Beranda / Romansa / Semalam Bersama Tuan Presdir / SURAT GUGATAN DI ATAS MEJA PRESDIR!

Share

SURAT GUGATAN DI ATAS MEJA PRESDIR!

last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-12 02:59:03

SURAT GUGATAN DI ATAS MEJA PRESDIR!

"Mengapa kau tak mengatakannya dari awal padaku, Pak Dion?" tanya Aruna pada Dion.

"Apakah kau bisa menerima semua itu, Aruna? Aku lelaki cacat, kematian sangat dekat denganku!" kata Dion.

"Apakah kau meragukan cintaku yang brutal dan ugal- ugalan ini, Pak Dion?" tanya Aruna menatap Dion tajam.

"Tak ada alasan menolakmu untuk menjadi sosok Ayah Baik bagi Bima. Kita bisa membesarkan Bima bersama- sama. Bukan demi aku, ataupun demi dirimu, semua untuk Bima. Malaikat kecil kita yang terlahir tanpa dosa dan tak tahu apa- apa," jelas Aruna sambil mengelus tangan Dion.

Dion pun menganggukkan kepala. Tangan Dion membalikkan arah ke atas. Menangkap tangan Aruna dan memegangnya dengan erat. Mungkin Aruna terkesan agresif namun akhirnya ini keputusan Aruna untuk langsung mengungkapkan semua. Aruna sudah tak ingin lagi menutup perasaannya kali ini.

Dia ingin mengungkapkannya pada Dion. Untung saja gayung itu bersambut, Dion pu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   HAK ASUH BIMA

    HAK ASUH BIMA."Pak Dion dan Pak Hendi sudah kembali ke kantor ini kok, Bu Aruna. Silakan tunggu di sini sebentar," perintah seorang resepsionis yang sekaligus merangkap sekertaris Aruna."Baik terima kasih," kata Aruna. Dia duduk di kursi berhadapan dengan kursi Dion. Aruna meletakkan bungkusan paper bag yang berisi kado spesial untuk mantan presiden direkturnya itu. Namun tanpa sengaja saat meletakkan kado itu di meja, Aruna melihat sesuatu. Dia melihat surat gugatan. Karena penasaran Aruna mengambil surat itu dan membacanya. Ternyata itu adalah surat gugatan perubahan hak asuh anak. Aruna ternganga tak percaya dengan apa yang dia baca. Surat itu di temukan diatas meja Dion, saat Aruna membolak baliknya terdapat nama Dion dan Willy salah satu pengacara handal di Jakarta langganan perusahaannya dulu."Astaga! Apa maksud surat ini?" batin Aruna dalam hati setengah tak percaya. Badannya sontak lemas mendadak, dia meraih kursi dan duduk sambil mencoba

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-12
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   PERDEBATAN DAN PENGUSIRAN

    PERDEBATAN DAN PENGUSIRAN"Aruna, sabar dulu! Coba kau dengarkan penjelasanku! Mengapa kau begini? Kenapa kau mengeluarkan dan mengemasi semua barangku?" tanya Dion."PERGI!" bentak Aruna dengan mata berkaca- kaca."Aruna, tunggu. Bisakah kamu memberikan kesempatan untukku menjelaskan?" tanya Dion."Baik jelaskan sekarang!" perintah Aruna. Dion terkejut dengan perubahan sikap Aruna. Padahal semalam dia berprilaku lembut sekali. Ini baru pertama kalinya bagi Dion Aruna sangat marah bahkan berani membentak dan mengusirnya. Melihat Dion yang masih terdiam, Aruna makin marah."Kenapa? Kenapa sekarang Pak Dion justru tidak banyak bicara? Bukankah Pak Dion tadi ingin sebuah kesempatan? Sok! Sekarang, katakan lah semuanya, cepat! Sebelum saya berubah pikiran, katakan!" perintah Aruna sambil terus menangis."Katakan sekarang bahwa memang Pak Dion melakukan ini semua hanya untuk merebut hati Bima saja bukan? Demi mendapatkan kesan baik padanya dan mendapatka

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-12
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   KENAPA DION BEGITU?

