Alika benar benar merasa terpuruk saat itu. Hari ke hari Alika kerja sampai larut malam untuk menyelesaikan masalah pekerjaannya yang menumpuk, itu karena banyak karyawan penting di perusahaannya sudah mulai dipecat. Alika mengerjakan semuanya sendirian selama seminggu itu, ditambah Yustaf masih belum pulang ke rumah dari luar kota, dikarenakan pekerjaan disana yang memperpanjang masa durasinya bekerja di luar kota menjadi 1 bulan.
Alika berjuang mati matian seorang diri, demi mempertahankan perusahaannya. Tanpa diketahui siapapun, keluarga maupun sang suami. Alika hanya tidak merasa jika ia memberitahu pada Yustaf semua masalah akan kelar. Ia juga tidak ingin pekerjaan Yustaf jadi terganggu karenanya. Selama sebulan itu mereka memang saling berkontak dengan baik, namun sayangnya Alika merahasiakan apa yang menjadi penyebab kedua kantung mata di wajahnya semakin terlihat, Alika terlihat sangat kelelahan menanggung ini semua.Beberapa minggu kemudian, Alika terus mati matian"Ya. Aku mencintainya dan dia mencintaiku. Lalu untuk apa kita menikah kontrak? selamanya saja. Kemudian.. kita juga sudah melakukan hubungan seperti.. itu kemarin." ucap Alika sedikit antusias mengatakannya meski terdengar ditahan. Albert melebarkan matanya sesaat lalu kemudian melempar senyum. "Lebih baik begitu sih. Itu pilihan yang baik juga menurut saya. Anda tidak perlu lagi mencari cari pangeran berkuda putih yang akan menyelamatkan anda dari tragedi cinta yang kelam." ucap Albert."Tapi Al.. dia itu terlalu misterius! bahkan.. aku mengira jika dirinya itu bukan orang yang tidak mampu, dia terlihat seperti anak sultan!" ucap Alika.Albert memandangnya datar, ia periksa suhu di dahi Alika. "Tidak panas, tapi apa sebenarnya penyebab anda berbicara melantur?" tanya Albert. Alika menolak tangannya. "Apa sih. Aku berbicara sebenarnya." dalih Alika."Aku punya buktinya. Aku pernah dibayari makan olehnya, aku melihat didompetnya ada black card lalu kemarin... kamu i
Namun berbeda dengan respon Albert, Alika justru khawatir dan takut. "I-ini si Angela yang itu kan? yang ada di biro jodoh waktu itu?" tanya Alika cemas."Sepertinya itu kakaknya, tidakkah anda lihat di email? di bawah salam akhirnya tercantum nama Lucas. Sepertinya itu nama kakaknya, rumor yang beredar dan sedang booming belakangan sih, Angela memiliki kakak laki laki bernama Lucas. Dia adalah orang yang menjabat sebagai pimpinan perusahaan Angela's group." jelas Albert. Alika bertambah panik. "Haduh!! mati aku! bagaimana jika dia berniat balas dendam denganku?!" tanya Alika mengacak rambutnya. Albert mengernyit. "Maksud balas dendam?" tanya Albert."Aku kan sudah meminta yang tidak tidak padanya waktu itu. Meminta mencarikanku suami yang bisa memenuhi lima kriteria. Mereka pasti akan membalas dendam karena aku sudah bertindak sok seperti itu, padahal peserta yang lain tidak meminta kriteria seperti itu, akhh pokoknya aku tidak mau menerima tawaran ini!!" tandas A
"Dia itu ya... aku kira dia seorang malaikat yang memiliki niat tulus untuk membantuku. Tapi nyatanya.. dia benar benar memiliki motif untuk menggodaku dan membuatku memiliki hutang budi padanya lalu kemudian berpaling padanya, mennggalkan Yustaf! Dipikir aku wanita seperti apa?!" ucap Alika kesal.Albert terdiam mendengar perkataannya. Ia ikut kecewa dengan hal ini. "Lalu bagaimana dengan kerja sama dan rencana akuisisi ini?" tanya Albert."Batal! aku tidak mau seluruh aset perusahaanku bahkan tubuhku ikut dibeli olehnya! dipikir dia orang paling kaya?! dipikir dia satu satunya orang didunia ini yang tersisa?!" tandas Alika.Albert menghela nafas, ia tampak lelah dengan semua permasalahan ini. Ia coba mentidakperdulikan hal ini dan beralih menyalakan mobilnya kemudian berkata. "Terserah anda saja." ucapnya.Malam harinya Alika yang sedang tertidur diatas kasurnya tiba tiba merasa jika tubuhnya seakan dipeluk oleh seseorang. Alika pun segera membuka kedua matanya dan
