Share

bab 5

Author: Author Rina
last update Last Updated: 2025-01-07 17:31:28

Bab 5 Pelakor Mati Kutu

Herman yang hendak beristirahat karena badannya masih gatal dan perih. Akhirnya harus pergi ke kantor karena ada telepon penting dari kantor yang mengabarkan bahwa ada masalah di kantornya.

"Kamu harus segera datang di kantor ada masalah penting di sini. Kalau kamu nggak datang bos akan pecat kamu!" itulah yang dikatakan manager sekaligus teman dekatnya. Sehingga mau tak mau dia harus pergi ke kantor sekarang juga.

Sementara Melly yang mendapatkan izin untuk pergi. Apalagi dengan membawa kartu ATM milik suaminya. Tidak melepaskan kesempatan itu. Segera dia menelpon teman-temannya untuk bertemu di mall.

"Hai gank kalian ada di mana ini?" tanya Melly dengan menggunakan telp grup. Melly memiliki grup yang isinya adalah sahabatnya yang jumlahnya sekitar tiga sampai empat orang

"Gue lagi nabung," jawab salah seorang temannya. Nabung adalah istilah untuk BAB.

"Ah Jir banget sih Lo. Jorok,"jawab Melly isambil ngakak.

"Ya kan gue jujur. Daripada gue bilang pergi ke Hawaii nggak taunya gue ada di toilet," jawab teman Melly yang membuat Melly dan teman yang lain ngakak.

"Nyindir gue lo," bantah teman Melly yang lain.

"Ya gue sih nggak nyindir tapi kalau ada yang tersindir ya itu artinya tepat sasaran," jawab teman Melly yang tadi.

Melly dan temannya yang lain ngakak karena teman mereka yang itu memang lucu anaknya. Selalu menjadi penghibur di antara mereka.

"Nggak usah ada acara sindir menyindir! Nggak usah ada acara menabung, Pokoknya lo berdua siap-siap ntar gue jemput di kosan kalian," ucap Melly dengan nada riang. Dia berencana akan mentraktir dua temannya serta menunjukkan kepada mereka bahwa sekarang ini dia telah memiliki seorang suami yang tajir dan kaya raya, sesuai dengan impian mereka.

"Idih, kalau mau traktir ya traktir aja Jangan larang gue menabung dong. Gimana ceritanya orang nabung dilarang, bisa sakit gue," bantah sahabat Melly yang tadi yang bernama Mira.

"Ya udah terserah lo deh. Pokoknya beberapa menit lagi gue samperin lo berdua ke kosan. Pokoknya semua harus siap ya," ucap Melly.

"Lu bakal traktir gua apa kagak, ogah gua kalau nggak ditraktir," jawab teman Melly yang lain yang bernama Sita.

"Beres, ntar gue beliin lipstik lo satu-satu, mayan buat modal nyamperin om-om."

Taksi terus melaju dan sampailah Melly ke kosan teman-temannya yang tadi.

_________

"Loh mana si Mira?" tanya Melly kepada Sita yang kini berjalan ke arahnya.

"Masih dandan dia, katanya lumayan nanti kalau di mall dapat om-om tajir. Siapa yang mengikuti jejak lo katanya,"jawab Sita.

"Ouh gak bisa, lo berdua mimpinya kejauhan kalau pingin menikah sama laki-laki seperti laki gue. Dia tajir Beb, gajinya aja puluhan juta. Mesti kedukun dulu baru dapat suami seperti samping suami gue," ucap Melly bangga.

"Ah terserah lo deh. Pokoknya hari ini gua dapat traktiran dari lo, lipstik dengan bedak tambah lagi cream biar gue tambah cantik. Lagi ngecer Bos toko gue," jawab Sita.

