Share

Biasa

Penulis: krystal
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-12 13:42:04

"Kamu kapan mau mulai kerja?" Tanya Josephine. Saat ini Josephine dan Theo sedang berada di dalam mobil Theo. Keduanya sedang berada dalam perjalanan menuju kantor Josephine. Sama seperti hari-hari biasanya, Theo akan mengantarkan Josephine ke kantornya. 

"Maunya sih bulan depan, aku pengen liburan dulu. Tapi aku gak tau mau liburan sama siapa, kamu juga sibuk kerja" Theo menjawab pertanyaan Josephine.

"Aku kan lagi sibuk. Urusan di kantor juga lagi banyak. Jadi aku gak bisa temenin kamu liburan untuk saat ini" Josephine mencoba untuk menjelaskan pada Theo.

"Kamu kan bisa cuti atau izin atau apalah itu namanya di perusahaan tempatmu kerja itu" Saran Theo.

"Aku gak bisa izin sekarang ini, urusan kantor lagi banyak banget. Lagi ada kerja sama sama perusahaan besar. Kalau aku izin atau cuti, aku bakal nyusahin tim yang lain dong karna limpahin tugas aku ke mereka" Josephine masih terus mencoba untuk menjelaskan pada Theo aga Theo dapat memahami keadaannya.

"Makanya kamu kerja di perusahaan keluarga aku aja" Theo sudah berulang kali mencoba untuk membujuk Josephine pindah kerja ke perusahaan keluarganya. 

"Kamu pikir dengan aku pindah ke perusahaan keluarga kamu semuanya bakal selesai? Bakal berjalan baik-baik aja? Kamu gak mikirin gimana pendapat orang-orang tentang aku nantinya? Mereka bakal bilang aku kerja cuman karena aku pacar kamu. Mereka bakal mandang aku sebelah mata. Bukan karena aku memang sesuai untuk kerja di sana" Elak Josephine, sama seperti sebelumnya.

"Siapa yang berani jelekin kamu di perusahaan keluarga aku?" Tanya Theo.

"Mereka mungkin gak bakal jelekin aku di depan aku atau kamu. Tapi, mereka pasti ngomongin aku di belakang. Aku gak bakal punya teman yang benar-benar tulus di sana nanti" Jawab Josephine.

"Kita gak bakal tau kalau kita belum coba" Balas Theo.

"Aku belum tertarik. Udah ya, kita berhenti bahas ini dulu. Kita bisa bahas ini lain waktu lagi. Kita jangan ribut lagi hanya karna masalah ini" Josephine memutus obrolan mereka.

"Iya. Oh iya, nanti sore kamu pulang seperti biasa kan?" Tanya Theo.

"Iya. Kamu mau jemput?" Tanya Josephine kembali.

"Iya. Setelah itu kamu temanin aku ya" Ajak Theo.

"Kemana?" Josephine penasaran, biasanya Theo tidak memiliki urusan apa-apa di sore hari.

"Ketemu sama teman aku" Jawab Theo singkat.

"Siapa?" Tanya Josephine lagi penasaran.

"Ada teman SMA aku. Aku mau coba rintis usaha baru. Aku mau coba untuk cafe atau coffee shop gitu. Jadi teman aku ini mau aku ajak jadi partner aku" Jelas Theo.

"Loh kamu bukannya lanjutin usaha keluarga kamu?" Tanya Josephine semakin bingung.

"Iya, tapi aku mau coba dunia baru aja. Jadi nanti rencananya ini mau aku buka di dekat perusahaan jadi karyawan bisa nyantai dulu di sana. Supaya ada tempat nongkrong baru di sana. Atau kalau ada rapat intern pegawai, kita bisa adain di sana. Jadi rapatnya gak terlalu formal. Bosan nanti pegawainya kalau formal terus" Jelas Theo panjang lebar.

"Oke nanti aku temenin" Josephine tersenyum memandang Theo. Josephine akui untuk pemikiran bisnis seperti ini Theo selalu punya ide yang keren. 

"Aku kerja dulu ya. Kamu hati-hati baliknya" Josephine berpamitan sebelum turun dari mobil Theo. Karena sekarang mobil Theo sudah sampai di pelataran perusahaan tempat Josephine bekerja.

"Tumben kantor kamu rame banget" Ucap Theo.

