Share

Bab 29 Sama Sekali Bukan Manusia

Author: Bunga Bakung
last update Last Updated: 2023-12-20 17:28:42
Yuvira tertegun sesaat, lalu mengerti apa yang terjadi.

Dia tahu hanya Nadia yang bisa membuat Gio terlihat kalut begitu dan langsung pergi.

Yuvira tidak bisa menerima Nadia menempati posisi penting di hati Gio.

Dia merasa Nadia hanyalah wanita simpanan yang tidak bermartabat.

Raut wajah Yuvira berubah menjadi masam. 'Jangan salahkan aku bertindak kejam!' pikirnya dalam hati.

....

Setelah mengirim lokasi, Nadia menyimpan kembali ponselnya seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Melompat keluar dari mobil terlalu berbahaya, jadi dia tidak boleh bertindak gegabah.

Nadia menutup matanya dan bersandar di pintu mobil. Dia memikirkan apa yang harus dia lakukan nanti.

Sepuluh menit kemudian, mobil berhenti.

Nadia mendongak, terlihat sebuah gudang bobrok.

"Turun!"

Tiba-tiba, pintu mobil terbuka dan lengannya dicengkeram oleh seseorang.

Nadia pura-pura ketakutan dan menatap pria asing di depannya, lalu berkata, "Siapa kamu? Kenapa aku dibawa ke sini?"

"Kamu tanya pada dirimu sendiri. Kamu sudah meny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 30 Jangan Terlalu Panik

    'Akhirnya dia datang.'Melihat Nadia yang sedang berjongkok di tanah, sorot mata Gio menjadi sangat menakutkan."Kevin, sekarang kamu sudah berani menculik orangku," ujar Gio sambil menatap dengan niat membunuh."Paman ... Paman Gio!" Seketika, Kevin berdiri dan meringkuk gemetar bersama ketiga sekretaris di belakang."Kamu masih tahu bahwa aku ini pamanmu?" tanya Gio sambil berjalan mendekatinya.Kevin sangat ketakutan hingga tidak berhenti menelan ludah.Tiba-tiba, dia sepertinya memikirkan sesuatu, matanya dengan cepat tertuju pada Nadia."Aku memang menyuruh orang untuk menculiknya, tapi aku melakukan semua ini untuk Paman! Aku baru saja mengujinya! Dia punya niat jahat pada Paman!""Dia sangat benci Paman sampai ingin meracuni Paman! Percaya padaku!"Gio melirik ke arah Nadia yang berdiri seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Kemudian, sudut bibirnya terangkat dan berkata kepada Kevin, "Karena kamu begitu peduli pada Paman. Tentu saja, aku sebagai pamanmu harus memberimu beberapa had

    Last Updated : 2023-12-20
  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 61 Suasana Hatimu Lagi Bagus, Ya?

    Karena perkataan Yuvira, makan bersama biasa langsung berubah menjadi sedang berkencan.Nadia menatapnya dengan dingin. Sebelum Nadia dapat berbicara, Gavin di sampingnya berbicara dahulu."Gio, lama nggak bertemu."Suara Gavin yang lembut seperti angin sepoi-sepoi, membuat hati Nadia yang sedikit gelisah perlahan-lahan menjadi tenang.Selain itu, Nadia sekarang sudah tidak ada hubungan dengan Gio, jadi dia tidak perlu khawatir Gio akan salah paham.Sorot mata Gio samar-samar terlihat dingin sambil berkata, "Suasana hatimu lagi bagus, ya?""Lumayan," jawab Gavin sambil tersenyum.Yuvira menatap Gio dan berkata, "Gio, Nadia dan pria ini terlihat sangat serasi, ya?"Tidak ada emosi di mata dalam Gio. Diam mengatupkan bibirnya dan mengeluarkan suara "hmm".Gavin melirik Yuvira sejenak lalu menoleh ke Nadia dan berkata, "Ayo pergi? Aku akan antar kamu pulang."Nadia ingin mengatakan "nggak perlu", tetapi Gavin lanjut berkata, "Nggak aman di sana pada malam hari."Teringat anak di dalam kan

