Home / CEO / Semalam Bersama Tuan Presdir / MENGAPA KAU HARUS MELAHIRKANNYA, ARUNA?

Share

MENGAPA KAU HARUS MELAHIRKANNYA, ARUNA?

last update Last Updated: 2023-10-05 13:01:29

MENGAPA KAU HARUS MELAHIRKANNYA, ARUNA?

"Begitulah cerita Sangkuriang," ujar Aruna sambil membacakan dongeng tidur untuk Bima.

Dia melirik ke arah Bima yang nampak tertidur pulas. Aruna mengelus kepala putranya itu perlahan dengan penuh kasih sayang. Terbesit perasaan bersalah di hati Aruna.

"Apa yang sebenarnya Pak Dion lakukan di sini? Jika dia seperti ini maka aku yang makin takut tidak jatuh cinta padanya! Sadar diri Aruna! Sadar diri!" batin Aruna dalam hati.

"Ah, tidak bisa! Aku harus bertanya padanya," batin Aruna dalam hati.

Dia pun segera menyibak selimutnya dan keluar dari kamar. Meninggalkan Bima yang tidur pulas. Aruna mengendap- ngendap mencari keberadaan Dion. Dia pun lamat - lamat mendengarkan Dion berbicara pada seseorang.

"Aku tahu ini sangat sulit untuk perusahaan kalian! Namun, di sinilah aku menarik perbedaan yang jelas, jika kita tidak dapat mencapai kesepakatan, maka lebih baik aku membatalkan kesepakatan ini hanya saja," ujar Dion.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   TORAKOTOMI!

    TORAKOTOMI!Dion menghentikan aktivitasnya. Dia memandang ke arah Aruna, mendapatkan pandangan seperti itu dari Dion membuat Aruna tertegun. Dion mulai menatap Aruna dalam- dalam."Asal kau tahu saja, saat aku tahu Bima adalah anakku, jujur saja aku sempat marah! Menurutku...""Pak Dion ingin bilang kan? Tak seharusnya saya memaksakan diri melahirkan Bima? Pak Dion takut aku menuntut? Pak Dion takut nama baik pak Dion tercemar? Begitu kan?" tanya Aruna memotong pembicaraan Dion."Hah! Dengarlah, kau terlalu cepat menyimpulkan, Aruna!" tegur Dion."Lebih dari itu! Kau tahu dengan benar bukan aku memiliki riwayat sakit! Padahal kau tahu penyakitku ini kemungkinan besar menurun pada genetik anak! Lalu kenapa kau masih saja melahirkan, Bima? Aku bisa menurunkan penyakit jantung bawaanku Aruna! Kasihan Bima," kata Dion Dion.Operasi membuka rongga dada atau torakotomi adalah prosedur operasi besar yang digunakan untuk mengakses organ-organ yang ada di dalam rongga

    Last Updated : 2023-10-06
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   ELBARA!

    ELBARA!"Arumi!" panggil Aruna yang melihat Arumi melamun."Arumi!" panggil Aruna sekali lagi."Hah?" tanya Arumi."Kau berpacaran ya?" tebak Aruna melihat sahabatnya hanya melamun sambil senyum- senyum."Ah tidak kok! Hanya teman manjah saja, ini tak seperti yang kau bayang kan sampai pacaran," ucap Arumi.Aruna mendekatkan dirinya pada Arumi. Dia menatap mata manik mata sahabatnya, dia setengah tak percaya. Bagaimana mungkin Arumi bisa dekat dengan lelaki desa yang dia anggap sebagai jamet dulunya. Nyatanya dia terpesona juga, maklumlah penampilan lelaki di sini tidak seperti lelaki metropolitan."Bagaimana lelaki desa jamet mana yang membuatmu terpesona?" ejek Aruna.Jamet adalah singkatan dari "jajal metal", tapi banyak orang yang menyebutnya "jawa metal". Istilah jamet digunakan untuk menyebut orang yang ingin bergaya keren seperti anggota band metal. Mereka menggunakan pakaian, aksesoris, dan gaya rambut khas anak metal, tapi malah terlihat tida

    Last Updated : 2023-10-06
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   RUMAH SAKIT TRANSPLANTASI GINJAL?

