Para siswa tercengang.Mungkinkah guru kelas mereka telah menguasai Linho?Ternyata dia melawan semua tokoh besar di belakang mereka demi seorang guru.Semua siswa menatap siswa tampan itu dengan raut wajah muram.Kalau Deon menjadi wali kelas mereka, bagaimana mereka bisa mendominasi sekolah? Takutnya tangan dan kaki mereka akan dipatahkan lagi kalau tidak memperhatikan.Orang ini bukan guru, dia jelas seorang iblis.Pada saat ini mereka menyebut semua sebutan mereka yang diberikan oleh orang lain di sekolah kepada Deon."Nggak peduli apa hubunganmu dengan Linho, selama aku nggak mau kamu ada di sekolah ini, kamu harus enyah dari sini!"Bocah itu sama sekali tidak peduli.Dia menelepon lagi."Paman, aku Antonio."Antonio meletakkan ponselnya di atas meja dan menyalakan pengeras suara."Antonio, tumben menelepon pamanmu? Dasar, sudah beberapa tahun nggak meneleponku."Tawa ramah terdengar dari telepon dengan sanjungan dalam tawa tersebut."Paman, seingatku kamu bekerja di Departemen Pe
"Kunjungan Pak Roy ke Didik Kasih benar-benar merupakan kehormatan bagi kami!"Dengan senyuman ramah di wajahnya, Linho berjalan cepat menuju ke arah Roy dengan tangan tertangkup.Akan tetapi, Roy memasang raut wajah dingin dengan tangan di belakang punggung tanpa berjabat tangan dengan Linho dan melewatinya sebelum memasuki gerbang sekolah.Linho merasa getir dan bergegas mengikutinya."Pak Roy, kurasa mungkin ada kesalahpahaman, untuk mempermasalahkannya?"Linho berkata dengan suara rendah."Salah paham? Sekarang Didik Kasih sudah begitu hebat sampai guru berani menghajar siswanya."Roy mencibir.Kalau ayah Antonio mengetahui anaknya telah dipukuli di sekolah dan dia sebagai wakil kepala Departemen Pendidikan tidak melindunginya, takutnya dia akan dikuliti hidup-hidup."Benar-benar mustahil hal seperti itu bisa terjadi!"Linho menepuk dadanya. Sebelum keluar untuk menyambut Roy, dia sudah meminta seseorang untuk menghapus video pengawasan Kelas 17.Ini adalah satu-satunya hal terakhi
Roy langsung jatuh terkulai ke lantai.Sebagai Menteri Pertahanan, Ketua Hans jarang ikut campur dalam urusan administratif karena kerahasiaan identitasnya. Akan tetapi begitu dia turun tangan, para tetua meja bundar lainnya akan memberinya perhatian dan tidak akan mengabaikannya begitu saja.Kalau Ketua Hans langsung mengangkat masalah ini, bahkan ayah Antonio pun tidak akan berani menolaknya.Kali ini semuanya sudah tamat.Siapa sangka seorang guru bisa memiliki status yang begitu tinggi?Sebelumnya, Antonio masih belum sadar sejak Ketua Hans memasuki ruang kelas.Dia memiliki latar belakang keluarga paling kuat di kelas ini.Setidaknya itulah dilihat dari luar.Antonio juga pernah bertemu dengan Ketua Hans. Saat masih kecil, ayahnya mengajak Antonio mengunjungi rumah Ketua Hans.Saat Ketua Hans masuk ke ruang kelas, dia berdiri untuk menyapa. Akan tetapi, Ketua Hans benar-benar mengabaikannya dan langsung berjalan ke arah wali kelas iblis.Antonio benar-benar tercengang.Siapa orang
Malam ini Deon bergadang sepanjang malam.Meskipun untuk saat ini Deon telah menaklukkan anak-anak nakal di kelasnya, tidak ada gunanya mengandalkan taktik memberikan tekanan kalau ingin meningkatkan kinerjanya. Dia juga harus memperbaiki cara mengajarnya.Jadi Deon menghabiskan satu malam membuat garis besar revisi.Tidak, mungkin tidak tepat kalau menyebutnya garis besar revisi. Bagi anak-anak yang mengikuti ujian sepanjang tahun, itu hanya bisa disebut sebagai silabus belajar.Untung saja nilai dasar mereka sangat rendah. Selama mereka belajar dengan baik sesuai rencana Deon, tidak sulit untuk meningkatkan nilai keseluruhan mereka sebesar 30% dalam waktu satu minggu.Setelah bergadang semalaman, keesokan paginya Deon masih muncul di kelas dengan semangat tinggi.Pelajaran pertama hari ini adalah kelas matematika Deon.Selain wali kelas, Deon juga menjabat sebagai guru matematika Kelas 17.Karena hal ini, mantan guru matematika Kelas 17 bahkan menelepon Deon dan mengucapkan terima ka
