Share

140. Jaga Kaluna

Penulis: Gallon
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-27 02:20:44

Kring ... kring ... kring ....

Suara telepon membuat Raka terbangun dari tidurnya, tangannya mencoba menggapai-gapai ponsel yang ada di samping ranjang. Dengan malas-malasan ia melihat siapa yang meneleponnya sekaligus untuk melihat jam berapa ini.

"Jonathan? Ngapain itu manusia nelepon jam empat subuh?" tanya Raka sambil mematikan sambungan telepon dan kembali tidur. Ngantuk.

Kring ... kring ... kring ....

Lagi-lagi ponselnya berbunyi dan mau tidak mah Raka kembali melihat siapa yang meneleponnya, "Apa sih?"

Dengan engan ia mengangkat telepon Jonathan, "Apa? Kenapa?" tanya Raka dengan kondisi setengah sadar. Ia baru tidur jam 1 subuh karena mengurusi bisnisnya, matanya seolah ditempel lem korea hingga susah untuk dibuka:

"Rencana lo gagal."

"Hah?" tanya Raka sambil mengubah posisinya dengan mata yang masih tertutup, "rencana apaan? Emang kita rencanain apaan?"

Raka yang masih belum sepenuhnya sadar hanya bisa berguman, "Jo, kita ngobrol besok aja, yah. Sumpah aku ngantuk banget ini.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
kok...gitu Jo...knapa- titip kaluna sama Raka .....
goodnovel comment avatar
Anies
kaya mau mati besok aja sih jo..
goodnovel comment avatar
Yosefa Wahyu
merinding klo udah pesan yg begini ya...serasa mo ditinggal dan gk kembali lg
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    141. Kita Nggak Bakal Ketemu Lagi

    Kaluna melihat surat hasil tes HIV-nya dengan mata yang perih dan bengkak akibat menangis semalaman. Ia hanya meringkuk di ranjang tidak bergerak sama sekali, tubuhnya terasa sakit bila digerakkan dan tenggorokkannya terasa sakit karena hampir setiap malam Kaluna menangis dan puncaknya hari ini Kaluna menangis hingga menjerit dibalik bantalnya akibat perkataan Jonathan yang biasa saja namun sangat menyayat hatinya. Ternyata sebegini sakitnya diputusi oleh orang yang sangat ia cintai dan sayangi, pantas saja Jonathan kemarin semarah itu saat ia meminta putus. Rasanya sangat pedih dan sesak, saat ini Kaluna bersumpah akan selalu menjaga perasaannya dan memikirkan baik juga buruknya semua kalimat yang keluar dari bibirnya.Ia tidak mau lagi menyakiti hati siapa pun yang ia kenal karena kelancangan mulutnya, benar kata orang mulutmu harimaumu. Kaluna kembali memejamkan matanya sambil mengingat perkataan dan kelakuan apa saja yang ia berikan pada Jonathan. Tubuhnya bergidik saat menyadari

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-27
  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    142. Melangkah Dengan Lelah

    "Jangan mati! Jangan tinggalkan aku!""Cari anak saya, cari!""Saya mau ketemu penanggung jawabnya! Saya mau meminta pertanggung jawaban!" "Suami saya, Ya Allah suami saya." Wajah Kaluna makin pias setiap ia melangkahkan kakinya memasuki bandara, napasnya sesak dan tangannya terasa dingin walau dalam genggaman tangan Raka. Sepanjang jalan dari Moon ke Bandara Cengkareng Kaluna menangis terus menerus seperti orang gila.Berkali-kali Raka menghentikan mobil dan mencoba menenangkan Kaluna namun semua kata-kata, bujukan bahkan sentuhan Raka terasa tak berarti bagi Kaluna. Kaluna terus menangis histeris dan memanggil Jonathan seperti orang kurang waras.Rasa bersalah dan menyesal benar-benar menyelimuti Kaluna saat ini. Ia bersalah karena sudah memandang jijik pada Jonathan, ia bersalah karena sudah ketakutan pada Jonathan padahal pria itu sudah sangat mencintai dirinya tanpa pamrih. Jonathan selalu ada bersama dengan dirinya di saat titik terendahnya. Sedangkan Kaluna dengan egois dan m

