"Sekarang belum terlambat. Cepat bawa aku ke sana," pinta Deon dengan sangat cemas.Segera, Deon dan Dylan tiba di Bar Suaka Biru yang terkenal di pusat kota.Bar trendi ini memadukan unsur tradisional dan asing serta mengadopsi banyak gaya artistik. Para pekerjanya pun menawan, baik yang pria maupun wanita.Deon datang ditemani Dylan dan puluhan bawahannya. Setelah menyatakan kedatangannya, seorang pelayan segera membawa mereka ke ruangan VIP terbesar.Ruangan itu dipenuhi pria kekar yang seluruh tubuhnya bertato dan masing-masing memegang senjata.Di dalamnya ada Carlos dan Henni yang tangannya diikat. Dia telah ditampar beberapa kali hingga darah mengalir dari sudut mulutnya.Melihat Deon datang, Henni berkata dengan kaget, "Nak, bukankah Ibu sudah bilang jangan datang? Kenapa kamu nggak mendengar perintah Ibu?""Haha! Kamu datang membawa bawahan? Sepertinya nyawa ibumu nggak penting bagimu, ya?"Dengan tampang angkuh, Carlos mengambil sebuah pisau buah dan menyayat wajah Henni bebe
Kondisi Mira sangat menyedihkan. Dia sangat ceroboh tidak menyadari bahwa seseorang membiusnya, padahal dia adalah seorang Master Energi Luar.Akibatnya, sekarang tidak ada lagi energi nyata yang tersisa di tubuhnya sehingga dia tidak dapat mengerahkan kekuatan sama sekali.Dia hanya bisa membuka mata indahnya dan berkata."Aku kapten Biro Penegakan Hukum Kota Sielo, Mira Zune. Aku mencurigai adanya aktivitas ilegal di Bar Suaka Biru. Karena itulah aku datang untuk menyelidikinya!""Cepat lepaskan aku! Kalau nggak, seluruh anggota Biro Penegakan Hukuman akan datang dan menghancurkan tempat ini!"Mendengar ancaman itu, semua orang malah tertawa histeris."Wah, wah. Memangnya kapten Biro Penegakan Hukum sehebat itu, ya?""Apa kamu tahu latar belakang bar kami? Jangankan kapten Biro Penegakan Hukum, direktur Kepolisian Kota Sielo, atasan langsungmu saja nggak berani menyentuh kami sama sekali!"Lalu, Lucius berkata sambil merokok."Kita nggak boleh membunuhnya karena dia adalah Kapten Mir
"Deon, kamu ...."Mira tercengang. Dia tidak menyangka Deon akan mengambil tindakan seberani itu.Deon menambahkan sambil memberi isyarat mencemooh."Jangan salah paham, aku hanya nggak suka berbagi dengan orang lain!"Mira menggertakkan giginya."Memang benar, di dunia ini nggak ada pria yang baik! Semua pria sama saja!"Deon tersenyum penuh arti.Faktanya, Deon sengaja berbuat demikian karena dia ingin menghukum Lucius dan para bawahannya, hanya saja dia tidak kepikiran alasan yang tepat.Di luar dugaan, Mira jatuh tepat ke pelukannya!Sungguh kebetulan yang cemerlang! Kini, Deon tinggal membawa Mira pergi dan menggulingkan bajingan-bajingan ini!"Bangsat! Nggak tahu malu!"Bahkan Lucius pun marah dan melemparkan gelas anggurnya ke lantai."Potong lidahnya dan biarkan dia menderita!"Ekspresi Dylan langsung menjadi serius dan dia segera berdiri di depan Deon dengan sigap."Tuan Lucius! Aku menghormatimu sebagai penatua dunia mafia, tapi menyerang Tuan Deon sama saja memulai perang de
"Kalau dia pergi ke sana untuk mencari wanita .... Cih, lihat saja nanti."Luna terlihat agak kesal. Dia mengepalkan jarinya dengan erat dan berkata, "Aku akan membunuhnya dengan tanganku sendiri!"Suzie menahan senyumannya dan berkata."Loh, Luna? Bukankah kamu hanya menggunakannya sebagai tameng? Kenapa kamu marah kalau dia pergi ke bar untuk bertemu wanita lain?"Luna terkejut dan terlihat canggung."Kata siapa aku peduli dia berselingkuh atau nggak? Apa hubungannya denganku kalau dia mencari wanita di bar?"Dengan ekspresi yang masih agak canggung, Luna berkata, "Aku hanya khawatir dia akan mempermalukanku, itu saja! Ayo pergi!"Mereka berdua segera berangkat dan melaju ke Bar Suaka Biru!Di dalam bar.Deon meremukkan salah satu kaki Lucius dengan satu tangan. Lucius tersungkur ke lantai sambil memeluk kakinya dan berteriak."Aku akan membunuhmu!"Mata Lucius memerah, tetapi dia memaksakan diri untuk berdiri dan melayangkan tinjunya sekuat tenaga ke arah Deon.Namun, Deon berhasil