    RUMAH SAKIT TRANSPLANTASI GINJAL?"Pak Elbara, kalau kehadiranmu di sini karena ingin minta maaf padaku, sebenarnya aku sudah menerimanya," sambung Dion."Kalau tidak ada urusan lain aku ingin permisi," lanjutnya."Sebentar, Pak Dion! Karena saya kemari memang berniat untuk meminta maaf dengan tulus pada Pak Dion! Selain itu sebenarnya saya ingin mengundangmu hari ini untuk membuat Pak Dion melihat ketulusanku," kata Elbara sambil menunjukkan sesuatu di ipad nya."Proyek transplantasi ginjal bagi penyakit ginjal kronis," gumam Dion."Benar sekali, Pak Dion! Seperti yang kita ketahui dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini telah terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit ginjal kronis (PGK) stadium akhir di Indonesia. Namun meningkatnya jumlah tersebut belum diimbangi dengan pelayanan yang maksimal terhadap terapi PGK stadium akhir," jelas Elbara mengambil gelas Wine nya."Jika di bandingkan dengan negara di dunia, transplantasi ginjal di Indonesia

    Last Updated : 2023-10-07
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   IDING SI PEMBUAT ONAR!

    IDING SI PEMBUAT ONAR!"Dengan semua benefit yang akan di berikan oleh PT Gold, bukankah itu artinya Pak Dion akan mendapatkan keuntungan yang lebih stabil? Pak Dion tak perlu bekerja, hanya menyalurkan semua dana yang kami butuhkan serta memfasilitasinya. Biarkan PT Gold yang bekerja. Jadi menurut saya, proposal yang saya berikan pada Pak Dion ini adalah proposal yang saling menguntungkan," bujuk Elbara mencoba mengiming imingi Dion dengan janji dan harapan yang muluk. Dia terdiam memikirkan sesuatu."Pak Dion, saya sungguh sangat tulus dengan keahlian profesional Bapak! Saya sungguh salut pada kemampuan Bapak mengelola perusahaan," puji Elbara agar Dion setuju."Terima kasih aatas pujianmu! Bukankah kau tahu sendiri juga jika aku ingin kau membuat pilihan yang terbaik untuk Hadinata Wijaya, aku akan pertimbangkan proposalmu," kata Dion sambil berdiri bersiap meninggalkan jamuan ini.Di sisi lain kantor Aruna, mereka tak dapat segera pulang karena ulang Iding kepona

    Last Updated : 2023-10-07
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   BERPELUKAN DALAM SEMAK!

    BERPELUKAN DALAM SEMAK!"Apakah sikapmu seperti ini cerminan seorang pemimpin, Iding? Baimana dengan mudahnya kau mengancam dan mengandalkan hanya titelmu saja?" ejek Aruna mulai terpancing."Heh! Aku beritahu pada kalian semua! Bahwa direktur devisi tiga, Aruna yang terlihat kalem ini sebenarnya sangat binal dan liar! Bahkan dia terlibat skandal besar," ledeknya.Aruna menggenggam tangannya mengepal. Kesabarannya hampir habis dengan tingkah Iding pembuat onar yang sudah kelewat batas. Bahkan dia sudah masuk ke ranah pribadinya."Hentikan, Iding! Aku tak akan membiarkanmu untuk...""Hahaha! Apakah aku salah bicara, Aruna? Tidak kan? Coba sekarang kau jelaskan padaku! Kalau kau memang bukan wanita liar, lalu dari mana anak lelakimu itu? Kau tak bisa menyembunyikan fakta, Aruna? Memang kau pikir aku tidak tahu dari mana anak lelakimu berasal?" tanya Iding dengan sok tahunya."Anak itu sudah berusia empat tahun! Tapi lihatlah, dia tidak berani memberitahu siapakah ayah nya! Bahkan pada o

    Last Updated : 2023-10-08
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   JAJANAN PASAR BUATAN CALON MERTUA TERCINTA!