    Last Updated : 2024-01-23
  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 62 Mengambil Jenazah

    Nadia berbalik dan mengambil ponselnya.Nadia mengernyit ketika melihat panggilan itu dari nomor tidak dikenal.'Siapa yang menelepon jam segini?'Nadia membuka selimutnya dan keluar dari kamar dengan pelan. Setelah mengangkat panggilan itu, Nadia menunggu orang yang menelepon berbicara terlebih dahulu."Halo? Apa benar ini Bu Nadia? Saya adalah petugas lapas di Kota Mesia."'Penjara?'Nadia merasakan firasat buruk. "Ada apa?" tanyanya."Ayahmu meninggal di penjara pada pukul 03.52. Datanglah besok untuk mengambil jenazahnya."Tercekat oleh berita tersebut pikiran Nadia menjadi kosong.Wino ....''Meninggal?'Nadia perlahan meletakkan ponselnya dan matanya dipenuhi rasa tidak percaya.Meskipun Nadia benci terhadap Wino, Wino pernah bekerja untuk menghidupi keluarga ketika Nadia masih kecil.Sambil menahan rasa sakit di dadanya, Nadia terjatuh lemas di atas sofa.'Kenapa semua ini terjadi begitu mendadak?'....Keesokan hari.Gio yang sudah mengetahui kejadian tersebut ikut pergi ke pen

    Last Updated : 2024-01-23
  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 63 Jangan Pura-Pura Tuli

    Nadia sedikit terkejut ketika mendapati dirinya berada di kamar Gio.Nadia mengusap keningnya, dia tidak ingat bagaimana Gio membawanya kembali.Terdengar suara langkah kaki mendekat dan Gio muncul di hadapannya."Apakah kamu sudah bangun?" Gio berjalan ke tempat tidur, menatap Nadia dan bertanya, "Kamu sudah sadar, ya?"Nadia meliriknya dengan marah. 'Apa masih perlu ditanya?'Melihat tatapan Nadia itu, raut wajah Gio berubah menjadi masam dan berkata, "Apa kamu nggak punya hati nurani? Kamu bahkan nggak berterima kasih padaku setelah membawamu kembali?"“Terima kasih," balas Nadia sambil menunduk.Nadanya begitu datar sampai-sampai terasa tidak ada rasa berterima kasih.Gio menelan ludah beberapa kali.'Dia selalu punya cara untuk membuatku marah!'Sesaat kemudian Gio bertanya lagi, "Kenapa pola makananmu sangat buruk? Apa kamu sangat senang kekurangan nutrisi?"Nadia mengatupkan bibirnya tidak mengatakan apa pun. Sambil menahan rasa pusingnya, Nadia membuka selimut dan hendak turun

    Last Updated : 2024-01-24
  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 64 Semua Dokumen Ada di Sini

    Di dalam taksi, Nadia mencari alamat Panti Asuhan Pelangi di peta.Panti Asuhan Pelangi terletak di pinggiran barat kota. Butuh dua jam perjalanan untuk ke sana dari tempat tinggal Nadia.Nadia kemudian mentransfer uang untuk melunasi sisa pembayaran ke Carlos.Nadia harus mengakui bahwa efisiensi Carlos dalam melaksanakan tugasnya sangat tinggi.Nadia: "Paman Carlos, aku ingin tahu bagaimana Paman menyelidikinya?"Kurang dari satu menit setelah pesan terkirim, Carlos menelepon.Carlos menjelaskan, "Aku nggak menggunakan identitasmu untuk menyelidikinya, tapi Karin, dia memiliki catatan adopsi.""Tapi, ada yang aneh. Informasi yang kudapatkan hanya tercantum nama panti asuhan tempat kamu berada, tapi tidak tercantum namamu sebelumnya.""Kalau kamu bisa beri tahu namamu sebelumnya, mungkin aku bisa mendapatkan informasi yang lebih berguna."'Namaku sebelumnya?'Nadia tercengang. Dia ingat ibunya pernah memberitahunya bahwa dia menderita penyakit serius ketika masih kecil.Penyakit itu m

    Last Updated : 2024-01-24
  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 65 Kenapa Harus Menikahinya?

