Beranda / Romansa / Seruni Senja / Merasa Lebih Lega 54

Share

Merasa Lebih Lega 54

Penulis: Aery18
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-11 08:44:06

Mereka pun berpisah dan pulang kesumah masing-masing.

“Kamu jangan mengayuh Ira, luka mu nanti berdarah lagi,” kata Tidan.

“Tidak akan,” jawab Ira tidak mendengarkan.

“Kamu sulit sekali di bilangin!” kata Tidan.

“Aku merasa senang hari ini Tidan,” kata Ira.

“Kenapa?” tanya Tidan.

“Hatiku merasa lebih lega sekarang, kenapa tidak dari dulu saja aku seperti ini, jika dari dulu aku bisa menikmati dan menjalani hidupku dengan tenang, tidak akan tertekan oleh hati dan pikiranku sendiri,” jawab Ira.

“Kenapa sih Ra, apa yang terjadi tadi hingga kamu bisa berfikir seperti itu?” tanya Tidan.

Ira tersenyum.

“Jangan hanya tersenyum, jelaskan padaku, aku sudah terlalu penasaran dengan maksud dari omongan kamu itu,” kata Tidak sedikit kesal dengan senyum Ira.

“Aku memutuskan …--“ kata Ira belum selesai.

&ldq

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Seruni Senja   Perbaikan Hari Ke Dua

    Setelah mereka merasa hari sudah larut Navi pun berpamitan pulang dan menyuruh Ira untuk segera istirahat setelah ia pulang.“Pamit kan pada Mama dan Papa ya kalau aku pulang,” kata Navi.“Baik,” jawab Ira.“Kamu segera tidur jika aku sudah pulang jangan kebanyakan main HP dan membaca komik, jaga kesehatan kamu jangan terlalu sering begadang,” kata Navi.“Iya iya kamu semakin bawel saja,” jawab Ira.“Kan kamu yang mengajariku untuk bawel, biar adil gitu,” kata Navi mengeles Ira.“Baik baik,” jawab Ira.Navi pun pergi pulang ke rumahnya, Ira pun kembali masuk dan tiduran di kamarnya. Seperti biasa Ira pun menunggu pesan dari Navi sambil bermain-main media social. Tak lama setelah itu Navi pun mengirim pesan pada Ira.“Hayoloh, pasti tidak tidur dan main HP kan?” kata Navi di dalam pesannya.“Kok kamu tahu sih, peramal ya?” bala

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-17
  • Seruni Senja   Nongkrong Hari Kedua 56

    Setelah mengumpulkan kertas perbaikan Furkam pun kembali berkumpul bersama dengan Ira dan yang lainnya.“Hari ini mau kemana sambil nunggu perbaikan selanjutnya?” tanya Mahli.“Emm … bagaimana jika kita ke kantin saja,” jawab Rani.“Apa kamu lapar?” tanya Mahli.“Ya, aku sangat lapar,” jawab Rani.“Kalau begitu kita makan dulu saja ke kantin, setelah itu kita ke lapangan belakang sekolahan saja gimana? Di sana teduh dan enak lo,” kata Ira.“Bukan kah di lapangan itu panas?” tanya Furkam.“Tidak, di sana kan ada satu pohon yang daunnya lebat dan di bawahnya sangat teduh enak deh pokoknya kalau buat nunggu pengumuman perbaikan,” jawab Ira.“Baiklah kalau begitu ayo kita langsung ke kantin dulu,” kata Mahli.Ira pun mengangguk.Mereka pun berjalan ke kantin dan memesan makanan dan minuman.“Apa kalian t

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-18
  • Seruni Senja   Tidak Ada Yang Akan Dilakukan 57

    “Apakah salah satu dari kalian mau melihat apa kah jam ke dua ada perbaikan atau tidak?” tanya Rani.“Baiklah kalau begitu biar aku saja yang gentian melihat ke sana, kalian berdua kan sudah tadi pagi melihatkan punya aku, jadi biar aku saja,” jawab Ira.“Baiklah kalau begitu sama aku saja,” sahut Furkam.“Bagaimana jika aku dan Rani lagi, mungkin nanti juga kamu tidak tahu harus bagaimana kan? aku saja yang sudah tahu letak di mana soalnya dan juga lembar jawabannya,” kata Mahli.“Nanti aku bisa tanya dengan yang ada di sana bukan?” jawab Ira.“Tidak perlu kalian tunggulah disini nanti aku kembali ke sini, dan kita kerjakan di sini saja,” jawab Mahli sambil memberikan kode pada Rani.Rani pun mengerti dengan sekali Mahli mengedipkan matanya.“Ah … benar Ira, aku sekalian mau beli minum, nanti kalian aku bawakan minum juga deh, kalian tunggu di sini y