"Oh iya, kemarin diumumin di grup kalau hari ini pimpinan perusahaan mau datang ke sini. Kayaknya sih mau meriksa keadaan kantor dan pegawao" Jelas Josephine.

"Oh. Yaudah aku balik ya. Nanti aku jemput seperti biasa" Lanjut Theo.

Josephine lalu turun dari mobil Theo. Setelah mobil Theo meninggalkan pelataran perusahaan, Josephine memasuki bangunan perusahaan tersebut.

Hari ini sepertinya Josephine harus bekerja lebih cepat. Dia tidak bisa pulang lebih lama karena dia sudah berjanji pada Theo untuk menemaninya nanti bertemu dengan temannya.

Seharian ini, Josephine dan seluruh pegawai di perusahaan tempatnya bekerja kedatangan pimpinan perusahaan. Namun, Josephine tidak menemukan teman Theo yang diketahuinya sebagai anak pemelik perusahaan tersebut. Sepertinya dia tidak ikut ke tempat ini.

Setelah pimpinan perusahaan meninggalkan bangunan kantor tersebut, Josephine dan yang lainnya kembali bekerja seperti biasa. Josephine memilih untuk makan siang di kantin perusahaan dan hanya memakan waktu sebentar. Meskipun teman-temannya masih menghabiskan waktu makan siang, Josephine memilih untuk langsung kembali ke kantor dan melanjutkan pekerjaannya. 

Josephine ingin pulang lebih cepat atau setidaknya tidak terlambat karena dia tidak sabar untuk menemani Theo bertemu dengan temannya. Josephine sangat mendukung Theo untuk pekerjaannya. Kali ini Josephine sangat semangat karena sebelumnya Theo belum pernah terlihat memikirkan rencana kerjanya dan tidak pernah melibatkan Josephine di dalamnya.

Pada pukul 17.00 WIB, Theo sudah berada di perusahaan tempat Josephine bekerja. Kemudia dia mengirimkan pesan kepada Josephine.

Theo

aku udah nunggu kamu di parkiran ya. Jangan lama-lama.

Sembari menunggu Josephine, Theo memainkan handphone-nya dan mulai membuka media sosial miliknya dan melihat-lihat postingan orang lain. 

Tidak membutuhkan waktu yang lama, Josephine sudah datang dan sudah masuk ke dalam mobil Theo.

"Lama ya nunggunya? Maaf ya" sapa Josephine pertama kali.

"Enggak kok. Aku juga baru aja nyampe. Tugas kamu di kantor emang udah selesai kan?" Tanya Theo memastikan.

"Udah. Ini kita mau kemana sekarang?" tanya Josephine memandang Theo yang sudah fokus mengendarai mobilnya. 

"Ke cafe dekat perusahaannya William ya. Kemarin kita janji ketemunya di sana" Jawab Theo.

"Oh teman-teman kamu itu ikut juga partner-an?" Tanya Josephine lagi.

"William itu lagi coba usaha di bidang pemasok kopi untuk beberapa coffee shop di sini. Jadi nanti aku mau kerja sama dia dulu. Kopinya dari dia dulu. Nanti kalau coffee shop ini bisa makin besar atau makin berkembang aku bakal coba untuk cari langsung petani kopinya. Atau kalau bisa kita buat lahan kopi kita sendiri jadi pasti makin terjamin kan. Kalau Austin kan usaha keluarganya di bidang properti sama design interior jadi aku minta tolong dia yang cariin tempat dan design interior coffee shop itu" Jelas Theo.

"James?" Tanya Josephine penasaran karena Theo tidak menjelaskan peran Austin dalam kerja sama tersebut. 

"Sebenarnya dia gak ikut sih kerja sama ini. Tapi katanya, dia mau ikut-ikut ngumpul aja, gak seru kalau kita ngumpul dianya gak ikut. Lagian bisa aja nanti dia kasih ide atau saran untuk usaha ini" Jelas Theo.

"Teman SMA kamu yang mau jadi partner kamu ini siapa? Cowok? Cewek?" Tanya Josephine bertubi-tubi.

"Cowok kok, kamu tenang aja hahaha. Nanti kalau kita ketemu mungkin kamu bakal ingat pernah lihat muka dia di snapgram aku. Kita pernah ketemu tapi bentar aja" Jawab Theo yang dihadiahi Josephine dengan anggukan. 