    JAJANAN PASAR BUATAN CALON MERTUA TERCINTA!"Mari kita pulang juga, Pak Dion!" ajak Aruna."Aku masih ada beberapa pertemuan habis ini," tolak Dion."Baiklah kalau begitu, saya akan pulang dulu! Jangan lupa Pak Dion, untuk sekarang perhatikan batas waktu akses pintu! Kalau kau pulang terlambat maka saya tak akan membukakan pintu nya untukmu!" ancam Aruna."Kau mengancamku? Kau ingin pulang bersamaku?" tanya Dion.Wajah Aruna memerah. Padahal itu tadi refelk yang di katakan pada Dion. Justru menjadi boomerang bagi dirinya sendiri. Aruna tersipu malu dan langsung berbalik arah meninggalkan Dion. Setelah Aruna pergi, Dion memegang lehernya yang sakit sekali karena di piting oleh Aruna.Keesokan paginya di kantor milik CV Aruna, sontak saja Iding menjadi bulan- bulanan temannya. Wajah Iding memar di pipinya. Namun dia tak bisa melawannya karena yang menonjokknya adalah Dion. Dia merutuki kebodohannya semalam yang terlalu mabuk sampai melakukan hal memalukan."Halo Pak Iding! Kenapa mukany

    Last Updated : 2023-10-08
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   TERUNGKAPNYA SEBUAH KEBOHONGAN

    TERUNGKAPNYA SEBUAH KEBOHONGAN"Apakah Bapak tidak sadar wajah Pak Dion ini sangat galak sebelumnya?" sindir Hendi."Ah kau tak mengerti! Aku sekarang sangat bahagia," ucap Dion."Karena Aruna atau Bima?" tebak Hendi langsung.Tebakan itu membuat Dion tercengang. Bagaimana mungkin Hendi bisa tahu. Dion berdehem membenahi jasnya."Tentu saja sekarang aku bisa lebih bahagia. Aku bisa melihat anakku Bima setiap hari semauku tanpa perlu sembunyi- sembunyi lagi. Bisa bebas bertemu, mengantarkan sekolah, berbagai hal bisa kami lakukan bersama. Adakah hal yang bisa membuatku lebih bahagia dari pada itu?" tanya Dion."Tuhan memberkatimu, Pak Dion! Jangan sampai kau di usir oleh Aruna!" ledek Hendi."Karena suasana hatiku sedang senang hari ini, bagaimana kalau aku mentraktir kalian. Hubungi catering jajan ini, aku akan membayarnya," perintah Dion."Pak Dion sunggu baik dan berhati malaikat! Baiklah saya akan segera membeli kue ini dan membaginya ke beberapa a

    Last Updated : 2023-10-09
  • Semalam Bersama Tuan Presdir   CEKREK

    CEKREK"Ibu, apakah kita tidak bisa naik motor lagi?" tanya Bima yang merindukan naik motor bersama Ibunya."Em, setelah di pikir- pikir lagi ucapan Ayah Baik mu itu tak ada salahnya, Sayang. Memang naik motor terlalu bahaya untuk anak kecil sepertimu," jawab Aruna."Tunggu dulu, Ibu akan segera memanggil taksi untuk mengantarmu ke sekolah," sambungnya."Namun menurutku naik motor besar sangat keren, Bu! Jarang teman Bima yang naik motor bersama Ibunya, apalagi jika kita berputar putar dulu sebelum masuk ke sekolah. Bima rindu masuk gang kecil mencari jalan baru dengan Ibu," ucap Bima. Aruna memandang wajah Bima. Dia tersenyum dan mengelus rambut putranya itu."Benarkah? Kalau begitu setelah usiamu 18 tahun, Ibu akan mengajarimu untuk mengendarai motor," jawab Aruna."Apakah Ibu juga bisa mengajari Ayah Baik mengendarai motor juga? Bima ingin mengendarai motor bersama Ayah Baik," jelas Bima."Bima," panggil Aruna sambil menatap Bima dalam- dalam.Dia tak tega melihat putranya memasang

