Beranda / Romansa / Sepanas Belaian Chef Jonathan / 133. Sebuah Penyesalan

Share

133. Sebuah Penyesalan

Penulis: Gallon
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-23 22:48:50

"Maksunya gimana?" tanya Jonathan yang kaget dengan kalimat yang baru saja keluar dari mulut Kaluna. Dia berusaha melihat Kaluna sebaik mungkin dan berharap kekasihnya itu kerasukan atau mengalami penyakit tertentu yang membuat Kaluna berbicara melantur tak tentu arah.

"Aku ...." Kaluna mengangkat kedua tangannya dengan lemah, ia menghela napas pelan sambil melihat Jonathan, "aku capek ... aku capek, aku nggak kuat dan aku nggak sanggup, Jo."

"Emang aku nggak ngerasain itu juga, Yang? Aku juga sama kaya kamu, aku capek, aku nggak kuat dan aku nggak sanggup, Yang. Tapi, aku nggak ngomong kalimat itu." Jonathan melihat sekelilingnya dan bersyukur tidak ada satu orang pun di sana karena Jonathan yakin teriakkan mereka berdua tadi mampu menembus pintu mobil dan menarik perhatian orang yang berada di luar.

"Aku lebih capek, Jo! Aku lebih ...." Kaluna menunjuk dadanya dengan telunjuk yang bergetar hebat sedang wajahnya terlihat penuh dengan rasa marah, matanya terlihat menyalak garang ke a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Yanyan
jadi nyesek begindang..
goodnovel comment avatar
Bunda Faiq
speechless aq, mo ngomong apa lagi buat mereka berdua.. cuma gallon doang yg bisa menyatukan jolun ......
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Yah serba rumit emang keduanya sama2 cinta tapi tembok begitu tinggi .....putus tapi sakit juga ....ah pusing juga
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    134. Cuan Alert

    Brak ... brak ... brak ....Jonathan memukul lemari gantinya dengan menggunakan jaket chef miliknya, berusaha menumpahkan rasa marah, kesal, sedih, sakit hati yang bercampur menjadi satu. Ia beberapa kali menendang angin dan akhirnya bersandar ke dinding hingga tubuhnya merosot turun. Terduduk."Ya Tuhan, Lun ... ini harus gimana! Aku harus kaya apa?" teriak Jonathan sambil menutup matanya menahan amarahnya yang sialnya malah membuat ia kembali mengingat saat Kaluna mengucapkan kata putus dan dengan pongahnya dia mengatakan iya! Oh Tuhan, bodoh sekali dirinya! Padahal saat ini Jonathan sangat membutuhkan Kaluna untuk ada di sampingnya, rasanya ia ingin mengecam Tuhan dan memakinya walau pun bukan sesuatu yang bijak ia lakukan. Tapi, ia ingin melakukan itu, ia ingin mempertanyakan maksud dan tujuan mengapa sang pencipta kembali mempertemukan dirinya dan Kaluna?Mengapa harus Kaluna yang ia temui di Indonesia? Mengapa gadis itu malah jadi chef bukan menjadi apa ... entahlah, mungkin se

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-23
  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    135. Sulit Untuk Melaju

    Kaluna mengusap keringat yang terus mengalir di keningnya, sudah hampir satu jam ia menggosok kompor yang ada di hadapannya. Selama itu pula pikiran Kaluna berkelana ke sana kemari, mencoba mencari jalan keluar dari situasi hidupnya saat ini dan mencoba untuk menenangkan dirinya.Rasa lelah akibat bekerja di tambah rasa lelah karena pikiran membuat tubuh Kaluna lelah bukan main tapi, Kaluna menolak untuk diam tanpa mengerjakan sesuatu. Dia harus bergerak kalau dia diam yang ada dia akan kembali menangis."Lun ... woi, Lun."Kaluna mengabaikan seseorang yang memanggilnya di belakang, ia terus menggosok kompor seolah menggosok kompor itu adalah pekerjaan paling mulia di muka bumi. "Kaluna, hei ... Kaluna." Hening ...."Kaluna! Woi, budek lo, yeh?" "Apa?" tanya Kaluna judes sambil menolehkan kepalanya melewati bahu dan mendapati Okhe yang sedang berkacak pinggang di belakangnya. Dengan enggan Kaluna melemparkan sikatnya ke atas kompor, "Apa? Ih ... tadi aja manggil-manggil, sekarang u