"Lo lihat dulu itu Bos beneran atau bukan. Nanti mentang-mentang dia pakai baju rapi lu pikir dia Bos eh nggak taunya tukang sampah. Jangan sampai lo salah sasaran, harus diselidiki dulu seperti gue nih," Melly mengipas wajahnya," dapat laki-laki tampan terus kaya. Ya walaupun cuman istri kedua Tapi nggak masalah nyatanya sekarang gue dapat atm-nya." Melly memamerkan kedua ATM milik Herman kepada dua sahabatnya.

"wih keren lo. Dapat dukun dari mana lo bisa nundukin hati suami lo," komen Mira yang baru datang. Di antara mereka bertiga sepertinya Mira yang paling cantik. Gadis itu memiliki wajah yang tirus dengan mata yang indah kulitnya juga terlihat bersih.

"Idih gak zaman keles main dukun buat nundukin hati pasangan sekarang zamannya skin care beib. Tinggal lo beli aja skin care yang bagus terus lo pakai setiap hari habis itu ada kinclong deh. Lelaki zaman sekarang pasti akan tunduk sama kita selagi kita itu terlihat cantik. Satu lagi bonusnya harus pinter-pinter melayaninya. Buat dia ketagihan sama kita." Melly mengedipkan matanya.

"Iya deh lo emang paling jago di antara kami. Lo paling pinter mancingnya dapat ikan kakap melulu," komen Mira.

"Oh iya dong, gue Kalau dapatnya teri seperti kalian, gue ogah."

Mira dan Sita hanya mencebikkan bibirnya, bukannya tidak tahu kalau Melly diam-diam pergi ke dukun untuk menundukkan hati Herman guna menguasai hartanya. Tapi mereka enggan berdebat yang terpenting mereka mendapatkan bagian.

"Pokoknya nanti gue minta belikan bedak dan skin care yang mahal. Nggak mau gue kalau kamu belikan skin care yang abal-abal, bagus kita nggak usah kenal," ucap Mira.

"Nah betul itu. Anggap saja ini sebagai bonus karena kita selama ini selalu dukung lo," kata Mira menimpali.

"Tenang, pokoknya kalian berdua tenang aja. Di ATM ini isinya banyak karena suami gue itu gajinya banyak. Dia minta duit sama istri tuanya aja waktu itu 30 juta langsung ditransfer jadi artinya ini isinya banyak. Jangan samakan dong sama pacar-pacar kalian yang kere yang cuma tukang ojek sama bos tukang gas itu." Melly tersenyum mengejek sementara kedua temannya hanya mencebikkan bibir.

_____________

"Makan dulu yuk gue laper nih," ajak Mira ketika sampai di mall.

"Iya nih kita makan bakso dulu yuk," timpal Sita.

"Sorry ya istri manajer kok makanya bakso. Nanti kita makan sushi sama steamboat tapi sekarang kita belanja dulu. Ok." Melly tersenyum pada sahabatnya.

"Ya udah tapi nanti belikan kami tas juga ya."

"Beres lo minta apa aja pasti gue beliin.Kali ini gue traktir lo."

Sita dan Mira pun tampak bersemangat lalu mereka bertiga pun segera masuk ke dalam mall serta berbelanja sesuai dengan keinginan mereka. Melly segera mengambil tas dan segala perlengkapan lainnya Begitu juga dengan teman-temannya. Tangan mereka kanan kiri penuh dengan belanjaan.

"Eh Melly emangnya suami lo nggak marah lo traktir kita-kita?"tanya Mira dan Sita ketika jalan menuju ke kasir.

"Enggak lah mana berani suami gue sama gue. Dia itu tunduk tahu sama gue."

"Wih keren emang teman gue ini," ucap Sita membuat Melly tersenyum bangga.

Mereka segera meletakkan barang belanjaannya di atas meja kasir.

"Nggak papa mbak hitung aja jadi satu. Dua teman saya ini nanti saya yang bayarin, maklum Mbak berdua teman saya lagi bokek semua," ucap Melly yang membuat kedua temannya itu mengumpat di dalam hati,' bangke!'