Deon menjadi curiga.Setelah menculik orang, kelompok pria bertopeng ini tidak menghubungi orang tua Antonio dan Karina, malah menghubungi wali kelas mereka.Mungkinkah mereka ingin mengincarnya?Kalau memang ingin mengincarnya, berarti identitasnya sebagai Dean telah terungkap.Deon menarik napas dalam-dalam.Apa pun yang terjadi, dia harus pergi. Meskipun kemarin Antonio menembak dirinya, sekarang Deon adalah wali kelas mereka."Jangan ceritakan hal ini kepada siapa pun dulu, termasuk pihak sekolah."Deon menatap kapten satpam dan beberapa satpam yang pucat sambil berkata dengan suara rendah."Hah? N ... nggak bisa begitu. Kita nggak mampu memikul tanggung jawab ini!"Dahi kapten satpam dipenuhi keringat dingin dan suaranya bergetar."Apakah kamu pikir sekarang bisa memikul tanggung jawab? Kalau orang tua kedua siswa itu mengetahui abar ini, kalian akan langsung dikuliti hidup-hidup!""Lagi pula, para preman itu cuma menyuruhku untuk pergi ke sana sendirian. Kalau kalian melaporkan h
"Mereka cuma muridku. Apa yang membuat kalian berpikir aku akan mengorbankan hidupku demi mereka?"Deon mencibir dan bertanya."Karena identitas mereka!""Kami merekam videonya. Kalau kamu menolak, kami akan membunuh mereka dan merilis videonya! Menurutmu apakah nanti orang tua mereka yang naik pitam akan menyalahkanmu atas kematian mereka? Saat itu kamu dan orang tuamu akan mati mengenaskan! Aku yakin orang tua mereka pasti akan melakukan itu!"Pria kurus itu tertawa dengan suara melengking, merasa sangat bangga pada dirinya sendiri."Kalau begitu, apa kamu pikir orang tua mereka nggak akan bisa menemukan kalian?"Raut wajah Deon menjadi muram dan dia bertanya dengan suara rendah."Kamu nggak perlu khawatir. Kami punya solusi."Pria kurus itu terkekeh dan berkata dengan licik."Kalian ...."Wajah Deon memerah karena marah dan seluruh tubuhnya gemetar.Melihat Deon terlihat seperti ini dari atas gedung, ketiga pria bertopeng itu tertawa terbahak-bahak.Saat berikutnya, sosok Deon melom
"Tiga tahun lalu, Dewa Obat Timur yang datang entah dari mana mengalahkan Ahli Obat Empat Penjuru dan menjadi terkenal di seluruh dunia. Nggak aneh kalau aku mengenalmu, 'kan?"Deon berdiri dari lantai dan sudut bibirnya agak terangkat."Kamu cuma seorang ilmuwan yang telah berada di luar negeri sepanjang tahun dan baru saja kembali. Kok kamu bisa tahu tentang aku!?"Dewa Obat Timur mengerutkan kening dan bertanya dengan suara rendah."Karena aku bukan cuma Dean!"Wajah dan sosok Deon berubah. Setelah beberapa saat, Deon kembali ke penampilan aslinya.Mata Dewa Obat Timur terbelalak lebar.Saat berikutnya, dia berlutut."Hormat kepada Tuan Deon!"Disebut Dewa Obat menunjukkan statusnya di dunia medis. Akan tetapi, saat ini dia berlutut di depan Deon."Draco, kamu terlihat semakin tua dan benar-benar telah menjadi babu keluarga besar! Kalau aku tahu lebih awal, seharusnya saat itu aku nggak menyelamatkanmu."Deon mendengus dan memaki.Saat itu Draco terjebak ke dalam situasi putus asa d
"Cuma ada satu orang bermarga Yunaria yang setingkat dengan ayah Antonio."Draco berkata.Deon mengerti.Ayah Antonio adalah kepala Departemen Personalia. Hanya satu orang bermarga Yunaria di antara beberapa direktur di Negara Lordia yang merupakan kepala Departemen Medis."Kembali dan lanjutkan tugasmu. Aku akan menghubungimu saat aku membutuhkanmu suatu hari nanti."Deon berkata dengan suara rendah."Tuan Deon, selama kamu membutuhkan saya, aku melakukan segalanya untukmu!"Draco berdiri dan menepuk dadanya dengan penuh keyakinan."Bagaimana kalau aku ingin kamu menyerang Keluarga Kurniadi?"Tatapan Deon tajam dan dia menatap Draco.Raut wajah Draco sama sekali tidak berubah dan dia berkata."Aku berutang nyawa padamu! Jangankan ingin aku menyerang Keluarga Kurniadi. Kalau kamu ingin aku menjadi musuh seluruh dunia dan ada sedikit saja keraguan dalam diriku, aku akan mati mengenaskan!"Draco berkata dengan tegas dan tidak terlihat dibuat-buat.Deon melambaikan tangannya, Draco pun be