"Kak Quina belum diberi tahu atasan? Bu Luna memecatku, jadi tentu saja aku harus keluar!"Deon tersenyum pahit dan hendak melewati Quina.Quina menghalangi jalannya dan berkata dengan kaget."Dipecat? Dipecat apanya? Aku malah diberitahu bahwa kamu naik jabatan, bukan dipecat!""Kamu naik jabatan menjadi ketua tim kedua!"Mendengar jawaban itu ....Deon langsung membeku karena tidak percaya."Apa? Aku bukan dipecat, tapi naik jabatan???""Iya! Manajer departemen SDM bahkan mendatangiku secara pribadi khusus untuk menyampaikan berita ini!"Quina menjawab dengan jujur.Pikiran manusia memang tidak bisa ditebak!Dimas langsung merangkul bahu Deon dengan gembira dan berkata sambil tersenyum lebar."Kak Deon! Wah, wah! Kamu memang kecil-kecil cabai rawit, ya! Kamu bertingkah seolah-olah kamu akan dipecat, tapi nyatanya kamu naik jabatan!""Banyak dari kami harus menunggu tiga sampai lima tahun setelah menjadi karyawan tetap sebelum diangkat menjadi pemimpin tim! Progresmu bagaikan roket!"
"Duduk? Bu Luna, apa maksudmu?"Deon kebingungan. Apakah wanita ini sengaja mengusir Bu Suzie karena ingin menyudutkannya di sini?"Aku menyuruhmu duduk, jangan banyak bicara!" balas Luna sambil mengangkat alisnya.Deon pun duduk di sofa.Sepertinya Luna juga akan duduk di sofa, tapi bukan begitu!Dia malah berbaring telentang di sofa dan menampangkan sosok seksinya tepat di depan mata Deon!Setelah itu, dia melepas sepatu hak tinggi kristalnya.Lalu, dia meletakkan kaki jenjangnya yang dibalut stoking hitam di lutut Deon.Deon hampir mimisan, tetapi dia menahannya."Bu Luna, aku bukan orang seperti itu! Aku nggak berniat menjual tubuhku!"Sepasang kaki Luna yang dibalut stoking hitam itu sungguh indah dan menarik perhatiannya, menggoda sekali!Mendengar jawaban Deon, Luna berkata dengan nada dingin, "Jangan berpikir yang nggak-nggak, ya!""Aku nggak enak badan lagi. Aku merasa pijatan kakimu kemarin cukup membantu, jadi aku ingin mencobanya lagi."Deon akhirnya paham, lalu berkata, "T
Mendengar pertanyaan ini, Deon merentangkan tangannya dan berkata, "Yah, semuanya seperti yang kamu lihat sendiri!""Jangan mengelak terus. Maksudku adalah, bagaimana kamu bisa tahu bahwa orang penting dari Provinsi Xino itu akan berinvestasi di Grup Lixon?"Lalu, Luna melanjutkan ucapannya kata demi kata."Jangan khawatir, karena kamu berinisiatif menemui Ketua untuk membantuku, aku nggak akan meminta hal lain darimu lagi.""Kamu hanya perlu memberitahuku satu hal, siapa orang penting dari Provinsi Xino yang membantuku di saat aku membutuhkan bantuan itu?"Deon akhirnya paham. Mereka menganggap identitas Raja Gangsternya sebagai orang lain, bukan Deon Pastillo.Namun, Deon tidak keberatan dengan hal ini dan tidak akan repot-repot memperbaiki kesalahan ini.Dia pun mulai mengarang cerita."Dalam perjalanan ke kantor, aku bertemu para dewan direksi itu dan nggak sengaja mendengar percakapan mereka. Mereka bilang bahwa seorang tokoh besar memerintahkan mereka untuk menginvestasikan enam
Bagas menuruti perintah Deon."Tuan Sven sangat rahasia dan jarang menyebutkan apa pun tentang Organisasi V kepadaku. Tapi, dia pernah nggak sengaja mengungkapkan bahwa Organisasi V sedang merencanakan sesuatu yang besar. Kalau berhasil, rencana tersebut bahkan bisa menumbangkan seluruh negara kita!"Bagas menjelaskan secara detail.Mata Deon terlihat berapi-api."Siapa pun yang berani menyerang Negara Lordia tanpa seizinku sebagai Raja Gangster sama saja menyatakan perang terhadapku!""Organisasi V, kuakui kalian sangat berani, tapi aku akan memusnahkan kalian dengan tanganku sendiri!"Deon memang sudah pensiun dan bekerja sendirian.Namun, dia tetaplah Raja Gangster yang sesungguhnya!Killan berkata dengan sungguh-sungguh, "Jutaan tentara sedang menunggu perintahmu di Provinsi Xino, sebutkan saja perintahnya!"Deon menggeleng-geleng."Musuh kita hari ini berbeda dengan musuh kita di masa lalu. Raja Neraka sekalipun bisa kita kalahkan dengan mudah karena kita nggak takut bertarung sec