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-19
  • Seruni Senja   Perbaikan Hari Ketiga 58

    Tak lama setelah itu Tidan pun menelepon Ira.“Ira, aku sudah selesai ayo kita pulang,” kata Tidan.“Baiklah tunggu aku di parkiran ya,” jawab Ira.“Baik,” jawab Tidan dan menutup telponnya.“Hari ini sampai di sini dulu saja ya kawanku, aku mau pamit pulang, kakak tertampanku sudah memanggilku untuk segera pulag,” kata Ira berpamitan dengan teman-temannya.“Hahaha, baiklah sampai bertemu besok,” jawab Rani.“Kalian juga pulang kan?” tanya Ira.“Tentu saja kita pulang, buat apa kita di sini jika tidak ada kamu Ira,” jawab Furkam.“Ah benar, kamu kana da jika aku ada, aku lupa,” kata Ira bergurau.Mereka pun tertawa, Ira melambaikan tangannya dan Furkam pun melakukan flying kiss untuk Ira. Ira pun dengan percaya diri membalasnya tanpa ragu dan meninggalkan mereka.“Apa kamu sudah mendapatkan nya?” tanya Mahli

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-24
  • Seruni Senja   Karena Aku

    Ira pun menarik tangan Furkam ke lapangan belakang sekolahan.“Kenapa kamu mengajakku ke sini Ra?” tanya Furkam.Ira masih diam saja.“Ira, kenapa kamu malah diam saja?” tanya Furkam.“Furkam, jika aku mau bertanya padamu apa kamu mau menjawab aku dengan jujur?” tanya Ira.“Ya aku akan menjawab kamu dengan jujur, memangnya ada apa Ra?” tanya Furkam yang penasaran dengan Ira.“Berjanjilah padaku kamu mau menjawab semuanya,” kata Ira.“Iya,” jawab Furkam.“Apa benar yang mereka semua katakan, aku dengar-dengar kamu tidak ikut lomba lagi karena aku?” tanya Ira.“Tidak, siapa yang mengatakan begitu?” tanya Furkam.“Kata kamu kamu akan jujur padaku bukan?” tanya Ira.“Aku sudah jujur padamu Ira,” jawab Furkam.“Aku masih belum yakin jika kamu sedang berkata jujur padaku Fur,”

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-25
  • Seruni Senja   Ingin Menjauh

    “Ada apa sebenarnya Fur?” tanya Mahli saat sudah pergi.“Ini hari terakhir kita bersama loh kenapa kamu malah bikin dia marah?” lanjut Yesi.“Aku memang bodoh,” jawab Furkam.“Tidak cukup kamu dengan mengaakan hal ini Fur, apa kamu bisa menghentikannya?” tanya Mahli.“Aku akan merelakannya, aku tidak membuatnya bahagia tetapi malah membuanya terluka dan kecewa,” kata Furkam.“Dia hanya tidak igin merusah dan menghancurkan masa depan kamu Fur,” kata Mahli.“Tapi aku juga tidak mau membuatnya khawatir aku ingin membuatnya tenang saat bersamaku tapi ternyata cara ku malah melukai hatinya,” kata Furkam.“Ya, kamu memang gegabar Fur, tidak seharusnya kamu mundur dari pertandingan, jika kita tahu kamu seperti ini saat kita melihatmu bertanding, kita tidak akan pernah melihat pertandingan kamu lagi,” kata Mahli.Furkam pun hanya diam saja.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-26
  • Seruni Senja   Keputusan Terbaik

