Share

bab 7

Penulis: Author Rina
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-24 18:35:29

Bab 7 Karma Kedua

'Aku Pamit, Mas.'

Itulah tulisan di kertas yang terletak di atas meja yang membuat kepala Herman tiba-tiba pusing. Kemana istrinya?

Herman segera bangkit dan melihat lemari bajunya, benar saja yang tersisa hanyalah gantungan baju saja. Sementara baju-baju milik Mona telah kosong.

"Gea," gumam Herman menyebut anak pertamanya. Lalu berlari kecil menuju kamar anak perempuannya. Sama, di almari anaknya pun bajunya kosong yang tersisa hanyalah gantungan baju.

"Kemana mereka, apakah Mona ikut lelaki kaya tadi. Tapi, Siapa laki-laki itu kenapa membawa Mona dan anakku pergi? Apa hubungannya dengan Mona?" lirih Herman. Berbagai macam pikiran buruk melintas di kepalanya.

"Argh," dia berteriak frustasi," kenapa jadi begini!" lanjutnya. Dia tak menduga kalau masalahnya akan serumit ini.

Pria itu berusaha menghubungi Mona tetapi ponselnya tidak aktif. Namun, Dia tidak menyerah Dia segera menghubungi teman-teman Mona yang dulu sering datang ke rumahnya dan juga teman-teman Gea dan terakhir Herman menghubungi Om dan Tante Mona, meskipun laki-laki itu yakin bahwa Mona tidak akan pulang ke rumah mereka.

"Assalamualaikum, Tante," sapa Herman ketika panggilan terjawab.

"Walaikumsalam, ada Apa kamu nelpon?"tanya orang di sebelah sana sinis.

"Tante, apa Mona ada di rumah tante?" tanya Herman pelan.

"Nggak ada!"sinisnya.

"Mona pergi dari rumah. Apa mungkin tante tahu ke mana kira-kira Mona pergi?"

"Dia kan istrimu, masa kamu nggak tahu ke mana istrimu pergi! Lelaki macam apa kamu."

"Iya, Tante. Maaf, kalau gitu Saya cari lagi tante. Maaf mengganggu."

"Iya!"

Tut panggilan dimatikan. Sementara Herman hanya mengelus dadanya.

"Ini manusia apa bukan sih."

___________

Di tempat lain tampak Melly, baru saja keluar dari mall. Dia tampak mengejar teman-temannya.

"Masih punya muka lo ngejar kami. Dasar penipu, ngakunya suaminya tajir eh nggak taunya kere. ATM isi lima ratus aja bangga!" sinis Mira.

"Nah betul, kirain beneran kita mau ditraktir. Dibelikan tas sama sepatu eh nggak taunya cuman mimpi di siang bolong. Makanya Mel, kalau menghayal itu nggak usah yang tinggi-tinggi. Pandai menasehati aku katanya cari yang kaya sama seperti suamimu, jangan sampai kena tipu. Dia sendiri dikibuli sama laki-laki buaya," sambung Sita.

"Aku minta maaf. Aku sendiri juga nggak tahu kalau ATM Suamiku itu isinya hanya lima ratus ribu. Tapi beneran kok Suamiku itu kaya dia punya mobil rumahnya gede dan juga dia seorang mainanger gajinya aja puluhan juta. Aku yakin yang menghabiskan uangnya itu pasti istri pertamanya," jawab Melly. Dia yakin uang Herman pasti dihabiskan oleh Mona.

"Aduh, sudah deh. Mendingan kamu bangun dari mimpi kamu itu. Bisa saja kan mobil yang dipakai suamimu itu hanya mobil rental lalu ngakunya mobil sendiri, rumahnya juga ngontrak ngakunya rumah sendiri terus kerjanya cuman kuli bangunan tapi ngaku-ngaku sebagai manajer," ejek Sita.

Melly menarik napas geram, tangannya mengepal dia tidak suka diajak seperti itu.

"Nggak mungkin, Mas Herman nggak mungkin bohongi aku!" sengitnya

"Ya sekarang mikirlah, mana ada manajer yang gajinya puluhan juta tapi ATMnya kosong," bantah Sita.

"Sudahlah Sita, nggak usah kita hiraukan teman stress itu. Dia pasti stress karena menganggap suaminya kaya nggak tahunya kere, mendingan sekarang kita makan bakso di tempatnya Pak kumis sampai kenyang. Nanti aku traktir deh," kata Mira yang membuat Sita seketika melengkungkan senyuman.

