Beranda / Rumah Tangga / Semalam Dengan Sepupumu / 8. Bagaimana Kalau Hamil?

Share

8. Bagaimana Kalau Hamil?

Penulis: dtyas
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-26 06:09:54

Sudah hampir jam sebelas, tapi Rama belum kelihatan. Anya berniat meninggalkan café dan pulang sendiri, sudah lelah menunggu. Bima tentu saja masih beredar di area cafenya, sesekali pria itu bertanya apa ia butuh sesuatu. Bahkan salah satu pelayan mengantarkan capucino iced, ternyata perintah dari Bima.

“Ck, dalam sepuluh menit mas Rama tidak datang. Aku pulang saja.” Anya menghela pelan dan mengaduk isi gelasnya lalu menengadah karena Bima sudah berdiri di depan mejanya.

“Butuh sesuatu? Sepertinya menunggu sangat membosankan.”

“Tidak, terima kasih.”

Alih-alih kembali meninggalkan Anya, Bima malah duduk lagi di kursi yang sebelumnya ia tempati.

“Tiga puluh menit lagi cafe tutup. Jangan khawatir, kamu tetap bisa tunggu di sini. Aku akan dengan senang hati menemani.”

Anya mengusap layar ponsel yang dia letakan di atas meja, berharap ada pesan masuk dari Rama meski ia yakin tidak ada karena tidak ada notifikasi apapun. Menghubunginya pun percuma, dua kali panggilan sudah dia lakukan sete
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Semalam Dengan Sepupumu   9. Ceraikan Aku

    Pertanyaan Bima membuat debaran jantung Anya tidak karuan. Benaknya penuh dengan pertanyaan Bima tadi. Bagaimana kalau dirinya hamil, tentu saja kemungkinan itu ada. Pasangan yang melakukan hubungan bisa saja menghasilkan keturunan.Tidak mungkin, toh kami melakukannya hanya sekali, batin Anya meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja.Meski dalam hati Anya percaya, kehamilan bukan terjadi karena sekali atau beberapa kali uji coba. Bisa saja benih yang ditinggalkan Bima memang berhasil berkembang dan dia benar hamil. Tidak bisa mengingat ia berada dalam masa subur atau tidak, kepalanya terlalu mumet dan ia tidak peduli saat ini sedang subur atau tidak sebab tidak dalam program kehamilan.Anya pun menoleh menatap Bima yang juga menoleh ke arahnya dan kembali fokus dengan kemudi. “Jangan mimpi, aku tidak mungkin hamil anakmu,” ujar Anya lirih.Bima tersenyum sinis. “Kenapa kamu begitu yakin. Saat itu aku tidak menggunakan pengaman dan kita melakukannya berkali-kali.”Shittt, dal

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Semalam Dengan Sepupumu   10. Pengakuan

    Cerai. Akhirnya Anya berani untuk menuntut hal itu. meski Rama menjanjikan mereka akan bercerai setelah satu atau dua tahun pernikahan, rasanya tidak mungkin menunggu selama itu. Hubungan mereka tidak semakin baik dan lagi ia tidak ingin terus dibayangi rasa bersalah karena perbuatannya bersama Bima.Ia bukanlah Rama, tidak punya perasaan dan memainkan pernikahan sama saja dengan terus menerus membohongi orang tua.Setelah Anya mengatakan cerai, Rama sempat menoleh dan berdecak pelan. Namun, tidak komentar dan merespon apapun hanya fokus pada kemudi. Tiba di rumah, Anya gegas ke kamar beruntung mertuanya sudah tidak terlihat, sepertinya sudah istirahat.“Anya,” panggil Rama mengekor langkahnya dan sudah berada di kamar.”Apa maksudmu minta cerai?” tanya Rama menahan Anya yang akan ke toilet dengan cengkraman di lengan.“Maksudku?” Balik tanya, Anya kemudian menghela nafas dan menarik tangannya. “Apa kurang jelas, Mas? Sepertinya kelamaan bersama Selly membuat pendengaranmu terganggu at

