Chapter: 106Tapi tentunya ia tidak bisa terus mendiamkan dirinya begitu saja, ia mesti menjawabnya."Iya, ibu gue hamil." ucap Gavin. Ghea terlihat sedih saat itu. Ia kemudian berkata. "O-oh selamat ya." "Iya, makasih." ucap Gavin masih melihat bagaimana raut wajah itu terpancar. Ghea sepertinya sedang membandingkan dengan kejadiannya kemarin saat keguguran. Ia sekaligus merasa terpukul dibalik rasa senangnya itu, dan Gavin tahu itu. Ia jadi merasa tidak enak. Entah apa yang dipikirkannya sekarang, jujur Gavin tidak mau mengutarakan hal ini tapi sayangnya ia tidak bisa melewatkan perkataan Ghea begitu saja. Shanum kini sedang berdiam diri dirumahnya dan sibuk menonton televisi, belakangan setelah menerima kabar dari dokter tentang kehamilannya, ia jadi lebih sering berada didalam rumah. Tidak lagi ke pasar, dan lebih menyerahkan masalah kerjaan kepada dua karyawannya. Rian juga menjelaskan kalau dirinya tidak mengijinkan Shanum pergi kemanapun selagi dirinya sedang hamil muda, karena khawatir y
Last Updated: 2023-03-31
Chapter: 105"Iya ngerti, tapi aku juga ngerti kalau mama kamu melakukan ini semua untuk kamu sendiri." ucap Shanum, membuat Rian sedikit menimbang perkataaannya. Rian diam saja saat itu. Rina entah kenapa jadi berterima kasih atas hal itu. Ia merasa sedikit tertolong atas pembelaan Shanum. Ia jadi merasa tidak enak dan berbalik respek dengannya. Setelahnya Shanum pun diajak pulang bersama Rian kembali. Namun Rina menahan Shanum mengikuti Rian ke dalam mobil, ia berbicara empat mata terlebih dulu dengannya. Memegang tangannya. "Makasih banget atas pembelaan kamu tadi, mama benar-benar menyesal sekarang udah ngelakuin hal kayak gitu ke kamu. Mama benar-benar meminta maaf ya Num, mama khilaf, mama janji enggak bakalan ngelakuin hal kayak gitu lagi, mama janji akan bersikap baik ke kamu setelah ini. Maafin kesalahan mama yang kemarin ya Num." ucap Rina penuh harap. Shanum tersenyum dan mengangguk. "Iya mah, enggak apa-apa." ucap Shanum. "Kamu memang baik Num, mama ngerasa bersalah banget sama kamu
Last Updated: 2023-03-28
Chapter: 104Shanum seusai dari masjid kembali lagi ke tokonya, dirinya merasa cukup aman disana bersama dengan Reza, lelaki itu tampak gagah berdiri disampingnya bahkan selama berada diperlindungannya ia merasa cukup lega, sekalipun Shanum merasa penasaran siapa sebenarnya orang yang menulis memakai lipstik merah tadi, apakah mungkin dia adalah pria yang selama ini mengincarnya? Shanum merasa sangat ketakutan, ia akhirnya sampai ke tokonya kembali. Namun mendadak ia mendengar ponselnya berbunyi. Ternyata dari Rian. "Saya udah telepon polisi barusan, sekarang lagi dilacak nomornya antara 2 kali 24 jam, nanti bakal dikasih tahu lagi hasilnya." ucap Rian. "Oh yaudah mas semoga aja bisa langsung ada hasilnya. Supaya kita enggak repot lagi nyari. Barusan juga ada yang neror aku lagi mas." ucap Shanum seraya membeberkan penjelasan tentang teror yang terjadi tadi, tak pelak semakin membuat Rian cemas. "Kamu yang sabar ya disana, palingan cuma sampai dua hari aja, nanti bakalan ketahuan hasilnya." ucap
Last Updated: 2023-03-27