"Serius nih?"

"Ya Iya, memang traktiranku cuman bakso tapi aku nggak PHP seperti dia. Ngakunya konglomerat tak tahunya melarat," ejek Mira lalu kemudian pergi meninggalkan Melly bersama dengan Sita.

Melly makin kesal, dia merasa wajahnya di kuliti karena malu, dadanya bergemuruh dan aliran darahnya terasa panas.

"Ihh," geramnya mengeratkan gigi dan mengepalkan telapak tangan," ini semua gara-gara mas Herman si penipu itu. Awas kamu, Mas. Aku gak mau dipermalukan seperti ini. Pokoknya sampai rumah aku akan minta cerai dari lelaki itu. Dasar penipu!" geramnya.

_________

"Berapa semua, Pak?" tanya Melly pada tukang ojek online yang tadi mengantarnya. Emosinya kian membuncah begitu sampai rumah. Tekadnya sudah bulat, dia akan minta cerai dari Herman. Dia gak sudi menikah dengan lelaki miskin yang pura-pura kaya seperti Herman.

"Bibi, Bapak ke mana?" tanya Melly kepada pembantunya Dia sedang asyik membersihkan rumah.

"Di taman belakang, Bu," jawab pembantu.

Melly menatap wanita itu," bibi ini sebenarnya benar-benar pembantu di sini atau hanya pura-pura saja. Dibayar berapa bibi untuk jadi pembantu supaya keluarga ini kelihatan kaya?"

"Gak kok, Bu. Saya memang pembantu di sini, saya membantu ibu Mona membersihkan rumah ini. Tapi ini untuk terakhir kalinya Karena Ibu Mona udah berpesan kalau ini kerja saya yang terakhir, besok-besok saya sudah gak ke sini lagi."

"Loh," komen Melly kaget," kok bisa begitu, selama ini yang gaji kamu kan suami saya selagi suami saya masih memerlukan kamu ya kamu masih tetap di sini dong. Ngapain kamu patuh sama Mona. Dia saja gak punya penghasilan kok cuma tergantung kepada Mas Herman!" sengit Melly.

"Maaf, Bu. Saya nggak tahu dari mana uang itu Tapi selama ini yang memberikan gaji kepada saya Bu Mona. Bukan Pak Herman, Jadi kalau sekarang ibu Mona bilang saya harus berhenti ya udah saya berhenti. Saya kan nggak mau mengambil resiko Bu."

Melly tidak menjawab walaupun tadinya dia ingin marah. Dia teringat isi ATM Herman hingga memutuskan untuk mencari Herman.

"Itu dia si penipu itu, awas kamu, Mas. Dasar pembohong!" geram Melly, hatinya sudah panas kini semakin panas ketika melihat sosok Herman, dia merasa tertipu oleh laki-laki itu. Dengan langkah cepat dan menggebu-gebu dia mendekat ke arah Herman. Namun, baru saja dia akan membuka mulut.

"Dari mana saja kamu! Suami lagi pusing malah keluyuran. Dasar perempuan, tahunya cuma ngabisin duit!"

Mendengar makian Herman Melly kian emosi, dia sudah merasa tertipu tapi malah dibentak.

"Heh lelaki tukang bohong! Memangnya uang mana yang aku habiskan, dasar pembohong. Katanya kaya, uangnya banyak nggak taunya kere," Melly mengambil ATM di tasnya," Nih ambil ATM kamu," Melly melempar ATM itu hingga mengenai wajah Herman.

"Katanya isinya puluhan juta nggak tahunya cuma lima ratus ribu. Kalau udah kere itu ngaku aja kere nggak usah pura-pura, menyesal aku menikah sama kamu!" Melly melipat tangan di dada lalu memalingkan wajahnya dari Herman.

Sementara pria itu kian pusing.

"Kamu nggak bohong kan kalau ATM ini nggak ada saldonya?"tanya Herman memastikan.

Melly menghadap ke arah Herman menurunkan tangan lalu diletakkan di pinggang," ngapain aku bohong sama kamu!" geramnya dengan mata yang membulat.

Baru saja Herman hendak menjawab tiba-tiba pembantunya datang dan menyebarkan bawa ada tamu di depan. Herman segera menemui tamunya.