    KENAPA DION BEGITU?"Kau tahu tidak, Pak Dion? Aku bisa menerima bahwa kau membenciku. Kau boleh melampiaskan semua kemarahanmu padaku! Sungguh, aku bisa menerima semuanya. Tapi tidak dengan Bima, tidak ada seorangpun yang boleh merebut Bima dari sisiku! Termasuk kau juga, tidak boleh!" ancam Aruna."Mulai hari ini kau tidak akan bisa lagi bertemu dengan Bima!" teriak Aruna dengan disertai tangisnya."Aruna, aku tahu apapun sekarang yang aku katakan kau tidak akan mendengarkannya. Meskipun sekarang di dalam hatimu aku adalah seorang penjahat yang tidak bermoral sekalipun, tapi aku hanya ingin mengatakan satu hal! Ingat lah Aruna yang membuat seorang anak itu tenang adalaj kasih sayang orang tuanya. Terutama Ibunya, seorang Ibu bisa menjadi tulang rusuk dan tulang punggung. Sedangkan aku adalah seorang lelaki yang tak akan pernah membuat seorang anak meninggalkan Ibunya! Bukankah surga seorang anak berada di bawah kaki Ibu? Bukan Ayah. Kau harus percaya itu," kata Di

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-13
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   CINTA BISA MENGHANCURKAN SEMUA

    CINTA BISA MENGHANCURKAN SEMUA"Aku akan membantumu! Pasti ada saat itu, percayalah padaku. Dia pasti akan memaafkanmu," sambungnya lagi."Apa yang aku khawatirkan memangnya?" bentak Dion."Kau tahu rumahnya kecil dan sederhana. Aku sudah lama tidak mau tinggal di sana! Selain itu aku tidak bersalah. Dia sendiri yang tidak percaya pada ku," ucap Dion."Kau kira apakah aku cukup senang tinggal di rumahnya?" tanya Dion."Ya, setidaknya kau bisa tidur dan menemani Bima," jawab Hendi."Apakah perlu ku buatkan susu hangat?" tanya Hendi lagi."Tidak perlu! Tidak perlu," kata Dion melihat Hendi yang mulai beranjak berdiri. Dion menyandarkan kepalanya di kursi lagi sambil menghela nafas panjang sekali. "Aruna bilang dia tidak akan membiarkanku menemui di Bima lagi," terang Dion."Apa? kalau begitu aku juga tidak bisa dengan bertemu dengan Bima dong?" tanya Hendi yang panik."Yah! Padahal kami sudah mulai akrab dan berjanji akan makan es cream be

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-13
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   SAKITNYA ARUNA!

    SAKITNYA ARUNA!"Oh ya jangan lupa gantikan meeting ku dengan PT Hadinata Wijaya," teriak Aruna."Istirahatlah," sahut Arumi."Loh tumben, biasanya dia yang paling semangat dengan proyek ini! Jangan- jangan pasti mereka sedang bertengkar," batin Arumi. "Pak Dion! Pak Dion kan tidak perlu datang sendiri untuk meningkatkan sistem ini. Banyak hal yang bisa kita kerjakan," kata Hendi setengah mengeluh karena harus mengubah jadwal secara mendadak."Ck! Kau hanya mengomel saja. Aku memang tidak di perlukan tapi dia di perlukan di sini," gumam Dion."Kenapa kau menyusahkan diri sendiri?" sahut Hendi."Karena Aruna masih tidak mau menerima teleponu, dia memblokirku!" kata Dion. Arumi yang datang dari belakang mendengar perkataan Dion. Dia tersenyum penuh arti. Akhirnya dia tahu apa penyebabnya. Arumi segera menghampiri Dion karena bagaimanapun juga Dion adalah atasannya."Loh Pak Dion, saya tidak tahu anda juga di sini. Ada apa?" tanya Arumi yang c

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-13
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   GUGATAN HAK ASUH ANAK!