    Gio tidak menghiraukan perkataan Erik.Brian sangat mengenali temperamen Gio, jadi dia segera menekan sebagian amarahnya."Gio, katakan padaku, wanita seperti apa yang bisa membuatmu memutuskan untuk bertunangan dalam waktu sesingkat itu?"Gio menatap Brian dengan dingin dan berkata, "Apa kamu lupa apa yang terjadi padaku ketika berumur 8 tahun?"Ekspresi Brian dan Erik seketika tampak kaku."Kamu sudah menemukan gadis yang menyelamatkanmu?" tanya Brian."Ya," jawab Gio dengan suara yang rendah.Brian kehilangan kata-kata. Selama bertahun-tahun, semua orang tahu bahwa putranya sedang mencari gadis itu.Brian bersyukur gadis itu telah menyelamatkan putranya, tetapi wanita yang akan menjadi menantu Keluarga Cakra harus memiliki latar belakang yang setara."Kalau sudah menemukannya, kamu hanya perlu memberinya sejumlah uang dan rumah. Kenapa harus menikahinya?" tanya Brian."Kalau nggak ada dia, apa menurut Ayah aku masih bisa duduk di sini?" tanya Gio sambil tersenyum dingin."Gio!" seru

    Last Updated : 2024-01-24
  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 66 Aku Segera ke Sana!

    Gio kebetulan tiba di panti asuhan ketika dia menerima telepon dari Nadia.Melihat nama yang tertera di layar ponsel itu, Gio sedikit mengernyit. 'Kenapa jam segini dia meneleponku?'Begitu Gio mengangkat panggilan itu, terdengar suara batuk keras Nadia."Gio! Tolong aku!" teriak Nadia dengan mendesak.Seketika, raut wajah Gio berubah menjadi serius dan bertanya, "Kamu di mana?""Panti Asuhan Pelangi! Aku ada di bangunan tua di belakang Panti Asuhan Pelangi!""Ada orang, uhuk ... uhuk ... yang sengaja menyalakan api dan mengunciku di dalam ruangan, uhuk ... uhuk ....""Gio, tolong aku, aku nggak bisa keluar!"Mendengar itu, Gio langsung menengadah dan melihat ke panti asuhan. Aura dan tatapannya langsung terlihat menakutkan dan panik.Gio segera turun dari mobil sambil berkata, "Nadia, sekarang tutup mulutmu dan berdiri di dekat ventilasi. Aku segera ke sana!"Menyadari ada yang aneh, Yuda segera keluar dari mobil dan bertanya, "Tuan Gio, apa yang terjadi?""Bawa orang-orang kita ke ba

    Last Updated : 2024-01-24
  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 67 Kak Raimun

    Melihat Nadia tidak mau memberi tahu, Gio tidak mendesaknya.Tidak lama kemudian pemadam kebakaran dan polisi tiba. Setelah Nadia selesai melakukan laporan, dia dibawa ke rumah sakit terdekat oleh Gio.Dokter memeriksa paru-paru Nadia. Setelah memastikan tidak ada yang salah, Nadia diperbolehkan untuk pulang.Dalam perjalanan pulang, Nadia tertidur.Kepalanya yang bersandar di pintu mobil terbentur dari waktu ke waktu.Gio mengatupkan bibirnya, mengulurkan tangan memindahkan kepala Nadia untuk disandarkan ke bahunya.Yuda sedang mengemudi. Saat dia melihat sekilas pemandangan itu melalui kaca spion, dia berusaha menahan tertawa.'Tuan Gio sungguh nggak jujur. Padahal sebenarnya dia ada perasaan pada Nona Nadia.'Dua jam kemudian, mereka tiba di Pondok Asri.Gio ingin menggendong Nadia keluar dari mobil, tetapi begitu tangannya menyentuh kaki Nadia, Nadia segera membuka matanya.Nadia kaget hingga mundur ke belakang.Setelah melihat dengan jelas bahwa pria di depannya adalah Gio, Nadia

    Last Updated : 2024-01-25

Latest chapter

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 169 Kenapa Tidak Pernah Ketahuan?

