Deon mengerutkan kening dan bertanya dengan nada dingin."Katakan, siapa yang mengirimkan foto itu kepadamu dan memintamu untuk menyebarkannya di grup pesan kami?"Deon yakin Cindy tidak sehebat itu hingga bisa melakukan hal seperti itu sendiri. Deon yakin ada dalang lain.Gomez tiba-tiba menyeringai dan mencibir."Aku baru teringat sesuatu. Kamu nggak bisa membunuhku karena aku adalah suruhan Pak Julian. Kalau aku mati di tanganmu, Julian pasti akan menyudutkan Luna dan bahkan memecatnya!""Dia menjadi CEO Grup Lixon di usia 27 tahun, tentu saja banyak anggota Keluarga Yossef yang iri!"Ekspresi Deon tidak berubah, begitu pula detak jantungnya yang tetap stabil. "Baiklah, kalau begitu aku nggak akan membunuhmu."Gomez langsung tertawa gembira."Baiklah, cepat lepaskan aku secepatnya! Bajingan picik, memangnya kenapa kalau kamu jago bertarung? Ingatlah, bulu ayam nggak akan pernah bisa terbang ke langit!"Plak!Sebelum Gomez selesai berbicara, Deon menampar pipinya dengan begitu kuat h
"Kapten, kami telah menyelidiki seluruh TKP. Nggak ada saksi di dekat sini. Pelakunya pasti seorang petarung ahli, mungkinkah dia anggota dari Empat Keluarga Besar atau suruhan Keluarga Tier?"Seorang anggota inti Biro Penegakan Hukum menyampaikan laporannya kepada Mira.Mira mengangkat sebelah alisnya dan berkata, "Aku juga ingin tahu siapa petarung hebat itu. Mari kita selidiki lebih lanjut!""Kapten, ada perintah segera dari atasan. Mereka meminta kita untuk menutup kasus ini dengan kesimpulan Tanner melakukan pembunuhan massa di jalanan dan ditembak mati oleh Biro Penegakan Hukum!"Saat ini, tiba-tiba seorang bawahan Mira menyampaikan perintah baru tersebut kepadanya.Ekspresi di wajah cantik Mira langsung berubah drastis."Apa? Kenapa begitu lagi? Saat kasus Penggoda Bersaudara juga begitu. Pemda memberikan perintah langsung yang serupa dan membiarkan Biro Penegakan Hukum yang menerima pujiannya!"Bawahan itu berkata dengan canggung, "Mungkin karena ayah Anda ingin meringankan beb
Deon merasa tidak nyaman dan terus melihat sekeliling."Bu Suzie, kurasa tindakanmu agak berlebihan. Orang-orang di sini terus melihat kita."Suzie tersenyum simpul dan berkata, "Mereka hanya cemburu!"Sudut mulut Deon berkedut-kedut tetapi dia tidak bisa berkata apa-apa."Omong-omong, bukankah kamu bilang Luna akan berada dalam bahaya di sini? Tapi, mau dilihat dari mana pun, sepertinya di sini nggak ada jebakan apa-apa, deh!"Suzie mengubah topik pembicaraan.Deon menggeleng-geleng."Krisis seringkali terjadi di tempat yang nggak bisa kita lihat, tapi bukan berarti krisis itu nggak ada, ia hanya belum menampakkan diri."Pada saat yang sama, Luna sedang mendiskusikan bisnis di lantai atas dan secara tidak sengaja melihat Suzie dan Deon. Melihat keduanya bersama, wajahnya terlihat sedikit kesal.Luna membatin, 'Apa yang dia lakukan di sini? Apakah dia nggak sadar betapa aku membencinya?'"Luna, perlu aku panggilkan bawahanku untuk menangani bocah itu?"Daniel yang berdiri di sampingnya
Luna tahu betul bahwa anggota keluarga kelas bawah seperti Deon pasti kurang paham tentang permainan orang kaya seperti biliar.Berbeda dengan Martin, karena orang sepertinya diajari guru profesional sejak mereka masih kecil dan sering bermain biliar saat mereka bersekolah di luar negeri.Jam terbang mereka pun sudah banyak!Singkatnya, keahlian bermain biliar mereka jauh melampaui orang biasa!Selain perkara uang taruhan yang sangat besar, persentase kemenangan Deon dari taruhan ini hanyalah 10 persen! Dia akan kalah telak!Luna berkata dengan wajah datar."Kamu hanyalah seorang pegawai biasa dengan gaji beberapa juta. Kalau kamu bersikeras, pada akhirnya kamu akan rugi sendiri. Bagaimana caramu mendapatkan kembali uang sebanyak itu?""Orang tuamu membesarkanmu dengan susah payah, jadi jangan merusak sisa hidupmu hanya karena kamu ingin pamer."Mendengar nasihat Luna, Martin dan teman-temannya tercengang, lalu tertawa terbahak-bahak sambil mengejeknya."Sialan! Kukira dia itu pemuda k
