Share

Bab 42 Jurit Malam (Bagian 1)

Sesuai prediksi Sandra, kakak senior perempuan mulai membangunkan barak-barak murid perempuan dengan suara lantang. Matari yang agak merasa kecewa karena tidak bisa melanjutkan tidur nyenyaknya sambil melirik jam tangan yang melingkar di tangannya.

Saat itu pukul 2 dini hari. Tidak ada satupun peserta yang boleh membawa handphone sejak awal, sehingga hampir semuanya tak bisa memasang alarm sesuai dengan isu jurit malam yang telah beredar.

Matari menyadari, hampir seluruh teman-temannya masih dalam keadaan setengah sadar. Udara malam begitu menusuk, para kakak senior membolehkan peserta memakai jaket sebagai luaran dan tidak lupa mengingatkan untuk tetap memakai atribut secara lengkap karena akan diperiksa satu per satu.

“Senternya, Ri,” kata Ayla menyerahkan senter Matari yang berada di dekatnya.

“Oh, iya, thank you, hampir lupa!” sahut Matari dengan suara parau.

Ayla segera merapikan seluruh atributnya, mengecek satu per sa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status