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-24
  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    136. Menghadapi Kenyataan

    "Kaluna ... Kaluna."Suara panggilan Emma membuat Kaluna mempercepat acara dandannya. Saat ini ia sedang berusaha untuk menyamarkan mata bengkaknya akibat menangis semalaman karena sadar kalau Jonathan sudah berusaha untuk mengabaikan dirinya. Perih."Kaluna.""Iya, Bu ... sebentar Kaluna lagi dandan ini, kan kemarin Kaluna udah bilang kalau Kaluna nggak kerja tapi mau pergi," sahut Kaluna sambil menepuk sponge bedak ke bagian bawah matanya. Sebuah sentuhan akhir yang membuat Kaluna tidak terlalu terlihat seperti zombie."Ya ampun, Kaluna lama bener sih," ucap Emma lagi dari arah dapur.Kaluna dengan cepat mengambil tas dan jaketnya, "Iya ... iya," sahut Kaluna."Apa sih Ibu ini? Ngapain manggil-manggil? Aku kan juga nggak kerja hari ini, aku bilang aku mau pergi jadi nggak usah di buru-buru," keluh Kaluna sambil terus berjalan hingga sampai ke ruang tamu karena ternyata sumber suara Emma bukan dari dapur tapi dari ruang tamu.Saat ia sampai di ruang tamu langkahnya terhenti saat meli

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-24
  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    137. Sadar Diri

    "Yang, Ayang ...." Jonathan berdebar dan waswas saat Kaluna menangis dan makin kalut saat tubuhnya ditarik oleh Kaluna lalu wanita itu langsung membenamkan wajahnya ke dada Jonathan.Jonathan merasakan air mata Kaluna yang membasahi dadanya, tanpa sadar dengan tangan bergetar Jonathan mengelus pucuk rambut Kaluna. Sial apakah Kaluna terkena HIV? Padahal dirinya sudah berusaha untuk tidak menularkan gadis itu dengan berbagai macam cara dari mulai menggunakan pengaman hingga menjaga kebersihan dirinya sendiri. "Yang, maaf ... maaf kalau aku," bisik Jonathan sambil mengecupi pucuk rambut Kaluna dan ia sama sekali tidak peduli dengan tatapan julid ibu-ibu di seberang sana karena mengecupi Kaluna. Kaluna melepaskan pelukkannya dan mengusap hidungnya sambil berbisik pelan, "Ngapain minta maaf, kamu nggak punya salah apa-apa kok. Ini udah takdir aku," bisik Kaluna sambil meremas kertas di tangannya. Mendengar perkataan Kaluna yang sangat pasrah dan legowo makin mencabik perasaan Jonathan,

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-25
  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    138. Sebuah Hadiah Kecil

    Kaluna menatap Jonathan takut-takut sambil menyuapkan makanannya, mereka saat ini sedang makan di salah satu restoran di dalam mall yang terkenal di Jakarta. Saat ini Jonathan sedang memandang Kaluna dengan tatapan yang tidak bisa Kaluna gambarkan, ia bingung apa yang Jonathan rasakan saat ini. Apakah rasa benci, sayang, kesal, atau apa? Apa yang lelaki itu rasakan? Kaluna mencoba untuk menebaknya dengan cara mengobservasi Jonathan namun tidak bisa Kaluna baca sama sekali. "Kamu kenapa liatin aku kaya gitu?" tanya Kaluna sambil menyuapkan makanannya.Sorot mata Jonathan melihat dari atas ke bawah lalu berkata pelan, "Lama.""Lama maksudnya?" tanya Kaluna sambil mengambil minum."Makan kamu lama, abis waktu aku nungguin kamu, Lun. Kamu emang kaya gini, yah. Selalu membuang-buang waktu," bisik Jonathan sambil melipat kedua tangannya dan melihat ke arah luar jendela. "Kamu biasanya nggak marah kalau aku makan lama," protes Kaluna sambil mempercepat makannya karena ia tidak mau mendeng