    GUGATAN HAK ASUH ANAK Dion mendengus kesal sambil memandang sinis ke arah Rendi. Mereka pun bergegas untuk sampai di rumah Aruna. Sesampainya dia di depan pintu depan rumah Aruna, mereka bergegas berjalan bersamaan. Mereka bebarengan mengetuk pintu rumah Aruna. Dion mencoba memasukkan keyword di pintu doorlock itu tapi nyatanya tak tak bisa di buka. Akhirnya Rendi mengetuk pintu biasa.'Tok' 'Tok' 'Tok'"Siapa?" teriak dari dalam."Aku!" sahut Dion dan Rendi berdua bersamaan. Aruna pun membuka pintunya, karena dia yakin Rendi suara yang di dengarnya tadi. Aruna yang memang sedang membuat jus, akhirnya berjalan ke pintu sambil melepaskan apron measaknya. Dengan malas, dia membua pintu dan langsung kaget melihat dua orang lelaki itu berada di depannya."Kenapa kalian di sini?" tanya Aruna heran mengernyitkan keningnya karena Dion dan Rendi datang bersama."Arumi bilang kalau kau sedang tidak enak badan. Lalu dia menyuruhku kemari menjengukmu, aku baw

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-14
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   PENJELASAN PENGACARA

    PENJELASAN PENGACARA"Aku harus bagaimana, Mas?" tanya Aruna."Aruna, tenanglah. Aku an membantumu. Aku memiliki salah satu pasien di rumah sakit, di mana anaknya adalah seorang pengacara yang khusus menangani masalah perceraian dan gugatan perdana. Aku akan menghubunginya jika kau butuh, akan ku kenalkan padanya," ucap Rendi."Mas, berhubung Pak Dion sudah menyiapkan surat gugatan pengacara itu berarti dia sudah mempersiapkan segalanya juga. Kita harus segera bersiap- siap," ujar Aruna."Ini benar sekali," sahut Rendi melihat wajah Aruna yang masih terlihat ayu meskipun berantakan."Kalau begitu tolong bantu aku, Mas. Bantu menghubungi pengacara itu," pinta Aruna."Baiklah, aku akan menghubunginya sekarang," kata Rendi sambil mengambil teleponnya."Terima kasih ya, Mas," kata Aruna terharu dengan kebaikan Rendi. Rendi segera menghubungi nomer relasinya itu. 'Tut' 'Tut' telpon tersambung dengan rumah Rendi berbasa basi dulu. Kemudian dia mengata

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-14
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   AJAKAN MENIKAH RENDI!

    AJAKAN MENIKAH RENDI! Aruna menganggukkan kepalanya. Sedikit banyak dia setuju dengan semua ucapan Rendi. Bukannya apa- apa, dia adalah seorang tua tunggal untuk Bima. Meski pekerjaannya juga mapan, kedua orang tuanya mendukung, namun jika di logika dan berpikir realistis tentulah semua itu tak sebanding dengan kekayaan Dion. Di tambah, Bima sendiri sakit dan membutuhkan banyak uang. Itu tentulah akan memberatkannya. Apalagi Bima sangat dekat dengan Dion. Semua sungguh memberatkannya."Lalu apa yang harus aku lakukan, Mas Rendi?" tanya Aruna."Aruna dengarkan aku! Aku akan mengorbankan diriku untuk menjadi Ayah sambung untuk Bima. Bagaimana kalau kita menikah, namun kau jangan salah paham. Kita tidak menikah secara betulan. Kita bisa bercerai setelah mendapatkan hak asuh Bima. Seperti perjanjian pernikahan. Seperti yang kau tahu, pekerjaanku sebagai dokter tentu lebih memudahkanmu untuk memenangkan gugatan kan?" usul Rendi. Aruna cukup terkejut dengan se

