Semua orang tercengang dan tatapan sinis menjadi makin kuat.Begitu masuk langsung mencari makan? Tiada obatnya!Kenapa siswa terbaik pada masa lalu bisa seperti ini?Hanya seorang wanita yang berpenampilan halus dan berambut panjang menyerahkan sepiring makanan ringan kepadanya, lalu berkata dengan suara kecil,"Boleh makan ini dulu."Deon menemukan wanita ini adalah teman semeja di bangku SMA yang bernama Hanna Zabel. Dia pernah mengatakan cinta pada dirinya, tetapi setelah ditolak dia mengatakan bisa menjadi teman.Pada tahun terakhir di SMA, mereka berjuang di ujian akhir, juga bisa dikatakan telah melalui sebuah periode waktu yang indah.Setelah lulus, barulah dia menemukan bahwa dirinya memiliki sedikit perasaan terhadap Hanna. Sayangnya, sekarang situasi sudah berubah."Terima kasih, Hanna!" ujar Deon sambil tersenyum.Hanna tersenyum menyesal, "Apa kabarmu sekarang?""Biasa-biasa saja, tapi aku merasa baik-baik saja," jawab Deon.Tidak sangka, di antara para teman SMA, ternyata
"Deon, kamu bilang berapa?"Hanna merasa dirinya salah dengar."Seratus triliun" Deon berkata dengan tenang.Bum, semua orang tiba-tiba berdiri bagaikan tersambar petir dan tertawa terbahak-bahak,"Waduh! Deon, apa kamu menjadi bodoh karena terlalu banyak belajar? Apa kamu tahu seberapa banyak itu 100 triliun?""PDB Kota Sielo per tahun pun nggak sampai 100 triliun! Kalau kamu suruh orang terkaya di Kota Sielo, Darren mengeluarkan uang 100 triliun, mungkin dia bakal bangkrut dalam satu malam!"Janis mengisap rokok dalam-dalam, lalu berkata,"Deon, nggak ada uang bukan masalah, tapi jangan omong sembarangan, kami bakal menganggap kamu sebagai manusia!""Seratus triliun! Kamu benar-benar berani berbual! Hahaha!"Sisna tertawa keras dan berkata,"Deon, nggak sangka kamu meronta-ronta sekian banyak tahun di sosial kelas bawah, tetapi bukan membuatmu menjadi jujur, malahan membuat kamu terbiasa berbual!"Milton menyipitkan mata dan berkata, "Duh, Sisna, ternyata dulu aku kamu menolak rayuan
Serangkaian angka membuat orang merasa itu adalah nomor KTP!"Satuan, puluhan, ratusan, jutaan ... miliaran ... triliun ... 100 triliun!"Dia mengucek mata beberapa kali dan merasa sedang ilusi. Akan tetapi, angka di depan mata malah membuat dia bagaikan tersambar petir dan kakinya lemas!Pelanggan yang memiliki seratus triliun dalam kartu! Astaga! Ini pangeran dari negara apa atau orang kaya dari luar negeri yang ke sini?Tidak, aku mesti melaporkan kepada atasan!"Apa yang terjadi?"Saat ini, manajer Hotel Bean kemari dan bertanya sambil mengerutkan kening."Ada tamu yang mengemukakan sebuah kartu yang asing, di dalamnya berisi saldo 100 triliun!" ujar pelayan itu dengan gagap."Kartu berwarna hitam emas yang berlaku di seluruh dunia! Pemegang kartu ini di Negara Lordia hanya beberapa orang!"Manajer itu terkejut dan segera bertanya,"Siapa nama pemilik kartu ini?""Aku dengar sepertinya mereka panggil dia ... Deon?""Deon? Tunggu, apa Deon Pastillo?"Manajer itu melotot mata kaget!