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    139. Keputusan Jonathan

    Sekali lagi Jonathan menahan tawanya melihat raut wajah Kaluna yang terlihat marah dan kesal karena kelakuannya. “Kamar mandi di sana,” ucap Jonathan datar dan langsung mendapat tatapan julid Kaluna.“Bagus, Mbak … cocok buat Mbaknya, apalagi itu huruf J-nya nyamping jadi terlihat elegant karena ada berliannya juga, Mbak,” ucap pegawai toko sambil menunjuk leher Kaluna.Kaluna tanpa sadar menyentuh lehernya, “J? Kenapa harus huruf J?”“Bagus, biar kamu inget pernah punya mantan menyebalkan yang namanya berawalan huruf J,” jawab Jonathan santai sambil menyerahkan kartu debitnya ke pegawai toko, “saya ambil dan langsung di pakai.”“Jo, aku nggak butuh ini. Ini ….” Kaluna mengambil tulisan kecil yang menunjukkan harga kalungnya, “ini mahal, Jo!”“Nggak papa, biar kamu kenang aku.”“Kamu masih hidup kenapa harus dikenang?” tanya Kaluna kesal sambil berusaha membuka kalung yang Jonathan kasih.“Umur nggak ada yang tahu dan lagi aku juga penyakitan, kan,” ucap Jonathan santai sambil menangk

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    140. Jaga Kaluna

    Kring ... kring ... kring ....Suara telepon membuat Raka terbangun dari tidurnya, tangannya mencoba menggapai-gapai ponsel yang ada di samping ranjang. Dengan malas-malasan ia melihat siapa yang meneleponnya sekaligus untuk melihat jam berapa ini."Jonathan? Ngapain itu manusia nelepon jam empat subuh?" tanya Raka sambil mematikan sambungan telepon dan kembali tidur. Ngantuk.Kring ... kring ... kring ....Lagi-lagi ponselnya berbunyi dan mau tidak mah Raka kembali melihat siapa yang meneleponnya, "Apa sih?" Dengan engan ia mengangkat telepon Jonathan, "Apa? Kenapa?" tanya Raka dengan kondisi setengah sadar. Ia baru tidur jam 1 subuh karena mengurusi bisnisnya, matanya seolah ditempel lem korea hingga susah untuk dibuka:"Rencana lo gagal.""Hah?" tanya Raka sambil mengubah posisinya dengan mata yang masih tertutup, "rencana apaan? Emang kita rencanain apaan?"Raka yang masih belum sepenuhnya sadar hanya bisa berguman, "Jo, kita ngobrol besok aja, yah. Sumpah aku ngantuk banget ini.

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-27
  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    141. Kita Nggak Bakal Ketemu Lagi

    Kaluna melihat surat hasil tes HIV-nya dengan mata yang perih dan bengkak akibat menangis semalaman. Ia hanya meringkuk di ranjang tidak bergerak sama sekali, tubuhnya terasa sakit bila digerakkan dan tenggorokkannya terasa sakit karena hampir setiap malam Kaluna menangis dan puncaknya hari ini Kaluna menangis hingga menjerit dibalik bantalnya akibat perkataan Jonathan yang biasa saja namun sangat menyayat hatinya. Ternyata sebegini sakitnya diputusi oleh orang yang sangat ia cintai dan sayangi, pantas saja Jonathan kemarin semarah itu saat ia meminta putus. Rasanya sangat pedih dan sesak, saat ini Kaluna bersumpah akan selalu menjaga perasaannya dan memikirkan baik juga buruknya semua kalimat yang keluar dari bibirnya.Ia tidak mau lagi menyakiti hati siapa pun yang ia kenal karena kelancangan mulutnya, benar kata orang mulutmu harimaumu. Kaluna kembali memejamkan matanya sambil mengingat perkataan dan kelakuan apa saja yang ia berikan pada Jonathan. Tubuhnya bergidik saat menyadari

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-27

Bab terbaru

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    347. Keputusan Final?

