Share

Bab 137 Penerimaan

Matari akhirnya baru kembali bicara lagi dengan ayahnya saat hari Minggu tiba. Antrian di rumah sakit yang panjang mengular, membuat Ayah dan Eyang Putri baru sampai di rumah malam hari. Sementara, Matari juga sudah tertidur.

Menyadari bahwa rumah sedang ramai pagi itu, akhirnya Ayah Matari mengawali pembicaraan dengan nada sedang. Emosinya memang tampak jauh lebih stabil. Mungkin karena sudah berganti hari atau bisa juga karena rayuan Kak Bulan.

Namun, belum sempat berbicara banyak, Tante Dina dan Sandra lewat sekilas. Tersirat pikiran lain di kepala Matari. Emosi Ayahnya mungkin sedikit stabil karena keberadaan mereka. Bisa saja sih, karena ada mereka berdua di sini sehingga Ayah jadi sungkan untuk memarahi Matari.

“Kamu yakin bisa berprestasi di jurusan IPS?” tanya Ayah tiba-tiba, mengagetkan Matari.

“Mu... Mungkin, Yah. Matari usahakan,” jawab Matari.

“Jangan cuma mungkin aja, HARUS BISA!”

“Iya,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status