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-14

Bab terbaru

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   KEPUTUSAN ARUNA

    KEPUTUSAN ARUNA"Ibu, ayok kita temui Eyang," pinta Bima."Ayo Aruna kita harus segera menemui Juragan Waluyo, Ayahmu. Kita harus meyakinkannya bahwa kita bisa bersama dan semua akan baik-baik saja," bujuk Dion.Aruna memandangi wajah Dion dan putranya bergantian. Dia menghela nafas panjang, kedua lelaki ini memiliki sifat yang sama ketika sudah menginginkan sesuatu maka mau tak mau harus terpenuhi saat itu juga. Namun Aruna memiliki pemikiran lain, dia harus mempertimbangkan semua baik buruknya sebelum mengambil keputusan itu."Pak Dion, maaf. Bima maafkan Ibu ya, jika keputusan Ibu kali akan mengecewakanmu. Bima, tidak semua keinginanmu harus dipenuhi kan? Ada beberapa hal yang kau tidak bisa memaksakan kehendakm karena ada kehendak lain yang Ibu inginkan," kata Aruna."Kau tak boleh egois menginginkan semuanya harus sesuai dengan maumu," sambungnya.Dion pun langsung menoleh menatap ke arah Aruna. Dia menggeleng tak percaya jika Aruna akan menolak ajakannya. Dion menatap Aruna de

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   MEYAKINKAN ARUNA MEMBUKA LEMBARAN BARU

    MEYAKINKAN ARUNA MEMBUKA LEMBARAN BARU "Aku tak ingin kau kenapa-kenapa, kemarin badanmu sangat demam sekali," kata Dion. "Tenanglah Pak Dion, aku Lebih tahu bagaimana dengan badanku. Apalagi semenjak aku menjadi seorang ibu maka aku harus bisa menghindari semuanya serta harus mengerjakan semua hal secara sendiri dalam kondisi apapun. Hebat bukan? Dan lagi, aku tak terbiasa tidur terlalu lama," kata Elena. "Apakah yakin sudah benar-benar baik?" tanya Dion mencoba memastikan karena khawatir bibir Aruna masih sangat pucat pasi. "Tentu," sahut Aruna. "Aruna aku ingin bicara serius dengaanmu," ucap Dion lagi. "Apakah benar kau dari rumah bapakku, PakDion?" tanya Aruna. Dion pun menganggukkan kepalanya. "Ya aku dari sana," jawab Dion memangku Bima dan duduk di lantai menghadap ke arah Aruna. Aruna tersenyum kecut, dia benar-benar tak mengira jika Dion akan berbuat senekat ini. Bukan tak senang dirinya diperjuangkan hanya saja dia takut Dion menghadapi kerasnya sifar Juragan Waluyo

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   NEGOSIASI DENGAN BIMA!

    NEGOSIASI DENGAN BIMA!Dia ingin segera memberikan kabar gembira itu pada Aruna dan tak mau menunda lagi. Takut jika kedua orang tua Aruna berubah pemikiran. Dia harus sesegera mungkin mengajak Aruna ke sana lagi.Dion pun segera melajukan mobilnya menuju ke apartemen milik Aruna. Dia segera menuju ke kamar milik Aruna yang memang sedang tertidur karena badannya belum sembuh benar. Untung saja Aruna sudah memberikan kode akses masuk ke dalam rumahnya. 'Ting' pintu pun terbuka, dia melihat sekelilingnya mencari anaknya."Bima! Bima!" teriak Dion memanggil Sang putra."Ya Ayah Baik," sahut Bima dari dalam kamarnya. Dion pun segera masuk ke dalam kamar. Da melihat putranya sedang asyik bermain Lego sendiri.Dia tak melihat Aruna di sana."Dimana ibumu, Sayang?" tanya Dion. Bima menole dan tersenyum ke arah Ayah Baiknya."Em, Ibu ya? Dia sedang tidur Ayah Baik. Katanya badannya masih tidak enak, tapi aku sudah menjaganya dengan baik. Aku sudah memastikan ibu untuk meminum obatnya sama

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   MERESTUI DENGAN SYARAT?