"Semua belanjanya 12 juta ya mbak. Mau bayar cash atau pakai kartu kredit."

"Saya pakai ATM saja Mbak," ucap Melly sambil menyerahkan ATMnya.

Gadis cantik berpakaian kas itu segera meletakkan ATM ke dalam alat yang telah disiapkan.

"Silakan nomor pin-nya mbak." Dia mengajarkan alat itu di depan Melly dan Melly pun segera mengetik pin atm-nya.

Beberapa saat kemudian.

"Maaf Mbak saldo Anda tidak mencukupi."

"Yang bener. Mbak salah kali, saldo suami saya itu banyak jadi mana mungkin nggak cukup!" bantah Melly yang membuat Sita dan Mira saling berpandangan.

"Serius Mbak ini saya lihat saldonya tinggal rp500.000."

Wajah Melly seketika memanas menahan malu.

"Coba yang ini mbak."

Melly menyerahkan satu atm-nya lagi dan hasilnya pun sama saldo tidak mencukupi malah Ketika dilihat saldo dalam ATM itu hanya tinggal rp200.000 saja.

"Huu dasar kere! Ngakunya suaminya kaya eh tahunya ATM kosong doang. Payah Lo," ucap Sita yang kemudian segera pergi diikuti dengan Mira.

"Iya ni, kalau memang nggak punya uang itu nggak usah sok traktir kami. Malu-maluin aja!"

Melly diam menatap kepergian teman-temannya, malunya tak bisa dilukiskan lagi.

"Awas kamu, Mas!"

Related chapters

  • Setelah Aku Mendua   bab 6

    Bab 6Herman masih ingat Mona yang dijemput lelaki yang memakai mobil mewah tadi. Dia terus bertanya di dalam hati, siapa lelaki itu? Apa hubungannya dengan istrinya? Mungkinkah istrinya selingkuh dan anak dalam kandungannya itu adalah anak lelaki itu? Apa ini yang membuat Mona enggan disentuh semenjak hamil? Herman benar -benar pusing."Harusnya Mona yang galau, harusnya dia yang resah karena aku khianati. Tapi kenapa jadi kebalik begini?" Herman menyugar rambutnya. Bahkan, kopi yang ada di depannya pun kini sudah mulai dingin. Asap yang tadi mengepul perlahan-lahan telah menguap di udara. Pria itu asik memikirkan Mona."Lo kenapa?" Sebuah suara mengagetkan Herman, membuat laki-laki itu hampir saja melompat. "Ngagetin aja sih lo," protesnya kesal pada lelaki jangkung yang baru saja datang. "Lagian lo melamun aja, tadi malam gak dapat jatah ya?" Ledek pria itu sambil ngakak lalu kemudian duduk di dekat Herman. "Istri gue lagi hamil," gumamnya lirih," tapi istri kedua gue ada."Uh

    Last Updated : 2025-01-07
  • Setelah Aku Mendua   bab 7

    Bab 7 Karma Kedua 'Aku Pamit, Mas.'Itulah tulisan di kertas yang terletak di atas meja yang membuat kepala Herman tiba-tiba pusing. Kemana istrinya? Herman segera bangkit dan melihat lemari bajunya, benar saja yang tersisa hanyalah gantungan baju saja. Sementara baju-baju milik Mona telah kosong. "Gea," gumam Herman menyebut anak pertamanya. Lalu berlari kecil menuju kamar anak perempuannya. Sama, di almari anaknya pun bajunya kosong yang tersisa hanyalah gantungan baju."Kemana mereka, apakah Mona ikut lelaki kaya tadi. Tapi, Siapa laki-laki itu kenapa membawa Mona dan anakku pergi? Apa hubungannya dengan Mona?" lirih Herman. Berbagai macam pikiran buruk melintas di kepalanya. "Argh," dia berteriak frustasi," kenapa jadi begini!" lanjutnya. Dia tak menduga kalau masalahnya akan serumit ini.Pria itu berusaha menghubungi Mona tetapi ponselnya tidak aktif. Namun, Dia tidak menyerah Dia segera menghubungi teman-teman Mona yang dulu sering datang ke rumahnya dan juga teman-teman Gea

