Share

Bab 98

"Mas, tidur, jangan menatapku seperti itu," tegur Ruma tersenyum. Masih suka salting kalau ditatap lama-lama biarpun sudah menjadi suami istri.

"Kangen Dek, udah berapa lama ya enggak berkunjung. Apa malam ini boleh?" pinta pria itu mengingat sudah lama menganggur. Rasanya rindu sekali, tetapi tentunya harus atas persetujuan istrinya juga.

Ruma juga kangen, hanya saja dia bijak menyembunyikannya. Bukannya mengiyakan, perempuan itu malah beranjak memeluknya.

Raja tersenyum sembari mengelus punggungnya. Memberikan pelukan paling ikhlas walau setelahnya sedikit menuntut karena tidak bisa menahan setiap kali berdekatan seperti ini. Ada hasrat yang membendung minta disalurkan.

"Hai ... nggak tidur kan? Beneran kangen loh," ujar pria itu mengelus pipinya.

Ruma mendongak, netra keduanya saling bertaut penuh kerinduan. Refleks saling mendekat, mempertemukan bibir mereka. Membiarkan indera perasa itu saling menyapa. Membelit rindu yang terpendam.

Malam itu melodi cinta kembali bersua. Menyer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Medi Sumpeno
knp gk rutin upnya d sebelah juga libur,d sini mlh sampe 2 hari aduuhh gmn ini kak nungguin ini
goodnovel comment avatar
Liyan Damiyanti
kenapa blm up aja kak
goodnovel comment avatar
Ida Nur
Rasya hatu mempertanggung.jawabkan perbuatannya, yang salah tetap dihukum siapapu itu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status