Carlos memegang wajahnya yang bengkak dan berkata dengan bingung, "Ratu Irina, aku ... aku hanya ingin membantumu!""Persetan dengan bantuanmu!"Irina mengangkat kaki rampingnya dan tanpa ragu menendang selangkangan Carlos. Rasa sakit yang pedas membuat Carlos kehilangan keseimbangan dan menabrak dinding.Di sisi lain, Irina menghampiri Deon dengan penuh kasih sayang, lalu menarik kerah bajunya dan berkata."Kenapa kamu baru datang selarut ini? Aku sangat merindukanmu!"Deon mengerutkan kening dan berkata, "Irina, jangan terbawa suasana. Aku bukan datang untuk mencarimu.""Benci, deh! Gaya bicaramu masih saja blak-blakkan!"Irina berbicara dengan genit sambil memukul-mukul dada Deon.Pemandangan ini membuat semua orang di sana tercengang.Ratu Irina sedang menggoda Deon?! Apa yang sedang terjadi? Apakah mereka mengenal satu sama lain?Di antara mereka, yang paling terkejut adalah Carlos. Wajahnya pucat pasi dan dia membeku di tempat!Tidak mungkin! Mustahil!Supaya tidak diganggu orang
"Apa yang kamu bicarakan?"Deon bertanya sambil mengernyit, lalu menahan tubuh Mira, memelintir sebuah jarum dengan tangannya dan menusukkannya ke pantat Mira!Selama sesaat, tubuh Mira yang mulus bergetar dan dia merasakan energi di tubuhnya telah pulih dalam sekejap."Apakah racunnya sudah keluar dari tubuhmu?"Mira terkejut saat menyadari bahwa tubuhnya sudah bisa bergerak dengan normal, lalu bertanya, "Kamu mengobatiku?""Lantas? Kamu kira apa yang aku lakukan? Membawamu ke hotel?"Deon melanjutkan."Tapi, pantatmu besar juga, ya. Itu tipe badan yang disukai ibuku.""Berengsek!"Mendengar ucapan itu, Mira langsung marah-marah dan hendak menendang Deon, tetapi Deon menahan kakinya yang putih itu."Kapten Mira, kamu mau menyerang orang yang menyelamatkanmu? Sungguh nggak bersyukur!"Saat ini, Luna mengendarai Bentley Arnage Corner miliknya ke depan Bar Suaka Biru.Begitu dia masuk, dia malah melihat "adegan panas" antara Deon dan Mira!Duar!Amarah Luna meledak bagaikan gunung berapi
Detik berikutnya, Carlos membalikkan mobil mereka dengan tangan kosong hingga mobil itu terbang beberapa meter!Kulit di tubuh Carlos terkoyak dan tubuhnya dipenuhi luka, tetapi dia masih sangat kuat.Suzie berseru dengan kaget."Siapa kamu? Kalau kamu ingin uang, kami akan memberikannya kepadamu, tapi jangan sakiti kami!""Haha! Uang? Aku nggak mau uang! Kalian berdua pacar Deon, 'kan? Aku akan membunuh kalian!"Carlos berlari ke arah mereka sambil memperlihatkan giginya dan mengangkat tangannya seperti orang gila.Di belakangnya, beberapa preman suruhan Irina bergegas ke arah Carlos."Sialan! Tadi kita sudah membacoknya sampai hampir mati, bagaimana dia bisa bangkit dari kubur?!""Kita nggak punya waktu untuk memikirkan itu. Seret saja dia ke tempat tadi dan pastikan kali ini dia mati! Kalau ketahuan Ratu Irina, kita pasti akan dihukum!"Mereka pun mengayunkan kapak masing-masing dan menyerang Carlos habis-habisan.Akan tetapi, seolah-olah tidak mengenal rasa sakit, Carlos mengulurka
Memikirkan kekuatan Deon, Sven bergidik ngeri."Sepertinya, untuk sementara ini aku harus menjauh dari Luna dulu!""Daniel si pecundang itu nggak bisa diandalkan. Aku harus mencari pesuruh baru!""Kira-kira, siapa lagi yang bisa mendekati Luna?"Setelah berpikir keras selama beberapa saat, sebuah ide cemerlang tiba-tiba muncul di benaknya. "Benar! Keluarga Yossef!"....Keesokan harinya.Di kantor Grup Lixon, seorang direktur sekaligus anggota Keluarga Yossef yang berhubungan baik dengan Luna sedang duduk di kantornya.Pria bernama Joshua Yossef itu berkata dengan suara yang dalam."Luna, suntikan dana enam triliun dari konsorsium besar kemarin memang berhasil menyelamatkan Grup Lixon dari krisis untuk sementara ....""Tapi, Keluarga Tier dan konsorsium dalam negeri yang dipimpin Bagas dan Matilda nggak akan menyerah begitu saja. Kabarnya, kedua perusahaan mereka telah bergabung dan berencana untuk mengepung grup kita untuk jangka waktu yang panjang.""Ayah dan paman keduamu yang duduk