    Last Updated : 2023-10-09

Latest chapter

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   KEPUTUSAN ARUNA

    KEPUTUSAN ARUNA"Ibu, ayok kita temui Eyang," pinta Bima."Ayo Aruna kita harus segera menemui Juragan Waluyo, Ayahmu. Kita harus meyakinkannya bahwa kita bisa bersama dan semua akan baik-baik saja," bujuk Dion.Aruna memandangi wajah Dion dan putranya bergantian. Dia menghela nafas panjang, kedua lelaki ini memiliki sifat yang sama ketika sudah menginginkan sesuatu maka mau tak mau harus terpenuhi saat itu juga. Namun Aruna memiliki pemikiran lain, dia harus mempertimbangkan semua baik buruknya sebelum mengambil keputusan itu."Pak Dion, maaf. Bima maafkan Ibu ya, jika keputusan Ibu kali akan mengecewakanmu. Bima, tidak semua keinginanmu harus dipenuhi kan? Ada beberapa hal yang kau tidak bisa memaksakan kehendakm karena ada kehendak lain yang Ibu inginkan," kata Aruna."Kau tak boleh egois menginginkan semuanya harus sesuai dengan maumu," sambungnya.Dion pun langsung menoleh menatap ke arah Aruna. Dia menggeleng tak percaya jika Aruna akan menolak ajakannya. Dion menatap Aruna de

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   MEYAKINKAN ARUNA MEMBUKA LEMBARAN BARU

    MEYAKINKAN ARUNA MEMBUKA LEMBARAN BARU "Aku tak ingin kau kenapa-kenapa, kemarin badanmu sangat demam sekali," kata Dion. "Tenanglah Pak Dion, aku Lebih tahu bagaimana dengan badanku. Apalagi semenjak aku menjadi seorang ibu maka aku harus bisa menghindari semuanya serta harus mengerjakan semua hal secara sendiri dalam kondisi apapun. Hebat bukan? Dan lagi, aku tak terbiasa tidur terlalu lama," kata Elena. "Apakah yakin sudah benar-benar baik?" tanya Dion mencoba memastikan karena khawatir bibir Aruna masih sangat pucat pasi. "Tentu," sahut Aruna. "Aruna aku ingin bicara serius dengaanmu," ucap Dion lagi. "Apakah benar kau dari rumah bapakku, PakDion?" tanya Aruna. Dion pun menganggukkan kepalanya. "Ya aku dari sana," jawab Dion memangku Bima dan duduk di lantai menghadap ke arah Aruna. Aruna tersenyum kecut, dia benar-benar tak mengira jika Dion akan berbuat senekat ini. Bukan tak senang dirinya diperjuangkan hanya saja dia takut Dion menghadapi kerasnya sifar Juragan Waluyo

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   NEGOSIASI DENGAN BIMA!

    NEGOSIASI DENGAN BIMA!Dia ingin segera memberikan kabar gembira itu pada Aruna dan tak mau menunda lagi. Takut jika kedua orang tua Aruna berubah pemikiran. Dia harus sesegera mungkin mengajak Aruna ke sana lagi.Dion pun segera melajukan mobilnya menuju ke apartemen milik Aruna. Dia segera menuju ke kamar milik Aruna yang memang sedang tertidur karena badannya belum sembuh benar. Untung saja Aruna sudah memberikan kode akses masuk ke dalam rumahnya. 'Ting' pintu pun terbuka, dia melihat sekelilingnya mencari anaknya."Bima! Bima!" teriak Dion memanggil Sang putra."Ya Ayah Baik," sahut Bima dari dalam kamarnya. Dion pun segera masuk ke dalam kamar. Da melihat putranya sedang asyik bermain Lego sendiri.Dia tak melihat Aruna di sana."Dimana ibumu, Sayang?" tanya Dion. Bima menole dan tersenyum ke arah Ayah Baiknya."Em, Ibu ya? Dia sedang tidur Ayah Baik. Katanya badannya masih tidak enak, tapi aku sudah menjaganya dengan baik. Aku sudah memastikan ibu untuk meminum obatnya sama

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   MERESTUI DENGAN SYARAT?