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Semalam Dengan Sepupumu   11. Jangan Menghindar

    Sempat terkejut saat membuka mata ternyata ia sekamar dengan Rama dan mengingat sudah beberapa malam mereka tinggal di kediaman orangtua Rama. Melihat sofa dan lantai yang rapi, kemungkinan tidak ditempati oleh Rama untuk tidur dan menyadari kalau pria itu pasti tidur satu ranjang dengannya.“Mas, tidur di mana?” tanya Anya pada Rama yang baru masuk dari balkon.“Disitu!” tunjuknya ke arah ranjang dengan dagu karena tatapannya tertuju pada wajah Anya. Rambut yang agak berantakan dengan wajah polosnya.“Tidur di sini, denganku?” tanya Anya dan dijawab Rama dengan anggukan kepala. “Kok gitu?”“Kenapa? Ini kamarku dan kamu istriku, aku bebas tidur di mana saja termasuk denganmu.”“Tapi--"“Kamu dengan Bima, ada masalah apa?” tanya Rama menyela ucapan sang istri.Mendapati pertanyaan yang cukup berat, Anya sempat kaget dan bersikap biasa saja. “Maksudnya masalah gimana?” tanyanya balik sambil beranjak dari ranjang dan melangkah menuju toilet, tapi tertahan lagi-lagi dengan cengkraman tang

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28
  • Semalam Dengan Sepupumu   12. Rencana Selly (2)

    Anya mendorong kursi Bima agar menjauh saat mendengar percakapan dari luar. Benar saja, tidak lama pintu pun terbuka.“Selamat pagi, mbak Anya dan Mas Bima,” ucap pria Anya kenal bernama Danar, manager tim marketing. pria itu datang bersama seorang wanita, mungkin asisten atau wakilnya. Yang jelas Anya tidak kenal.“Pagi pak,” balas Bima menyambut uluran tangan Danar dalam posisi berdiri.“Pagi Pak, Danar,” ujar Anya bergantian bersalaman.“Silahkan duduk, kita ngobrol-ngobrol dulu,” ujar Danar menatap Anya dan Bima sambil tersenyum.Sebenarnya Anya tidak masalah dimutasi ke divisi manapun, masalahnya adalah dia bersama Bima. Ingin menghindar, tapi situasi malah membuat mereka dekat.Masih mendengarkan arahan Danar tentang tugas ia dan Bima di tim marketing. sesekali menjawab pertanyaan atau hanya menganggukan kepala.“Jadi, mohon maaf kalau saya akan memperlakukan kalian berdua sama seperti karyawan lain meskipun Mbak Anya dan Mas Bima memiliki kedekatan khusus dengan Pak Denis selak

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • Semalam Dengan Sepupumu   13. Apa aku menyesal?

    Selly membuka pintu dan mendapat Anya berdiri di sana. Rama pun menghampiri memastikan yang diucapkan oleh Selly karena tidak terlihat dari tempatnya berada.“Anya,” ucap Rama.Bukan marah karena cemburu, tapi Anya kesal karena pasangan itu tidak tahu tempat. Bagaimana kalau pembicaraan mereka didengar bukan olehnya.“Hai, mas. Sepertinya aku mengganggu kemesraan kalian.”Rama dan Selly saling tatap, kemudian Rama mennarik tangan Anya untuk masuk. Pintu ditutup oleh Selly dengan keras melihat interaksi pasangan itu."Apa-apain ini? Kenapa kamu peduli dengannya sih?"“Selly dewasalah. Anya benar, bagaimana kalau ada yang mendengar pembicaraan kita tadi,” sentak Rama dan Anya dengan santai duduk di sofa tamu.“Kamu bela dia?” tunjuk Selly pada Anya yang sudah duduk menyilangkan kaki dengan anggun dan tenang, padahal wanita itu berusaha untuk menyembunyikan emosinya. akting yang sempurna karena berhasil membuat Selly kesal dan cemburu.“Demi kepentingan kita.”“Aku … hei, untuk apa kamu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • Semalam Dengan Sepupumu   14. Sudah Kuduga

