Share

Jelek Sekali

"Jangan menangis, Mon Amour," serak Reigha, mengulurkan tangannya ke pipi Ziea– mengusap air mata istrinya tersebut dengan lembut dan hati-hati.

Bibir Ziea yang melengkung ke atas perlahan berubah, sudut bibirnya mulai tertarik ke bawah. Air matanya yang berhasil dihapus oleh jemari suaminya, digantikan oleh bulir kristal yang jauh lebih banyak berjatuhan.

"Syuttttt …." Reigha menarik Ziea dalam pelukannya. Dia mengusap rambut Ziea dan sesekali mengecup ubun-ubun istrinya juga.

"Aku tidak akan lama."

"Aku tahu," jawab Ziea pelan.

"Aku akan mengabarimu lebih sering."

"U'uh." Ziea menganggukkan kepala.

"Kak Den-mu sudah datang," ucap Reigha serak, melonggarkan pelukannya. Dia menangkup pipi Ziea lalu tersenyum lembut ke arah istrinya tersebut. "Jangan nakal," bisiknya, mencium singkat bibir Ziea lalu beralih dengan kembali mencium kening istrinya tersebut.

"Tumben kau ikut mengantarnya kemari? Ingin mampir?" tanya Haiden yang sudah di sana.

Ziea membelakangi Kakaknya dan suaminy
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Norhaidah Morisol
ringkas tapi padat
goodnovel comment avatar
Dwi
kak caci, bab ini kok pendekk... yg panjang dong kak caci....
goodnovel comment avatar
GemmmV
lagi lagi lagi lagiii......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status