Home / Romansa / Sepanas Belaian Chef Jonathan / 328. Mencari Kebutuhan Pokok

Share

328. Mencari Kebutuhan Pokok

Author: Gallon
last update Last Updated: 2024-04-03 02:03:14

“Yang … Ayang ….” Jonathan yang baru saja masuk ke dalam kamar hotel langsung memanggil Kaluna. Ia berjalan ke arah kamar melintasi ruangan yang dibuat seperti ruang duduk tamu, kamar dengan tipe sweet honeymoon ini memang dibuat seperti tipe studio sebuah apartemen kecil.

Jonathan membuka jasnya dan mencoba melonggarkan dasinya, rasa sesak dan lelah langsung menerpa Jonathan. Rasanya kakinya rontok bukan main dan matanya mengantuk. Tanpa sadar Jonathan melihat ke arah jam di tangannya.

“Jam 12 malam, astaga malem banget … Yang,” panggil Jonathan sambil masuk ke dalam kamar dan mendapati baju pengantin Kaluna di atas ranjang sedangkan dirinya tidak mendapati batang hidung Kaluna.

Jonathan terlalu asik berbincang dengan beberapa rekan sejawatnya saat ia berada di New Zealand hingga lupa waktu dan akhirnya ia baru sampai kamar ditengah malam, itu pun setelah ia berkali-kali undur diri karena selalu dicegah oleh kawan-kawannya.

“Ayang, di mana kamu? Kamar mandi?” tanya Jonathan berharap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (9)
goodnovel comment avatar
ell
kak galloon ayoo dong update donggg
goodnovel comment avatar
Ani Azizah Bt Abdul Khodim Khodim
kok lma Lom update thor?
goodnovel comment avatar
juliana dewi
ayo semangat thor updatenya ..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    329. Belum 24 Jam

    "Kamu yakin?" tanya Jonathan sambil memeluk Kaluna dan menahan hasrahnya yang sudah siap meledak."Untuk?" tanya Kaluna sambil mengusap telunjuknya di dada Jonathan dengan gerakan sensual yang mendidihkan birahinya sendiri karena rasa panas yang ia rasakan di ujung telunjuknya seolah menenggelamkan dirinya dalam gairah erotis yang berjalan liar di pikirannya."Ngelakuin tanpa pengaman." Jonathan berjuang untuk menelan ludahnya sendiri karena sumpah demi apa pun tatapan mata Kaluna seolah membakar gairahnya. Sebuah tatapan lugu namun Jonathan tahu dibalik itu semua ada sisi liar nan erotis yang Kaluna miliki, sebuah sisi yang hanya ditunjukan pada Jonathan saja dan Jonathan menyukainya.Kaluna melepaskan jemarinya dari dada Jonathan, ia mundur beberapa langkah hingga menabrak pintu. Dengan gerakan sensual ia menyilangkan tangannya di dada menyangga payudaranya hingga terangkat sempurna dan menunjukkan pemandangan erotis yang membuat Jonathan tidak mengalihkan pandangannya dari belahan

    Last Updated : 2024-05-21
  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    330. Mau Apa?

    Kaluna hanya bisa mengerucutkan bibirnya sambil menahan air matanya yang entah sudah berapa lama membanjiri bantalnya. Capek, kesal, sakit hati, kecewa, marah dan sedih bercampur menjadi satu.Itu semua karena kelakuan Jonathan yang menurutnya sangat-sangat menyebalkan, ayolah ... dia sudah siap untuk memiliki anak dengan cara yang alami. Semuanya pun di kontrol oleh Dokter Fina, dan Dokter Fina sudah bilang kalau everthing is oke, mereka bisa melakukannya tanpa khawatir apa pun juga. "Argh!" Kaluna membenturkan kepala lalu membenamkan wajahnya ke bantal empuk hotel. "Rese sumpah kamu, Jo. Emang dia nggak mau punya anak apa? Ish ... dahlah ... terserah dia aja, mau punya anak atau nggak! Aku nggak peduli!"Gerutuan dan umpatan penuh kekecewaan terus keluar dari bibir Kaluna sampai ia tidak sadar kalau dari tadi Jonathan memperhatikan dirinya dari depan pintu kamar yang terhubung dengan pintu ke arena living room. Ruangan hotel yang terbatas membuat Jonathan bisa mendengar dan melihat