"Iya, ada ya, Pak?" tanya Herman pada seorang laki-laki berkemeja putih dengan membawa map di tangan.

"Maaf pak Herman, kami dari petugas leasing mobil. Kami ke sini ditugaskan untuk mengambil mobil bapak karena sudah 3 bulan Bapak tidak membayar cicilannya!"

"Hah!"

Bab terkait

  • Setelah Aku Mendua   bab 8

    Herman melongo dan bingung, entah malang apa hingga kejadian demi kejadian tidak terduga dia alami. Apakah ini adalah bagian rencana Mona untuk balas dendam? Apa Mona sengaja melakukan ini semua sebelum pergi? "Apa gak bisa kasih keringanan, Pak?" tanya Herman mencoba untuk bernegosiasi. "Sudah aturan dari kami pak kecuali bapak bisa membayar semuanya, baru kami akan memberikan keringanan kepada bapak, karena ini baru peringatan pertama," jawab petugas itu."Akan saya usahakan Pak, Tapi tolong jangan ambil mobil saya karena itu satu-satunya transportasi saya untuk bekerja."Petugas Itu tampak berunding. "Begini Pak Herman, anda Kami beri waktu satu minggu untuk melunasi semuanya. Tetapi, STNK mobil kami minta. Jika dalam waktu 1 minggu anda bisa melunasinya maka mobil akan tetap di sini dan Kami tidak akan menariknya kembali!" tegas petugas itu yang membuat Herman menarik napas.'Ya Tuhan, nasib gini amat ya,' keluhnya dalam hati."Baik Pak akan saya usahakan lunasi segera!"______

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Setelah Aku Mendua   bab 9

    Ya Tuhan, apa ini Karma Mendua. Kenapa datangnya bertubi-tubi,' gumam Herman dalam hati.Herman melongo dia merasa ini seperti mimpi. Apa-apaan ini, kok bisa kemalangan demi kemalangan datang bertubi-tubi. Apa ini yang dikatakan kalau doa istri pertama itu selalu di kabulkan dan doa Mona adalah melihat aku miskin? "Kami sudah lama memperhatikan kinerja anda dan kami juga sudah lama memberikan toleransi kepada anda. Tapi sepertinya Anda tidak menghiraukan peringatan kami, kinerja Anda semakin lama semakin menurun. Untuk itu saya berpikir saya tidak bisa mempertahankan anda lagi," ucap lelaki berkumis tipis itu."Pak, Saya kan sudah lama mengabdi di perusahaan ini. Apa tidak ada kesempatan kedua bagi saya Pak, masa iya hanya karena satu kesalahan saya dipecat begitu saja." Herman tidak terima, baginya ini tidak adil."Pak Herman. Kami sudah memberikan kesempatan anda beberapa kali dan kali ini kami sudah tidak bisa mentolerir lagi. Anda tidak fokus pada pekerjaan Anda terbukti tender k

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Setelah Aku Mendua   bab 10

    "Gue harap ini bisa jadi pelajaran yang berharga buat Lo, kalau menzalimi istri itu balasannya menyakitkan," ucap Deni."Udah deh gue nggak butuh sama lo! Kalau Lo ada lowongan pekerjaan mendingan lu bilang kasih saja informasi itu. Karena itu lebih penting daripada ceramah Lo!" sengit Herman. Deni menggelengkan kepalanya," lo kapan insaf sih. Harusnya lo sekarang ini sadar ini semua teguran dari Tuhan supaya lo lebih hati-hati lagi. Supaya nggak dzolim sama istri lo. Dia lagi hamil dan itu adalah benih lo. Tapi, bukannya menjaga istri dengan penuh kasih sayang tapi malah mendua. Apa lo nggak mikir kalau suatu saat itu terjadi sama adik perempuan lo."Herman berdecak sambil melibas tangannya, dia malas mendengar ceramah dari Deni. "Dasar egois. Tunggu saja pasti akan ada Karma yang lebih besar dari ini!" geram Deni. _________"Loh kok kamu udah pulang mas, terus itu apa?" tanya Melly saat melihat Herman sudah pulang dan dia juga melihat beberapa kardus berada dibawah kaki Herman."

