Share

Bab 13

Usai berseteru dengan papanya, Maha putuskan untuk menggali lebih dalam nyalinya.

Jadi, setelah mendeklarasi dirinya yang tahan banting akan kemampuan dalam bertahan, Maha jejakkan kedua tungkainya di sini. Di bangunan megah yang cukup membuatnya tersenyum miring, berdecak kagum tapi raut mengejek tak di tutupi.

Beberapa jam yang lalu papanya berdalih begini:

"Papa juga bertahan. Belajar menjadi orangtua adil untuk kamu dan kakakmu." Hei! Siapa yang percaya? Maha saja membalas dengan dengkusan. "Papa serius Maha."

"Aku pun. Di mana mama?"

Dan papanya selalu mengalihkan topik.

"Selama ini kamu pasti beranggapan papa kejam. Orangtua tunggal yang tidak berperasaan membiarkan kamu bekerja keras sendiri. Tapi papa nggak punya pilihan. Cuma satu yang harus papa lakukan ketika rasa itu muncul: menjaga kamu tapi kalah dalam berperang."

"Ayolah pa. Ini bukan perang dunia III yang berlandaskan ketidakharmonisan orangtua dan anak."

"Itu faktanya. Ada takdir dan nasib yang berjalan untuk masing-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status