Luna muncul di belakang semua orang. Hari ini, dia mengenakan rok kerja ketat, stoking hitam dan sepatu kristal hak tinggi.Auranya sungguh menakjubkan!Semua orang di sana buru-buru menjawab, "Nggak, nggak! Kami akan segera pulang!"Tanpa diduga, kejadian di departemen penjualan berhasil menarik perhatian Bu Luna yang biasanya tidak pernah terlibat konflik!"Bu Quina, Bu Suzie, bagaimana dengan kalian sendiri?"Luna menyilangkan tangannya, berjalan ke arah mereka dan berkata tanpa ekspresi."Nggak kusangka kalian membuat keributan di kantor karena hal seperti ini. Jangan lupa, kalian adalah kader perusahaan dan kalian harus bersikap selayaknya! Aku harap kejadian yang merusak citra grup seperti ini nggak terjadi lagi di lain hari!"Suzie dan Quina bertukar pandang dan tersenyum pahit."Siap, Bu! Kami pamit sekarang."Lalu, Luna berjalan ke arah Deon dan mendengus dingin."Kamu baru saja diangkat menjadi pekerja tetap, tapi kamu malah bermalas-malasan. Sepanjang hari, yang ada di otakm
"Asal kamu sudi, aku akan memuaskanmu, nggak peduli seberapa berlebihan pun permintaanmu!"Lalu, Cindy berkata dengan penuh kasih sayang, "Aku bahkan bisa meniru karakter apa pun yang kamu inginkan!"Deon menepis tangannya dengan jijik."Walaupun kamu telanjang di hadapanku dan membiarkanku melakukan apa pun, aku nggak akan tertarik. Keluar!"Deon menjawab sambil mendorongnya dengan kasar.Lalu, dia meninggalkan kamar dengan segera.Baginya, tak peduli betapa cantiknya wajah mereka, wanita rendahan seperti Cindy hanya akan membuatnya mual!Di dalam kamar hotel sendirian, Cindy menatap pintu kamar tempat Deon keluar dengan tajam."Deon Pastillo! Lancang sekali kamu menolakku! Kamu akan menyesali perbuatanmu hari ini!"Tiba-tiba, seorang pria berjubah hitam muncul dan menyapa Cindy sambil tersenyum licik."Jadi, apa rencanamu untuk membuatnya membayar atas perbuatannya itu?"Cindy seketika memucat, lalu berkata, "Siapa kamu? Jangan mendekat! Aku akan berteriak!""Jangan takut, namaku Tua
Bersama puluhan pria kekar bertato di sekitarnya, mereka terlihat sangat kuat!"Gomez, apakah kamu dalang yang menyebarkan foto itu?"Deon yang memang sudah marah makin marah saat melihat Gomez.Gomez menjawab sambil tertawa."Jangan salahkan aku, dong! Aku hanya membalas perbuatanmu terhadapku! Lagi pula, salahmu sendiri yang menemui wanita di hotel secara terang-terangan! Tentu saja aku akan memanfaatkan kesempatan ini! Aku akan merusak reputasimu juga!""Kak Tanner, ini orangnya! Dialah yang melukai para bawahanmu di kantor!"Gomez segera menoleh ke pria berwajah garang di sebelahnya.Pria yang sedang menggigit sepuntung rokok itu akhirnya menengadah dan menatap Deon dengan tatapan main-main."Wah, wah, berani juga bocah ini! Aku harus membayar dua miliar untuk mengobati para bawahanku yang terluka gara-gara kamu, cepat kembalikan uang itu padaku! Kalau nggak, aku akan membuatmu menghabiskan sisa hidupmu di rumah sakit!"Deon berkata, "Aku akan memberimu 20 miliar kalau kamu membunu
Deon mengerutkan kening dan bertanya dengan nada dingin."Katakan, siapa yang mengirimkan foto itu kepadamu dan memintamu untuk menyebarkannya di grup pesan kami?"Deon yakin Cindy tidak sehebat itu hingga bisa melakukan hal seperti itu sendiri. Deon yakin ada dalang lain.Gomez tiba-tiba menyeringai dan mencibir."Aku baru teringat sesuatu. Kamu nggak bisa membunuhku karena aku adalah suruhan Pak Julian. Kalau aku mati di tanganmu, Julian pasti akan menyudutkan Luna dan bahkan memecatnya!""Dia menjadi CEO Grup Lixon di usia 27 tahun, tentu saja banyak anggota Keluarga Yossef yang iri!"Ekspresi Deon tidak berubah, begitu pula detak jantungnya yang tetap stabil. "Baiklah, kalau begitu aku nggak akan membunuhmu."Gomez langsung tertawa gembira."Baiklah, cepat lepaskan aku secepatnya! Bajingan picik, memangnya kenapa kalau kamu jago bertarung? Ingatlah, bulu ayam nggak akan pernah bisa terbang ke langit!"Plak!Sebelum Gomez selesai berbicara, Deon menampar pipinya dengan begitu kuat h