Chapter: 103"Orangnya kabur mas?" Shanum mendekati Rian. Tentu Rian mengangguk. "Aku khawatir aja dia bakalan ngelakuin hal lebh dari ini." "Intinya mah yang penting hapenya itu, kita mesti dapetin informasi tentang dirinya secepat mungkin. Keburu dia kabur dari kejaran kita." "Iya, kamu udah telepon lagi tukang sentra hape itu?" "Bentar, saya telepon dulu. Mudah-mudahan aja sudah kelar." ucap Rian penuh harap, dirinya langsung menelepon sentranya dan lantas terhubung. "Hapenya sudah selesai pak, anda bisa kesini ya mengambilnya." ucap tukang hape itu, membuat Rian merasa sangat bersyukur atas hal itu. Ia benar-benar lega begitupun dengan Shanum.Ia pun memutuskan pergi dari sana. "Aku pergi ya. Kamu jaga diri disini." ucap Rian, Shanum meniyakannya seraya berkata. "Hati-hati ya." Shanum mendapatkan telepon dari Gavin, Shanum menerimanya. "Bu, katanya kemarin ibu diteror ya? Sekarang masih ada teror gak?" "Udah kamu enggak perlu khawatirin ibu, kamu jaga diri kamu aja ya disana. Banyakin bel
Last Updated: 2023-03-26
Chapter: 102"Belum, tunggu besok ya. Katanya perlu diperiksa dulu dalamnya, entahlah apa yang harus diperiksa. Mudah-mudahan aja bisa selesai secepatnya. Supaya kita bisa tahu siapa pelakunya." ucap Rian."Iya mas." Esok siangnya Diana sudah berada di tempat kerjanya, ia tak sengaja berpapasan dengan Gavin yang sedang membawa beberapa berkas dan buku yang cukup banyak. Diana segera dekati Gavin dan ambil salah satu bukunya. "Kalo bebannya terlalu berat, lo bisa kasih salah satu beban itu ke teman lo." ucap Diana seakan menyindir Gavin yang saat iut memang sedang kepayahan membawanya. "Sayangnya gue terbiasa melakukan apa-apa sendiri." ucap Gavin. "Hilih terlalu mandiri lo. Hati-hati, nanti kebiasaan sampe tua. Apa-apa sendiri." ucap Diana. "Selama enggak merepotkan orang gak masalah kan?"Mereka sambil jalan saat itu membawa buku dan berkas itu, jalan berdampingan. Gavin tiba-tiba nyeletuk. "Gimana nyokap lo? Jadi cerai?" tanya Gavin menyinggung."Kayaknya masih dalam proses." "Kasian banget
Last Updated: 2023-03-26
Chapter: 101Gavin semakin jengkel dengan sosok Ivan, dia memang benar-benar mesti diberi pelajaran, meski sayangnya ia langsung menahan itu semua karena dirinya tidak benar-benar ingin membuat keributan disana. Riko cukup sebal disana, dirinya segera berkata pada Nara. "Nar, lo tuh nyari ribut mulu bikin gue empet dengernya. Males banget sumpah ngedenger celotehan lo yang gak berguna itu. Cewek-cewek kok nyari ribut, sekalipun lo banyak harta dan ada Ivan di samping lo juga, enggak semestinya lo bersikap kayak gitu ke orang, emang lo sendiri enggak diajarin adab yang baik apa sama orang tua lo?" ucap Riko. "Halah pake segala ajarin gue adab lagi, orang tua gue aja gak pernah ngomongin gituan, adab segala." ucap Nara meremehkan. "Kalian sendiri emang adabnya udah baik hah?" tanya Ivan heran. "Udahlah jangan pada ribut." ucap Gavin yang kemudian angkat bicara. "Ayo dong Vin panggil ibu sama Ghea. Ayo kita tunggu kok. Ibuuuu aku mencintaimu." ucap Nara membuat beberapa dari mereka termasuk Gavi
Last Updated: 2023-03-26