    Setelah berpikir selama beberapa saat, Nadia tiba-tiba bangkit berdiri dan berjalan menuju kamar anak-anaknya.Timmy kaget sekali saat Nadia membuka pintu kamar, dia refleks menutup layar laptop.Nadia menatap laptop itu, lalu bertanya dengan nada serius, "Kamu lagi nonton apa, Timmy?""Kartun, Ibu," jawab Timmy dengan perasaan bersalah."Kalau cuma kartun, terus kenapa kamu mematikan laptopmu dengan panik begitu?" tanya Nadia.Timmy langsung memutar otak mencari alasan. "Aku nggak mau Ibu merasa aku nggak membuat kemajuan."Selama ini, Nadia tidak pernah memaksa Timmy mengaku.Nadia beranggapan bahwa anak-anak harus diberikan ruang privasi tersendiri.Akan tetapi, masalah hari ini bukanlah masalah sepele.Orang dewasa saja pasti akan merasa malu melihat adegan tidak senonoh dalam video itu, apalagi anak-anak yang pola pikirnya masih dalam proses perkembangan?Karena Timmy masih belum mau mengaku, Nadia pun menarik napas dalam-dalam. Dia melangkah menghampiri anaknya, lalu duduk di seb

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 168 Siapa yang Membocorkannya?

    "Wah, wah, memang putri Keluarga Wren beda kelas, ya," puji para selebriti itu sambil tertawa."Tentu saja, Yuvira itu bukan cuma lembut dan baik hati, tapi pendidikannya juga nggak main-main ...."Yuvira tersenyum bangga mendengar semua pujian itu.Ya, semua ini memang harusnya menjadi miliknya!Hanya dia yang pantas disanjung seperti ini!Yuvira berjalan turun bersama para selebriti itu dengan sepatu hak tingginya, lalu dengan anggun lanjut menuju panggung tempat foto-fotonya ditampilkan.Yuvira berdiri di depan mikrofon, lalu memberikan kata sambutan, "Terima kasih sudah datang ke pesta ulang tahunku ...."Sementara itu, di Vila Harmonisa.Timmy duduk di depan laptop sambil menonton rekaman kamera pengawas di tempat acara pesta ulang tahun Yuvira. Dia juga menggunakan headphone untuk memudahkan berkomunikasi dengan Ivan."Ya ampun, dia pintar banget bicara," komentar Timmy dengan gusar."Dia pasti bangga banget karena ada banyak orang yang mendukungnya," sahut Ivan dengan nada datar

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 167 Akan Kuhancurkan Reputasinya

    Gio berusaha menahan amarahnya, lalu memerintahkan dengan dingin, "Cari tahu kapan Kiano pulang ke tanah air!"Yuda sontak tertegun. Tuan Muda Kiano sudah kembali?Gawat, Brian benar-benar sudah mengusik batas kesabaran Gio.Brian paling sayang dengan Kiano yang merupakan anak sulung. Seandainya bukan karena skandal yang menghebohkan itu, sekarang Kiano pasti sudah menjadi satu-satunya pewaris Keluarga Cakra.Walaupun Gio adalah adik kandung satu ayah dengan Kiano, Yuda tahu betapa Gio membenci Kiano.Sebagai asisten pribadi Gio, Yuda tahu betul betapa Gio ingin sekali membunuh Kiano.Yuda pun diam-diam menghela napas. Seandainya saja Kiano menurut dan tetap tinggal di luar negeri, Gio pasti bersedia mengampuni nyawa Kiano.Sementara itu, di Vila Harmonisa.Mona menatap kakaknya yang terus sibuk dengan laptopnya, lalu berkata dengan kesal sambil cemberut, "Kak, Kakak sibuk banget sih! Kakak bahkan sudah nggak mau main lagi dengan Mona!"Timmy menghentikan aktivitasnya sejenak, lalu mem

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 166 Mengusik Batas Kesabaran

