Share

Bab 67

"Tumben nenek datang.”

Eta mulut punya Maharaja memang nggak pernah punya rem! Sama orangtua saja mengajukan tanya yang selalu punya dua alasan: menjenguk kalau nggak kangen berarti sedang menaruhkan firasatnya apakah sang anak baik-baik saja atau tidak. Tapi memang dasarnya Maha itu selengekan, ya rasakan saja pukulan di punggungnya oleh sang nenek. Terbilang cukup keras. Karena Aira yang bertugas mengantarkan masuk ke dalam ruangan atasannya sembari membawakan barang bawaannya meringis ngilu.

“Aigoo nenek!” Dumel Maha mengusapi punggungnya yang menjadi sasaran empuk amarah. “Nenek kalau kangen cuma perlu telepon Maha dan Maha datang ke sana.”

Ya?

Ini betul-betul Maharaja Askara bos besar perusahaan di mana Aira menumpukan kehidupannya, kan? Bukan jelmaan atau jelema kajajaden, kan? Aduh Aira yang baper maksimal ini. Maha dengan panggilannya yang manja begitu terasa menggelitik hatinya.

“Nenek ke sini ngasih aku chicken,” bisik Maha terlampau pelan. Tubuhnya duduk di samping nenek ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status