    Last Updated : 2025-01-24
  • Setelah Aku Mendua   bab 8

    Herman melongo dan bingung, entah malang apa hingga kejadian demi kejadian tidak terduga dia alami. Apakah ini adalah bagian rencana Mona untuk balas dendam? Apa Mona sengaja melakukan ini semua sebelum pergi? "Apa gak bisa kasih keringanan, Pak?" tanya Herman mencoba untuk bernegosiasi. "Sudah aturan dari kami pak kecuali bapak bisa membayar semuanya, baru kami akan memberikan keringanan kepada bapak, karena ini baru peringatan pertama," jawab petugas itu."Akan saya usahakan Pak, Tapi tolong jangan ambil mobil saya karena itu satu-satunya transportasi saya untuk bekerja."Petugas Itu tampak berunding. "Begini Pak Herman, anda Kami beri waktu satu minggu untuk melunasi semuanya. Tetapi, STNK mobil kami minta. Jika dalam waktu 1 minggu anda bisa melunasinya maka mobil akan tetap di sini dan Kami tidak akan menariknya kembali!" tegas petugas itu yang membuat Herman menarik napas.'Ya Tuhan, nasib gini amat ya,' keluhnya dalam hati."Baik Pak akan saya usahakan lunasi segera!"______

    Last Updated : 2025-01-25
  • Setelah Aku Mendua   bab 9

    Ya Tuhan, apa ini Karma Mendua. Kenapa datangnya bertubi-tubi,' gumam Herman dalam hati.Herman melongo dia merasa ini seperti mimpi. Apa-apaan ini, kok bisa kemalangan demi kemalangan datang bertubi-tubi. Apa ini yang dikatakan kalau doa istri pertama itu selalu di kabulkan dan doa Mona adalah melihat aku miskin? "Kami sudah lama memperhatikan kinerja anda dan kami juga sudah lama memberikan toleransi kepada anda. Tapi sepertinya Anda tidak menghiraukan peringatan kami, kinerja Anda semakin lama semakin menurun. Untuk itu saya berpikir saya tidak bisa mempertahankan anda lagi," ucap lelaki berkumis tipis itu."Pak, Saya kan sudah lama mengabdi di perusahaan ini. Apa tidak ada kesempatan kedua bagi saya Pak, masa iya hanya karena satu kesalahan saya dipecat begitu saja." Herman tidak terima, baginya ini tidak adil."Pak Herman. Kami sudah memberikan kesempatan anda beberapa kali dan kali ini kami sudah tidak bisa mentolerir lagi. Anda tidak fokus pada pekerjaan Anda terbukti tender k

    Last Updated : 2025-01-25
  • Setelah Aku Mendua   bab 10

    "Gue harap ini bisa jadi pelajaran yang berharga buat Lo, kalau menzalimi istri itu balasannya menyakitkan," ucap Deni."Udah deh gue nggak butuh sama lo! Kalau Lo ada lowongan pekerjaan mendingan lu bilang kasih saja informasi itu. Karena itu lebih penting daripada ceramah Lo!" sengit Herman. Deni menggelengkan kepalanya," lo kapan insaf sih. Harusnya lo sekarang ini sadar ini semua teguran dari Tuhan supaya lo lebih hati-hati lagi. Supaya nggak dzolim sama istri lo. Dia lagi hamil dan itu adalah benih lo. Tapi, bukannya menjaga istri dengan penuh kasih sayang tapi malah mendua. Apa lo nggak mikir kalau suatu saat itu terjadi sama adik perempuan lo."Herman berdecak sambil melibas tangannya, dia malas mendengar ceramah dari Deni. "Dasar egois. Tunggu saja pasti akan ada Karma yang lebih besar dari ini!" geram Deni. _________"Loh kok kamu udah pulang mas, terus itu apa?" tanya Melly saat melihat Herman sudah pulang dan dia juga melihat beberapa kardus berada dibawah kaki Herman."

