Share

Lamaran yang Mempertaruhkan Nyawa

"Tapi saat itu kau terus memandangiku sampai kau tidak fokus ke jalan dan berakhir menabrak tembok," ucap Reigha-- mengingat-ingat betapa lucunya tingkah istrinya saat itu.

Mata Ziea membulat, menatap syok dan horor ke arah suaminya. "Ma--mana ada?" elaknya cepat dan gugup.

"Acieeeee …." Lea dan Aesya kembali meledek Ziea, membuat pipi Ziea rasanya terbakar dan gosong.

Sial! Rasanya Ziea ingin memusnahkan kata cie dari muka bumi ini. Menyebalkan sekali!

"Cik, Mas Rei dan Kak Deden bisa pindah nggak ke tempat kalian tadi?! Menyebalkan sekali sih," ketus Ziea sembari mendorong-dorong pundak Reigha agar menyingkir dari sana. "Atau aku yang pergi?!" ancam Ziea, menatap berang ke arah Reigha.

"Cih." Reigha berdecis geli, memperhatikan raut muka istrinya yang terlihat sangat menggemaskan. Reigha sama sekali tak pindah, tetap duduk di sebelah istrinya dan kembali tenggelam pada bacaannya.

'Padahal aku ingin berbicara sesuatu pada Ziea dan Lea, tetapi Kak Haiden dan Ega malah pindah ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
Fadiah
lanjut kak seru nih bikin penasaran
goodnovel comment avatar
Wildany
Dari awal brigan datang, w udah curiga sih kalo yg di tuju itu ziea bukan aesya
goodnovel comment avatar
CacaCici
Brigan sedang gali kuburan sendiri, Kak(≧▽≦)(≧▽≦)(づ ̄ ³ ̄)づ
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status