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-28
  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    143. Manifest

    "Astaga ....""Kamu kenapa, Lun?" tanya seorang wanita yang mengenakan seragam pramugari yang menatapnya dengan tatapan bingung, "kamu kenapa sampai nangis gini?" Kaluna berdiri dan langsung memeluk wanita itu dengan erat, ia tidak peduli kalau air matanya bisa membasahi pakaian seragam pramugari yang wanita itu kenakan, "Joya! Joya tolong ... tolong," isak Kaluna sambil mengeratkan pelukkannya.Joya yang kaget dengan cepat memeluk Kaluna sambil melihat lelaki yang tadi memeluk Kaluna, "Kamu kenapa? Jangan bilang ada kenalan kamu yang ada di pesawat." Joya menolak untuk menyebutkan kalau pesawat itu jatuh, rasanya miris dan tidak elok rasanya menyatakan itu. "Iya, aku ... ada, ada yang di pesawat," isak Kaluna lebih keras sambil melepaskan pelukannya dan mengusap air mata yang masih setia menemani dirinya. "Siapa? Kamu udah dapet info?" tanya Joya ingin membantu walaupun maskapai yang kecelakan bukan maskapainya tapi, setidaknya dia bisa sedikit membantu untuk masuk ke tempat khusu

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-28
  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    144. Scary Dream

    “Yang … Ayang … Yang ….”Sayup-sayup Kaluna mendengar suara yang memanggil dirinya, sebuah suara yang sangat iya rindu dan damba. Dengan sekuat tenaga Kaluna mencoba membuka kedua kelopak matanya namun rasanya sangat berat, seolah kelopak matanya menempel dan sulit untuk dilepaskan.“Yang … Yang ….”Kaluna mencoba menggerakkan badannya dan membuka kelopak mata, tapi, semua itu terasa sangat sulit dan makin berat. Kaluna merasakan ada berpuluh-puluh ton batu yang menimpa dirinya hingga ia kesulitan menggerakkan tubuhnya walau hanya sedikit.Dalam ketakutan dan kepanikan Kaluna terus mencoba menggerakkan badannya, ia berjuang menggoyangkan badannya namun, lagi-lagi ia hanya merasakan tubuhnya seolah diikat seerat mungkin diranjang hingga tidak bisa lagi ia gerakkan sama sekali. “Lepas! Tolong! Siapa pun,” pekik Kaluna di dalam hati sambil terus meronta-ronta namun semuanya nihil. Dirinya sama sekali tidak bisa menggerakkan badannya, tubuhnya benar-benar terbelenggu dan suaranya seolah

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-29
  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    145. The Truth

    "Jonathan?!" pekik Kaluna bingung sambil mendekatkan jemarinya ke wajah Jonathan lalu menangkupnya."Iya, Yang ... ini aku, kamu udah bangun?" tanya Jonathan sambil tersenyum, kedua lengan kokoh Jonathan memeluk tubub Kaluna seolah ingin melindungi gadis itu agar tidak kembali berteriak-teriak sambil menangis. "Ini aku, aku ada ... jangan teriak-teriak lagi."Kaluna menepuk pipi Jonathan pelan beberapa kali seolah ingin memastikan bahwa Jonathan yang ada di hadapannya itu benar-benar Jonathan bukan Jonathan jejadian yang ada di dalam mimpinya. "Yang ... ini aku," bisik Jonathan pelan.Plak!Semua orang di sana hanya bisa menahan napasnya dan menelan ludah saat melihat Kaluna menampar keras pipi Jonathan. "Ayang!" seri Jonathan kaget saat ditampar sangat keras oleh Kaluna. "Sakit, Jo?" tanya Kaluna polos seraya memperhatikan Jonathan secara seksama."Sakit! Ini sakit, Yang ... kamu kenapa tiba-tiba nampar aku? Aku salah apa?" tanya Jonathan sambil mengelus pipinya yang terasa pedih