    MERESTUI DENGAN SYARAT?"Semua saya lakukan demi Aruna dan demi Bima semuanya. Seperti yang Bapak tahu sendiri, sampai saat ini pun Aruna juga belum memiliki sosok lelaki lain. Apakah Bapak berpikir jika Aruna tidak lak? Tentu dengan tegas dan jawabannya bisa kita ketahui semua tidak itu alasannya. Aruna sangat cantik dengan segala potensi yang dia miliki. Bukankah masih menjadi tanda tanya mengapa dia tak pernah menikah atau menjalankan hubungan baru dengan lelaki lain kan, Pak? Mengapa Aruna melakukan ini semua dan sebagai seorang laki-laki tentu Bapak tahu apa jawabannya kan?" jelas Dion.Juragan Waluyo terdiam mendnegar semua penjelasan Dion panjang lebar itu. Pun dengan Nyi Waluyo, ya mereka semua tidak bisa memunafikkan semua yang dikatakan oleh Dion benar. Selama ini Aruna bukannya tak laku tetapi dia memang menutup diri dan dia tahu alasan anaknya itu apa, yaitu Aruna susah sekali jatuh cinta dan mungkin cintanya telah habis bersama Dion. Apalagi sekarang dia memili

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   PERJUANGAN DION DI MULAI! PART 1

    PERJUANGAN DION DI MULAI! PART 1 "Sudahlah Pak apalagi yang mau ditutupi? Toh ini kenyataan semalam aku yakin juga Aruna juga sakit. Tapi pertanyaannya apakah ada yang merawat atau tidak. Apakah kau merawatnya, Nak?" tanya Nyi Waluyo. Dion menganggukkan kepalanya. "Ya, Bu. Saya merawatnya dengan baik dan memang benar semalam Aruna sakit. Tenang saja, saya sudah memberinya pereda panas dan membuat bubur," jelas Dion. "Syukurlah kalau kau memang memiliki sedikit perhatian kepada Aruna. Sebenarnya bapaknya dari semalam juga sangat khawatir padanya, namun kau paham kan kadang seorang lelaki tidak bisa mengungkapkan rasa sayangnya. Tapi dia tak mau menunjukkan kekhawatirannya itu pada Aruna," ucap Nyi Waluyo. "Kau tahu sendirilah kadang lelaki itu memang memiliki titik egois dan rasa cemburu kepada anak perempuannya yang sedikit berlebihan" ujarnya. Baru setelah mendengar pernyataan dari Nyi Waluyo itu sekarang dia mengerti ke mana arah

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   MEMBUKA TABIR MASA LALU DI HADAPAN ORANG TUA ARUNA

    MEMBUKA TABIR MASA LALU DI HADAPAN ORANG TUA ARUNA"Berani juga kau ke sini!" kata juragan Waluyo dari arah samping. Dion pun menoleh, dia melihat juragan Waluyo datang dengan menggunakan tongkatnya dan memakai pakaian hitam-hitam nampak sangat elegan dan wibawanya sangat keluar. Beda dengan tadi malam yang mungkin karena diliputi amarah yang besar sehingga tak menampakkan wibawa juragan Waluyo. Seketika jantung Dion berdetak kers, dia segera menyalami Juragan Waluyo meskipun merasa sedikit ngeri juga dengan penampilan juragan Waluya yang terkesan seperti dukun bagi Dion. Juragan Waluyo hanya menanggapi sekilas lalu duduk."Duduklah!" perintah juragan Waluyo. Dion pun duduk di berhadapan dengan juragan Waluyo."Ti! Narti! Buatkan minuman untuk tamu, Ti!" perintah Juragan Waluyo lagi."Nggeh Juragan!" sahut suara seorang wanita dari belakang."Sialan sepertinya memang Aruna bukan berasal dari keluarga sembarangan. Ini mungkin yang disebut dengan orang kaya tetapi hidup di desa, sungg

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   MENDATANGI JURAGAN WALUYO!