    Last Updated : 2024-05-21
  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    331. Hasrat Malam Pertama

    Kaluna memejamkan matanya saat merasakan ceruk kenikmatan miliknya terisi penuh dengan bagian sensitif milik Jonathan, napasnya tertahan sedang bibirnya terus menerus mendesah memanggil nama Jonathan disaat ia makin diseret kedalam gulungan kenikmatan yang Jonathan ciptakan di bawah sana.Saat Jonathan bergerak memasuki dirinya Kaluna terdiam dan menyadari satu hal, tanpa sadar kelopak matanya terbuka dan menatap pantulan dirinya di cermin. Jantungnya berdetak makin keras beriringan dengan suara napasnya yang berburu mengejar gairahnya yang makin terbuai dalam kenikmatan panuh candu yang Jonathan buat di bagian paling sensitif miliknya.Aneh ... satu kata itu yang saat ini Kaluna dapatkan dari gesekkan yang ia rasakan di setiap inci ceruk kenikmatan miliknya yang sudah penuh dan menyerah dalam sebuah gerakan erotis nan nikmat yang Jonathan berikan di setiap hunjamannya yang membuat Kaluna mendesah dalam gairah."Jo ... kamu ah ...." Belum sempat Kaluna menuntaskan perkataannya Jonatha

    Last Updated : 2024-05-21
  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    332. Deep Talk

    "Jo ...."Sayup-sayup terdengar suara Kaluna memanggil dirinya yang saat ini sedang membenamkan wajahnya ke bantal. Rasa lelah dan ngantuk benar-benar membuat Jonathan enggan membuka kelopak matanya."Jo, hai ... Jo," panggil Kaluna sambil mengusap bagian tengkuk Jonathan yang malah membuat suaminya itu makin merasa mengantuk. "Jo, Sayang ... jawab, ih."Alarm siaga Jonathan langsung berbunyi nyaring, ia tahu bila Kaluna sudah merajuk dirinya harus dengan sesegera mungkin merespin Kaluna atau dia harus berurusan dengan amukan Kaluna yang bisa membuat kepalanya pecah.Mungkin dulu dia bisa mengabaikannya dan kabur meninggalkan Kaluna dengan beribu alasan, tapi, sekarang Jonathan tidak bisa melakukannya ia sudah menikahi Kaluna. Sejauh apa pun dia kabur, dia akan berakhir kembali ke pelukan Kaluna di penghujung hari."Iya, Sayang kenapa?" Jonathan memaksakan kepalanya menoleh ke arah Kaluna dan mendapati wajah wanita yang baru saja ia nikahi kemarin itu sedang menatapnya penuh curiga."

    Last Updated : 2024-05-22
  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    333. To Much

    "Jonathan! Bisa nggak, nggak usah ngaco kalau ngomong! Ini kita baru nikah nggak ada dua hari bahkan belum dua hari tapi, omongan kamu itu udah ngaco banget, sumpah! Nggak suka,"maki Kaluna kesal dan dengan cepat melepaskan pelukan Jonathan lalu beranjak dari duduknya.Sumpah mendengar perkataan Jonathan membuat Kaluna menyesal sudah membangunkan suaminya itu dan meminta melakukan deep talk, kalau waktu bisa diputar ulang, Kaluna lebih baik melihat wajah Jonathan yang tertidur saja tadi, bukan mendengar ocehan tak masukan akal seperti sekarang."Hei ... kenapa ngambek aku cuman ngomong kenyataan." Jonathan bangun dari tidurnya dan duduk sambil melihat Kaluna."Tapi nggak gitu juga, rasanya kok sedih amat hidup kamu, Jo," ucap Kaluna gemas, "kayanya kalau dibuat cerita kisah kamu itu bakal masuk ke kategori sad ending yang bikin pembacanya ngamuk-ngamuk ke penulisnya," lanjut Kaluna."Mungkin, tapi ... siapa juga orang yang mau membaca cerita menjijikan kaya cerita hidup aku? Cerita me