Chapter: End [liburan]Sebelum acara pertunangan Angela dan Yudistira dilaksanakan. Alika, Lucas, Angela, Yudistira, Albert maupun Risha kini saling jalan-jalan ke Bali. Jika ditanya kenapa Albert dan Risha juga ikutan diajak, ini tidak lain karena Alika yang dibelakang merencanakan sesuatu, tak bukan adalah berniat mencomblangi mereka.Angin laut langsung menerpa dan menyambut mereka kala empat orang itu keluar dari dalam mobil termasuk Shanice. Shanice yang tadi sempat tertidur kini terbangun kembali dalam keadaan fresh.Para lelaki sudah duluan membuka bajunya, tidak ingin kalah dengan para bule yang ikut bertelanjang dada. Berbeda dengan Alika, Risha dan Angela yang sedang duduk di pantai. Menemani Shanice bermain pasir. Risha terus memperhatikan Albert dari kejauhan yang sedang mencoba berenang dengan lainnya. Risha membatin. "Pak Albert pake segala ninggalin gue lagi. Pamer-pamerin perut kotak segala, bikin gue kebayang sama roti sobek." batinnya. Albert tersadar jika dirinya diperhatikan oleh Risha.
Last Updated: 2022-05-11
Chapter: Akhir sempurnaEsok paginyaKarina mendekati Risha yang sedang sibuk membuat surat jalan untuk beberapa orang. "Ris, tahu gak? Katanya ada tukang nasi goreng yang enak banget didepan." ucap Karina antusias. Risha menguap. "Masa tukang nasi goreng pagi-pagi begini sih Kar? Tukang nasi goreng tuh malem-malem adanya." ucap Risha. "Beneran loh, teman-teman yang lain pada nyaranin kesana. Katanya enak banget. Udah cepet lo kesana, gue tahu lo pasti belom sarapan kan sekarang? Keburu masuk jam kerja." ucap Karina."Iya sih gue belum sempet makan, gue bahkan niatnya pengen puasa sekarang. Terus pas dzhuhur langsung buka." ucap Risha."Dikira lo anak TK Ris! Udah buruan kesana." suruh Karina."Tapi kok lu tumben nyuruh gue makan pagi? Apa jangan-jangan ada gajah di balik batu?" tanya Risha curiga."Udah kayak lagu wali ya? Udah buruan, nanti keburu kehabisan. Gigit jari lo." ucap Karina. "Lo enggak ada niat mau masukin racun tikus kan ke nasi goreng gue?" tanya Risha."Emangnya lu Mirna! Digaji berapa g
Last Updated: 2022-05-11
Chapter: Satu arahTiba-tiba Lucas merasa dirinya diperhatikan oleh Angela. Angela yang merasa terpergok berniat pergi akan tetapi Lucas keburu memanggilnya dan menyuruhnya untuk masuk ke dalam ruang meeting itu. "Sini!" pekik Lucas.Angela merasa heran, ia pun segera masuk ke ruang meeting dan mendekati mereka."Kenapa Kak?" tanya Angela."Ini, kamu pasti enggak kenal kan sama dia?" tanya Lucas menunjuk ke arah Bella. Angela menatap Bella heran. "Siapa?" tanyanya."Ini Bella! Teman SMA kakak waktu di Amerika dulu." ucap Lucas. Angela tersentak dan kaget bukan kepalang. "Kak Bella?! Yang waktu dulu pakai kacamata tebal itu?!" tanya Angela tidak percaya. "Iya! Dia yang dulu suka mengajari kamu matematika!" ucap Lucas, Angela antusias dan langsung memeluk Bella. "Wah, Kak Bella. Aku senang banget bisa ketemu Kakak disini. Kakak ngapain disini? Pangling loh, makin cantik sekarang." ucap Angela. "Bisa aja kamu haha. Aku direktur Belle's corporation. Kamu tidak tahu tentangku juga kah?" tanya Bella.