    MERESTUI DENGAN SYARAT?"Semua saya lakukan demi Aruna dan demi Bima semuanya. Seperti yang Bapak tahu sendiri, sampai saat ini pun Aruna juga belum memiliki sosok lelaki lain. Apakah Bapak berpikir jika Aruna tidak lak? Tentu dengan tegas dan jawabannya bisa kita ketahui semua tidak itu alasannya. Aruna sangat cantik dengan segala potensi yang dia miliki. Bukankah masih menjadi tanda tanya mengapa dia tak pernah menikah atau menjalankan hubungan baru dengan lelaki lain kan, Pak? Mengapa Aruna melakukan ini semua dan sebagai seorang laki-laki tentu Bapak tahu apa jawabannya kan?" jelas Dion.Juragan Waluyo terdiam mendnegar semua penjelasan Dion panjang lebar itu. Pun dengan Nyi Waluyo, ya mereka semua tidak bisa memunafikkan semua yang dikatakan oleh Dion benar. Selama ini Aruna bukannya tak laku tetapi dia memang menutup diri dan dia tahu alasan anaknya itu apa, yaitu Aruna susah sekali jatuh cinta dan mungkin cintanya telah habis bersama Dion. Apalagi sekarang dia memili

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   PERJUANGAN DION DI MULAI! PART 1

    PERJUANGAN DION DI MULAI! PART 1 "Sudahlah Pak apalagi yang mau ditutupi? Toh ini kenyataan semalam aku yakin juga Aruna juga sakit. Tapi pertanyaannya apakah ada yang merawat atau tidak. Apakah kau merawatnya, Nak?" tanya Nyi Waluyo. Dion menganggukkan kepalanya. "Ya, Bu. Saya merawatnya dengan baik dan memang benar semalam Aruna sakit. Tenang saja, saya sudah memberinya pereda panas dan membuat bubur," jelas Dion. "Syukurlah kalau kau memang memiliki sedikit perhatian kepada Aruna. Sebenarnya bapaknya dari semalam juga sangat khawatir padanya, namun kau paham kan kadang seorang lelaki tidak bisa mengungkapkan rasa sayangnya. Tapi dia tak mau menunjukkan kekhawatirannya itu pada Aruna," ucap Nyi Waluyo. "Kau tahu sendirilah kadang lelaki itu memang memiliki titik egois dan rasa cemburu kepada anak perempuannya yang sedikit berlebihan" ujarnya. Baru setelah mendengar pernyataan dari Nyi Waluyo itu sekarang dia mengerti ke mana arah

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   MEMBUKA TABIR MASA LALU DI HADAPAN ORANG TUA ARUNA

    MEMBUKA TABIR MASA LALU DI HADAPAN ORANG TUA ARUNA"Berani juga kau ke sini!" kata juragan Waluyo dari arah samping. Dion pun menoleh, dia melihat juragan Waluyo datang dengan menggunakan tongkatnya dan memakai pakaian hitam-hitam nampak sangat elegan dan wibawanya sangat keluar. Beda dengan tadi malam yang mungkin karena diliputi amarah yang besar sehingga tak menampakkan wibawa juragan Waluyo. Seketika jantung Dion berdetak kers, dia segera menyalami Juragan Waluyo meskipun merasa sedikit ngeri juga dengan penampilan juragan Waluya yang terkesan seperti dukun bagi Dion. Juragan Waluyo hanya menanggapi sekilas lalu duduk."Duduklah!" perintah juragan Waluyo. Dion pun duduk di berhadapan dengan juragan Waluyo."Ti! Narti! Buatkan minuman untuk tamu, Ti!" perintah Juragan Waluyo lagi."Nggeh Juragan!" sahut suara seorang wanita dari belakang."Sialan sepertinya memang Aruna bukan berasal dari keluarga sembarangan. Ini mungkin yang disebut dengan orang kaya tetapi hidup di desa, sungg

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   MENDATANGI JURAGAN WALUYO!