    Last Updated : 2024-05-22
  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    334. Trouble Maker

    "Ngeliat muka lo yang secerah harapan orang tua, gue yakin malam pertama lo sangat-sangat menyenangkan," canda Raka setelah ia melihat Jonathan duduk di sampingnya. "Diem," ucap Jonathan sambil membuka botol air mineral dan meminumnya hingga tandas."Capek bener kayanya ampe satu botol langsung abis, emang semenyenangkan apa sih malam pertama lo ama Kaluna? Gue rasa ini juga bukan malem pertama lo banget-banget deh," canda Raka lagi sambil menaikan sebelah alisnya."Just shut up, Raka," ucap Jonathan sambil tersenyum kecil saat mendengar candaan Raka yang penuh dengan fakta. Memang tadi malam, subuh dan pagi tadi bukan lah kali pertama Jonathan bercinta dengan Kaluna tapi, itu kali pertama ia bisa merasakan kembali setiap inci ceruk kenikmatan Kaluna tanpa menggunakan kondom dan sialnya Jonathan sangat menyukainya."Beuh ... beuh ... yakin panas!" seru Raka sambil mengipas-ngipas tangannya dan tertawa penuh arti pada Jonathan."Lumayan," jawab Jonathan singkat. Jonathan seolah engan

    Last Updated : 2024-05-26
  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    335. Hilir Mudik

    "Kamu bisa duduk nggak?" tanya Kaluna pusing karena melihat Jonathan berjalan hilir mudik di depannya, "pusing aku liat kamu, Jo."Brak!!!Entah sudah berapa kali Kaluna mendengar Jonathan menggebrak meja, Kaluna berharap meja itu tetap kokoh bertahan ditengah gempuran pukulan dari Jonathan. Setelah Gendis membuat ulah Jonathan meminta Kaluna beres-beres dan pulang ke rumah.Sepanjang jalan pulang Jonathan hanya diam dan sesekali menghela napas seolah ada batu seberat sepuluh ton menimpa bahunya. Sekarang setelah sampai di rumah, Jonathan hanya hilir mudik."Kenapa Gege nggak bisa nemuin ponselnya sih?" tanya Jonathan kesal. Ia ingat saat meminta Kaluna beres-beres dirinya mencari Gege dan menanyakan apakah ada barang hilang lalu meminta Gege untuk mencari ponsel sialan Gendis."Kan Gege udah bilang semua staf dan crew EO-nya nggak ada satu pun yang nemuin ponsel.""Harusnya mereka bisa nemuin itu semuanya, apa coba kerjaan mereka kalau mereka nggak bisa nemuin itu semua," ucap Jonath

    Last Updated : 2024-05-26
  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    336. Gulungan Masalah

    "Cakra ... aku butuh bantuan kamu," ucap Kaluna sambil menggigit bagian bawah bibirnya untuk menahan egonya yang saat ini sedang memakinya karena meminta tolong Cakra."Aku nggak salah denger, Kaluna? Kamu minta tolong ke aku setelah kemarin seharian kamu bersikap dingin ke aku?" tanya Cakra kaget."Kemarin aku nikah, kamu mau aku ngapain? Meluk kamu di depan tamu undangan?" tanya Kaluna ketus. "Kalau bisa bagus.""Sinting! Aku tadinya ngundang kamu dan bikin acara di tempat kamu itu biar kamu sadar kalau aku udah bukan milik kamu lagi. Tapi, kayanya semuanya sia-sia," ucap Kaluna kesal. Seandainya dia tidak membutuhkan pertolongan Cakra mungkin saat ini ia sudah memaki-maki dengan seluruh kata kotor yang ada di muka bumi kepada Cakra."Nggak sia-sia juga sih," sahut Cakra dengan suara sedikit bergetar seolah ingin meredam rasa kecewa."Jadi?" tanya Kaluna penasaran lalu tiba-tiba ia teringat maksud dan tujuan dia menelepon Cakra, "ah ... udahlah, aku nggak peduli. Sekarang aku mau m

    Last Updated : 2024-05-27

Latest chapter

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    347. Keputusan Final?