Last Updated: 2022-05-11
Chapter: Memahami"Tapi saya memang sejak awal tidak akan termakan oleh bujuk rayu mereka. Hanya andalah yang terlalu memberi ruang dan kesempatan untuk mereka menghancurkan anda, salah satu contohnya adalah saat kejadian anda keguguran beberapa waktu lalu." ucap Albert. Alika tidak menyangka Albert bisa seberani itu mengatakan hal tersebut. Ia yang semakin geregetan pun kembali menginjak kakinya. Sayangnya Albert kembali menghindar. Sepertinya ia sudah hapal sekarang, tentang kebiasaan Alika itu.Tiba-tiba Risha mengetuk pintu ruang kerja Alika. Tanpa sadar itu membuat Albert terkejut dengan kehadiran wanita itu disana. "P-permisi." ucap Risha yang kemudian masuk ke ruangan Alika dan berjalan mendekati mereka seraya membawa dokumen untuk ditanda tangan.Ia letakkan dokumen itu di atas mejanya. "Ini Bu." ucap Risha.Semenjak ia tahu kalau Alika sudah masuk hari ini, berkas yang biasa ditandatangani oleh Albert kini berubah lagi ke Alika. Alika pun menandatangani berkas itu dengan segera. Selesai me
Last Updated: 2022-05-11
Chapter: Jodoh dalam bermusuhan"Iya. Eh tapi kan Bapak kamu ada dirumah sakit ya? Apa mau saya antar baju-bajunya ke rumahmu selagi kamu dirumah sakit?" tanya Lucas."Enggak Pak, enggak perlu. Nanti saya akan pulang ke rumah dulu kok, baru ke rumah sakit lagi." ucap Kinanti.Esok paginya didepan rumah Kinanti Lucas mengeluarkan koper milik Kinanti dan berikan padanya. "Makasih banyak ya Pak. Saya sangat merasa beruntung bisa bekerja meskipun sebentar di rumah Bapak." ucap Kinanti. "Iya sama-sama." ucap Lucas. Tiba-tiba Liza dan Fika keluar dari rumah besar itu. "Eh nongol lagi kesini. Bukannya kemarin niatnya kabur ya?" tanya Fika menyudutkan."Padahal gue udah bisa leha-leha tanpa ada dia." ucap Liza."Kamar yang tadinya milik gue jadi balik lagi dong? Gak seru ah." ucap Fika.Lucas menatap tajam ke arah mereka dan langsung mengeluarkan ponselnya, telepon seseorang."Halo Pak? Dengan bapaknya Kinanti ya? Saya ingin memberitahu kalau anak Bapak Kinanti sedang dibully lagi Pak. Wah yang bener Pak? Harta warisan B
Last Updated: 2022-05-11
Chapter: PulangAndrew ikut berkata. "Yah namanya juga orang dengki. Pasti ada saja yang tidak sesuai keinginannya." ucap Andrew. Lucas kesal, ia balik berkata. "Siapa yang dengki? Bukannya kalian yang suka dengki terlalu berlebihan atas apa yang kami miliki?!" tandas Lucas.Liza dan Fika yang mendengar perdebatan mereka saat itu pun berkata. "Duh berisik banget sih mereka." ucap Liza. Mereka pun pergi dari sana. Rachel kembali berkata. "Kami tidak akan dengki kalau kalian tidak suka pamer!" tandas Rachel. Andrew langsung menyabarkan Rachel. "Sudahlah Hel, mereka berkata seperti itu pasti memang ada motifnya. Untuk membuat kita terpancing dan pada akhirnya terjadi hal buruk pada bayi kita." ucap Andrew. Lucas tertawa mentah."Pintar sekali anda membalasnya, padahal istri andalah yang duluan memulai semua perdebatan ini." ucap Lucas."Heh, sangat tidak mau kalah. Pantas saja anda memiliki istri berwatak buruk seperti Alika." ucap Andrew."Saya merasa sangat beruntung telah menemukan istri seper