    MENDATANGI JURAGAN WALUYO!Pagi harinya Aruna terbangun saat sinar matahari datang, masuk ke kamarnya melalui kelambu. Aruna langsung mengerjapkan matanya. Dia melihat ke arah bawah, ternyata Dion sedang memegangi tangannya tidur di kursi sofa yang di dekatkan pada tubuhnya. Sedangkan Bima berada di pelukannya. Aruna pun mulai beranjak untuk membuat sarapan untuk mereka, untung saja semalam Dion dengan gesit merawatnya. Kepalanya sudah tak pusing lagi."Aruna kau sudah bangun? Masih pusing? Bagaimana keadaanmu?" tanya Aruna."Aku sudah lumayan Baik, Pak Dion. Kau tak papa tidur dibawah begitu? Apa kau tak masuk angin nanti? Kau tidur di ruangan AC tanpa selimut. Kau baik-baik saja? Aku buatkan susu jahe ya," kata Aruna mulai khawatir. "Tenanglah, Aruna. Ini semua tidak sebanding dengan apa yang kau dan Bima sudah rasakan dulu. Aku tak masalah, jadi kau jangan khawatir," jawab Dion."Terima kasih ya, Pak Dion. Terima kasih kau sudah merawatku, berkat dirimu aku merasa jauh lebih ba

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   ARUNA SAKIT!

    Aruna Sakit!"Ibu, Ibu dan Ayah baik tak apa-apa kan? Kalian akan bersama kan?" tanya Bima."Tidur yuk!" ajak Aruna pada Bima.Dion menoleh, dia melihat Aruna memperjuangkannya seperti ini, tiba-tiba perasaan bersalah dan menyesal bergelanyut di benaknya. Dulu dia meninggalkan Aruna dan salah paham kepadanya sampai bertahun-tahun akhirnya Aruna harus menyimpan semua kesakitan ini sendiri. Kerasnya hidup mengasuh Bima, hambatan yang dilakukan dan dirasakan hanya bisa dirasakan dengan juragan Waluyo. Orang yang seharusnya tak ikut bertanggung jawab dalam masalah ini. Itulah yang membuat dia menutupi kebodohannya sendiri yang sangat egois. "Apakah Eyang tak suka dengan Ayah Baik? Apakah Eyang akan melarang Ayah Baik ke sini?" tanya Bima."Tidak kok. Eyang tak marah," kata Aruna."Lalu kenapa tadi Eyang langsung pulang dan marah?" tanya Bima."Mungkin Eyang lelah. Maaf ya jika kau harus terbangun. Sekarang tidur ya, Nak," perintah Aruna sambil menggendongnya."Ayah Baik, ayok! Temani Bi

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   NYI WALUYO TURUN TANGAN!

    NYI WALUYO TURUN TANGAN!"Eyang, Apakah Eyang Kakung tahu jika Bima dan Ayah baik memiliki persamaan? Kami memiliki penyakit yang istimewa dan hanya diderita oleh orang-orang tertentu saja. Bukankah selama ini Eyang dan Ibu selalu panik pada perasaan yang dirasakan Bima dan kesakitan ini? Tetapi sekarang rasanya Ibu dan Eyang tidak perlu khawatir lagi, karena ada Ayah Baik yang akan menemani Bima. Kami seringkali meminum obat bersama, karena memang kami harus minum vitamin untuk menjaga dunia. Benar kan Ayah Baik?" tanya Bima sambil mengusap air mata Dion yang juga turut jatuh.Juragan Waluyo langsung terdiam mendengar pernyataan cucunya itu. Ya dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi jika yang mengatakan hal seperti itu adalah Bima. Karena memang selama ini dia sangat mencintai Bima dan tidak ingin terjadi hal-hal mengerikan pada Bima."Eyang, kenapa Eyang harus marah-marah kepada Ayah Baik? Percayalah sungguh Ayah Baik ini adalah orang yang sangat baik sekali kepada Bima, juga pada Ibu

DMCA.com Protection Status