    “Kenapa kamu bingung begitu Dan? Ada yang kamu sembunyikan dari aku ya?” tanya Ira curiga.“Tidak ada,” jawab Tidan.“Setelah aku pikir-pikir kamu ini kan sahabatnya Navi tapi kenapa kamu malah mendukungku dengan orang lain Dan?” tanya Ira.“Aku mulai mencurigai kamu,” lanjut Ira.“Tidak ada, aku hanya kasihan saja pada adikku ini, pastikan tidak enak jika menjalin hubungan LDR, jadi aku kasih kamu kesempatan untuk dekat dengan yang lainnya, aku juga tidak mengatakannya pada Navi,” jawab Tidan.“Jadi kamu mendukungku jika aku berbuat jahat pada Navi?” tanya Ira.“Sepertinya begitu,” jawab Tidan.“Kenapa? Pasti ada alasannya bukan?” tanya Ira.“Tidak ada, ya sudah aku kira kamu sedang terpuruk ternyata kamu sedang baik-baik saja, tidur nyenyak, kalau begitu aku pulang ya,” kata Tidan yang tidak ingin menjawab Ira, dia pun

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-31
  • Seruni Senja   Tidak Ada Acara

    Keesokan harinya Ira pun bangun seperti biasa dia mandi, bantu orang tuanya masak, dan makan, setelah makan Ira kembali ke kamarnya karena hari ini memang tidak ada kerjaan apa-apa, sekolah pun juga libur. Suara telpon pun berbunyi.Kringgg …!!Ira hanya melihat namanya saja karena takut jika nanti salah bicara lagi seperti kemarin.“Kenapa dia telpon aku?” gumam Ira.Ira pun mengangkat teleponnya.“Em …!” jawab Ira.“Ih judes amat nih orang,” kata Tidan.“Kenapa?” tanya Ira.“Tidak apa-apa, hari ini rencana mau kemana Ra?” tanya Tidan.“Aku tidak tahu, aku tidak ada acara apa-apa, lagi pula aku juga sangat malah untuk bepergian, jika kamu mau pergi sendirian saja jangan ajak aku, aku ingin berdiam diri dirumah,” jawab Ira.“Wuihhh … hari ini kamu sedang tanggal merah ya? Kamu galak!” kata Tidan.“

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-01

Bab terbaru

  • Seruni Senja   Melihat Kau Bersamanya

    Satu tahun pun berlalu, satu tahun pula Ira dekat dengan Alex. Tak terasa Ira sudah menginjak kelas dua sekolah menengah atas. Hari ini Ira ada rencana main bersama dengan teman-temannya ke sebuah mall dekat sekolahannya. Sesampainya di Mall mereka pun bermain dan berjalan-jalan masih menggunakan seragam sekolah.Setelah lelah bermain Ira dan teman-temannya pun duduk diam di depan time zone, saat sedang melihat ke kanan dan ke kiri Ira melihat seseorang yang sangat mirip dengan Navi sedang berjalan dengan seorang wanita, tadi nya Ira merasa bukan Navi, karena baru saja Navi bilang dia sedang di rumah dan ingin beristirahat, tetapi setelah di lihat dengan teliti lagi ternyata benar dia adalah Navi, Ira pun mengikuti mereka agar lebih memastikan lagi, teman Ira pun terhera melihat tingkah Ira yag tiba-tiba berjalan tanpa tujuan.“Ira, kau lagi ngapain sih?” tanya Rani.Ira tidak meresponnya dan terus melangkah kan kaki mengikuti satu titik mata melihat.“Kamu mau kemana sih Ra?” tanya R

  • Seruni Senja   Bertemu Senior Ganteng

    Kakak Ira mengajak Ira main ke rumah seniornya yang rumahnya lumayan jauh dari rumah mereka. Sesampainya di rumah senior, mereka pun di sambut dengan sorakan yang menggelegar di telinga Ira, karena sebelum ini dia tidak pernah memiliki teman yang seramai ini.“Jangan kaget ya Ra, di sini memang seperti ini,” kata Kakak Ira.“Tenang saja, aku akan membiasakan diri, tapi itu semua senior mu kak?” tanya Ira.“Iya, kenapa?”“Kenapa yang itu tampan sekali?” kata Ira.“Sini aku kenalin ke dia nanti,” jawab Kakak Ira,Ira mengangguk.“Sini sini duduk dulu Ris,” kata teman kakak Ira.Ira pun duduk di samping kakaknya dan juga senior itu.“Kamu bawa siapa ini Ris kok cantik sekali?” tanya senior.“Ini adek aku, kenalin dulu ini Ira, dan Ira ini Alex senior kakak,” jawab Kakak Ira.“Halo kakak semua aku Ira adik nya kak Risti,” kata Ira.“Halo juga, senang bisa melihat adik Risti, kenapa beda sekali denganmu ris?” tanya Alex.“Ya bedalah, ak di bawah matahari terus dia di dalam kamar mulu,” jaw