"Kapten, kami telah menyelidiki seluruh TKP. Nggak ada saksi di dekat sini. Pelakunya pasti seorang petarung ahli, mungkinkah dia anggota dari Empat Keluarga Besar atau suruhan Keluarga Tier?"Seorang anggota inti Biro Penegakan Hukum menyampaikan laporannya kepada Mira.Mira mengangkat sebelah alisnya dan berkata, "Aku juga ingin tahu siapa petarung hebat itu. Mari kita selidiki lebih lanjut!""Kapten, ada perintah segera dari atasan. Mereka meminta kita untuk menutup kasus ini dengan kesimpulan Tanner melakukan pembunuhan massa di jalanan dan ditembak mati oleh Biro Penegakan Hukum!"Saat ini, tiba-tiba seorang bawahan Mira menyampaikan perintah baru tersebut kepadanya.Ekspresi di wajah cantik Mira langsung berubah drastis."Apa? Kenapa begitu lagi? Saat kasus Penggoda Bersaudara juga begitu. Pemda memberikan perintah langsung yang serupa dan membiarkan Biro Penegakan Hukum yang menerima pujiannya!"Bawahan itu berkata dengan canggung, "Mungkin karena ayah Anda ingin meringankan beb
Deon merasa tidak nyaman dan terus melihat sekeliling."Bu Suzie, kurasa tindakanmu agak berlebihan. Orang-orang di sini terus melihat kita."Suzie tersenyum simpul dan berkata, "Mereka hanya cemburu!"Sudut mulut Deon berkedut-kedut tetapi dia tidak bisa berkata apa-apa."Omong-omong, bukankah kamu bilang Luna akan berada dalam bahaya di sini? Tapi, mau dilihat dari mana pun, sepertinya di sini nggak ada jebakan apa-apa, deh!"Suzie mengubah topik pembicaraan.Deon menggeleng-geleng."Krisis seringkali terjadi di tempat yang nggak bisa kita lihat, tapi bukan berarti krisis itu nggak ada, ia hanya belum menampakkan diri."Pada saat yang sama, Luna sedang mendiskusikan bisnis di lantai atas dan secara tidak sengaja melihat Suzie dan Deon. Melihat keduanya bersama, wajahnya terlihat sedikit kesal.Luna membatin, 'Apa yang dia lakukan di sini? Apakah dia nggak sadar betapa aku membencinya?'"Luna, perlu aku panggilkan bawahanku untuk menangani bocah itu?"Daniel yang berdiri di sampingnya
Luna tahu betul bahwa anggota keluarga kelas bawah seperti Deon pasti kurang paham tentang permainan orang kaya seperti biliar.Berbeda dengan Martin, karena orang sepertinya diajari guru profesional sejak mereka masih kecil dan sering bermain biliar saat mereka bersekolah di luar negeri.Jam terbang mereka pun sudah banyak!Singkatnya, keahlian bermain biliar mereka jauh melampaui orang biasa!Selain perkara uang taruhan yang sangat besar, persentase kemenangan Deon dari taruhan ini hanyalah 10 persen! Dia akan kalah telak!Luna berkata dengan wajah datar."Kamu hanyalah seorang pegawai biasa dengan gaji beberapa juta. Kalau kamu bersikeras, pada akhirnya kamu akan rugi sendiri. Bagaimana caramu mendapatkan kembali uang sebanyak itu?""Orang tuamu membesarkanmu dengan susah payah, jadi jangan merusak sisa hidupmu hanya karena kamu ingin pamer."Mendengar nasihat Luna, Martin dan teman-temannya tercengang, lalu tertawa terbahak-bahak sambil mengejeknya."Sialan! Kukira dia itu pemuda k
Dalam sejarah biliar, skor sempurna hanya pernah muncul beberapa kali secara kebetulan!Karena dari sudut pandang ilmiah, skor sempurna hampir tidak mungkin tercapai!Ada banyak sekali faktor yang memengaruhi pukulan bola berwarna, termasuk lintasannya, hambatan angin, gesekan dan lain-lain.Namun, nyatanya semua bola berwarna di meja mereka telah masuk ke dalam lubang!Ken yang tidak bisa menerima kenyataan ini langsung berseru sekuat tenaga."Orang ini pasti curang! Nggak mungkin ada orang di dunia ini yang bisa mencetak skor sempurna!"Melihat pemandangan ini, Suzie tidak bisa menahan tawanya dan berkata."Semua fasilitas di sini disediakan oleh pihakmu. Kalau Deon curang, bukankah itu berarti kamu juga curang?"Para penonton saling bertukar pandang selama sesaat dan tidak ada yang bisa membantah pernyataan ini.Deon berpikir sesaat lalu berkata."Loh? Apa? Pola main biliar hanyalah memasukkan semua bola berwarna di meja ke dalam lubang? Serius? Kukira biliar itu permainan rumit, ta