Last Updated: 2022-05-11
Chapter: 30Dylan langsung berlari keluar dari dalam mobilnya, menuju pintu yang tertutup dihadapannya. Ia segera gedor-gedor pintu itu. "Kiki! Kiki! Kiki kamu ada disini kan?!" tanya Dylan berkali-kali dalam keadaan seperti itu, coba memanggilnya. Akan tetapi pintu itu yang tertutup itu masih terbungkam, bahkan bisa terlihat dengan tanda gorden yang tertutup. Kemungkinan besar kalau sedang tidak ada orang didalam sana. "Sepertinya memang tidak ada orang tuan, dirumah non Kiara." ujar Rizal berdiri disebelahnya. Akan tetapi tiba-tiba pintu itu terbuka dan memunculkan seseorang dihadapan mereka berdua. Tentu Dylan sangat kaget saat melihat Kiki ada dihadapannya dalam wujudnya menjadi seorang laki-laki, memakai rambut pendek. "Kiki!" pekik Dylan yang sesegera mungkin mendekatinya dan mengguncang-guncang bahunya. "Ini bener kamu Ki?" tanya Dylan tidak percaya. Kiki hanya tersenyum tipis saat itu. "I-iya tuan." jawabnya."Kamu kemana aja sih? Saya ratusan kali menelepon kamu, email kamu, sms
Last Updated: 2023-02-01
Chapter: 29Setelah Putra menelepon, Dylan tiba-tiba menelepon video. Kiki pun kaget, ia tidak terbiasa dengan telepon video. Ia bahkan terlihat berantakan saat itu, belum sempat mandi juga tadi sore. Ia bingung, tapi coba sedikit rapikan rambutnya atau sisiri dengan tangan agar tidak terlalu berantakan. Ia ekspresikan wajahnya dengan senyum menghadap kamera, kemudian ia pun terima telepon videonya. Terlihat disana Dylan sedang duduk bersandar pada dipan kasurnya, dipangkuannya juga ada sebuah laptop yang sering dipakainya. "Hai Ra ... Lagi apa?" tanya Dylan tersenyum. "E-eh hehe, a-aku habis makan barusan." ucap Kiki sedikit menutupi kalau dirinya habis teleponan dengan Putra. "Kamu gak tanya saya udah makan?" tanya Dylan, Kiki terkekeh. "Kamu sudah makan?" tanyanya. "Belum, nunggu ngeliat kamu dulu. Baru saya mau makan." ucap Dylan. Kiki makin terkekeh. "Kok gitu pak? Memangnya belum lapar? Ini udah jam 9 loh, nanti telat makan sakit perutnya. Bapak kan besok pagi kerja lagi." tanya Ki
Last Updated: 2023-02-01
Chapter: 28"Tepat, yah meski masih agak nyerempet sedikit dengan bisnis perusahaan kita haha." ujar Richard. Putra tersentak sepanjang mendengar percakapan mereka, seakan dirantai seluruh tubuhnya hingga membuatnya terus mematung didepan sana dengan keadaan raut wajah tidak percaya. Seingat Putra yang terjadi tepat tiga belas tahun lalu adalah peristiwa yang sering dijabarkan oleh Kiki, dimana dirinya menjadi korban dari tragedi kebakaran di rumahnya. Yang turut menghanguskan kedua orang tuanya, tersisa hanya dirinya saja yang masih selamat dalam kejadian itu.Ia membatin. "Ini pasti ada hubungannya sama Kiki, gue yakin banget orang yang ngomong barusan itu direktur dari perusahaan Dean Kyle. Yakin banget gua kalo dia itu pelakunya, gue bener-bener enggak nyangka, kok bisa. Bahkan bapaknya Non Klarissa juga ngomongnya seakan-akan dia emang kongkalikong merencanakan tragedi belasan tahun lalu itu." batin Putra. Tiba-tiba seseorang menepuk punggungnya dari belakang, sontak saja Putra kaget bu