Setelah itu, keduanya membahas beberapa hal seperti pekerjaan Josephine, rencana kerja Theo, cerita SMA Theo dan teman calon partnernya. Jalanan sedang ramai sehingga macet, untung saja Theo sudah mengabari teman-temannya untuk menunggu sedikit lebih lama. Setelah melewati macet yang panjang, akhirnya Theo dan Josephine sampai di tempat Theo dan temannya janjian.

Bab terkait

  • Seperti Yang Kau Minta   Kerja Sama

    "Maaf ya lama nunggu" Sapa Theo pada teman-temannya yang sedang berbincang."Santai aja bro" teman yang akan menjadi partner kerja sama Theo langsung berdiri dan menjabat tangan Theo."Siapa bro?"Tanyanya menanyakan Josephine."Pacar gue. Kenalin namanya Josephine. Sayang ini teman SMA aku yang aku ceritain namanya Riko" Theo mengenalkan keduanya."Josephine""Riko""Udah pada pesan?" Tanya Theo."Udah, udah habis juga makanan kita" William menjawab sembari menunjukkan piring kosong di hadapan mereka."Yaudah kita langsung bahas kerja samanya aja ya" lanjut Theo."Lo berdua pesan dulu aja"saran Riko."Eh gak usah, nanti kita rencana mau makan di rumah dia" jawab Josephine karena Riko memperhatikannya seolah menunggu jawabannya."Asik banget udah bawa

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • Seperti Yang Kau Minta   Lulus

    " Theoden Manuel Orlando anak dari Oliver A Orlando lulus dengan IP 3,4" Suara MC acara wisuda yang sedang berlangsung terdengar dengan lantang di dalam aula kampus swasta elite di tengah ibu kota.Terlihat seorang pemuda tampan penuh karisma berjalan di atas panggung aula tersebut dan menjalankan kewajiban seperti wisudawan pada umumnya. Setelahnya, pemuda tersebut turun dari panggung dan kembali ke tempat duduknya. Acara wisuda tersebut berjalan dengan khidmat hingga ditutup dengan doa penutup.Setelah acara di dalam aula telah usai, terlihat para wisudawan wisudawati berfoto bersama teman-temannya. Begitu juga dengan Theo, salah satu wisudawan yang baru saja mengikuti acara di dalam aula. Saat ini Theo sedang berfoto bersama teman-teman satu jurusannya yang lulus bersamaan dengannya.Setelah selesai berfoto dengan teman satu jurusannya, Theo menghampiri kedua orang tuanya yang kini sedang berdiri bersama kekasihnya dan juga sahabatnya dan terlihat sed

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-27
  • Seperti Yang Kau Minta   Ribut

    "Aku gak suka teman kamu ngomong kayak tadi" ucap Josephine tiba-tiba di tengah obrolan mereka setelah keduanya duduk di ruang tamu apartemen Theo."Yang mana?" tanya Theo bingung."Omongan mereka yang bilang hidup jadi aku itu enak. Aku gak suka mereka ngomong kayak gitu. Mereka gak tau apa yang aku jalanin" celoteh Josephine yang tiba-tiba kesal."Ya namanya juga hidup. Orang-orang bakal menilai hidup orang lain lebih menyenangkan. Itu bukan hal yang aneh kali. Kamu gak usah tanggepinnya terlalu berlebihan" sahut Theo."Berlebihan?" Josephine tidak percaya Theo akan mengatakan itu."Iya kamu selalu menanggapi segala sesuatu dengan berlebihan. Mereka gak salah juga kali ngomong gitu tadi" perkataan Theo semakin memancing kekesalan Josephine."Coba kamu jelasin di bagian mananya aku nanggepinnya berlebihan?" tanya Josephine masih tidak habis pikir dengan Theo."Kamu gak usah kesal dengar merek

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-07
  • Seperti Yang Kau Minta   Pesta

    Sejak duduk di bangku kuliah semester 5, Theo menjalin hubungan dengan Josephine Cleo Asteria. Josephine yang biasa Theo panggil dengan sebutan Cleo hanya mahasiswi yang mengandalkan beasiswa untuk bisa kuliah di kampus yang sama dengan Theo. Kata Theo hanya dia yang bisa memanggil Josephine dengan sebutan Cleo.Theo berhasil merebut hati Josephine setelah melakukan pendekatan mulai semester 1, kurang lebih selama dua tahun. Orang-orang tidak pernah menyangka Theo serius untuk berpacaran dengan Josephine. Awalnya mereka mengira Theo hanya mendekati Josephine karena suatu taruhan. Setelah mereka pacaran, Theo akan memutuskan Josephine dan mendapatkan imbalan taruhannya. Karena Josephine termasuk mahasiswi yang banyak menyukainya karena paras dan kebaikan hatinya. Namun, semua pria yang mendekatinya selalu dia tolak.Karena itu, banyak teman mereka yang bingung melihat hubungan Theo dan Josephine yang masih tetap bertahan. Kata teman-teman mereka, Theo dan Jo

