Share

BAB 19

Zimba seakan masih belum percaya dirinya dioperasi. Zimba meminta cermin melihat keadaan kepalanya. Irwan memberikan cermin kecil yang ada di tasnya. Zimba menangis melihat kepalanya masih diperban tidak menyangka lukanya bisa sampai separah itu. Suara tangisan Zimba semakin kencang mengingat kembali semua perbuatan Ratna dan Ibunya kepadanya. Morgan pun terbangun mendengarnya.

“Ada apa? Masih sakit?” Morgan keluar menghampiri Zimba lalu memeluknya. Irwan pun ikut memeluknya dikiuti Romi dan Bob sama-sama memeluk Zimba. Bulan pun ikut menangis bersama mereka.

Mereka semua kembali istrahat. Morgan tidur di kursi menemani Zimba sedangkan mereka bertiga tidur di kamar tamu pasien. Sebentar Morgan tertidur sebentar lagi terbangun untuk mengecek keadaan Zimba.

“Zzzz zzzz” Suara dengkur mereka bertiga masih bersenandung tidak tau sudah pukul delapan pagi.

“Bangun Oii.. Kalian enggak ngampus??” Morgan menarik selimut.

“Bentar lagi.” Romi kembali menarik selimutnya.

“Lihat jam Rom! Sudah p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status