  • Seruni Senja   Pendaftaran Sekolah Menengah Atas

    Ira mencoba tidak menanyakan tentang parfum lagi pada Navi, Ira mencoba berpura-pura percaya padanya, karena pada dasarnya Ira sudah tahu jika Navi sudah menghianatinya.“Ira kamu terlihat sedikit pucat apa kamu sakit?” tanya Navi.“Tidak, hanya sedikit lelah saja,” jawab Ira.“Kalau berama aku kamu selalu lelah Ra, tapi kamu tadi bersama teman-temanmu sepertinya biasa aja,” kata Navi.“Kau mulai lagi Nav,” desah Ira yang kesal dengan perkataan Navi.“Tapi aku pikir memang begitu, kamu selalu lelah denganku,” jawab Navi semakin menjadi.“Emang beda kalau, sama temanku aku di sayangi, sedangkan bersamamu aku di hianati!” gumam Ira dalam hati.“Enggak Nav,” jawab Ira santai.“Udahlah aku tidak mau ribut sama kamu hari ini, karena aku hari ini rindu,” kata Navi.“Siapa juga yang pengen ribut sama kamu Nav, memang aneh ya kamu.”Navi pun terdiam sekejap.“Ya sudahhh ayo kita pergi keluar!” ajak Navi pergi dari rumah Ira.“Aku rasa badan ku tidak ingin pergi Nav, aku sedikit merasa lelah.”

  • Seruni Senja   Ingin Segera Bertemu

    Navi yang berfikir gelisah pun ingin segega pulang ke rumah dan menemui Ira. Dia tidak tahu mengapa saat bersama Dea dia malah selalu memikirkan Ira pada hari itu.“Navi sayang, habis ini kita mau kemana? Apa kamu mau pergi ke taman hiburan?” tanya Dea.Navi tidak merespon Dea, dia terus menatap teleponnya.“Sayang!” teriak Dea.Navi pun menoleh kearah suara yang memanggilnya itu.“Kenapa kamu berteriak aku kan jadi terkejut,” kata Navi merespon teriakan Dea.“Kamu berteriak balik denganku?” tanya Dea.“Maaf aku hanya terkejut saja,” jawab Navi.“Kenapa kamu hari ini tidak fokus kepadaku? Kenapa kamu selalu melihat layar HP dan juga melamun, aku kan sudah pernah bilang sama kamu, jika kita sedang pergi kamu jangan pernah mengabaikan aku, tapi hari ini dan baru kali ini kamu mengabaikan aku,” kata Dea.“Aku mengabaikan kamu? Kapan?” tanya Navi.“Kamu tidak menyadarinya? Apa yang ada di pikiran kamu sekarang?” tanya Dea.“Sudahlah kenapa kalian malah bertengkar?” tanya Nungki teman Dea.

  • Seruni Senja   Hati Gelisah Dan Bingung

    Setelah pembicaraan mereka selesai, mereka memutuskan untuk pergi ke warung batagor yang selama ini menjadi langganan Ira.“Apa kalian keburu?” tanya Ira.“Tidak, kenapa Ra?” tanya Rani.“Kalau begitu aku ingin menlaktir kalian ke tempat batagor yang selalu aku datangi, apa kalian setuju?” tanya Ira.“Sepertinya aku yang harus menlaktir kalian deh,” sahut Mahli setelah melihat layar ponselnya.“Kenapa?” tanya Ira.“Apa ada kabar baik?” tanya Furkam.“Ya, aku sudah keterima di sekolahan yang aku inginkan, jadi ayo kita berangkat ke warung batagor,” kata Mahli.“Kamu lewat online?” tanya Ira.“Ya, karena aku mungkin tidak suka berdesak-desakan,” jawab Mahli.“Ya itulah kamu,” kata Ira.Mahli pun tersenyum dan mereka pun berangkat ke warung batagor dengan berbonceng-boncengan. Tak lupa Ira me