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-01
  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    146. The Truth (2)

    “Karena.” Jonathan melihat sekeliling ruangan untuk memastikan hanya ada mereka berdua saja di sana. Saat merasa sudah aman dia dengan pelan mengambil sesuatu dari dalam tasnya lalu menyerahkan ke tangan Kaluna."Aku nggak jadi naik pesawat karena obat sialan ini," ucap Jonathan sambil menunjuk botol obat di tangan Kaluna."Ini kan obat ARV kamu, Yang," ucap Kaluna."Hubungannya apa kamu nggak naik pesawat dan obat ARV?" tanya Raka yang tidak mengerti apa benang merahnya antara itu semua. "Jadi tadi, aku udah sampai ke Bandara jam 8 pagi. Aku udah check in, bagasi aku udah masuk, aku udah nunggu pesawat di ruang keberangkatan tapi, aku sadar kalau obat ARV aku ketinggalan." Jonathan kembali mengingat kejadian yang baru saja ia alami tadi pagi. "Jadi, mau nggak mau, suka nggak suka aku harus balik ke rumah," terang Jonathan sambil mengusap pipi Kaluna pelan hingga membuat Kaluna kembali memeluk Jonathan dan membenamkan wajahnya di sana. "Emang nggak bisa beli di Medan?" tanya Raka y

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-01
  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    147. Together With You

    "Jadi, Pak Jonathan tidak menaiki pesawat?" tanya salah satu pegawai bandara yang saat itu sedang bertugas mencatat semua hal mengenai kecelakan pesawat yang baru saja terjadi."Nggak, saya nggak naik. Saya keluar dari bandara karena ada yang harus saya lakukan," jawab Jonathan tenang sambil memberikan bukti tiket pesawat di ponselnya. "Jadi, Pak Jonathan tidak ada kerugian apa pun?" tanya pegawai itu lagi sambil menuliskan beberapa hal penting di papan jalan miliknya. "Paling saya kerugian barang-barang saya yang ada di bagasi pesawat dan ah ...." Jonathan menepuk dahinya kesal saat menyadari kalau dia kehilangan pisau kesayangannya. "Kenapa Jo?" tanya Kaluna penasaran. "Ada yang salah?""Pisau aku, Yang. Pisau aku ada di dalam koper dan entah di mana saat ini koper aku," ucap Jonathan.Kaluna menepuk bahu Jonathan pelan, "Mending pisau kamu yang ilang, kalau kamu yang ilang bisa stres aku. Udah nanti kalau kamu butuh pakai pisau aku aja, besok aku bawain," sahut Kaluna sambil men

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-02
  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    148. I Miss You Inside Me

    "Nggak Bu, Jonathan baik-baik aja. Dia nggak apa-apa," ucap Kaluna sambil menghempaskan bokongnya di sofa. Ia melihat Jonathan yang keluar dari kamar sambil mengenakan celana pendek dan kaos. "Iya, emang itu Jonathan harusnya naik pesawat yang jatuh itu, tapi, Jonathan nggak jadi naik karena dia kelupaan barang," ucap Kaluna sambil berpikir barang apa yang terdengar sangat penting hingga membuat Jonathan harus meninggalkan pesawatnya selain obat HIV miliknya? Apa?"Nggak tahu, Bu ... Kaluna juga nggak tahu dia ketinggalan apa. Dia belum bilang sama aku dan aku juga nggak mau maksa dia. Dia masih dalam keadaan kaget," dusta Kaluna, sepertinya paling aman saat ini adalah berpura-pura bodoh agar selamat dari berondongan pertanyaan Emma yang baru saja mendengar kabar mengenai pesawat Jonathan dari berita di TV. "Hah? Nggak paham juga jadinya gimana, Bu. Aku sama Jonathan udah ikhlas dan nggak perpanjang masalah apa pun ke maskapainya," terang Kaluna sambil mengusap keningnya yang terasa

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-02

Bab terbaru

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    347. Keputusan Final?