    "Why?" tanya Jonathan kaget karena Kaluna dengan cepat menjawab pertanyaannya tanpa menunggu jeda atau apa pun juga."Ibu sama siapa, Jo, kalau aku pergi," ucap Kaluna sambil menyuar rambut hitam tebal Jonathan. "Kalau aku pergi, nanti Ibu yang jaga siapa? Kebayang nggak kalau aku pergi tiba-tiba aja Tante Frida dan Eyang Sekar bikin ulah lagi, siapa yang jaga Ibu?""Tapi kan, mereka sudah berjanji nggak bakal ganggu kamu dan keluarga kamu." Jonathan mencoba mengingatkan Kaluna kalau Sekar dan Frida sudah menandatangani surat perjanjian untuk tidak menggangu Kaluna dan Emma karena Kaluna sudah melepaskan semua hak warisnya atas kekayaan dari Pamungkas."Untuk Eyang Sekar aku yakin dia nggak bakal bikin ulah." Kaluna tiba-tiba kembali mengingat pertemuan terakhirnya dengan Sekar di mana nenek tua itu menangis sambil memeluknya dan meminta maaf atas segala kesalahan yang ia perbuat dulu. Sebuah kesalahan yang menorehkan luka sangat dalam bagi Kaluna, sebuah kesalahan yang hampir membua

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    346. Ogah

    "Screw you!" maki Jonathan saat Raka kembali mengangat telepon dari dirinya. Hampir pecah kepala Jonathan saat mendengar perkataan Raka yang akan memecat dirinya dan ditambah sudah hampir lima belas menit Raka mengabaikan teleponnya."Cool man," ucap Raka santai sambil menahan tawanya karena dia tahu kalau ia sudah membuat Jonathan murka."Cool? Are you fucking kidding me, Raka!!""Chill oi ... sabar, santai ....""Orang gila mana yang tetep santai saat tahu kalau dirinya dipecat dari tempat dia bekerja? Hah? Orang gila mana? Mana semua resep, bahan dan cara kerja udah lo ambil semuanya!" Jonathan bukan takut tidak berpenghasilan bila dia dipecat dari Moon.Jujur bagi Jonathan untuk kembali membuka restoran dan mencari pekerjaan lain semudah menjentikan jari, sudah banyak pemilik restoran dan hotel-hotel bintang lima yang mau memperkerjakan dirinya. Tapi, yang Jonathan kesal adalah hampir semua resep, cara masak dan fondasi Moon itu adalah hasil buah pikirannya. Anggaplah Moon adalah

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    345. Kabar Dari Raka

    "Udah bangun?" tanya Jonathan saat melihat Kaluna membuka matanya, tanpa sadar ia tertawa melihat Kaluna memicingkan matanya karena sinar matahari yang ada si belakang Jonathan."Ah ... mataharinya, Jo," rengek Kaluna manja sambil menepuk dada Jonathan, "kamu kebiasaan deh nggak pernah rapet nutup jendela." Kaluna menarik selimut lalu menutupi wajahnya. "Jangan tidur lagi, Yang," pinta Jonathan sambil menarik selimut Kaluna dan langsung tertawa keras saat melihat raut wajah marah istrinya itu, "kenapa? Ayo bangun, Yang ... ini udah jam sembilan. Malu sama matahari," kekeh Jonathan."Ngantuk, Jo ... sumpah ngantuk banget, kamu sadar nggak sih kalau kita itu baru tidur empat jam," ucap Kaluna sambil melirik Jonathan dan mengembikkan bibirnya karena masih merasa ngantuk.Sumpah tubuh Kaluna saat ini lelah bukan main, rasanya setiap sendi di tubuhnya meminta Kaluna untuk terus berada di ranjang dan kelopak matanya meminta Kaluna untuk kembali tidur tapi, sialnya Jonathan benar-benar meng