    “Bos, kita perlu ada revisi dan variasi menu. Untuk penyegaran biar pengunjung nggak bosan,” seru manager café, menyadarkan lamunan BIma.“Hm, boleh. Besok kita diskusikan lagi, lo kumpulin semua materinya,” sahut Bima.“Siap. KIta-kita sudah diskusi, ada beberapa menu yang sedang viral dan usulan menu baru.”Bima mengangguk pelan.“Cewek yang kemarin, pacar bos ya?”“Yang mana?” tanya Bima menyandarkan punggungnya.“Yang duduk di sana, terus pulang bareng bos. Masa lupa sih?”BIma hanya menjawab dengan kata Oh, yang dimaksud karyawannya adalah Anya. Namun, tidak menjawab dengan spesifik.“Jadi bener pacar Bos?”“Bukan,” sahut Bima lagi. ‘Bukan pacar hanya teman satu malam karena masih istri orang,’ batin Bima.“Cakep mana bening banget. Emang nggak naksir bos?”“Ck. Lo tau aja produk premium. Udah nggak usah bahas perempuan. Gimana omset minggu ini?”Obrolan Bima dan karyawannya beralih membicarakan café, meskipun dalam hati sempat setuju dengan pendapat mengenai Anya. Wanita itu can

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • Semalam Dengan Sepupumu   15. Tolong, jangan!

    Anya akui kalau Bima cukup profesional dan dewasa sesuai umurnya saat mereka berhadapan dengan ketua tim dan juga bergabung dengan rekan lainnya membahas proyek baru dan pembagian tugas serta evaluasi proyek yang sudah berjalan.Bisa dibilang Bima mudah menguasai hal baru atau memang ia berpotensi dan cakap dalam segala hal. Mungkin saja biasa mengelola cafe dan usahanya menjadi dasar untuk pekerjaannya sekarang.“Sambil makan siang dong,” usul salah satu tim. “Iya nggak, Mas Bima?”“Boleh,”sahutnya terkekeh lalu fokus menatap layar laptop yang disodorkan oleh Naina untuk melihat timeline launching dan promo proyek baru yang akan dikerjakan oleh tim. Apa tadi yang dibahas sampai mengarah ke makan siang, sepertinya Anya sempat melamun dan yang dilamunkan adalah tentang Bima. Bagus Anya, bukannya lupa malah makin terbayang dan memenuhi pikirannya.“Mbak Anya ikut nggak?”“Hm--"“Ikut, dia ikut,” sahut Bima. “Sebab dalam pemantauan dan radar saya, titipan keluarganya banget. Kalau ada ap

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Semalam Dengan Sepupumu   16. Ada Apa Denganku?

    Bukan bermaksud menakuti atau mengancam Anya, sungguh Bima tidak ingin melakukan itu. Malah ia tidak suka melihat Rama menyakiti atau memanfaatkan Anya. Dalam hati ia mengumpat dan menyesal karena melihat wajah wanita itu langsung panik dengan candaannya.So sorry, I just kiddingKalau tahu ia hanya iseng Anya pasti melempar sesuatu ke wajahnya. Untuk memastikan ia tidak menghubungi Rama dan mengatakan kesalahan mereka, Anya bahkan mengekor terus selama istirahat. Termasuk saat istirahat dan makan di kantin bahkan ketika anggota tim lainnya menggoda dan antusias agar Bima memberikan alamat atau jujur dengan statusnya saat ini, Anya hanya bisa menjadi pendengar setia.“Aku akan selesaikan sendiri, jangan ikut campur. Please!” bisik Anya padanya saat ada kesempatan.Oh Tuhan, raut wajah mengibanya sangat menggemaskan. Puppy eyes. Ingin sekali Bima mengusap kepalanya dan mengatakan. “Aku hanya bercanda, sayang.”Sayang, batin BimaApa memang ia sudah sesayang itu pada Anya. Mungkin, iya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01