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Setelah Aku Mendua   bab 11

    Mona tersenyum setelah mendengar laporan dari tantenya. Dia memang yang menyusun semua ini. Mulai pembayaran sekolah, leasing mobil dan juga pemerasan. Bahkan juga pemecatan Herman. Semua dia lakukan karena kesal dengan suaminya . Hati wanita mana yang tak terluka di saat sedang hamil. Saat dia memerlukan perhatian suaminya tapi justru dikhianati. Sungguh Mona merasa hidupnya hancur, dia bagikan dilempar dari ketinggian hingga tubuhnya jatuh dan tidak mampu untuk bangkit lagi. Ketika dia tahu Herman menikah lagi, akan tetapi dia tidak mau dianggap sebagai wanita yang lemah, wanita itu bangkit dan bertekad ingin memberi pelajaran kepada suaminya.Sebenarnya Mona sudah lama tahu perselingkuhan Herman."Mon, gue lihat suami lo sama perempuan deh," kata Ida teman baiknya. Dia adalah suami Deni yang juga teman baik Herman di kantor."Kamu salah orang kali, gak mungkin lah Mas Herman selingkuh," jawab Mona. Baginya Herman adalah lelaki yang bertanggung jawab dan sayang sama keluarganya. Jadi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Setelah Aku Mendua   Bab 12

    Ma, kok malah melamun sih."Mona tersenyum sambil mengelus rambut anaknya," kita akan tinggal di sini selamanya karena ini rumah kita. Nanti Mama akan urus semuanya supaya kamu bisa bersekolah di sini," ucap Mona. "Tapi, Mona kangen sama papa Ma."Mona diam, tak bisa dipungkiri Gea dengan bapaknya memang cukup dekat."Papa kamu sudah memiliki perempuan lain dia sudah tidak peduli lagi dengan kita. Buktinya dia tidak mencari kita," jawab Mona pelan. Dia terpaksa bicara seperti itu kepada anaknya supaya dia tidak bising dari Papanya. Mona saat ini belum siap bertemu Herman karena semua rencananya belum terlaksana. Drt, drt Mona segera meraih ponselnya setelah benda itu berputar-putar di atas meja. "Halo," sapa Mona."Halo Bu semua sudah beres ya Bu, sekarang rumah itu juga telah diubah namanya menjadi milik ibu. Jadi pak Herman tak ada hak apa-apa lagi atas rumah itu."Mona tersenyum mendengar berita itu," tunggu kamu mas, selama ini kamu bilang kalau kita bercerai aku akan jadi gem

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Setelah Aku Mendua   bab 13

    Argh, menyesal aku menolak lamaran Om Bahtiar," teriak Melly kesal. Dia betul-betul membenci nasibnya kenapa ini harus terjadi. Linangan air mata terus mengalir seiring dengan kesedihan hati Melly hingga tanpa sadar wanita itu memejamkan mata. "Argh tolong, ampun, jangan, jangan!" Melly segera terbangun mendengar suara teriakan itu," Mas Herman, kenapa dia berteriak."Wanita itu segera menyingkirkan selimutnya dengan kasar lalu turun dari ranjang dengan cepat dan berlari menuju ke depan. Betapa kagetnya dia saat melihat Herman sedang dikerubungi tiga orang pria bertubuh kekar, salah satu di antara pria itu memukul Herman secara bertubi-tubi hingga Herman berteriak. "Tolong, tolong, Jangan pukul saya Pak, ampun!" Dia memohon."Ada apa ini." Sesakit dan sebenci apapun Melly pada Herman melihat Herman dipukuli seperti itu. Wanita itu terus berlari dan berusaha melindungi Herman. "Ada apa ini pak, kenapa bapak-bapak memukul suami saya, Apa salahnya?" Melly mendekap kepala Herman."Jad

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Setelah Aku Mendua   bab 1

    Gimana, Mas, masih sempit kan?" "Iya, beda sama yang di rumah," jawab pria itu sambil tersenyum. "Ouh jelas dong."Pria itu tersenyum, istri barunya ini sungguh berbeda. Dia cantik dan energik. Selalu memberikan kejutan yang membuat dia merasa puas. Beda dengan istrinya yang di rumah yang hanya menyuguhkan itu-itu saja. Sebagai lelaki dia ingin yang berbeda. Apalagi sekarang ini dia bukan lagi karyawan biasa, gajinya bahkan lebih dari cukup untuk menghidupi dua istri. Dia bosan setiap kali harus menahan keinginannya untuk bercinta karena istri pertamanya sering sakit-sakitan semenjak hamil anak kedua mereka. Di usia Herman yang sekarang ini dia sedang di Fase sedang ingin bercinta hingga jika keinginannya tidak tersalurkan itu membuat masalah yang besar baginya. Lagi pula Herman yakin Mona tak akan bisa melawan karena selama ini dia hanyalah wanita yang penurut dan lemah yang selalu menggantungkan hidup padanya. Apa yang bisa dilakukan oleh wanita lemah seperti itu?_______"Aku man