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    344. Desah di Balik Baju Baru

    Kaluna mendesah saat jemari Jonathan menyusup ke dalam pakaian dalamnya dan mengusap bagian paling sensitif miliknya hingga tanpa sadar ia merenggangkan kedua kakinya untuk menerima sentuhan Jonathan yang selalu membuat dirinya melentingkan tubuh."Yang bisa buka?" tanya Jonathan sambil sesekali mengecupi garis leher Kaluna dengan lembut seolah itu adalah benda yang harus ia sentuh dengan sangat hati-hati.Kaluna yang limbung kerena gulungan kenikmatan yang Jonathan berikan berusaha untuk melepaskan kancing-kancing pakaiannya dengan susah payah, tanpa sadar dia mengutuki kancing-kancing bajunya yang cantik namun sulit untuk terlepas, "Susah," bisik Kaluna.Setelah Kaluna berkata ia merasakan jemari Jonathan keluar dari tubuhnya, menghentikan gerakan erotis nan manis yang membuat Kaluna merasa kecewa karena tidak lagi tergulung dalam kenikmatan yang membuat birahinya meraung. "Jo," desah Kaluna sambil menatap wajah Jonathan yang saat ini sedang menatapnya, tanpa sadar ia mendekatkan w

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    343. Baju Baru

    "Jo, ini kita mau kemana sih?" tanya Kaluna yang kesal bukan main karena sudah duduk di dalam mobil selama hampir dua jam dan sama sekali belum menunjukkan tanda-tanda kalau mobil itu akan berhenti."Bentar lagi sampai kok, Nyonya ... tenang saja tempatnya bagus," ucap Bli Wayan yang hanya bisa tersenyum mendengarkan pertanyaan Kaluna yang entah sudah keberapa puluh kali diucapkan oleh wanita yang saat ini menatapnya dengan kesal."Bagus sih bagus, Bli, tapi kenapa ini kayanya jauh banget tempatnya, tepos pantat aku yang ada," gerutu Kaluna sambil menggerakkan pantatnya ke kanan dan ke kiri karena sudah mulai merasa sakit. Nasib pantat tepos."Mana yang sakit?" tanya Jonathan sambil menyelipkan tangannya ke punggung Kaluna dan bergerak turun ke arah bokong Kaluna."Aw ... Jo, sakit," pekik Kaluna sambil membulatkan matanya dan menahan tangan Jonathan, "jangan dicubit," rengek Kaluna manja."Sini aku pijitin," ucap Jonathan santai tapi sumpah demi apa pun Kaluna dapat melihat tatapan p

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    342. Kegelisahan Kaluna

    "Kenapa?" tanya Jonathan dari balik kacamata hitamnya yang membuat ketampanannya melonjak naik."Nggak," sahut Kaluna sambil membenarkan posisi duduknya. Saat ini mereka sudah berada di pesawat salah satu maskapai penerbangan komersil Indonesia. Sesekali Kaluna melihat ke arah jendela pesawat yang sudah terlihat awan putih yang menandakan mereka sudah berada di ketinggian yang cukup untuk melepaskan sabuk pengaman, "aku mau ke kamar mandi."Jonathan menggeleng sambil menahan tangan Kaluna, "Nggak ... kamu kenapa? Dari tadi malem kamu gelisah terus bahkan kamu tidur pun gerak mulu." "Aku mau ke kama ...." Kaluna menghentikan ucapannya saat melihat Jonathan melepaskan kacamata hitam dan menatapnya tajam, "Jo.""Duduk," perintah Jonathan dan langsung diikuti oleh Kaluna. Selama beberapa menit mereka saling diam dan tidak berkata apa pun juga, hanya terdengar suara sekitar mereka saja."I am waiting, Yang." Jonathan memecahkan kesunyian sambil melirik ke arah Kaluna, mencoba menjelaskan