    Last Updated : 2025-01-26
  • Setelah Aku Mendua   bab 11

    Mona tersenyum setelah mendengar laporan dari tantenya. Dia memang yang menyusun semua ini. Mulai pembayaran sekolah, leasing mobil dan juga pemerasan. Bahkan juga pemecatan Herman. Semua dia lakukan karena kesal dengan suaminya . Hati wanita mana yang tak terluka di saat sedang hamil. Saat dia memerlukan perhatian suaminya tapi justru dikhianati. Sungguh Mona merasa hidupnya hancur, dia bagikan dilempar dari ketinggian hingga tubuhnya jatuh dan tidak mampu untuk bangkit lagi. Ketika dia tahu Herman menikah lagi, akan tetapi dia tidak mau dianggap sebagai wanita yang lemah, wanita itu bangkit dan bertekad ingin memberi pelajaran kepada suaminya.Sebenarnya Mona sudah lama tahu perselingkuhan Herman."Mon, gue lihat suami lo sama perempuan deh," kata Ida teman baiknya. Dia adalah suami Deni yang juga teman baik Herman di kantor."Kamu salah orang kali, gak mungkin lah Mas Herman selingkuh," jawab Mona. Baginya Herman adalah lelaki yang bertanggung jawab dan sayang sama keluarganya. Jadi

    Last Updated : 2025-01-26
  • Setelah Aku Mendua   Bab 12

    Ma, kok malah melamun sih."Mona tersenyum sambil mengelus rambut anaknya," kita akan tinggal di sini selamanya karena ini rumah kita. Nanti Mama akan urus semuanya supaya kamu bisa bersekolah di sini," ucap Mona. "Tapi, Mona kangen sama papa Ma."Mona diam, tak bisa dipungkiri Gea dengan bapaknya memang cukup dekat."Papa kamu sudah memiliki perempuan lain dia sudah tidak peduli lagi dengan kita. Buktinya dia tidak mencari kita," jawab Mona pelan. Dia terpaksa bicara seperti itu kepada anaknya supaya dia tidak bising dari Papanya. Mona saat ini belum siap bertemu Herman karena semua rencananya belum terlaksana. Drt, drt Mona segera meraih ponselnya setelah benda itu berputar-putar di atas meja. "Halo," sapa Mona."Halo Bu semua sudah beres ya Bu, sekarang rumah itu juga telah diubah namanya menjadi milik ibu. Jadi pak Herman tak ada hak apa-apa lagi atas rumah itu."Mona tersenyum mendengar berita itu," tunggu kamu mas, selama ini kamu bilang kalau kita bercerai aku akan jadi gem

    Last Updated : 2025-01-27
  • Setelah Aku Mendua   bab 13

    Argh, menyesal aku menolak lamaran Om Bahtiar," teriak Melly kesal. Dia betul-betul membenci nasibnya kenapa ini harus terjadi. Linangan air mata terus mengalir seiring dengan kesedihan hati Melly hingga tanpa sadar wanita itu memejamkan mata. "Argh tolong, ampun, jangan, jangan!" Melly segera terbangun mendengar suara teriakan itu," Mas Herman, kenapa dia berteriak."Wanita itu segera menyingkirkan selimutnya dengan kasar lalu turun dari ranjang dengan cepat dan berlari menuju ke depan. Betapa kagetnya dia saat melihat Herman sedang dikerubungi tiga orang pria bertubuh kekar, salah satu di antara pria itu memukul Herman secara bertubi-tubi hingga Herman berteriak. "Tolong, tolong, Jangan pukul saya Pak, ampun!" Dia memohon."Ada apa ini." Sesakit dan sebenci apapun Melly pada Herman melihat Herman dipukuli seperti itu. Wanita itu terus berlari dan berusaha melindungi Herman. "Ada apa ini pak, kenapa bapak-bapak memukul suami saya, Apa salahnya?" Melly mendekap kepala Herman."Jad