    "Why?" tanya Jonathan kaget karena Kaluna dengan cepat menjawab pertanyaannya tanpa menunggu jeda atau apa pun juga."Ibu sama siapa, Jo, kalau aku pergi," ucap Kaluna sambil menyuar rambut hitam tebal Jonathan. "Kalau aku pergi, nanti Ibu yang jaga siapa? Kebayang nggak kalau aku pergi tiba-tiba aja Tante Frida dan Eyang Sekar bikin ulah lagi, siapa yang jaga Ibu?""Tapi kan, mereka sudah berjanji nggak bakal ganggu kamu dan keluarga kamu." Jonathan mencoba mengingatkan Kaluna kalau Sekar dan Frida sudah menandatangani surat perjanjian untuk tidak menggangu Kaluna dan Emma karena Kaluna sudah melepaskan semua hak warisnya atas kekayaan dari Pamungkas."Untuk Eyang Sekar aku yakin dia nggak bakal bikin ulah." Kaluna tiba-tiba kembali mengingat pertemuan terakhirnya dengan Sekar di mana nenek tua itu menangis sambil memeluknya dan meminta maaf atas segala kesalahan yang ia perbuat dulu. Sebuah kesalahan yang menorehkan luka sangat dalam bagi Kaluna, sebuah kesalahan yang hampir membua

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    346. Ogah

    "Screw you!" maki Jonathan saat Raka kembali mengangat telepon dari dirinya. Hampir pecah kepala Jonathan saat mendengar perkataan Raka yang akan memecat dirinya dan ditambah sudah hampir lima belas menit Raka mengabaikan teleponnya."Cool man," ucap Raka santai sambil menahan tawanya karena dia tahu kalau ia sudah membuat Jonathan murka."Cool? Are you fucking kidding me, Raka!!""Chill oi ... sabar, santai ....""Orang gila mana yang tetep santai saat tahu kalau dirinya dipecat dari tempat dia bekerja? Hah? Orang gila mana? Mana semua resep, bahan dan cara kerja udah lo ambil semuanya!" Jonathan bukan takut tidak berpenghasilan bila dia dipecat dari Moon.Jujur bagi Jonathan untuk kembali membuka restoran dan mencari pekerjaan lain semudah menjentikan jari, sudah banyak pemilik restoran dan hotel-hotel bintang lima yang mau memperkerjakan dirinya. Tapi, yang Jonathan kesal adalah hampir semua resep, cara masak dan fondasi Moon itu adalah hasil buah pikirannya. Anggaplah Moon adalah

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    345. Kabar Dari Raka

    "Udah bangun?" tanya Jonathan saat melihat Kaluna membuka matanya, tanpa sadar ia tertawa melihat Kaluna memicingkan matanya karena sinar matahari yang ada si belakang Jonathan."Ah ... mataharinya, Jo," rengek Kaluna manja sambil menepuk dada Jonathan, "kamu kebiasaan deh nggak pernah rapet nutup jendela." Kaluna menarik selimut lalu menutupi wajahnya. "Jangan tidur lagi, Yang," pinta Jonathan sambil menarik selimut Kaluna dan langsung tertawa keras saat melihat raut wajah marah istrinya itu, "kenapa? Ayo bangun, Yang ... ini udah jam sembilan. Malu sama matahari," kekeh Jonathan."Ngantuk, Jo ... sumpah ngantuk banget, kamu sadar nggak sih kalau kita itu baru tidur empat jam," ucap Kaluna sambil melirik Jonathan dan mengembikkan bibirnya karena masih merasa ngantuk.Sumpah tubuh Kaluna saat ini lelah bukan main, rasanya setiap sendi di tubuhnya meminta Kaluna untuk terus berada di ranjang dan kelopak matanya meminta Kaluna untuk kembali tidur tapi, sialnya Jonathan benar-benar meng