Bab terbaru

  • Semalam Dengan Sepupumu   145. Season 2 - Happy Ending

    Meski dengan perdebatan panjang, akhirnya diputuskan kalau Selly hanya akan mengakhiri kontrak kerjanya sampai akhir tahun. Setelah itu ia akan fokus menjadi ibu rumah tangga saja.Rama masih tinggal di Bali, dalam beberapa bulan ke depan akan bolak-balik Jakarta Bali masalah pekerjaan. Resepsi pernikahan akan mereka laksanakan di Bali. Bahkan Rama setuju usulan Selly untuk menetap di sana.Mulai tahun depan Bima akan memimpin kantor cabang yang ada di Bali, Umar yang akan menggantikan posisi Rama. Bahkan rumah untuk tempat tinggal, sudah mereka dapatkan.“Aku suka tinggal di sini, banyak tempat indah.”“Tapi biaya hidup di sini mahal.”“Kamu ‘kan yang kerja, aku diminta di rumah saja. Aku tidak boros kok,” jelas Selly dan Rama sudah meyakini itu. Kehidupan Selly berubah dari sebelumnya, jarang menggunakan barang branded kecuali di acara tertentu.Bahkan tidak jarang ia tidur menggunakan daster yang dibeli secara online dua ratus ribu dapat tiga pcs.“Ayo tidur,” ucap Selly menjauhkan

  • Semalam Dengan Sepupumu   144. Season 2 - Aku CInta Kamu

    “Rama, kamu yakin?” Selly menarik tangan Rama yang akan membuka pintu.“Tentu saja aku yakin, memang kamu mau sembunyi di mana. Mama pasti tinggal di sini untuk beberapa hari. Semenjak papa tiada, dia posesif padaku. Hari ini aku akan berikan apa yang dituntut selama ini?”“Apa?” tanya Selly masih berbisik sedangkan ketukan pintu dan suara bel bagai bersahutan.“Calon istri,” jawab Rama lalu membuka pintu.“Lama sekali, kamu ngapain sih. Makanya jangan begadang, mama mulai diabaikan. Pasti … ini siapa? Kenapa kalian berdua ada di … kamu bukannya … Selly.” Malika mencecar setelah melihat Selly dari balik tubuh putranya.Sambil bersedekap, Malika menarik nafasnya memandang Rama dan Selly duduk berdampingan berseberangan dengannya di sofa. Dari penampilan mereka bisa dipastikan aktivitas dewasa. Kemeja Rama berantakan, apalagi rambutnya. Sama halnya dengan Selly dengan rambut berantakan dan dress dilapisi blazer.“Hah, jadi ini yang kamu lakukan di sini?”“Mah, dengar penjelasanku dulu.

  • Semalam Dengan Sepupumu   143. Season 2 - Tanggung jawab

    Seharusnya pagi itu Selly mandi dulu, bukan terlihat berantakan. Meski Rama terlihat tidak masalah, tapi ia sesali. Sarapannya berakhir di warung tenda samping gedung apartemen, tidak mungkin Selly makan di resto bersama penghuni lain.Saat perbaikan unit tempat Rama, Selly memastikan sendiri semua sudah oke. Bahkan ia mencuri pandangan melihat sekeliling kamar dan tidak menemukan barang milik perempuan.“Seharusnya aku tidak boleh begini, tapi penasaran.”Berkali-kali menghubungi unit Rama saat malam dan pagi, nyatanya tidak dijawab. Kontaknya Selly tidak punya, hanya sekedar menyampaikan kalau semua sudah beres. Berharap bisa lanjut komunikasi.“Hah.” Selly tertelungkup di meja resepsionis pojok. Harapannya pupus, menduga Rama kecewa dan ilfil dengannya saat pertemuan terakhir dan itu sudah berlalu seminggu yang lalu.Sudah mendapatkan kontak Rama dari data penyewa, tapi urung menghubungi karena tidak ada alasan untuk sekedar basa basi. Hari ini Selly kembali shift dua dan tidak lam

  • Semalam Dengan Sepupumu   143. Season 2 - Drama Pemanas Air.