    Last Updated : 2025-01-27

Latest chapter

  • Setelah Aku Mendua   bab 58

    erima kasih, Pak," ucap Herman."Yang lain tolong panggilkan ambulans sepertinya Pak Herman sedang memerlukan pertolongan medis,"ucap seseorang yang belum jelas Siapa dia. "Sekarang bapak ceritakan kronologinya seperti apa. Kok bisa istri bapak memanfaatkan Bapak dan mengatakan kalau bapak ini sakit. Apa benar bapak punya penyakit ginjal?"Herman menggelengkan kepalanya tegas. "Gak, Pak. Sebetulnya saya itu nggak sakit pak hanya masuk angin karena memang kondisi tubuh saya lemah. Saya nggak bisa tidur di lantai tapi istri saya maksa saya untuk tidur di lantai karena tempat tidurnya mau dipakai sama dia dan suami mudanya.""Loh, jadi laki-laki itu Bukan adiknya pak?"Salah seorang warga bertanya sepertinya Jika ditanya orang Melly menjawab bahwa Mereka bersaudara."Bukan Pak, mereka itu suami istri. Jadi istri saya itu poliandri Pak.""Astaghfirullahaladzim. Bapak ini diduakan. Terus mereka berdua sengaja membuat Bapak menjadi sakit demi keuntungan pribadi. Demi kontan supaya dapat d

  • Setelah Aku Mendua   bab 57

    Tapi kalau Mas Herman nggak ikut sama kita. Bagaimana kita mau cari uang mas, kamu tau sendiri kan. Kita cari uang itu karena menjual kesedihan dengan pura-pura bersedih atas penyakit Mas Herman. Kalau dia nggak ada bagaimana kita mau cari uang."Bayu berdecak,"dengar! Sekarang yang terpenting kamu kemasi semua barang-barang kamu. Kita cari tempat yang aman, uang kita sudah lebih dari cukup untuk kita buat modal."Sebenarnya Melly ragu untuk pergi ikut dengan Bayu. Semenjak melihat kejahatan Bayu pada Herman yang kita tidak percaya. Melly jadi takut untuk ikut dengan laki-laki itu. Bisa saja suatu saat ketika Bayu tidak memiliki uang, dia dipaksa untuk melayani orang demi mendapatkan uang. Sungguh Melly merasa ngeri.Sementara Herman hanya mendengarkan saja percakapan mereka.. walaupun dia lemah dan matanya tertutup tetapi dia masih bisa mendengar dengan jelas, apa yang dibicarakan Melly dan juga Bayu. Mereka berdua bukanlah manusia mereka adalah iblis yang bertopengkan wajah manusia.

  • Setelah Aku Mendua   bab 56

    ayu tidak menghiraukan apa yang dikatakan oleh istrinya. Lelaki itu milih pergi. "Aku cuma ngasih izin untuk memberi dia minum teh manis doang. Jangan berikan makanan dan juga jangan belikan obat!" Ucap lelaki itu sambil berlalu begitu saja. Entah mau pergi ke mana. Sementara Melly melanjutkan aktivitasnya. Dia mengintip suaminya sebentar dan setelah mematikan suaminya tidak ada, perlahan dia mengambil roti yang dia sembunyikan. Walau bagaimanapun Herman tetaplah manusia yang memiliki hak untuk hidup. Perlahan wanita itu mendekat ke arah Herman."Mas, maafkan suami aku ya. Sekarang kamu coba buka mulutmu pelan-pelan, ini aku buatkan teh manis."Herman hanya diam sambil memejamkan matanya, air mata laki-laki itu mengalir entah apa yang dia rasakan. Sementara Melly perlahan menyuapkan teh manis yang tadi dia buat. Namun, begitu masuk justru dimuntahkan lagi oleh Herman."Jika aku mati, tolong kuburkan aku. Jangan biarkan aku terlantar," ucap Herman pelan. "Mas, kamu nggak akan mati.