    MENDATANGI JURAGAN WALUYO!Pagi harinya Aruna terbangun saat sinar matahari datang, masuk ke kamarnya melalui kelambu. Aruna langsung mengerjapkan matanya. Dia melihat ke arah bawah, ternyata Dion sedang memegangi tangannya tidur di kursi sofa yang di dekatkan pada tubuhnya. Sedangkan Bima berada di pelukannya. Aruna pun mulai beranjak untuk membuat sarapan untuk mereka, untung saja semalam Dion dengan gesit merawatnya. Kepalanya sudah tak pusing lagi."Aruna kau sudah bangun? Masih pusing? Bagaimana keadaanmu?" tanya Aruna."Aku sudah lumayan Baik, Pak Dion. Kau tak papa tidur dibawah begitu? Apa kau tak masuk angin nanti? Kau tidur di ruangan AC tanpa selimut. Kau baik-baik saja? Aku buatkan susu jahe ya," kata Aruna mulai khawatir. "Tenanglah, Aruna. Ini semua tidak sebanding dengan apa yang kau dan Bima sudah rasakan dulu. Aku tak masalah, jadi kau jangan khawatir," jawab Dion."Terima kasih ya, Pak Dion. Terima kasih kau sudah merawatku, berkat dirimu aku merasa jauh lebih ba

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   ARUNA SAKIT!

    Aruna Sakit!"Ibu, Ibu dan Ayah baik tak apa-apa kan? Kalian akan bersama kan?" tanya Bima."Tidur yuk!" ajak Aruna pada Bima.Dion menoleh, dia melihat Aruna memperjuangkannya seperti ini, tiba-tiba perasaan bersalah dan menyesal bergelanyut di benaknya. Dulu dia meninggalkan Aruna dan salah paham kepadanya sampai bertahun-tahun akhirnya Aruna harus menyimpan semua kesakitan ini sendiri. Kerasnya hidup mengasuh Bima, hambatan yang dilakukan dan dirasakan hanya bisa dirasakan dengan juragan Waluyo. Orang yang seharusnya tak ikut bertanggung jawab dalam masalah ini. Itulah yang membuat dia menutupi kebodohannya sendiri yang sangat egois. "Apakah Eyang tak suka dengan Ayah Baik? Apakah Eyang akan melarang Ayah Baik ke sini?" tanya Bima."Tidak kok. Eyang tak marah," kata Aruna."Lalu kenapa tadi Eyang langsung pulang dan marah?" tanya Bima."Mungkin Eyang lelah. Maaf ya jika kau harus terbangun. Sekarang tidur ya, Nak," perintah Aruna sambil menggendongnya."Ayah Baik, ayok! Temani Bi

  • Semalam Bersama Tuan Presdir   NYI WALUYO TURUN TANGAN!

    NYI WALUYO TURUN TANGAN!"Eyang, Apakah Eyang Kakung tahu jika Bima dan Ayah baik memiliki persamaan? Kami memiliki penyakit yang istimewa dan hanya diderita oleh orang-orang tertentu saja. Bukankah selama ini Eyang dan Ibu selalu panik pada perasaan yang dirasakan Bima dan kesakitan ini? Tetapi sekarang rasanya Ibu dan Eyang tidak perlu khawatir lagi, karena ada Ayah Baik yang akan menemani Bima. Kami seringkali meminum obat bersama, karena memang kami harus minum vitamin untuk menjaga dunia. Benar kan Ayah Baik?" tanya Bima sambil mengusap air mata Dion yang juga turut jatuh.Juragan Waluyo langsung terdiam mendengar pernyataan cucunya itu. Ya dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi jika yang mengatakan hal seperti itu adalah Bima. Karena memang selama ini dia sangat mencintai Bima dan tidak ingin terjadi hal-hal mengerikan pada Bima."Eyang, kenapa Eyang harus marah-marah kepada Ayah Baik? Percayalah sungguh Ayah Baik ini adalah orang yang sangat baik sekali kepada Bima, juga pada Ibu

DMCA.com Protection Status