Heri menjerit dan terempas bagaikan layangan yang putus dari talinya!Kepala Heri membentur dinding sehingga berdarah.Pelakunya adalah Deon yang diam sejak tadi!"Deon!"Mira terkesiap. Matanya berlinang air mata ketika melihat Deon yang cuek masih melindunginya."Terima kasih ....""Aku yang harusnya bilang terima kasih!" Deon memutar pergelangan tangannya."Kamu rela berkorban sampai begini demi masalah yang nggak ada kaitannya denganmu. Mira, aku akan selamanya mengingat kebaikan budimu!"Seketika, wajah Mira memerah. Dia berkata,"Aku pikir kamu memandang hina padaku, karena aku adalah wanita nggak tahu malu, karena aku sudah kotor ....""Apa aku berhak bilang begitu?"Deon menyeringai sinis."Sebenarnya, orang yang paling hina adalah aku yang butuh perlindungan dari seorang wanita!""Sejujurnya, akulah yang paling pantas dimaki!"Mira merasa ingin menangis, tetapi berusaha keras untuk menahan air matanya!Sejak kecil, Mira sangat kuat dan tabah.Tidak peduli berapa kali Mira terj
"Kamu mengancamku dengan keluargaku?"Mira naik pitam. "Kalau kamu berani, kubunuh kamu sekarang!""Kamu coba saja!"Heri sama sekali tidak takut pada ancaman Mira karena telah menguasai titik kelemahannya!Kesadisan Heri sungguh mencengangkan! Tidak heran Heri bisa menjadi kepala provinsi!Seketika, Mira menjadi dilema dan pucat!Heri sama sekali tidak takut pada ancamannya.Tepat saat itu, Deon mengeluarkan ponsel.Heri langsung menyeringai sinis dan berkata,"Loh! Mau panggil orang ke sini? Jangan lupa, ini kantor pemerintah provinsi. Ada banyak tentara dan polisi yang berjaga! Dengan sinyal dariku, pasukan tambahan akan segera datang dari berbagai tempat!""Mungkin sebelum anak buahmu sampai, mereka sudah dibunuh oleh pasukanku!""Nggak, aku hanya mau beri kabar pada Bibi."Deon menggelengkan kepala dan menyangkal."Bibi? Kamu punya bibi yang tinggal di Kota Risan? Kamu mau minta dia selamatkan kamu?"Heri tidak takut sama sekali. Dia menyeringai lagi dan mengejek,"Kamu nggak minu
Benar! Diktator elegan!Hanya istilah itu yang pantas digunakan untuk pria seperti Deon yang elegan sekaligus sadis!Menyuruh anggota kelompok bawah tanah untuk ke rumah kepala provinsi untuk "melindungi" keluarganya? Hanya Deon yang dapat memikirkan ide seperti itu!Mira lebih kaget lagi ketika mendengar Deon dapat memerintahkan Arga, Raja Bawah Tanah Provinsi Hollow yang baru naik tahta belakangan ini!Rumornya, Arga sangat congkak dan semena-mena!Namun, di depan Deon, Arga patuh seperti anjing peliharaan.Pada akhirnya, Heri tidak kuat lagi dan pertahanan batinnya runtuh. Dia berteriak,"Lepaskan keluargaku! Aku akan serahkan Geraldo padamu! Aku bisa suruh orang jemput dia sekarang!"Mira berseru dengan girang, "Baguslah! Ayo pergi sekarang!"Namun, Deon menghentikan Mira dan berkata dengan santai,"Aku nggak buru-buru sekarang. Ada masalah yang harus dituntaskan dulu."Mira terbengong. "Masalah apa?"Deon berkata dengan tenang, "Kita nggak perlu bayar enam ratus miliar lagi."Eksp
"Makan!"Deon menginjak kepala Heri dengan kuat dan tanpa ampun!Seberapa keterlaluan perbuatan Heri pada Mira tadi, Heri harus menebusnya dengan sepuluh kali lipat sekarang!"Aku makan! Aku makan!"Heri yang rambutnya berantakan tidak lagi memikirkan tentang martabat sebagai kepala provinsi. Dia mengambil sisa makanan di lantai dan melahapnya!Bahkan menelannya bersama pecahan piring!Adegan itu membuat Mira membungkuk dan muntah!Kepala Provinsi Hollow yang terhormat diinjak kepalanya dan dipaksa untuk makan sisa makanan di lantai. Itu sungguh sulit dipercaya!"Deon ... gila sekali!" gumam Mira.Deon telah merencanakan semua hal, bahkan merahasiakan semua itu darinya!Tepat saat itu, Deon perlahan menggeser kakinya."Pimpin jalan!"Heri terbatuk-batuk dan perlahan bangun dari lantai, seperti cacing menggeliat!Wajahnya dikotori oleh darah dan minyak makanan, sungguh kacau!Heri menggertakkan gigi seraya berseru, "Deon, kubunuh semua keluargamu!"Deon langsung menamparnya. "Masih belu