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Setelah Aku Mendua   bab 2

    Herman memperhatikan Mona yang sedang sibuk menyiapkan makanan."Kamu duduk aja, Mas! Kasihan Melky sendirian," ucap Mona tanpa beban. "Kamu gak marah?"tanya Herman bingung."Kenapa harus marah? Kalau memang itu yang kamu inginkan ya sudah, aku bisa apa," jawab wanita itu."Ya biasanya kan perempuan akan marah kalau suaminya pulang dengan bawa istri muda?" Herman menatap istrinya, dia berharap Mona akan marah dan mengamuk. Nyatanya wanita itu justru tersenyum."Anggap saja aku beda dari mereka," jawabnya datar.'Duh kok gini,' batin Herman yang semakin tak mengerti dengan sikap Mona."Oya. Aku mau tanya sesuatu sama kamu."Mona yang hendak memasukkan ikan ke dalam wajan seketika menoleh. "Mau nanya apa?""Kemarin aku melihat..""Mas!" Belum sempat Herman bertanya. Suara Melly sudah menggelegar memanggil."Itu istri kedua Kamu memanggil, cepat ke sana! Takutnya dia marah," ucap wanita itu lembut. Herman terpaku sejenak, ini sungguh di luar dugaan. Dia berharap Mona akan menangis da

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07

Bab terbaru

  • Setelah Aku Mendua   bab 13

    Argh, menyesal aku menolak lamaran Om Bahtiar," teriak Melly kesal. Dia betul-betul membenci nasibnya kenapa ini harus terjadi. Linangan air mata terus mengalir seiring dengan kesedihan hati Melly hingga tanpa sadar wanita itu memejamkan mata. "Argh tolong, ampun, jangan, jangan!" Melly segera terbangun mendengar suara teriakan itu," Mas Herman, kenapa dia berteriak."Wanita itu segera menyingkirkan selimutnya dengan kasar lalu turun dari ranjang dengan cepat dan berlari menuju ke depan. Betapa kagetnya dia saat melihat Herman sedang dikerubungi tiga orang pria bertubuh kekar, salah satu di antara pria itu memukul Herman secara bertubi-tubi hingga Herman berteriak. "Tolong, tolong, Jangan pukul saya Pak, ampun!" Dia memohon."Ada apa ini." Sesakit dan sebenci apapun Melly pada Herman melihat Herman dipukuli seperti itu. Wanita itu terus berlari dan berusaha melindungi Herman. "Ada apa ini pak, kenapa bapak-bapak memukul suami saya, Apa salahnya?" Melly mendekap kepala Herman."Jad

  • Setelah Aku Mendua   Bab 12

    Ma, kok malah melamun sih."Mona tersenyum sambil mengelus rambut anaknya," kita akan tinggal di sini selamanya karena ini rumah kita. Nanti Mama akan urus semuanya supaya kamu bisa bersekolah di sini," ucap Mona. "Tapi, Mona kangen sama papa Ma."Mona diam, tak bisa dipungkiri Gea dengan bapaknya memang cukup dekat."Papa kamu sudah memiliki perempuan lain dia sudah tidak peduli lagi dengan kita. Buktinya dia tidak mencari kita," jawab Mona pelan. Dia terpaksa bicara seperti itu kepada anaknya supaya dia tidak bising dari Papanya. Mona saat ini belum siap bertemu Herman karena semua rencananya belum terlaksana. Drt, drt Mona segera meraih ponselnya setelah benda itu berputar-putar di atas meja. "Halo," sapa Mona."Halo Bu semua sudah beres ya Bu, sekarang rumah itu juga telah diubah namanya menjadi milik ibu. Jadi pak Herman tak ada hak apa-apa lagi atas rumah itu."Mona tersenyum mendengar berita itu," tunggu kamu mas, selama ini kamu bilang kalau kita bercerai aku akan jadi gem