    “Lantai tujuh?” tanya Rama saat Selly menekan angka lantai yang mereka tuju.“Unitku di lantai tujuh,” jawab Selly.Rama terkekeh lalu menyugar rambutnya, membuat Selly bingung. Ia merasa semesta memang mendukung pertemuannya. Dari sekian banyak apartemen rumah kosan, kantor memilihkan apartemen itu untuk dirinya dan dari banyaknya lantai dan kamar nyatanya mereka malah sangat dekat.“Kenapa?”“Tujuh satu dua,” jawab Rama.“Hah, kamu di … aku tujuh kosong delapan.”Sudah kuduga, perempuan yang aku lihat malam itu memang Selly. Astaga, aku harus bagaimana Tuhan. Kenapa sedekat ini, bagaimana kalau … statusnya. Aku harus cari tahu statusnya, batin Rama.Masih dengan kecanggungan akhirnya hening, Selly mengulum senyum menyadari mereka berada dalam satu lantai. Mungkinkah mereka akan sering bertemu. Pekerjaannya hanya mengecek mana unit yang habis waktu sewa dan sewa baru, tidak berurusan dengan database penyewa atau pemilik. Kecuali sedang ada masalah seperti di unit delapan satu lima.R

  • Semalam Dengan Sepupumu   141. Season 2 - Ke Kamarmu

    Hampir subuh, Rama masih berada di balkon. Setelah menikmati makan malam di pagi buta, tidak mungkin langsung tidur. Berada di balkon kamarnya sambil fokus pada ponsel.Hari ini rencananya ia akan langsung menuju lokasi proyek. Kendaraan dan supir yang akan mengantar selama ia berada di Bali sudah dihubungi dan standy setiap jam setengah delapan pagi.Rama mengusap kasar wajahnya, antara ngantuk dan pusing. Tidur pun tidak mungkin, dia akan kesiangan.“Sepertinya mandi air hangat saja,” gumam Rama lalu menutup pintu balkon dan menuju toilet.Berada di bawah guyuran shower, air hangat mengalir menyiram tubuhnya. Benar saja ia merasa lebih segar. Saat akan membilas busa dari sabun, mendadak air yang mengguyur tubuhnya terasa dingin. Memutar kran pengatur air hangat, nyatanya yang keluar tetap dingin.“Rusak atau ….”Berkali-kali memutar kran pengatur suhu, nyatanya tidak berfungsi. Rama mengakhiri mandinya. Kecewa karena berakhir dengan kedinginan. Baru saja memakai kemeja dan celana pa

  • Semalam Dengan Sepupumu   140. Season 2 - Hanya Kebetulan

    “Selamat sore, mbak. Saya mau ambil kunci kamar, booking atas nama Rama. Rama Hardana.”Resepsionis yang sedang bertugas menatap Rama tanpa berkedip, beberapa saat masih saja diam mematung. Tidak menjawab salam dan permintaan pria di hadapannya.Rama sampai berdeham.“Mbak, saya mau ambil kunci,” ujar Rama lagi.“Eh, iya, maaf mas.” Resepsionis itu terlihat canggung. “Namanya … siapa?”“Rama Hardana,” jawab Rama kembali tersenyum.“Ah. Iya, sebentar.” Mengambil kunci access kamar sekaligus id card dan form yang harus diparaf oleh Rama. “Ini tolong ditanda tangani, boleh dibaca dulu. Kami isi berdasarkan data yang dikirim saat booking ya.”Rama membaca sekilas isian biodatanya tentang perjanjian sewa, tidak ada yang aneh dan semua terlihat aturan biasa yang berlaku untuk sewa menyewa apartemen atau gedung. Ia membubuhkan tanda tangan lalu menyerahkan kembali formulir tersebut.“Ini kartu aksesnya, selamat datang semoga nyaman tinggal di sini. Kalau ada saran atau membutuhkan sesuatu si