    Gio mengambil serbet yang diletakkan di atas meja, lalu menyeka tangannya sambil menjawab, "Ivan mengalami gangguan mental karena disiksa oleh Yuvira.""Yuvira menyiksa Ivan? Dia 'kan ibunya Ivan! Menyiksa bagaimana maksudmu?" tanya Tuan Besar Brian dengan kaget.Gio pun melirik ke arah Tuan Besar Brian yang terlihat gelisah. "Dengan memukul dan memakinya."Tuan Besar Brian sontak menggebrak meja dan berseru dengan marah, "'Kan sudah kubilang dari dulu kalau wanita itu nggak layak menjadi menantu Keluarga Cakra!""Jadi, kenapa Anda menyuruhku pulang malam ini?" tanya Gio mengalihkan topik pembicaraan, sorot tatapannya dengan kesal."Mantan pacarmu masih hidup?" tanya Tuan Besar Brian."Apa hubungannya itu dengan Anda?" tanya Gio, sorot tatapannya terlihat dingin."Jangan berani-beraninya kamu pacaran sama seorang pembunuh! Nanti reputasi Keluarga Cakra jadi rusak!""Apa gara-gara dia juga kamu membatalkan kontrak di Kota Herna dan bergegas pulang ke Kota Mesia?" tanya Tuan Besar Brian

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 165 Akan Kubuat Dia Tersiksa dan Jatuh Miskin

    Saat sedang istirahat dari jam pelajaran, Ivan mengajak Timmy untuk melihat informasi yang dia temukan.Timmy membaca-baca informasi itu sebentar, sorot tatapannya terlihat marah. "Apa ini semua adalah perseteruan Ibu dengan Yuvira?"Ivan mengangguk. "Tapi, aku nggak tahu apa ada yang terlewat atau nggak.""Yuvira benar-benar orang jahat! Bisa-bisanya dia mencuri posisi Ibu sebagai penyelamat Ayah!" ujar Timmy dengan marah."Dia bahkan berpura-pura menjadi adik Paman! Yang lebih jahatnya lagi, dia yang menculikmu!"Walaupun Ivan tidak berkomentar apa-apa, ekspresinya juga terlihat kesal."Masih ada lagi."Ivan berujar, lalu menunjukkan gambar lain di layar laptopnya.Kali ini, Ivan memperlihatkan sebuah rekaman kamera pengawas.Itu adalah rekaman Nadia yang memasuki sebuah kafe pada lima tahun lalu. Tidak sampai setengah jam kemudian, tiba-tiba ada dua orang yang tidak dikenal menggendong Nadia, lalu memasukkan Nadia ke dalam sebuah mobil berwarna hitam melalui pintu belakang.Ivan jug

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 164 Aku Bisa Memberimu Kompensasi

    "Dia adalah dewiku!" puji Alva dengan bersemangat."Coba jelaskan," kata Yosef sambil mengangkat alisnya.Alva menghela napas, "Nadia itu hidupnya menyedihkan banget. Waktu aku bertemu dengannya, dia bahkan nggak sempat makan.""Dia belajar sambil bekerja paruh waktu dan masih harus mengurus kedua anaknya.""Dia berusaha sebisa mungkin untuk memberikan anak-anaknya makanan enak, sedangkan dia sendiri cuma ala kadarnya.""Aku bertemu dengannya di lomba desain pakaian.""Aku masih ingat ucapannya waktu itu. Dia bilang dia akan membantuku memenangkan perlombaan asalkan aku menggajinya 1.500 dolar.""Lomba itu mempertaruhkan reputasiku yang kudapatkan setelah bekerja keras selama sepuluh tahun. Jangankan 1.500 dolar, 10 ribu dolar saja aku rela keluarkan!""Setelah itu, dia mengubah hasil rancangan karya-karyaku sehingga salah satu lawanku yang meniru langsung kalah.""Sejak saat itulah Nadia menjadi dewiku!"Gio dan Yosef sontak terdiam.Yosef akhirnya mengerti maksud kata-kata Nadia sore