  • Setelah Aku Mendua   bab 11

    Mona tersenyum setelah mendengar laporan dari tantenya. Dia memang yang menyusun semua ini. Mulai pembayaran sekolah, leasing mobil dan juga pemerasan. Bahkan juga pemecatan Herman. Semua dia lakukan karena kesal dengan suaminya . Hati wanita mana yang tak terluka di saat sedang hamil. Saat dia memerlukan perhatian suaminya tapi justru dikhianati. Sungguh Mona merasa hidupnya hancur, dia bagikan dilempar dari ketinggian hingga tubuhnya jatuh dan tidak mampu untuk bangkit lagi. Ketika dia tahu Herman menikah lagi, akan tetapi dia tidak mau dianggap sebagai wanita yang lemah, wanita itu bangkit dan bertekad ingin memberi pelajaran kepada suaminya.Sebenarnya Mona sudah lama tahu perselingkuhan Herman."Mon, gue lihat suami lo sama perempuan deh," kata Ida teman baiknya. Dia adalah suami Deni yang juga teman baik Herman di kantor."Kamu salah orang kali, gak mungkin lah Mas Herman selingkuh," jawab Mona. Baginya Herman adalah lelaki yang bertanggung jawab dan sayang sama keluarganya. Jadi

  • Setelah Aku Mendua   bab 10

    "Gue harap ini bisa jadi pelajaran yang berharga buat Lo, kalau menzalimi istri itu balasannya menyakitkan," ucap Deni."Udah deh gue nggak butuh sama lo! Kalau Lo ada lowongan pekerjaan mendingan lu bilang kasih saja informasi itu. Karena itu lebih penting daripada ceramah Lo!" sengit Herman. Deni menggelengkan kepalanya," lo kapan insaf sih. Harusnya lo sekarang ini sadar ini semua teguran dari Tuhan supaya lo lebih hati-hati lagi. Supaya nggak dzolim sama istri lo. Dia lagi hamil dan itu adalah benih lo. Tapi, bukannya menjaga istri dengan penuh kasih sayang tapi malah mendua. Apa lo nggak mikir kalau suatu saat itu terjadi sama adik perempuan lo."Herman berdecak sambil melibas tangannya, dia malas mendengar ceramah dari Deni. "Dasar egois. Tunggu saja pasti akan ada Karma yang lebih besar dari ini!" geram Deni. _________"Loh kok kamu udah pulang mas, terus itu apa?" tanya Melly saat melihat Herman sudah pulang dan dia juga melihat beberapa kardus berada dibawah kaki Herman."

  • Setelah Aku Mendua   bab 9

    Ya Tuhan, apa ini Karma Mendua. Kenapa datangnya bertubi-tubi,' gumam Herman dalam hati.Herman melongo dia merasa ini seperti mimpi. Apa-apaan ini, kok bisa kemalangan demi kemalangan datang bertubi-tubi. Apa ini yang dikatakan kalau doa istri pertama itu selalu di kabulkan dan doa Mona adalah melihat aku miskin? "Kami sudah lama memperhatikan kinerja anda dan kami juga sudah lama memberikan toleransi kepada anda. Tapi sepertinya Anda tidak menghiraukan peringatan kami, kinerja Anda semakin lama semakin menurun. Untuk itu saya berpikir saya tidak bisa mempertahankan anda lagi," ucap lelaki berkumis tipis itu."Pak, Saya kan sudah lama mengabdi di perusahaan ini. Apa tidak ada kesempatan kedua bagi saya Pak, masa iya hanya karena satu kesalahan saya dipecat begitu saja." Herman tidak terima, baginya ini tidak adil."Pak Herman. Kami sudah memberikan kesempatan anda beberapa kali dan kali ini kami sudah tidak bisa mentolerir lagi. Anda tidak fokus pada pekerjaan Anda terbukti tender k

  • Setelah Aku Mendua   bab 8

    Herman melongo dan bingung, entah malang apa hingga kejadian demi kejadian tidak terduga dia alami. Apakah ini adalah bagian rencana Mona untuk balas dendam? Apa Mona sengaja melakukan ini semua sebelum pergi? "Apa gak bisa kasih keringanan, Pak?" tanya Herman mencoba untuk bernegosiasi. "Sudah aturan dari kami pak kecuali bapak bisa membayar semuanya, baru kami akan memberikan keringanan kepada bapak, karena ini baru peringatan pertama," jawab petugas itu."Akan saya usahakan Pak, Tapi tolong jangan ambil mobil saya karena itu satu-satunya transportasi saya untuk bekerja."Petugas Itu tampak berunding. "Begini Pak Herman, anda Kami beri waktu satu minggu untuk melunasi semuanya. Tetapi, STNK mobil kami minta. Jika dalam waktu 1 minggu anda bisa melunasinya maka mobil akan tetap di sini dan Kami tidak akan menariknya kembali!" tegas petugas itu yang membuat Herman menarik napas.'Ya Tuhan, nasib gini amat ya,' keluhnya dalam hati."Baik Pak akan saya usahakan lunasi segera!"______