    "Why?" tanya Jonathan kaget karena Kaluna dengan cepat menjawab pertanyaannya tanpa menunggu jeda atau apa pun juga."Ibu sama siapa, Jo, kalau aku pergi," ucap Kaluna sambil menyuar rambut hitam tebal Jonathan. "Kalau aku pergi, nanti Ibu yang jaga siapa? Kebayang nggak kalau aku pergi tiba-tiba aja Tante Frida dan Eyang Sekar bikin ulah lagi, siapa yang jaga Ibu?""Tapi kan, mereka sudah berjanji nggak bakal ganggu kamu dan keluarga kamu." Jonathan mencoba mengingatkan Kaluna kalau Sekar dan Frida sudah menandatangani surat perjanjian untuk tidak menggangu Kaluna dan Emma karena Kaluna sudah melepaskan semua hak warisnya atas kekayaan dari Pamungkas."Untuk Eyang Sekar aku yakin dia nggak bakal bikin ulah." Kaluna tiba-tiba kembali mengingat pertemuan terakhirnya dengan Sekar di mana nenek tua itu menangis sambil memeluknya dan meminta maaf atas segala kesalahan yang ia perbuat dulu. Sebuah kesalahan yang menorehkan luka sangat dalam bagi Kaluna, sebuah kesalahan yang hampir membua

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    346. Ogah

    "Screw you!" maki Jonathan saat Raka kembali mengangat telepon dari dirinya. Hampir pecah kepala Jonathan saat mendengar perkataan Raka yang akan memecat dirinya dan ditambah sudah hampir lima belas menit Raka mengabaikan teleponnya."Cool man," ucap Raka santai sambil menahan tawanya karena dia tahu kalau ia sudah membuat Jonathan murka."Cool? Are you fucking kidding me, Raka!!""Chill oi ... sabar, santai ....""Orang gila mana yang tetep santai saat tahu kalau dirinya dipecat dari tempat dia bekerja? Hah? Orang gila mana? Mana semua resep, bahan dan cara kerja udah lo ambil semuanya!" Jonathan bukan takut tidak berpenghasilan bila dia dipecat dari Moon.Jujur bagi Jonathan untuk kembali membuka restoran dan mencari pekerjaan lain semudah menjentikan jari, sudah banyak pemilik restoran dan hotel-hotel bintang lima yang mau memperkerjakan dirinya. Tapi, yang Jonathan kesal adalah hampir semua resep, cara masak dan fondasi Moon itu adalah hasil buah pikirannya. Anggaplah Moon adalah

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    345. Kabar Dari Raka

    "Udah bangun?" tanya Jonathan saat melihat Kaluna membuka matanya, tanpa sadar ia tertawa melihat Kaluna memicingkan matanya karena sinar matahari yang ada si belakang Jonathan."Ah ... mataharinya, Jo," rengek Kaluna manja sambil menepuk dada Jonathan, "kamu kebiasaan deh nggak pernah rapet nutup jendela." Kaluna menarik selimut lalu menutupi wajahnya. "Jangan tidur lagi, Yang," pinta Jonathan sambil menarik selimut Kaluna dan langsung tertawa keras saat melihat raut wajah marah istrinya itu, "kenapa? Ayo bangun, Yang ... ini udah jam sembilan. Malu sama matahari," kekeh Jonathan."Ngantuk, Jo ... sumpah ngantuk banget, kamu sadar nggak sih kalau kita itu baru tidur empat jam," ucap Kaluna sambil melirik Jonathan dan mengembikkan bibirnya karena masih merasa ngantuk.Sumpah tubuh Kaluna saat ini lelah bukan main, rasanya setiap sendi di tubuhnya meminta Kaluna untuk terus berada di ranjang dan kelopak matanya meminta Kaluna untuk kembali tidur tapi, sialnya Jonathan benar-benar meng