  • Setelah Aku Mendua   bab 55

    Mell. Tolong bawa aku ke dokter. Aku sudah gak tahan," ucap Herman pelan. Semalaman dia muntah. Tubuhnya lemah dan wajahnya kian pucat. Namun, ketika meminta bantuan Bayu untuk menolong. Bukannya menolong lelaki itu justru sibuk memvideo Herman. Entah kenapa Melly merasa kasihan. Sisi kemanusiaan wanita itu sepertinya masih berfungsi dengan baik. Wanita itu perlahan mendekat ke arah Herman. Dia memegang dahi Herman yang panas dan berkeringat. Tubuhnya gemetar bahkan bibirnya juga. "Kamu mau minum, Mas?" tanya Melly.Herman hanya menatap Melly. Entah apa yang ada di batin laki-laki itu. Mungkin seribu penyesalan yang tak bertepi, mengingat segala dosa yang dia lakukan. Dulu, jangankan sampai sakit separah ini. Melihat Herman bersin saja , Mona langsung sigap membelikan obat. Merawat dan tak membiarkan laki-laki itu bekerja.Melly yang merasa kasihan pergi ke dapur. Dia berpikir mungkin dengan memberikan segelas teh manis, itu akan membantu memberikan kekuatan kepada Herman. Setelah

  • Setelah Aku Mendua   bab 54

    "Kelak jika anak kamu dewasa dia juga akan mengerti kenapa kamu melakukan akukan ini. Yang jahat bukan kamu tetapi dia. Kamu telah banyak berkorban untuk dia tapi dia justru menghianati kamu dan juga memanfaatkan kebaikan hati. Jangan sampai kamu jatuh ke lubang yang sama."Setelah berpikir tentang apa yang dikatakan oleh Mahendra akhirnya Mona pun mengambil keputusan "Baiklah, kalau begitu aku akan terus melanjutkan tentang gugatan ceraiku. Tapi tolong Kamu cari tahu bagaimana keadaannya, Kalau memang dia sakit aku akan bantu dia. Ini bukan karena aku masih cinta atau apa, bicara soal cinta aku sudah tidak merasakan apa-apa lagi. Sekarang aku pikirkan adalah anak-anakku karena boleh bagaimanapun dia adalah Ayah dari anak-anakku."Mahendra menggangguk baginya yang terpenting adalah Mona tidak kembali kepada Herman."Om Herman, Om Herman." Herman membalikkan tubuhnya ketika mendengar suara Gea dari arah belakang. Lelaki itu tersenyum pada anak kecil yang kini berjalan menuju ke arahn

  • Setelah Aku Mendua   bab 53

    Aku gak setuju!" Tegas Mahendra setelah Mona menyatakan keinginannya untuk membatalkan gugatan cerainya. "Walau bagaimanapun dia adalah Ayah dari anak-anakku. Kami boleh berpisah tapi dia tidak, Aku tidak mau jika nanti aku di cap jahat oleh anak-anakku. Di saat ayahnya sakit dan sekarat seperti itu justru aku menggugat cerai dia.Mona menarik napas, rasa cintanya kepada Herman sudah habis tanpa sisa. Iya bahkan sudah lupa bagaimana dia mencintai Herman dulu. Tapi, satu yang dia ingat Herman adalah ayah dan kedua anak nya. "Mona! Kamu jangan lupa. Herman adalah pria yang tidak bisa dipercaya. Bisa saja dia berbohong hanya untuk mengambil keuntungan pribadi. Jika dia berani korupsi dan memakai uang perusahaan untuk kesenangan pribadinya tentu dia bisa melakukan apa saja untuk mendapatkan uang apabila dalam keadaan jatuh seperti ini." Mahendra memegang kedua pundak Mona. Walau bagaimanapun pria itu tidak akan rela jika Mona sampai terjatuh kepelukan suaminya kembali. "Kamu jangan sam