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    344. Desah di Balik Baju Baru

    Kaluna mendesah saat jemari Jonathan menyusup ke dalam pakaian dalamnya dan mengusap bagian paling sensitif miliknya hingga tanpa sadar ia merenggangkan kedua kakinya untuk menerima sentuhan Jonathan yang selalu membuat dirinya melentingkan tubuh."Yang bisa buka?" tanya Jonathan sambil sesekali mengecupi garis leher Kaluna dengan lembut seolah itu adalah benda yang harus ia sentuh dengan sangat hati-hati.Kaluna yang limbung kerena gulungan kenikmatan yang Jonathan berikan berusaha untuk melepaskan kancing-kancing pakaiannya dengan susah payah, tanpa sadar dia mengutuki kancing-kancing bajunya yang cantik namun sulit untuk terlepas, "Susah," bisik Kaluna.Setelah Kaluna berkata ia merasakan jemari Jonathan keluar dari tubuhnya, menghentikan gerakan erotis nan manis yang membuat Kaluna merasa kecewa karena tidak lagi tergulung dalam kenikmatan yang membuat birahinya meraung. "Jo," desah Kaluna sambil menatap wajah Jonathan yang saat ini sedang menatapnya, tanpa sadar ia mendekatkan w

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    343. Baju Baru

    "Jo, ini kita mau kemana sih?" tanya Kaluna yang kesal bukan main karena sudah duduk di dalam mobil selama hampir dua jam dan sama sekali belum menunjukkan tanda-tanda kalau mobil itu akan berhenti."Bentar lagi sampai kok, Nyonya ... tenang saja tempatnya bagus," ucap Bli Wayan yang hanya bisa tersenyum mendengarkan pertanyaan Kaluna yang entah sudah keberapa puluh kali diucapkan oleh wanita yang saat ini menatapnya dengan kesal."Bagus sih bagus, Bli, tapi kenapa ini kayanya jauh banget tempatnya, tepos pantat aku yang ada," gerutu Kaluna sambil menggerakkan pantatnya ke kanan dan ke kiri karena sudah mulai merasa sakit. Nasib pantat tepos."Mana yang sakit?" tanya Jonathan sambil menyelipkan tangannya ke punggung Kaluna dan bergerak turun ke arah bokong Kaluna."Aw ... Jo, sakit," pekik Kaluna sambil membulatkan matanya dan menahan tangan Jonathan, "jangan dicubit," rengek Kaluna manja."Sini aku pijitin," ucap Jonathan santai tapi sumpah demi apa pun Kaluna dapat melihat tatapan p

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    342. Kegelisahan Kaluna

    "Kenapa?" tanya Jonathan dari balik kacamata hitamnya yang membuat ketampanannya melonjak naik."Nggak," sahut Kaluna sambil membenarkan posisi duduknya. Saat ini mereka sudah berada di pesawat salah satu maskapai penerbangan komersil Indonesia. Sesekali Kaluna melihat ke arah jendela pesawat yang sudah terlihat awan putih yang menandakan mereka sudah berada di ketinggian yang cukup untuk melepaskan sabuk pengaman, "aku mau ke kamar mandi."Jonathan menggeleng sambil menahan tangan Kaluna, "Nggak ... kamu kenapa? Dari tadi malem kamu gelisah terus bahkan kamu tidur pun gerak mulu." "Aku mau ke kama ...." Kaluna menghentikan ucapannya saat melihat Jonathan melepaskan kacamata hitam dan menatapnya tajam, "Jo.""Duduk," perintah Jonathan dan langsung diikuti oleh Kaluna. Selama beberapa menit mereka saling diam dan tidak berkata apa pun juga, hanya terdengar suara sekitar mereka saja."I am waiting, Yang." Jonathan memecahkan kesunyian sambil melirik ke arah Kaluna, mencoba menjelaskan