"Pak Heri!"Kedua penjaga itu panik ketika melihat Heri sehingga kaki mereka keseleo.Mereka membuang senjata mereka, lalu bersujud dan berkata,"Pak Heri kenapa tiba-tiba ke sini hari ini? Untuk menginspeksi pekerjaan kami? Kenapa kami nggak dapat pemberitahuan dari atasan?"Heri berujar dengan nada dingin,"Aku beri tahu kalian sekarang, bisa nggak? Apa perlu aku ambil cap dulu di kantor?""Nggak, nggak! Pak Heri punya otoritas tertinggi di kantor pemerintah provinsi! Mana perlu Pak Heri ambil cap?"Kedua penjaga itu menganggukkan kepala dengan sikap menjilat.Mira berseru, "Cepat lepaskan dia! Kami mau bawa dia pergi!""Apa? Bawa Geraldo pergi? Dia mafia nomor satu di Provinsi Hollow yang diburu oleh pemerintah provinsi! Mana bisa dia dilepas begitu saja?"Kedua penjaga itu terkesiap dan panik!"Lepaskan dia, aku sudah setuju."Heri berdeham, lalu memberi perintah.Kedua penjaga itu bertukar mata, lalu menyanggah dengan gugup, "Pak Heri, dia sangat berbahaya. Mana bisa ....""Kenapa
"Apa?"Deon membeku di tempat oleh kabar mencengangkan itu!Jika tahu keluarganya dibunuh, Heri pasti akan memberontak!Dia sedang berada di wilayah teritorial Heri. Gawat jika Heri mengetahui kabar itu!"Tuan Deon, ada apa? Apa yang terjadi? Apa ada yang terjadi dengan keluargaku?"Heri tampak curiga ketika melihat perubahan ekspresi Deon.Deon menggelengkan kepala dan berusaha berkata dengan tenang, "Nggak ada apa-apa! Anak buahku membuat kesalahan. Keluargamu aman-aman saja.""Baguslah!"Heri mengembuskan napas lega, yang penting keluarganya baik-baik saja!Selama keluarganya baik-baik saja, dia bersedia melakukan apa pun!Tepat saat itu, ponsel Heri berbunyi.Sejumlah foto dikirimkan, yaitu foto keluarga Heri yang mati tragis."Ini!"Heri terkesiap dan tidak sanggup menerima berita heboh itu sehingga pingsan di tempat!"Pak Heri!"Kedua penjaga itu ketakutan dan berteriak dengan panik pada orang di luar,"Cepat ke sini! Penyakit jantung Pak Heri kambuh! Cepat bawa dokter ke sini!"
Dengan demikian ....Pasukan sekutu dari Kelompok Lagon, kantor pemerintah provinsi, dan Sembilan Klan Kultivasi Terbesar sudah berkumpul!Mereka menunggu waktu yang tepat untuk menangkap Deon dan Mira!Mira memandang sekeliling dan wajahnya makin pucat. Baru kali ini dia merasakan tekanan yang sangat amat mengerikan.Ratusan master bela diri di kejauhan saja sudah cukup untuk membunuhnya seratus sekali!Apalagi ada pasukan musuh dari segala arah yang ingin mengepung mereka!"Mira."Deon tiba-tiba memegang tangan Mira dan bertanya, "Apa kamu percaya padaku?""Apa?" Mira termangu karena masih tercengang."Pejamkan matamu."Deon berkata dengan tegas. Wajahnya yang tirus penuh dengan niat membunuh.Mira bergidik dan menyadari apa yang akan dilakukan oleh Deon. Dia tanpa sadar memegang pergelangan tangan Deon dengan kedua tangan dan bertanya dengan cemas,"Apa kamu akan mati?"Deon menggelengkan kepala seraya menjawab, "Aku nggak tahu.""Jangan mati! Janji padaku, jangan mati!"Air mata Mi
"Deon, di mana kamu?"Makin tidak bisa menemukan Deon, makin kuat rasa takut di hati Mira!Namun, tidak peduli berapa banyak mayat yang Mira dorong dari tumpukan mayat, Mira tidak kunjung menemukan pria yang tampan dan ceria itu.Mayat di sana terlalu banyak, sekitar ribuan, bahkan ada yang wajahnya sudah hancur.Sekalipun bisa menemukan Deon, mungkin tidak ada yang bisa mengenalinya!Pada akhirnya, Mira ambruk di tanah karena lelah dan menangis dengan tidak berdaya."Bajingan ... kamu sudah janji padaku kamu akan bertahan hidup, 'kan? Kenapa, kenapa kamu membohongiku?""Kamu begitu kuat dan jelas bisa lari sendiri. Tapi karena aku, kamu memilih untuk tinggal dan melawan ribuan musuh ....""Uhuk uhuk!"Tepat saat itu, terdengar suara batuk yang familier di belakang Mira!"Deon?"Mira berbalik badan. Deon berdiri di depannya dengan baju baru!Seketika, Mira membeku di tempat. "Kamu ... belum mati?""Tanpa kamu, aku nggak akan tahu daya pikatku ternyata sebesar itu."Deon tersenyum santa