"Deon, kamu ...."Mira tercengang. Dia tidak menyangka Deon akan mengambil tindakan seberani itu.Deon menambahkan sambil memberi isyarat mencemooh."Jangan salah paham, aku hanya nggak suka berbagi dengan orang lain!"Mira menggertakkan giginya."Memang benar, di dunia ini nggak ada pria yang baik! Semua pria sama saja!"Deon tersenyum penuh arti.Faktanya, Deon sengaja berbuat demikian karena dia ingin menghukum Lucius dan para bawahannya, hanya saja dia tidak kepikiran alasan yang tepat.Di luar dugaan, Mira jatuh tepat ke pelukannya!Sungguh kebetulan yang cemerlang! Kini, Deon tinggal membawa Mira pergi dan menggulingkan bajingan-bajingan ini!"Bangsat! Nggak tahu malu!"Bahkan Lucius pun marah dan melemparkan gelas anggurnya ke lantai."Potong lidahnya dan biarkan dia menderita!"Ekspresi Dylan langsung menjadi serius dan dia segera berdiri di depan Deon dengan sigap."Tuan Lucius! Aku menghormatimu sebagai penatua dunia mafia, tapi menyerang Tuan Deon sama saja memulai perang de
"Kalau dia pergi ke sana untuk mencari wanita .... Cih, lihat saja nanti."Luna terlihat agak kesal. Dia mengepalkan jarinya dengan erat dan berkata, "Aku akan membunuhnya dengan tanganku sendiri!"Suzie menahan senyumannya dan berkata."Loh, Luna? Bukankah kamu hanya menggunakannya sebagai tameng? Kenapa kamu marah kalau dia pergi ke bar untuk bertemu wanita lain?"Luna terkejut dan terlihat canggung."Kata siapa aku peduli dia berselingkuh atau nggak? Apa hubungannya denganku kalau dia mencari wanita di bar?"Dengan ekspresi yang masih agak canggung, Luna berkata, "Aku hanya khawatir dia akan mempermalukanku, itu saja! Ayo pergi!"Mereka berdua segera berangkat dan melaju ke Bar Suaka Biru!Di dalam bar.Deon meremukkan salah satu kaki Lucius dengan satu tangan. Lucius tersungkur ke lantai sambil memeluk kakinya dan berteriak."Aku akan membunuhmu!"Mata Lucius memerah, tetapi dia memaksakan diri untuk berdiri dan melayangkan tinjunya sekuat tenaga ke arah Deon.Namun, Deon berhasil
Carlos memegang wajahnya yang bengkak dan berkata dengan bingung, "Ratu Irina, aku ... aku hanya ingin membantumu!""Persetan dengan bantuanmu!"Irina mengangkat kaki rampingnya dan tanpa ragu menendang selangkangan Carlos. Rasa sakit yang pedas membuat Carlos kehilangan keseimbangan dan menabrak dinding.Di sisi lain, Irina menghampiri Deon dengan penuh kasih sayang, lalu menarik kerah bajunya dan berkata."Kenapa kamu baru datang selarut ini? Aku sangat merindukanmu!"Deon mengerutkan kening dan berkata, "Irina, jangan terbawa suasana. Aku bukan datang untuk mencarimu.""Benci, deh! Gaya bicaramu masih saja blak-blakkan!"Irina berbicara dengan genit sambil memukul-mukul dada Deon.Pemandangan ini membuat semua orang di sana tercengang.Ratu Irina sedang menggoda Deon?! Apa yang sedang terjadi? Apakah mereka mengenal satu sama lain?Di antara mereka, yang paling terkejut adalah Carlos. Wajahnya pucat pasi dan dia membeku di tempat!Tidak mungkin! Mustahil!Supaya tidak diganggu orang
"Apa yang kamu bicarakan?"Deon bertanya sambil mengernyit, lalu menahan tubuh Mira, memelintir sebuah jarum dengan tangannya dan menusukkannya ke pantat Mira!Selama sesaat, tubuh Mira yang mulus bergetar dan dia merasakan energi di tubuhnya telah pulih dalam sekejap."Apakah racunnya sudah keluar dari tubuhmu?"Mira terkejut saat menyadari bahwa tubuhnya sudah bisa bergerak dengan normal, lalu bertanya, "Kamu mengobatiku?""Lantas? Kamu kira apa yang aku lakukan? Membawamu ke hotel?"Deon melanjutkan."Tapi, pantatmu besar juga, ya. Itu tipe badan yang disukai ibuku.""Berengsek!"Mendengar ucapan itu, Mira langsung marah-marah dan hendak menendang Deon, tetapi Deon menahan kakinya yang putih itu."Kapten Mira, kamu mau menyerang orang yang menyelamatkanmu? Sungguh nggak bersyukur!"Saat ini, Luna mengendarai Bentley Arnage Corner miliknya ke depan Bar Suaka Biru.Begitu dia masuk, dia malah melihat "adegan panas" antara Deon dan Mira!Duar!Amarah Luna meledak bagaikan gunung berapi