"Selamat siang Yth. Direktur Alika's group.Saya Lucas E.C dari Angela's group.Sebelumnya saya sampaikan permohonan maaf atas tindakan berlebihan saya kemarin. Hal itu hanya sebatas candaan saja, jadi saya mohon untuk tidak memasukkannya ke dalam hati. Sejak awal, saya benar benar tidak bermaksud untuk merebut hati anda apalagi menggoda anda. Terlebh saya sudah tahu jika anda memang orang yang cukup setia pada pasangannya. Saya berharap anda tidak begitu saja membatalkan rencana kerja sama kita yang sudah setengah jalan ini. Seperti yang anda ketahui, semua persiapan dan rencana sudah kami perhitungkan jika semuanya batal maka kemungkinan kami bukan hanya rugi waktu akan tetapi rugi tenaga juga. Begitupun dengan perusahaan anda sendiri. Maka dari itu, saya mengundang anda kembali untuk membicarakan kelanjutan proyek diantara kita ini, tapi sebelum itu saya ingin anda menghadiri acara seminar yang sedang kami selenggarakan hari ini.. Salam hormat, Lucas E.C."Alika
"Siapa kamu? heh, sepertinya kamu masih terlalu muda untuk mengerti masalah kami. Baiknya kamu urusi saja masalah pribadimu sendiri tanpa ikut campur dalam masalah orang lain!" tandas Andrew pada Angela."Saya tidak berniat ikut campur atas masalah kalian. Tapi saya hanya sedang membela orang yang sedang anda rendahkan!" tandas Angela tidak mau kalah.Andrew mendecih. "Heh, dasar anak muda jaman sekarang. Paling kalau tidak pacar selingkuhannya, pengagum rahasianya." Andrew meremehkan."Sepertinya anda perlu tahu fakta sebenarnya siapa pria yang sedang anda rendahkan ini." ucap Angela dan langsung membuat mereka semua tersentak."Dia adalah.. kakak saya sekaligus pimpinan perusahaan Angela's group ini! Lucas Esther Cardinal." tandas Angela yang langsung membuat mereka bertiga terbelalak, berbeda halnya dengan Yustaf yang merasa tidak siap karena ini, Padahal ia benar benar belum berniat membongkar itu semua sekarang, masih ada beberapa jam lagi menuju dimulainya acar
Karena dia... aku mengerti apa arti cinta dan kasih sayang sebenarnya dari seorang suami... kasih sayang yang sudah lama tidak pernah kuperoleh dari Andrew. Dia membuatku sadar.. jika didunia ini masih banyak orang baik yang mau menerimaku, mengusap tiap air mataku yang tumpah dan selalu ada dipihakku..Dan rasa kehilangan bukanlah opsi terbaik untuk mengakhiri kisah cintaku itu...Tuhan... tolong kabulkan satu permintaanku... Aku ingin menua bersamanya.... Satu minggu kemudian.Alika berencana mengunjungi sebuah rumah sakit sekarang. Ia mengendarai mobilnya dengan cepat melintasi jalan raya yang lurus dan datar itu.Saat ini tepatnya ia sedang berniat akan menjenguk sang suami yang masih belum siuman meski belakangan sudah berhasil keluar dari fase kritis. Selama seminggu ini, Alika sangat sering berkunjung untuk menjenguk Yustaf, ia tidak pernah melewatkan sehari saja tanpa berada disamping Yustaf. Ia dengan setia menunggunya, menggenggam tanganny
"Iya, karena kamu adalah wanita yang menarik. Makanya saya bisa memprediksi jika di masa depan, saya pasti akan jatuh cinta dengan kamu." ucap Lucas yang langsung membuat Alika senyum senyum sendiri. Alika mencubitnya lagi hingga sang suami meringkih. "Kamu nih ya, bisa banget rencananya! udah kayak peramal aja kamu!" ucap Alika, Lucas hanya tertawa mendengarnya. Setelahnya mereka saling menatap wajah satu sama lain. "Mulai dari sekarang, panggil saya Lucas ya? istri beneran." pinta Lucas. Alika tiba tiba menyodorkan tangannya ke depan sang suami, mengajaknya bersalaman. "Ayo berkenalan lagi kalau begitu. Namaku Alika. Nama kamu?" Lucas segera menerima salaman tangannya seraya berkata "Lucas." mereka saling melempar senyum saat itu. Alika merasa sangat senang sampai berkali kali ia menyebut nama suaminya itu. "Lucas...Lucas...Lucas... nama yang keren hehe." ucap Alika antusias. "Lucas...Lucas.."Mendengar suara lembut Alika yang terus memanggil namanya, Lucas jadi gem
Tiba-tiba Lucas menarik Alika hingga dirinya berbalik menghadapnya kembali. "Al, saya ingin mengajak kamu makan siang sekarang. Mau ya? Sekalian ke lantai satu sekarang. Kamu saat ini mau kemana?" tanya Lucas.Alika langsung melihat jam tangannya. Sudah pukul 11.30 sekarang. "Sebentar lagi istirahat sih. Mau makan dimana? Restoran biasa?" tanya Alika."Iya. Sekalian sama Angela dan Albert saja." usul Lucas. "O,oh yasudah." ucap Alika. Semoga saja mereka tidak jadi cinlok nanti.Di lobby kantor AND group. Rachel terduduk di sofa dengan berpangku tangan seraya menghela nafas sebal. Ia lihat berkali-kali jam tangannya atau jam di dinding. Sudah setengah jam lamanya Rachel menunggu Andrew, tapi sampai sekarang masih belum muncul juga. Baru akan bangkit dari kursi untuk menyusul Andrew di ruang kerjanya, seorang pria pun mendekatinya. "Sori lama nunggu ya?" tanya Andrew yang baru saja berlari dari arah samping sana. Rachel mencebik. "Ish lama banget sih.. kamu makan