Share

Nan 73. Tak Ingin Pisah

"Sejauh manapun kamu pergi, kamu akan tetap kembali padanya jika kalian memang berjodoh," ucap Aslan yang menatap Kanaya dan Salman dari kaca pintu ruang rawat.

"Lho, kok diam di sini, gak masuk ke dalam?" tanya Saida yang baru datang bersama Syafana.

"Nunggu Mama, biar masuk bareng," ucap Aslan.

Akhirnya mereka pun masuk kedalam ruang rawat itu bersama, Salman masih terus menyuapi Kanaya meski Saida, Aslan, dan Syafana sudah masuk keruang itu.

"Mas, makannya tunda dulu malu aku di suapi," ucap Kanaya.

"Tanggung ini sedikit lagi, gak usah malu sama mereka. Nanti kamu gak kenyang karena malu," ucap Salman.

Akhirnya Kanaya pasrah, Salman menyuapi makan sampai habis. Aslan hanya tersenyum kecut melihat pemandangan itu, sementara Saida fokus melihat Sadam yang tertidur dalam pangkuan Kanaya.

"Sadam rewel, Nay?" tanya Saida saat melihat Kanaya selesai makan.

"Iya, Kak nangis terus. Apalagi kalau tidur di ranjang gak sampe 2 jam bangun terus nangis kencang," ucap Kanaya.

"Jadi dia maunya ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Noor Sukabumi
cuma mindahin km keranjang knp naya sayang kangen yah Sama ayang salman......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status