  • Setelah Aku Mendua   bab52

    Hah?" Melly seperti hendak lompat kegirangan ternyata sangat mudah mencari uang. Hanya memanfaatkan suami tidak percaya lalu membuat video seolah suaminya sekarat dia telah mendapatkan uang yang dia inginkan. "Wah. Bagus sekali. Tuh kan Mas ide aku bagus. Dengan begini kamu nggak usah sesal lagi untuk ngojek. Karena kita sudah dapat uang."Herman yang mendengar hal itu menggelengkan kepalanya beberapa kali. Dia tidak menyangka kalau istrinya akan segila itu."Mel. Aku makin pusing dan badanku semakin meriang. Kalau kamu nggak mau bawa aku klinik tolong berikan aku obat," mohon Herman. Wajah laki-laki Itu tampak pucat. "Iya, iya. Bawel banget sih. Sakit begitu aja mengeluh," omel Melly.Dia bermaksud keluar untuk membeli obat tetapi tangannya segera dicekal oleh Bayu."Ada apa sih Mas? Dia minta obat warung. Nggak papa lah Lagian juga harganya nggak bisa berapa kalau buat warung paling juga rp1000"Bayu Anton Bagaskara, berdecak kesal melihat tingkah istrinya. "Kamu itu kenapa sih b

  • Setelah Aku Mendua   bab 52

    Melly menangis sesenggukan. Air matanya tidak tertahan lagi, terus mengalir bagaikan anak sungai yang deras. Air mata itu mengalir membasahi pipi lalu kemudian sampai ke leher. Wanita itu bahkan sampai mengeluarkan ingus. Sungguh, keadaan Melly memilukan bagi orang yang melihatnya. "Beginilah keadaan suami saya. Hu, hu. Dia sakit sudah lama, tiap bulan harus cuci darah. Kakinya cacat. Sementara kami tidak punya BPJS. Dulu waktu sehat kami tidak punya pikiran untuk mengurusnya," dia menarik napas lalu kembali berkata dengan napas tersengal," mak-maka-nya. Kali-kalian jangan lupa urus BPJS. Biar gak susah seperti kita."Wanita itu mengeluarkan ingusnya. Nafasnya sampai tersengal. "Sekarang saya tidak tahu lagi harus bagaimana. Suami saya harus cuci darah tiap Minggu. Sementara kami tidak memiliki biaya. Jika tidak mau cuci darah maka entah apa yang akan terjadi pada suami saya." Lagi wanita itu menangis sejadinya. Dia memeluk Herman yang berbaring di depannya dalam keadaan menggigil s

  • Setelah Aku Mendua   51

    Kamu memang pintar. Ada sajakah kamu." Anton tersenyum sambil mencubit hidung istrinya. "Makanya segala sesuatu tuh dengerin dulu. Jangan asal marah-marah aja. Nanti kalau berhasil kan kita yang untung."Pria itu melingkarkan lengannya di pundak sang istri lalu menciumnya. Dia sungguh bangga dengan ide cemerlang sang istri. _Di tempat lain Mona tampak sedang berada di tempat perbelanjaan. Hari ini semua barang kebutuhannya telah habis hingga akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke mall guna membeli barang-barang kebutuhannya. "Gea, kamu mau beli apa nak?" tanya Mona pada Putri pertamanya. "Gea mau dibelikan buku ma sama boneka.""Ya sudah nanti kita beli ya. Sekarang mama mau belikan baju buat adik dulu."Gea mengangguk. Gadis kecil itu sebenarnya tidak terlalu rewel semenjak memiliki adik. Dia juga lebih dewasa, sikap manjanya yang dulu selalu dia tunjukkan saat masih bersama dengan papanya sekarang seperti telah hilang. Bahkan terkadang Mona merasa heran dengan perubahan sikap G

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status