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    341. Dendam Itu Meledak

    "Kenapa lagi?" tanya Cakra saat melihat Karin dan keamanan hotel berada di dekatnya."Saya menemukan Bu Karin ingin membobol salah satu laci di ruangan kerja Bapak, Bapak selalu minta saya untuk menjaga laci di ruangan Bapak dan meminta tidak boleh ada yang membukanya tanpa terkecuali. Jadi, saya mohon maaf tadi saat saya lihat Bu Karin mau membuka laci dari CCTV langsung saya amankan, Pak," ucap keamanan hotel sambil melirik Karin yang terlihat marah."Saya ini istrinya, kamu nggak berhak buat memperla—""Terima kasih Pak, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik. Sekarang biar saya urus dia sendiri, silakan kembali bekerja." Cakra mengabaikan perkataan Karin sambil meminta keamanan hotel pergi meninggalkan mereka."Aku duluan pulang, yah," ucap Kaluna sambil menepuk bahu Cakra, "bareng dia juga," lanjut Kaluna sambil menunjuk Gendis yang terlihat sedang mengutak atik ponselnya seolah memiliki dunianya sendiri."Kenapa ada itu lonte?" tanya Karin.Kaluna yang bersiap pergi langsung

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    340. Karin dan Gendis

    "Kamu jangan lupa minum obat," ucap Kaluna sambil menutup pintu mobilnya dan berjalan ke arah pintu depan hotel."Iya, aku minum bentar lagi dan kamu udah konsultasi ke Dokte Fina?" tanya Jonathan melalui sambungan telepon."Udah, cerewet," jawab Kaluna sambil menahan tawanya karena sudah semenjak ia membuka matanya Jonathan terus mengingatkannya untuk konsultasi dan melakukan check up ke Dokter Fina."Bener udah? Kalau kamu bohong aku telepon Dokter Finanya," ancam Jonathan."Sono telepon, sekalian datangin hari ini," tantang Kaluna, "kamu kan emang ada janji sama Dokter Fina buat nanti sore jam lima. Aku tahu karena tadi Dokter Fina bilang kamu ubah jadwal konsultasi.""Salahin si Raka sialan ini yang maksa banget buat ketemu dan entah apa lagi yang mau dia bahas padahal dia udah aku kasih semuanya. Bahkan aku udah pilihin sous chef yang normal bukan si Rahmat Mcflurry," maki Jonathan yang kesal karena hari liburnya terganggu karena Raka."Ampun deh aku suka ngakak kalau inget si Ra

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    339. HOT

    Kaluna memekik keras saat ia merasakan jemari Jonathan memasuki dirinya, bergerak dengan ahlinya hingga membuat ia menahan ledakan kenikmatan di bagian paling kecil tubuhnya yang menjalar dengan liat ke seluruh tubuh."Jo ... ah, bisa kamu pel — ah, Jo," desah Kaluna saat ia dibuat pusing karena digulung kenikmatan dari gerakan jemari Jonathan yang selali bisa melambungkan birahinya hingga ketitik tertinggi.Jonathan mencumbu bibir Kaluna untuk membungkam mulut istrinya yang terus mendesah dengan suara paling sensual yang ia dengar. Dengan ahli Jonathan mengecupi rahang Kaluna dan bergerak turun ke arah payudara Kaluna.Birahinya tercambuk sempurna saat ujung lidahnya menyentuh puting payudara Kaluna yang sudah mengeras, seolah sudah menunggu untuk Jonathan puja. Lidahnya bergerak liar nan sensual untuk memberikan kenikmatan bagi Kaluna, sesekali Jonathan menggigit dan menyesap payudara Kaluna. Memujanya.Kaluna hanya bisa menengadahkan kepalanya dan melentingkan tubuhnya saat ia mend

DMCA.com Protection Status