  • Seruni Senja   Ingin Tetap Bersama

    Sesampainya di rumah Navi pun segera mengirim pesan kepada Ira.[Ira, apa kau sudah tidur? Aku sudah sampai di rumah] kata Navi.[Aku belum tidur, tetapi aku sudah mau tidur] balas Ira.[Kalau begitu kamu tidurlah, mimpi yang indah ya] kata Navi.[Baiklah, kalau begitu kamu juga mimpi indah ya] balas Ira.Mereka berdua menghentikan percakapan mereka dan tidur hinga pagi datang. Ira pun bangun sebelum matahari terbit, dia bebersih ruang tamu dan selesai bebersh dia mandi dan makan pagi, setelah itu dia pun menyalakan musik agar kamarnya tidak merasa sepi.Dentingan pesan di HP Ira pun terdengar dengan nyaring bersamaan dengan alunan music yang Ira dengarkan.[Ira aku nanti jadi ke rumah kamu ya?] kata Rani.[Boleh, memang mau ngapain Ran?] balas Ira.[Mau main saja, kamu sudah sembuh bukan?] tanya Rani.[Sudah kok, kamu ke sini sama siapa?] tanya Ira.[Nanti kamu akan tahu jika aku sudah sampai] jawab Rani.

  • Seruni Senja   Antara Keinginan Dan Perjanjian

    “Minumlah,” kata Ira.Navi pun mengangguk dan meminum air di depannya, juga makan camilan yang ada di depannya.“Besok temanmu datang?” tanya Navi.“Sepertinya iya,” jawab Ira.“Siapa?” tanya Navi.“Rani,” jawab Ira.“Hanya Rani saja?” tanya Navi.“Mungkin Iya, karena yang menghubungiku hanya Rani saja yang mau ke sini,” jawab Ira.“Oke lah, aku besok tidak bisa ke sini, aku harus pergi daftar sekolah sama teman-temanku,” kata Navi.Ira pun senyum sinis.“Baik, aku baru tahu liburan kelulusan sudah mau mendaftar sekolah,” jawab Ira.“Iya, karena aku mau masuk dengan tes Ra, jadi harus lebih awal,” kata Navi.“Ahhh iya aku lupa jika kamu kan anak pintar yang apa-apa harus nomor satu, tapi ingatlah dari sebuah hubungan kamu tidak akan selalu menjadi nomor satu jika kamu melakuka

  • Seruni Senja   Marahnya Aku Diam

    “Memangnya aku bohong apa Ira?” tanya Navi.“Entah, hanya kamu yang tahu,” jawab Ira.“Jangan membuatku penasaran,” kata Navi.“Yang penting aku sudah tahu semuanya, aku akan menunggumu mengatakannya,” kata ra lirih.“Tahu apa memangnya?” tanya Navi.“Bukan apa-apa,” jawab Ira.“Apa aku boleh ke sana?” tanya Navi.“Untuk apa?” tanya Ira.“Aku merindukan kamu saja, aku ingin tahu keadaan kamu,” jawab Navi.“Aku baik-baik saja,” jawab Ira.“Apa aku tidak boleh ke sana? Apa aku tidak boleh menjenguk pacarku?” tanya Navi.“Boleh saja, tapi aku mungkin sedang tidak mood saja, jadi jka kamu ke sini aku tidak melayani dengan bak jangan salahkan aku ya,” kata Ira.“Baiklah aku akan ke sana nanti malam,” jawab Navi.“Emmm,” kata Ira.

  • Seruni Senja   Mencoba Untuk Memaafkanmu Kembali

    Tidan pun kembali ke kamar Ira dan mendapati Ira sedang menatap HP dengan wajah sedih. Pelan-pelan Tidan pun mendekati Ira.“Jika kamu tidak tenang, lebih baik kamu hubungi dia saja,” kata Tidan.“Apa boleh?” tanya Ira.“Ikuti kata hatimu, aku yakin kamu ini orang yang tidak tegaan dengan orang lain,” kata Tidan.“Tapi kenapa dia tega?” tanya Ira.“Semua itu tergantung pada si laki-lakinya, jika dia menyayangimu dia tidak akan tega denganmu, mungkin Navi hanya sekedar gegabah?” kata Tidan.Ira pun diam saja dan menghela nafas panjang.“Ahhh sudahlah, kita makan dulu yuk! Aku sangat lapar, setelah ini kau hubungi Navi,” kata Tidan menarik tangan Ira.“Aku tidak lapar,” jawab Ira.“Kalau begitu temani aku makan, tidak mungkin aku makan sendirian bukan?” tanya Tidan.“Baiklah ayo,” kata Ira.Mereka pun k

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status