  • Setelah Aku Mendua   bab 7

    Bab 7 Karma Kedua 'Aku Pamit, Mas.'Itulah tulisan di kertas yang terletak di atas meja yang membuat kepala Herman tiba-tiba pusing. Kemana istrinya? Herman segera bangkit dan melihat lemari bajunya, benar saja yang tersisa hanyalah gantungan baju saja. Sementara baju-baju milik Mona telah kosong. "Gea," gumam Herman menyebut anak pertamanya. Lalu berlari kecil menuju kamar anak perempuannya. Sama, di almari anaknya pun bajunya kosong yang tersisa hanyalah gantungan baju."Kemana mereka, apakah Mona ikut lelaki kaya tadi. Tapi, Siapa laki-laki itu kenapa membawa Mona dan anakku pergi? Apa hubungannya dengan Mona?" lirih Herman. Berbagai macam pikiran buruk melintas di kepalanya. "Argh," dia berteriak frustasi," kenapa jadi begini!" lanjutnya. Dia tak menduga kalau masalahnya akan serumit ini.Pria itu berusaha menghubungi Mona tetapi ponselnya tidak aktif. Namun, Dia tidak menyerah Dia segera menghubungi teman-teman Mona yang dulu sering datang ke rumahnya dan juga teman-teman Gea

  • Setelah Aku Mendua   bab 6

    Bab 6Herman masih ingat Mona yang dijemput lelaki yang memakai mobil mewah tadi. Dia terus bertanya di dalam hati, siapa lelaki itu? Apa hubungannya dengan istrinya? Mungkinkah istrinya selingkuh dan anak dalam kandungannya itu adalah anak lelaki itu? Apa ini yang membuat Mona enggan disentuh semenjak hamil? Herman benar -benar pusing."Harusnya Mona yang galau, harusnya dia yang resah karena aku khianati. Tapi kenapa jadi kebalik begini?" Herman menyugar rambutnya. Bahkan, kopi yang ada di depannya pun kini sudah mulai dingin. Asap yang tadi mengepul perlahan-lahan telah menguap di udara. Pria itu asik memikirkan Mona."Lo kenapa?" Sebuah suara mengagetkan Herman, membuat laki-laki itu hampir saja melompat. "Ngagetin aja sih lo," protesnya kesal pada lelaki jangkung yang baru saja datang. "Lagian lo melamun aja, tadi malam gak dapat jatah ya?" Ledek pria itu sambil ngakak lalu kemudian duduk di dekat Herman. "Istri gue lagi hamil," gumamnya lirih," tapi istri kedua gue ada."Uh

  • Setelah Aku Mendua   bab 5

    Bab 5 Pelakor Mati KutuHerman yang hendak beristirahat karena badannya masih gatal dan perih. Akhirnya harus pergi ke kantor karena ada telepon penting dari kantor yang mengabarkan bahwa ada masalah di kantornya. "Kamu harus segera datang di kantor ada masalah penting di sini. Kalau kamu nggak datang bos akan pecat kamu!" itulah yang dikatakan manager sekaligus teman dekatnya. Sehingga mau tak mau dia harus pergi ke kantor sekarang juga.Sementara Melly yang mendapatkan izin untuk pergi. Apalagi dengan membawa kartu ATM milik suaminya. Tidak melepaskan kesempatan itu. Segera dia menelpon teman-temannya untuk bertemu di mall."Hai gank kalian ada di mana ini?" tanya Melly dengan menggunakan telp grup. Melly memiliki grup yang isinya adalah sahabatnya yang jumlahnya sekitar tiga sampai empat orang "Gue lagi nabung," jawab salah seorang temannya. Nabung adalah istilah untuk BAB."Ah Jir banget sih Lo. Jorok,"jawab Melly isambil ngakak. "Ya kan gue jujur. Daripada gue bilang pergi ke

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status