Share

142. Melangkah Dengan Lelah

"Jangan mati! Jangan tinggalkan aku!"

"Cari anak saya, cari!"

"Saya mau ketemu penanggung jawabnya! Saya mau meminta pertanggung jawaban!"

"Suami saya, Ya Allah suami saya."

Wajah Kaluna makin pias setiap ia melangkahkan kakinya memasuki bandara, napasnya sesak dan tangannya terasa dingin walau dalam genggaman tangan Raka. Sepanjang jalan dari Moon ke Bandara Cengkareng Kaluna menangis terus menerus seperti orang gila.

Berkali-kali Raka menghentikan mobil dan mencoba menenangkan Kaluna namun semua kata-kata, bujukan bahkan sentuhan Raka terasa tak berarti bagi Kaluna. Kaluna terus menangis histeris dan memanggil Jonathan seperti orang kurang waras.

Rasa bersalah dan menyesal benar-benar menyelimuti Kaluna saat ini. Ia bersalah karena sudah memandang jijik pada Jonathan, ia bersalah karena sudah ketakutan pada Jonathan padahal pria itu sudah sangat mencintai dirinya tanpa pamrih. Jonathan selalu ada bersama dengan dirinya di saat titik terendahnya. Sedangkan Kaluna dengan egois dan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Berharap yg menepuk kaluna itu Jonathan ,yg ga jadi naik pesawat
goodnovel comment avatar
Anies
nyeseeeeeek.. eeeh siapa yang nepuk sapa???
goodnovel comment avatar
Neng Ade
waaah c Jo ny muncul
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status