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    344. Desah di Balik Baju Baru

    Kaluna mendesah saat jemari Jonathan menyusup ke dalam pakaian dalamnya dan mengusap bagian paling sensitif miliknya hingga tanpa sadar ia merenggangkan kedua kakinya untuk menerima sentuhan Jonathan yang selalu membuat dirinya melentingkan tubuh."Yang bisa buka?" tanya Jonathan sambil sesekali mengecupi garis leher Kaluna dengan lembut seolah itu adalah benda yang harus ia sentuh dengan sangat hati-hati.Kaluna yang limbung kerena gulungan kenikmatan yang Jonathan berikan berusaha untuk melepaskan kancing-kancing pakaiannya dengan susah payah, tanpa sadar dia mengutuki kancing-kancing bajunya yang cantik namun sulit untuk terlepas, "Susah," bisik Kaluna.Setelah Kaluna berkata ia merasakan jemari Jonathan keluar dari tubuhnya, menghentikan gerakan erotis nan manis yang membuat Kaluna merasa kecewa karena tidak lagi tergulung dalam kenikmatan yang membuat birahinya meraung. "Jo," desah Kaluna sambil menatap wajah Jonathan yang saat ini sedang menatapnya, tanpa sadar ia mendekatkan w

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    343. Baju Baru

    "Jo, ini kita mau kemana sih?" tanya Kaluna yang kesal bukan main karena sudah duduk di dalam mobil selama hampir dua jam dan sama sekali belum menunjukkan tanda-tanda kalau mobil itu akan berhenti."Bentar lagi sampai kok, Nyonya ... tenang saja tempatnya bagus," ucap Bli Wayan yang hanya bisa tersenyum mendengarkan pertanyaan Kaluna yang entah sudah keberapa puluh kali diucapkan oleh wanita yang saat ini menatapnya dengan kesal."Bagus sih bagus, Bli, tapi kenapa ini kayanya jauh banget tempatnya, tepos pantat aku yang ada," gerutu Kaluna sambil menggerakkan pantatnya ke kanan dan ke kiri karena sudah mulai merasa sakit. Nasib pantat tepos."Mana yang sakit?" tanya Jonathan sambil menyelipkan tangannya ke punggung Kaluna dan bergerak turun ke arah bokong Kaluna."Aw ... Jo, sakit," pekik Kaluna sambil membulatkan matanya dan menahan tangan Jonathan, "jangan dicubit," rengek Kaluna manja."Sini aku pijitin," ucap Jonathan santai tapi sumpah demi apa pun Kaluna dapat melihat tatapan p

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    342. Kegelisahan Kaluna

    "Kenapa?" tanya Jonathan dari balik kacamata hitamnya yang membuat ketampanannya melonjak naik."Nggak," sahut Kaluna sambil membenarkan posisi duduknya. Saat ini mereka sudah berada di pesawat salah satu maskapai penerbangan komersil Indonesia. Sesekali Kaluna melihat ke arah jendela pesawat yang sudah terlihat awan putih yang menandakan mereka sudah berada di ketinggian yang cukup untuk melepaskan sabuk pengaman, "aku mau ke kamar mandi."Jonathan menggeleng sambil menahan tangan Kaluna, "Nggak ... kamu kenapa? Dari tadi malem kamu gelisah terus bahkan kamu tidur pun gerak mulu." "Aku mau ke kama ...." Kaluna menghentikan ucapannya saat melihat Jonathan melepaskan kacamata hitam dan menatapnya tajam, "Jo.""Duduk," perintah Jonathan dan langsung diikuti oleh Kaluna. Selama beberapa menit mereka saling diam dan tidak berkata apa pun juga, hanya terdengar suara sekitar mereka saja."I am waiting, Yang." Jonathan memecahkan kesunyian sambil melirik ke arah Kaluna, mencoba menjelaskan