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 163 Bukan Urusanku

    Malam harinya.Nadia bergegas pergi ke restoran terbuka itu untuk menepati janjinya.Sesampainya di sana, ternyata Alva sudah duduk menunggu.Begitu melihat Nadia, Alva langsung menarik kursi supaya Nadia bisa duduk dengan gaya yang sudah seperti pria sejati sambil berkata, "Nah, silakan duduk, G-ku sayang."Nadia hanya balas menatap Alva dengan tidak berdaya. "Jangan begini, Alva, aku belum terbiasa.""Gimana? Penampilan dariku boleh juga, 'kan?" tanya Alva sambil terkekeh.Penampilan?"Penampilan apa?" tanya Nadia dengan bingung.Alva pun mengedikkan bibirnya ke suatu arah. "Itu, tuh. Bukannya itu pria yang kamu cintai sekaligus kamu benci?"Nadia sontak tertegun, lalu mengikuti arah pandangan Alva.Nadia langsung melihat Gio yang sedang duduk tidak jauh dari sana bersama Yosef. Gio balas menatap Nadia dengan dingin.Sudut mulut Nadia sontak berkedut. Ya ampun, dia sama sekali tidak menyadari kehadiran Gio dan main masuk!Seandainya dia tahu ada Gio di sini, sampai mati pun Nadia tid

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 162 Jaga Dia Baik-Baik

    "Dasar orang gila," komentar Nadia sambil langsung berjalan menuju gedung sekolah. Dia merasa terlalu malas untuk meladeni Yuvira."Oh, kamu nggak berani mengaku, ya? Kalau kamu nggak berani, akan kubuat kamu mengaku secara paksa!" seru Yuvira dari belakang Nadia.Jantung Nadia seolah berhenti berdetak selama sepersekian detik, dia teringat akan mimpi buruknya.Nadia pun berbalik badan menatap Yuvira dengan ekspresi yang terlihat serius. "Mau apa kamu?""Kenapa? Kamu takut aku membawa anak-anakmu pergi, hah?" sindir Yuvira.Nadia berusaha menenangkan dirinya. "Kamu belum bisa melakukan sesuatu seperti itu!""Bukan kamu yang berhak menentukan aku bisa atau nggak, Nadia. Aku sudah pernah mengalahkanmu, jadi aku bisa melakukannya lagi!" sahut Yuvira sambil tersenyum dingin.Nadia hendak menyahut lagi, tetapi dia tiba-tiba melihat seseorang yang bertubuh tinggi dan tegap.Nadia pun tertawa kecil, lalu balik bertanya dengan tenang, "Yuvira, memangnya kamu bisa melakukan apa terhadapku? Mau

  • Setelah Berhenti Kerja, Direktur Tak Bisa Hidup Tanpaku   Bab 161 Aku dan Dia Hanyalah Masa Lalu

    Nadia tidak sempat menyela penjelasan Yosef.Nadia sebenarnya tidak berniat mencari tahu tentang hidup Gio selama lima tahun ini, tetapi begitu mendengar penjelasan Yosef, tangannya refleks menggenggam gelas kopinya dengan sedikit lebih erat.Ternyata Gio kecanduan alkohol selama dua tahun gara-gara dia?Nadia tahu Gio memang terus mencari keberadaannya selama lima tahun ini, tetapi Nadia tidak percaya Gio sampai kecanduan alkohol selama dua tahun."Kamu tahu nggak kenapa Gio memutuskan pertunangannya dengan Yuvira?" tanya Yosef lagi sambil menatap Nadia."Aku nggak tertarik dengan hubungan mereka berdua, Pak Yosef," jawab Nadia."Karena kamu." Yosef menjawab pertanyaannya sendiri. "Karena Gio tahu bahwa kamulah yang menyelamatkannya waktu itu.""Gio pernah mengaku padaku saat lagi mabuk. Dia bilang dia nggak seharusnya memperlakukanmu seperti itu. Kalau sampai kamu kembali, kali ini dia rela menyerahkan nyawanya demi kamu."Nadia pun mengatupkan bibirnya dengan rapat.Ternyata Gio tah

DMCA.com Protection Status