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    341. Dendam Itu Meledak

    "Kenapa lagi?" tanya Cakra saat melihat Karin dan keamanan hotel berada di dekatnya."Saya menemukan Bu Karin ingin membobol salah satu laci di ruangan kerja Bapak, Bapak selalu minta saya untuk menjaga laci di ruangan Bapak dan meminta tidak boleh ada yang membukanya tanpa terkecuali. Jadi, saya mohon maaf tadi saat saya lihat Bu Karin mau membuka laci dari CCTV langsung saya amankan, Pak," ucap keamanan hotel sambil melirik Karin yang terlihat marah."Saya ini istrinya, kamu nggak berhak buat memperla—""Terima kasih Pak, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik. Sekarang biar saya urus dia sendiri, silakan kembali bekerja." Cakra mengabaikan perkataan Karin sambil meminta keamanan hotel pergi meninggalkan mereka."Aku duluan pulang, yah," ucap Kaluna sambil menepuk bahu Cakra, "bareng dia juga," lanjut Kaluna sambil menunjuk Gendis yang terlihat sedang mengutak atik ponselnya seolah memiliki dunianya sendiri."Kenapa ada itu lonte?" tanya Karin.Kaluna yang bersiap pergi langsung

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    340. Karin dan Gendis

    "Kamu jangan lupa minum obat," ucap Kaluna sambil menutup pintu mobilnya dan berjalan ke arah pintu depan hotel."Iya, aku minum bentar lagi dan kamu udah konsultasi ke Dokte Fina?" tanya Jonathan melalui sambungan telepon."Udah, cerewet," jawab Kaluna sambil menahan tawanya karena sudah semenjak ia membuka matanya Jonathan terus mengingatkannya untuk konsultasi dan melakukan check up ke Dokter Fina."Bener udah? Kalau kamu bohong aku telepon Dokter Finanya," ancam Jonathan."Sono telepon, sekalian datangin hari ini," tantang Kaluna, "kamu kan emang ada janji sama Dokter Fina buat nanti sore jam lima. Aku tahu karena tadi Dokter Fina bilang kamu ubah jadwal konsultasi.""Salahin si Raka sialan ini yang maksa banget buat ketemu dan entah apa lagi yang mau dia bahas padahal dia udah aku kasih semuanya. Bahkan aku udah pilihin sous chef yang normal bukan si Rahmat Mcflurry," maki Jonathan yang kesal karena hari liburnya terganggu karena Raka."Ampun deh aku suka ngakak kalau inget si Ra

  • Sepanas Belaian Chef Jonathan    339. HOT

    Kaluna memekik keras saat ia merasakan jemari Jonathan memasuki dirinya, bergerak dengan ahlinya hingga membuat ia menahan ledakan kenikmatan di bagian paling kecil tubuhnya yang menjalar dengan liat ke seluruh tubuh."Jo ... ah, bisa kamu pel — ah, Jo," desah Kaluna saat ia dibuat pusing karena digulung kenikmatan dari gerakan jemari Jonathan yang selali bisa melambungkan birahinya hingga ketitik tertinggi.Jonathan mencumbu bibir Kaluna untuk membungkam mulut istrinya yang terus mendesah dengan suara paling sensual yang ia dengar. Dengan ahli Jonathan mengecupi rahang Kaluna dan bergerak turun ke arah payudara Kaluna.Birahinya tercambuk sempurna saat ujung lidahnya menyentuh puting payudara Kaluna yang sudah mengeras, seolah sudah menunggu untuk Jonathan puja. Lidahnya bergerak liar nan sensual untuk memberikan kenikmatan bagi Kaluna, sesekali Jonathan menggigit dan menyesap payudara Kaluna. Memujanya.Kaluna hanya bisa menengadahkan kepalanya dan melentingkan tubuhnya saat ia mend

DMCA.com Protection Status