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    341. Dendam Itu Meledak

    "Kenapa lagi?" tanya Cakra saat melihat Karin dan keamanan hotel berada di dekatnya."Saya menemukan Bu Karin ingin membobol salah satu laci di ruangan kerja Bapak, Bapak selalu minta saya untuk menjaga laci di ruangan Bapak dan meminta tidak boleh ada yang membukanya tanpa terkecuali. Jadi, saya mohon maaf tadi saat saya lihat Bu Karin mau membuka laci dari CCTV langsung saya amankan, Pak," ucap keamanan hotel sambil melirik Karin yang terlihat marah."Saya ini istrinya, kamu nggak berhak buat memperla—""Terima kasih Pak, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik. Sekarang biar saya urus dia sendiri, silakan kembali bekerja." Cakra mengabaikan perkataan Karin sambil meminta keamanan hotel pergi meninggalkan mereka."Aku duluan pulang, yah," ucap Kaluna sambil menepuk bahu Cakra, "bareng dia juga," lanjut Kaluna sambil menunjuk Gendis yang terlihat sedang mengutak atik ponselnya seolah memiliki dunianya sendiri."Kenapa ada itu lonte?" tanya Karin.Kaluna yang bersiap pergi langsung

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    340. Karin dan Gendis

    "Kamu jangan lupa minum obat," ucap Kaluna sambil menutup pintu mobilnya dan berjalan ke arah pintu depan hotel."Iya, aku minum bentar lagi dan kamu udah konsultasi ke Dokte Fina?" tanya Jonathan melalui sambungan telepon."Udah, cerewet," jawab Kaluna sambil menahan tawanya karena sudah semenjak ia membuka matanya Jonathan terus mengingatkannya untuk konsultasi dan melakukan check up ke Dokter Fina."Bener udah? Kalau kamu bohong aku telepon Dokter Finanya," ancam Jonathan."Sono telepon, sekalian datangin hari ini," tantang Kaluna, "kamu kan emang ada janji sama Dokter Fina buat nanti sore jam lima. Aku tahu karena tadi Dokter Fina bilang kamu ubah jadwal konsultasi.""Salahin si Raka sialan ini yang maksa banget buat ketemu dan entah apa lagi yang mau dia bahas padahal dia udah aku kasih semuanya. Bahkan aku udah pilihin sous chef yang normal bukan si Rahmat Mcflurry," maki Jonathan yang kesal karena hari liburnya terganggu karena Raka."Ampun deh aku suka ngakak kalau inget si Ra

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    339. HOT

    Kaluna memekik keras saat ia merasakan jemari Jonathan memasuki dirinya, bergerak dengan ahlinya hingga membuat ia menahan ledakan kenikmatan di bagian paling kecil tubuhnya yang menjalar dengan liat ke seluruh tubuh."Jo ... ah, bisa kamu pel — ah, Jo," desah Kaluna saat ia dibuat pusing karena digulung kenikmatan dari gerakan jemari Jonathan yang selali bisa melambungkan birahinya hingga ketitik tertinggi.Jonathan mencumbu bibir Kaluna untuk membungkam mulut istrinya yang terus mendesah dengan suara paling sensual yang ia dengar. Dengan ahli Jonathan mengecupi rahang Kaluna dan bergerak turun ke arah payudara Kaluna.Birahinya tercambuk sempurna saat ujung lidahnya menyentuh puting payudara Kaluna yang sudah mengeras, seolah sudah menunggu untuk Jonathan puja. Lidahnya bergerak liar nan sensual untuk memberikan kenikmatan bagi Kaluna, sesekali Jonathan menggigit dan menyesap payudara Kaluna. Memujanya.Kaluna hanya bisa menengadahkan kepalanya dan melentingkan tubuhnya saat ia mend

DMCA.com Protection Status