Last Updated: 2023-01-25
Chapter: 27Sekitar pukul sebelas malam, Kiki dan Dylan segera pulang. Mereka saling jalan berdampingan sepanjang perjalanan pulang itu, menyusuri gelapnya jalan yang dikelilingi oleh beberapa pepohonan.Malam yang dingin dan sejuk, seakan suasana saat itu sudah benar-benar pagi, padahal masih belum berganti hari. Dylan merasa kedinginan, dirinya tidak terbiasa dengan suhu sedingin ini. Apakah mungkin ini pengaruh dari dekatnya mereka dengan wilayah pegunungan?"Kamu tahu? Sepanjang saya jalan sama kamu, saya selalu teringat sama Kiki. Kenapa ya kalian terlihat begitu mirip?" tanya Dylan heran. Kiki hanya tersenyum mendengarnya, menganggapnya hal biasa. "Semua orang yang kenal dekat sama saya dan Kiki juga bilangnya begitu pak. Kita terlihat sangat mirip.Bahkan saya pun sampai heran apakah Kiki sebenarnya saudara kandung saya atau bukan." ujar Kiki coba menimpalinya dengan kebohongan lain. Dan mirisnya Dylan benar-benar tidak menyadari hal itu. "Entahlah, mungkin juga karena saya terlalu ba
Last Updated: 2023-01-25
Chapter: 26"Oh iya! Itu kan ada pasar malam di lapangan!" ucap Kiki antusias. "Pasar malam?" Dylan terheran. Kiki langsung bangkit dari duduknya dengan perasaan senang. "Saya mau kesana, katanya ada hadiah yang dapat jam tangan seharga lima ratus ribu! Saya mau kesana!" ucap Kiki. "Kamu tunggu sini aja." ucapnya langsung kabur, tentu saja Dylan tidak mau ditinggal sendirian. "Hei! Saya ikut!" Dylan mengikutinya. Rizal baru akan mengikutinya namun Dylan sudah berteriak. "Jangan ikut!" Mereka berdua akhirnya sampai didepan sebuah pasar malam yang dikelilingi oleh cahaya lampu disetiap wahananya atau di berbagai sisi kios-kios yang bertebaran. Kiki begitu antusias ketika melihatnya, entah kenapa dirinya jadi merasa nostalgia saat seluruh pandangannya terfokus pada suasana pasar malam itu. Seperti halnya di masa lalu, saat dirinya pergi ke pasar malam bersama kedua orang tuanya. Mendadak sebuah senyum terukir manis di sudut bibirnya. Terkesan lirih, tanpa disadari Dylan melihatnya. Entah ke
Last Updated: 2023-01-20
Chapter: 25"Ya terus gimana? Mau ngapain kalau sudah tahu saya ada disini? Saya enggak bisa nikah sama kamu, saya enggak cinta sama kamu." ujar Kiki."Yakin gak cinta sama saya? Kalau gitu yang namanya Kiara juga enggak cinta sama saya ya? Janji belasan tahun lalu akan kamu lupakan sebegitu mudah?" tanya Dylan. Kiki tersentak, ia memalingkan wajahnya merasa tidak nyaman."Maaf saya harus pergi." ucap Kiki yang coba meraih kunci motornya lagi. "Enggak mungkin semudah itu." Dylan masih tetap menghalaunya dan menyembunyikan kuncinya. Dylan beralih memegang tangan Kiki dan membawanya pergi dari sana. Mereka jalan berdampingan di tepian tempat pemancingan, kemudian saling berdiri dan berhadapan. Angin berhembus sejuk dan Dylan pun berkata. "Saya tidak berniat untuk memaksa kamu, saya akan menunggu kamu sampai kapanpun kamu siap. Tapi yang jelas ada satu hal penting yang ingin saya tanyakan ke kamu. Dimana sebenarnya keberadaan Kiki sekarang?" tanya Dylan, Kiki tersentak. Ia hanya memalingkan w
Last Updated: 2023-01-20