"Dia itu ya... aku kira dia seorang malaikat yang memiliki niat tulus untuk membantuku. Tapi nyatanya.. dia benar benar memiliki motif untuk menggodaku dan membuatku memiliki hutang budi padanya lalu kemudian berpaling padanya, mennggalkan Yustaf! Dipikir aku wanita seperti apa?!" ucap Alika kesal.Albert terdiam mendengar perkataannya. Ia ikut kecewa dengan hal ini. "Lalu bagaimana dengan kerja sama dan rencana akuisisi ini?" tanya Albert."Batal! aku tidak mau seluruh aset perusahaanku bahkan tubuhku ikut dibeli olehnya! dipikir dia orang paling kaya?! dipikir dia satu satunya orang didunia ini yang tersisa?!" tandas Alika.Albert menghela nafas, ia tampak lelah dengan semua permasalahan ini. Ia coba mentidakperdulikan hal ini dan beralih menyalakan mobilnya kemudian berkata. "Terserah anda saja." ucapnya.Malam harinya Alika yang sedang tertidur diatas kasurnya tiba tiba merasa jika tubuhnya seakan dipeluk oleh seseorang. Alika pun segera membuka kedua matanya dan
"Selamat siang Yth. Direktur Alika's group.Saya Lucas E.C dari Angela's group.Sebelumnya saya sampaikan permohonan maaf atas tindakan berlebihan saya kemarin. Hal itu hanya sebatas candaan saja, jadi saya mohon untuk tidak memasukkannya ke dalam hati. Sejak awal, saya benar benar tidak bermaksud untuk merebut hati anda apalagi menggoda anda. Terlebh saya sudah tahu jika anda memang orang yang cukup setia pada pasangannya. Saya berharap anda tidak begitu saja membatalkan rencana kerja sama kita yang sudah setengah jalan ini. Seperti yang anda ketahui, semua persiapan dan rencana sudah kami perhitungkan jika semuanya batal maka kemungkinan kami bukan hanya rugi waktu akan tetapi rugi tenaga juga. Begitupun dengan perusahaan anda sendiri. Maka dari itu, saya mengundang anda kembali untuk membicarakan kelanjutan proyek diantara kita ini, tapi sebelum itu saya ingin anda menghadiri acara seminar yang sedang kami selenggarakan hari ini.. Salam hormat, Lucas E.C."Alika