Detik berikutnya, Carlos membalikkan mobil mereka dengan tangan kosong hingga mobil itu terbang beberapa meter!Kulit di tubuh Carlos terkoyak dan tubuhnya dipenuhi luka, tetapi dia masih sangat kuat.Suzie berseru dengan kaget."Siapa kamu? Kalau kamu ingin uang, kami akan memberikannya kepadamu, tapi jangan sakiti kami!""Haha! Uang? Aku nggak mau uang! Kalian berdua pacar Deon, 'kan? Aku akan membunuh kalian!"Carlos berlari ke arah mereka sambil memperlihatkan giginya dan mengangkat tangannya seperti orang gila.Di belakangnya, beberapa preman suruhan Irina bergegas ke arah Carlos."Sialan! Tadi kita sudah membacoknya sampai hampir mati, bagaimana dia bisa bangkit dari kubur?!""Kita nggak punya waktu untuk memikirkan itu. Seret saja dia ke tempat tadi dan pastikan kali ini dia mati! Kalau ketahuan Ratu Irina, kita pasti akan dihukum!"Mereka pun mengayunkan kapak masing-masing dan menyerang Carlos habis-habisan.Akan tetapi, seolah-olah tidak mengenal rasa sakit, Carlos mengulurka
Memikirkan kekuatan Deon, Sven bergidik ngeri."Sepertinya, untuk sementara ini aku harus menjauh dari Luna dulu!""Daniel si pecundang itu nggak bisa diandalkan. Aku harus mencari pesuruh baru!""Kira-kira, siapa lagi yang bisa mendekati Luna?"Setelah berpikir keras selama beberapa saat, sebuah ide cemerlang tiba-tiba muncul di benaknya. "Benar! Keluarga Yossef!"....Keesokan harinya.Di kantor Grup Lixon, seorang direktur sekaligus anggota Keluarga Yossef yang berhubungan baik dengan Luna sedang duduk di kantornya.Pria bernama Joshua Yossef itu berkata dengan suara yang dalam."Luna, suntikan dana enam triliun dari konsorsium besar kemarin memang berhasil menyelamatkan Grup Lixon dari krisis untuk sementara ....""Tapi, Keluarga Tier dan konsorsium dalam negeri yang dipimpin Bagas dan Matilda nggak akan menyerah begitu saja. Kabarnya, kedua perusahaan mereka telah bergabung dan berencana untuk mengepung grup kita untuk jangka waktu yang panjang.""Ayah dan paman keduamu yang duduk
"Tentu saja bukan. Pemiliknya sengaja mempekerjakan wanita-wanita cantik sebagai tukang pijat supaya bisnisnya lancar!"Lalu, Dimas melanjutkan dengan senyuman yang merekah bagai bunga."Tahukah kamu betapa banyaknya bapak-bapak kaya yang akhir-akhir ini datang untuk refleksi? Nyatanya, mereka semua datang karena tertarik dengan nona-nona di sini.""Pertama-tama, mereka akan meminta berkenalan dan mengobrol, lalu meminta nomor telepon mereka, lalu ... kamu tahu sendiri, lah. Itulah tujuan mereka datang kemari."Deon tidak sampai hati menolaknya lagi, jadi dia terpaksa memantapkan hati dan masuk ke dalam.Manajer di sana bergegas menyambut mereka."Selamat datang, apakah Anda ingin memilih layanan cuci kaki atau layanan pijat? Layanan cuci kaki dikenakan biaya 799 ribu, layanan pijat 1.199 ribu. Jam tambahan akan dikenakan biaya terpisah."Dimas menepuk dadanya dan berkata, "Ini pertama kalinya temanku datang ke sini, jadi dia pantas mendapatkan yang terbaik! Kami pilih layanan pijat!"
Deon terkejut, Mark? Bukankah dia adalah orang yang Luna suruh untuk menagih utangnya?"Hehe! Tukang pijat nomor tiga memang yang terbaik! Dia mengalahkan orang top dari klub lainnya!"Begitu Mark melihat Quina, matanya langsung berbinar. "Sial! Berikan padaku, aku bisa bermain selama setahun!"Saat Deon mendengar ini, wajahnya terkulai dan dia berdiri."Pak, mereka tukang pijat di sini, bukan wanita penjual diri. Kamu datang ke tempat yang salah!""Heh, cuma menggunakan nama baik sebagai kedok, 'kan? Bukankah kalian juga menjual diri?"Lubang hidung orang itu mengarah ke atas.Deon hendak marah, tetapi Quina langsung menghentikannya dan berkata."Deon, nggak apa-apa! Paling-paling aku cuma harus melayani Tuan Mark. Jangan sampai memulai konflik dengan anggota Keluarga Saputra!""Orang biasa seperti kami nggak boleh menyinggung perasaan orang-orang dari Empat Klan Bela Diri Terbesar!"Mark berkata sambil tersenyum sombong, "Cukup jeli juga. Cepat datang ke kamarku!"Quina tidak punya p