Dalam sejarah biliar, skor sempurna hanya pernah muncul beberapa kali secara kebetulan!Karena dari sudut pandang ilmiah, skor sempurna hampir tidak mungkin tercapai!Ada banyak sekali faktor yang memengaruhi pukulan bola berwarna, termasuk lintasannya, hambatan angin, gesekan dan lain-lain.Namun, nyatanya semua bola berwarna di meja mereka telah masuk ke dalam lubang!Ken yang tidak bisa menerima kenyataan ini langsung berseru sekuat tenaga."Orang ini pasti curang! Nggak mungkin ada orang di dunia ini yang bisa mencetak skor sempurna!"Melihat pemandangan ini, Suzie tidak bisa menahan tawanya dan berkata."Semua fasilitas di sini disediakan oleh pihakmu. Kalau Deon curang, bukankah itu berarti kamu juga curang?"Para penonton saling bertukar pandang selama sesaat dan tidak ada yang bisa membantah pernyataan ini.Deon berpikir sesaat lalu berkata."Loh? Apa? Pola main biliar hanyalah memasukkan semua bola berwarna di meja ke dalam lubang? Serius? Kukira biliar itu permainan rumit, ta
Wajah Daniel kembang kempis karena kesal!Pada saat yang bersamaan.Di antara kerumunan, seorang pria kekar dan tinggi tiba-tiba keluar dengan langkah yang kuat!Pria itu tak lain adalah Wesley, seorang master karate Kota Sielo!Sebagai master karate tingkat sembilan, dia telah mengalahkan banyak master karate di luar negeri dan dikenal sebagai master karate dengan kekuatan yang paling mendekati master bela diri!"Wesley, akhirnya kamu datang juga!"Melihat Wesley datang, Martin langsung menghampirinya dengan kegirangan."Hari ini kami diganggu seorang pembuat onar. Dia langsung memukuliku tanpa berkata apa-apa, lalu menyebut kita semua sampah!"Wesley yang mendengarnya seketika marah besar."Siapa itu?! Berani sekali dia! Menyebut kita sampah artinya menyebutku sampah juga!"Lalu, Martin sengaja berdusta untuk membuat Wesley makin marah."Dia bahkan menyebut namamu juga! Coba tebak apa yang dia katakan setelah itu? Dia bilang kamu hanyalah seekor serangga baginya!"Mata Wesley seolah
"Kalau kamu menggonggong lagi, aku akan melupakan masalah hari ini."Deon masih menyipitkan matanya dengan wajah tenang.Yang mengejutkan adalah Wesley benar-benar bersujud di lantai lagi."Guk, guk! Selama Tuan Deon suka, izinkan aku memanggilmu ayah!"Deon mengerutkan bibirnya dan berkata, "Lupakan saja, aku nggak mampu menghidupi bajingan sepertimu."Luna di lantai atas tercengang. Apa yang terjadi?Luna pernah bertemu Wesley sebelumnya dan dia adalah murid yang mendominasi.Sekarang Wesley menjadi sangat rendah hati. Luar biasa!Saat ini Daniel datang dan berkata."Luna, Bagas mengundang kita untuk minum teh di lantai tiga. Ini adalah kesempatan yang berhasil kudapatkan dengan susah payah untukmu!""Bagas?" Luna merasakan agak gelisah saat kegelisahan di hatinya begitu menyebut Keluarga Tier.Akan tetapi karena kepercayaannya pada Daniel, Luna mengangguk tanpa ragu dan berkata."Oke! Bantu aku mengambil tasku, aku akan pergi ke kamar kecil sebentar!""Oke!" Daniel berkata sambil te
Luna menyipitkan matanya. "Mengampuniku?"Bagas berkata sambil tersenyum sinis."Menikah dengan keluargaku adalah sebuah keuntungan bagi wanita dari keluarga kelas dua sepertimu! Jagalah anakku dan layani aku di malam hari, mungkin kamu masih bisa hamil! Dengan begini, kamu bisa langsung mendapatkan status tinggi ...."Kata-katanya belum selesai.Luna mengambil gelas di atas meja dan menyiramkannya ke wajah Bagas."Itulah jawabanku! Terima kasih!"Bagas langsung disiram air dan senyumannya membeku."Lancang!" Raut wajah para pengawal di Keluarga Tier berubah drastis dan mereka semua mengepung Luna dengan aura yang dahsyat.Bahkan Daniel pun terkejut."Semuanya, ini cuma salah paham! Kami datang untuk bertemu dan mengobrol, bukan untuk berkelahi!""Hari ini aku akan memberikan muka pada Pak Daniel dan membiarkannya pergi!"Setelah disiram air di depan semua orang, Harlan tidak marah melainkan malah tersenyum.Bahkan Luna pun terkejut. Dia sudah bersiap untuk bertarung sampai mati.Luna