"Nggak mungkin! Aku nggak dengar!" kata Sisna dengan tegas.Sampai mati pun dia tidak akan pernah memercayainya. Orang itu memberi mereka bir senilai 14 atau 16 miliar secara gratis demi Deon.Milton juga ikut menimpali."Aku juga nggak dengar! Mana mungkin hotel membuka tiga botol Nimanee Conti 1985 secara gratis karena pecundang ini? Jelas sekali aku mendengar nama Tuan Muda Janis!""Benar! Tuan Muda Janis berasal dari Keluarga Saputra! Kok kita nggak kepikiran!?"Semua orang menepuk kepala mereka dan berkata seolah baru sadar.Kata-kata ini langsung menjadi kesepakatan semua orang dan mereka mengatakannya secara serempak.Bahkan beberapa orang yang awalnya mendengar nama Deon langsung berubah pikiran dan bilang mereka salah dengar.Awalnya Janis tidak begitu yakin, tetapi dia langsung percaya setelah mendengar semua orang mengatakan ini dan tertawa terbahak-bahak."Haha! Uang dalam jumlah sebesar itu pasti diperintahkan oleh besar seperti itu pasti diperintahkan oleh tuan muda Randy
"Keluarga Pastillo? Mereka adalah anggota Keluarga Pastillo dari Empat Klan Bela Diri Terbesar!"Semua orang langsung ketakutan dan tanpa sadar menjauh dari Deon."Ahh! Pembawa sial! Dia benar-benar pembawa sial!""Nggak masalah kalau dia memprovokasi para preman kecil, tapi dia malah memprovokasi orang-orang dari Empat Klan Bela Diri Terbesar!""Mereka itu Master Bela Diri! Ayo sembunyi sejauh mungkin sebelum kita terlibat dengannya!"Semua orang mengumpat dan menjauhkan diri dari Deon dengan patuh.Milton langsung berkata, "Para bos besar Keluarga Pastillo, kami sama sekali nggak kenal Deon ini! Kalau kalian ingin membawanya pergi, kami nggak akan berkata apa-apa!"Sisna dan yang lainnya buru-buru mengangguk, "Benar!"Bahkan Janis yang ditampar berdiri dari lantai dengan terhuyung dan merangkak seperti cacing."Ini salah paham! Aku nggak tahu kalau kalian adalah orang besar dari Keluarga Pastillo! Aku adalah bawahan Tuan Muda Randy. Tolong beri Keluarga Saputra muka dan ampuni nyawak
"Ada apa dengan satpam hotel kumuhmu? Master Bela Diri dari Keluarga Pastillo bisa masuk kapan pun mereka mau. Mereka yang nggak tahu akan mengira ini adalah rumah mereka!"Randy yang ditendang oleh Deon tidak marah dan malah mulai bercucuran keringat sebelum berkata."Maaf, maafkan aku! Tuan Deon, ini semua salah hotel karena satpam yang nggak berguna. Mereka nggak berani menghentikan mereka begitu melihat mereka adalah anggota Keluarga Pastillo.""Nanti aku akan kembali dan segera memecat seluruh departemen keamanan! Benar-benar keterlaluan, aku nggak sanggup terus melihatnya!"Hanna melihat adegan ini dengan sangat terkejut.Ya ampun! Apakah ini masih Empat Klan Bela Diri Terbesar yang unggul dalam kesannya?Orang ini hanyalah seorang penjilat yang rendah hati di hadapan Deon."Tuan Randy, Keluarga Saputra dan Keluarga Pastillo juga merupakan Empat Klan Bela Diri Terbesar! Kita selalu hidup dalam kedamaian. Hari ini Keluarga Pastillo sedang menghukum anggota keluarga, apa kamu mau t
Dalam sekejap, semua orang di tempat terdiam.Senyuman Janis semakin membeku dan kata "malu" tertulis di seluruh wajahnya."Tuan Muda Randy, kamu benar-benar pandai bercanda, hahaha! Kenapa kamu membunuh Keluarga Pastillo kalau bukan demi aku? Apa itu demi Deon si bajingan itu?"Plak!Begitu Janis selesai berbicara, Randy menamparnya dengan kuat hingga membuatnya berputar 360 derajat di tempat dengan bintang di matanya dan darah memercik dari mulut serta hidungnya.Tamparan keras ini membuat Sisna dan Milton langsung gemetar ketakutan. Mata mereka juga membelalak dengan tidak percaya.Apa-apaan ini? Randy menampar Janis? Bukankah dia muncul untuk membunuh Keluarga Pastillo demi Janis?"Tuan Muda Randy, aku ... kenapa?"Wajah Janis berlumuran darah, dia merasa pusing dan berkata tidak percaya."Menyebut Tuan Deon sebagai bajingan? Beraninya kamu orang nggak penting mengejek orang besar!?"Randy berkata dengan marah,Aku sendiri pun harus bekerja keras untuknya! Kalian sekumpulan semut b
Setelah mendengar ini, wajah Luna memucat dan duduk di kursinya dengan lesu."Haruskah kita mencari seseorang untuk dihubungi lagi?" Suzie berkata dengan wajah sedih."Menghubungi apanya? Kalau mereka nggak tidak menjawab panggilan kita, itu cuma berarti satu hal. Mereka menjawab panggilan dari Perusahaan Farmasi Millard!"Luna berkata dengan sedih.Pasar farmasi yang telah ditata dengan cermat oleh Grup Lixon selama bertahun-tahun akan runtuh dalam sekejap.Hal ini pasti akan berdampak serius terhadap pendapatan operasional perusahaan hingga menimbulkan reaksi berantai."Selain itu, peluncuran resmi produk Perusahaan Farmasi Millard dijadwalkan dalam sepuluh hari!"Suzie berkata, "Mereka benar-benar nggak memberi kita ruang untuk bernapas!""Solusi untuk saat ini adalah meluncurkan produk baru kita sebelum produk baru mereka diluncurkan.""Tapi mungkin menginvestasikan triliunan dalam penelitian dan pengembangan produk farmasi sia-sia. saja Mustahil bagi kita untuk mengembangkan produ