Share

BAB 28

Romi masih tetap membujuk Zimba agar tidak pulang.

“Sampai besok saja kamu menemani aku. Nanti sore pekerja pulang karena besok libur.” Romi mengembalikan tas Zimba ke dalam kamar.

“Kamu tinggal memerintahkan mereka. Sini tas ku.” Merampas tasnya.

“Aku sudah bilang. Tidak perlu merasa bersalah. Pergi bukan jalan satu-satunya melupakan masalah ini. Kamu ngerti enggak??” Romi mengeluarkan sifat dewasanya.

“Kamu tidak bisa pergi selama abang ku belum datang.” Tegas Romi lagi.

(Zimba menangis.)

“Sudah. Kamu tidak usah menangis.” Memeluk Zimba.

“Hari ini kita lupakan saja Lebih baik kita memikirkan hari esok saja.”

“Tumben kamu dewasa.” Zimba memukul pelan dada Romi.

“Kamu istrahat saja. Nanti malam kita pergi ke rumah Irwan sekaligus ke tempat Bob.”

“Ngapain ke sana?”

“Mau kasih kado buat mama Irwan. Orang tua Bob kan sudah sampai, kita juga harus menyapanya. Aku mau istrahat juga yah.” Romi kembali ke kamarnya.

……

Sore menjelang malam pun tiba. Romi terbangun karena pembantu menggedor
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status