"Sekarang belum terlambat. Cepat bawa aku ke sana," pinta Deon dengan sangat cemas.Segera, Deon dan Dylan tiba di Bar Suaka Biru yang terkenal di pusat kota.Bar trendi ini memadukan unsur tradisional dan asing serta mengadopsi banyak gaya artistik. Para pekerjanya pun menawan, baik yang pria maupun wanita.Deon datang ditemani Dylan dan puluhan bawahannya. Setelah menyatakan kedatangannya, seorang pelayan segera membawa mereka ke ruangan VIP terbesar.Ruangan itu dipenuhi pria kekar yang seluruh tubuhnya bertato dan masing-masing memegang senjata.Di dalamnya ada Carlos dan Henni yang tangannya diikat. Dia telah ditampar beberapa kali hingga darah mengalir dari sudut mulutnya.Melihat Deon datang, Henni berkata dengan kaget, "Nak, bukankah Ibu sudah bilang jangan datang? Kenapa kamu nggak mendengar perintah Ibu?""Haha! Kamu datang membawa bawahan? Sepertinya nyawa ibumu nggak penting bagimu, ya?"Dengan tampang angkuh, Carlos mengambil sebuah pisau buah dan menyayat wajah Henni bebe
Kondisi Mira sangat menyedihkan. Dia sangat ceroboh tidak menyadari bahwa seseorang membiusnya, padahal dia adalah seorang Master Energi Luar.Akibatnya, sekarang tidak ada lagi energi nyata yang tersisa di tubuhnya sehingga dia tidak dapat mengerahkan kekuatan sama sekali.Dia hanya bisa membuka mata indahnya dan berkata."Aku kapten Biro Penegakan Hukum Kota Sielo, Mira Zune. Aku mencurigai adanya aktivitas ilegal di Bar Suaka Biru. Karena itulah aku datang untuk menyelidikinya!""Cepat lepaskan aku! Kalau nggak, seluruh anggota Biro Penegakan Hukuman akan datang dan menghancurkan tempat ini!"Mendengar ancaman itu, semua orang malah tertawa histeris."Wah, wah. Memangnya kapten Biro Penegakan Hukum sehebat itu, ya?""Apa kamu tahu latar belakang bar kami? Jangankan kapten Biro Penegakan Hukum, direktur Kepolisian Kota Sielo, atasan langsungmu saja nggak berani menyentuh kami sama sekali!"Lalu, Lucius berkata sambil merokok."Kita nggak boleh membunuhnya karena dia adalah Kapten Mir
"Deon, kamu ...."Mira tercengang. Dia tidak menyangka Deon akan mengambil tindakan seberani itu.Deon menambahkan sambil memberi isyarat mencemooh."Jangan salah paham, aku hanya nggak suka berbagi dengan orang lain!"Mira menggertakkan giginya."Memang benar, di dunia ini nggak ada pria yang baik! Semua pria sama saja!"Deon tersenyum penuh arti.Faktanya, Deon sengaja berbuat demikian karena dia ingin menghukum Lucius dan para bawahannya, hanya saja dia tidak kepikiran alasan yang tepat.Di luar dugaan, Mira jatuh tepat ke pelukannya!Sungguh kebetulan yang cemerlang! Kini, Deon tinggal membawa Mira pergi dan menggulingkan bajingan-bajingan ini!"Bangsat! Nggak tahu malu!"Bahkan Lucius pun marah dan melemparkan gelas anggurnya ke lantai."Potong lidahnya dan biarkan dia menderita!"Ekspresi Dylan langsung menjadi serius dan dia segera berdiri di depan Deon dengan sigap."Tuan Lucius! Aku menghormatimu sebagai penatua dunia mafia, tapi menyerang Tuan Deon sama saja memulai perang de
"Kalau dia pergi ke sana untuk mencari wanita .... Cih, lihat saja nanti."Luna terlihat agak kesal. Dia mengepalkan jarinya dengan erat dan berkata, "Aku akan membunuhnya dengan tanganku sendiri!"Suzie menahan senyumannya dan berkata."Loh, Luna? Bukankah kamu hanya menggunakannya sebagai tameng? Kenapa kamu marah kalau dia pergi ke bar untuk bertemu wanita lain?"Luna terkejut dan terlihat canggung."Kata siapa aku peduli dia berselingkuh atau nggak? Apa hubungannya denganku kalau dia mencari wanita di bar?"Dengan ekspresi yang masih agak canggung, Luna berkata, "Aku hanya khawatir dia akan mempermalukanku, itu saja! Ayo pergi!"Mereka berdua segera berangkat dan melaju ke Bar Suaka Biru!Di dalam bar.Deon meremukkan salah satu kaki Lucius dengan satu tangan. Lucius tersungkur ke lantai sambil memeluk kakinya dan berteriak."Aku akan membunuhmu!"Mata Lucius memerah, tetapi dia memaksakan diri untuk berdiri dan melayangkan tinjunya sekuat tenaga ke arah Deon.Namun, Deon berhasil