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-07
  • Seperti Yang Kau Minta   Baikan

    "Maaf ya tadi aku kelewatan bentak bentak kamu" saat ini Theo dan Josephine sedang berada di dalam mobil. Setelah acara syukuran tadi selesai, Theo ingin mengantarkan Josephine pulang ke kost-annya. Mami dan Papi Theo sudah langsung pulang ke rumah setelah tadi Theo izin mengantarkan Josephine pulang terlebih dahulu.Josephine hanya menjawab perkataan Theo dengan deheman."Kamu jangan pernah minta putus atau break lagi. Kamu tau aku gak bakal pernah mau" lanjut Theo mulai membahas pembicaraan mereka tadi siang."Kenapa? Jadi maksud kamu cuma kamu yang punya kendali untuk hubungan ini? Aku gak punya hak apa apa? Aku cuma bisa ikutin mau kamu gitu?" tanya Josephine tidak terima dengan perkataan Theo."Aku gak suka" sahut Theo singkat."Aku juga kan bisa gak suka. Gak hanya kamu yang bisa gak suka. Aku gak suka kamu selalu bertindak semau kamu, gak pernah dengar omongan dan pendapat aku. Jadi kalau aku udah gak nyaman sama hubungan ini gimana dong? Ak

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-07

Bab terbaru

  • Seperti Yang Kau Minta   Kerja Sama

    "Maaf ya lama nunggu" Sapa Theo pada teman-temannya yang sedang berbincang."Santai aja bro" teman yang akan menjadi partner kerja sama Theo langsung berdiri dan menjabat tangan Theo."Siapa bro?"Tanyanya menanyakan Josephine."Pacar gue. Kenalin namanya Josephine. Sayang ini teman SMA aku yang aku ceritain namanya Riko" Theo mengenalkan keduanya."Josephine""Riko""Udah pada pesan?" Tanya Theo."Udah, udah habis juga makanan kita" William menjawab sembari menunjukkan piring kosong di hadapan mereka."Yaudah kita langsung bahas kerja samanya aja ya" lanjut Theo."Lo berdua pesan dulu aja"saran Riko."Eh gak usah, nanti kita rencana mau makan di rumah dia" jawab Josephine karena Riko memperhatikannya seolah menunggu jawabannya."Asik banget udah bawa

  • Seperti Yang Kau Minta   Biasa

    "Kamu kapan mau mulai kerja?" Tanya Josephine. Saat ini Josephine dan Theo sedang berada di dalam mobil Theo. Keduanya sedang berada dalam perjalanan menuju kantor Josephine. Sama seperti hari-hari biasanya, Theo akan mengantarkan Josephine ke kantornya."Maunya sih bulan depan, aku pengen liburan dulu. Tapi aku gak tau mau liburan sama siapa, kamu juga sibuk kerja" Theo menjawab pertanyaan Josephine."Aku kan lagi sibuk. Urusan di kantor juga lagi banyak. Jadi aku gak bisa temenin kamu liburan untuk saat ini" Josephine mencoba untuk menjelaskan pada Theo."Kamu kan bisa cuti atau izin atau apalah itu namanya di perusahaan tempatmu kerja itu" Saran Theo."Aku gak bisa izin sekarang ini, urusan kantor lagi banyak banget. Lagi ada kerja sama sama perusahaan besar. Kalau aku izin atau cuti, aku bakal nyusahin tim yang lain dong karna limpahin tugas aku ke mereka" Josephine masih terus mencoba untu