  • Semalam Dengan Sepupumu   139. Season 2 - Penghuni Baru

    “Halo.” Selly menjawab telepon sambil menguap dengan suara parau.“Mbak, ada masalah. Bisa turun dulu nggak, please!”“Astaga, kalian nggak bisa kasih saya istirahat tenang. Tengah malam saya baru naik ke kamar, ini jam berapa saya harus turun lagi,” keluh Selly mendengar permintaan dari ujung sana.“Tolong, mbak! Aku tidak ngerti, ini bule marah-marah nggak jelas.”“Tunggu, aku turun sekarang.”Panggilan berakhir, Selly gegas menuju toilet untuk memeriksa penampilannya. Tidak mungkin harus mandi dulu, akan semakin lama. Menyisir rambutnya, beruntung rambut lurusnya tidak sulit diatur. Menggunakan liptint agar tidak pucat dan terlihat belum mandi.“Oke, nggak mungkin pake piyama.” Selly melepaskan dan membiarkan piyamanya teronggok di lantai lalu mengambil dress putih dan blazer hitam. Tidak lupa ponselnya aman di dalam saku.Masih jam empat pagi, suasana apartemen masih lenggang. Tentu saja aktivitas lift bisa cepat digunakan.“Halo.”“Mbak ….”“Ini sudah di lift. Bentar lagi sampe.

  • Semalam Dengan Sepupumu   138. Season 2 - Makan Malam

    Anya merasakan keseruan mengasuh ketiga anaknya, meski masih dibantu oleh Ira dan seorang baby sitter bernama Emi. Rencana memiliki banyak anak, minimal empat atau lima harus ditunda untuk sementara. Paling tidak menunggu si kembar berumur empat tahun.Bima agak trauma saat Anya melahirkan anak kedua mereka karena pecah ketuban di umur kehamilan delapan bulan dan pembukaan yang sangat cepat dan harus rela persalinan darurat dengan jalan operasi.“Mbak, anak-anak sudah tidur?” tanya Anya memastikan hidangan makan malam sudah siap dan tinggal di sajikan.“si kembar sudah bu, tapi Dewa belum. Ini saya mau buat susunya dulu.”Anya hanya mengangguk mendengar laporan dari Emi. Malam ini Bima mengundang makan malam keluarganya, Rama serta Malika juga keluarga Anya.“Anak-anak kemana?” tanya Citra yang baru datang bersama Alya. Bagas tidak hadir karena ada pertemuan mendadak dengan klien bisnisnya.“Di kamar Bun, sudah tidur, tapi Dewa belum.”“Hm, Alya kamu bantu temani anak-anak,” titah Cit

  • Semalam Dengan Sepupumu   137. Season 2 - Semoga Saja

    Saat Anya dan Bima kembali ke rumah, sudah ada Citra dan Alya di sana. Menyambut kedatangan mereka yang membawa kabar gembira. Bukan hanya pasangan itu yang antusias dengan kehamilan Anya, tapi keluarga besar Anya juga para pekerja di rumah.Kebahagiaan seakan berkali lipat manakala hasil pemeriksaan ditemukan ada dua kantung janin, artinya Anya mengandung anak kembar. Usia kehamilan sudah hampir sepuluh minggu. Tidak menyadari cukup lama periodenya terlewat.“Dewa, mama sama papa datang,” seru Citra.Anya langsung menghempaskan tubuhnya di sofa, Bima yang tadi merangkul Anya memaksa wanita itu untuk membersihkan diri sebelum menyentuh Dewa.“Bik, tolong turunkan belanjaan di bagasi,” titah Bima. “Lalu buatkan salad, istriku mau makan salad. Yogurtnya yang di kulkas.”“Nah gitu, mau makan sesuatu lebih baik minta bibik yang buatkan. Jangan beli, apalagi yang di pinggir jalan. Mana tahu ada debu masuk ke makanan,” nasehat Citra.Kalau Citra bahagia karena akan mendapatkan cucu lagi, be

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status