  • Seperti Yang Kau Minta   Baikan

    "Maaf ya tadi aku kelewatan bentak bentak kamu" saat ini Theo dan Josephine sedang berada di dalam mobil. Setelah acara syukuran tadi selesai, Theo ingin mengantarkan Josephine pulang ke kost-annya. Mami dan Papi Theo sudah langsung pulang ke rumah setelah tadi Theo izin mengantarkan Josephine pulang terlebih dahulu.Josephine hanya menjawab perkataan Theo dengan deheman."Kamu jangan pernah minta putus atau break lagi. Kamu tau aku gak bakal pernah mau" lanjut Theo mulai membahas pembicaraan mereka tadi siang."Kenapa? Jadi maksud kamu cuma kamu yang punya kendali untuk hubungan ini? Aku gak punya hak apa apa? Aku cuma bisa ikutin mau kamu gitu?" tanya Josephine tidak terima dengan perkataan Theo."Aku gak suka" sahut Theo singkat."Aku juga kan bisa gak suka. Gak hanya kamu yang bisa gak suka. Aku gak suka kamu selalu bertindak semau kamu, gak pernah dengar omongan dan pendapat aku. Jadi kalau aku udah gak nyaman sama hubungan ini gimana dong? Ak

  • Seperti Yang Kau Minta   Pesta

    Sejak duduk di bangku kuliah semester 5, Theo menjalin hubungan dengan Josephine Cleo Asteria. Josephine yang biasa Theo panggil dengan sebutan Cleo hanya mahasiswi yang mengandalkan beasiswa untuk bisa kuliah di kampus yang sama dengan Theo. Kata Theo hanya dia yang bisa memanggil Josephine dengan sebutan Cleo.Theo berhasil merebut hati Josephine setelah melakukan pendekatan mulai semester 1, kurang lebih selama dua tahun. Orang-orang tidak pernah menyangka Theo serius untuk berpacaran dengan Josephine. Awalnya mereka mengira Theo hanya mendekati Josephine karena suatu taruhan. Setelah mereka pacaran, Theo akan memutuskan Josephine dan mendapatkan imbalan taruhannya. Karena Josephine termasuk mahasiswi yang banyak menyukainya karena paras dan kebaikan hatinya. Namun, semua pria yang mendekatinya selalu dia tolak.Karena itu, banyak teman mereka yang bingung melihat hubungan Theo dan Josephine yang masih tetap bertahan. Kata teman-teman mereka, Theo dan Jo

  • Seperti Yang Kau Minta   Ribut

    "Aku gak suka teman kamu ngomong kayak tadi" ucap Josephine tiba-tiba di tengah obrolan mereka setelah keduanya duduk di ruang tamu apartemen Theo."Yang mana?" tanya Theo bingung."Omongan mereka yang bilang hidup jadi aku itu enak. Aku gak suka mereka ngomong kayak gitu. Mereka gak tau apa yang aku jalanin" celoteh Josephine yang tiba-tiba kesal."Ya namanya juga hidup. Orang-orang bakal menilai hidup orang lain lebih menyenangkan. Itu bukan hal yang aneh kali. Kamu gak usah tanggepinnya terlalu berlebihan" sahut Theo."Berlebihan?" Josephine tidak percaya Theo akan mengatakan itu."Iya kamu selalu menanggapi segala sesuatu dengan berlebihan. Mereka gak salah juga kali ngomong gitu tadi" perkataan Theo semakin memancing kekesalan Josephine."Coba kamu jelasin di bagian mananya aku nanggepinnya berlebihan?" tanya Josephine masih tidak habis pikir dengan Theo."Kamu gak usah kesal dengar merek

  • Seperti Yang Kau Minta   Lulus

    " Theoden Manuel Orlando anak dari Oliver A Orlando lulus dengan IP 3,4" Suara MC acara wisuda yang sedang berlangsung terdengar dengan lantang di dalam aula kampus swasta elite di tengah ibu kota.Terlihat seorang pemuda tampan penuh karisma berjalan di atas panggung aula tersebut dan menjalankan kewajiban seperti wisudawan pada umumnya. Setelahnya, pemuda tersebut turun dari panggung dan kembali ke tempat duduknya. Acara wisuda tersebut berjalan dengan khidmat hingga ditutup dengan doa penutup.Setelah acara di dalam aula telah usai, terlihat para wisudawan wisudawati berfoto bersama teman-temannya. Begitu juga dengan Theo, salah satu wisudawan yang baru saja mengikuti acara di dalam aula. Saat ini Theo sedang berfoto bersama teman-teman satu jurusannya yang lulus bersamaan dengannya.Setelah selesai berfoto dengan teman satu jurusannya, Theo menghampiri kedua orang tuanya yang kini sedang berdiri bersama kekasihnya dan juga sahabatnya dan terlihat sed

DMCA.com Protection Status