Share

66. BINTANG #1

Setidaknya, aku harus tertidur sebelum berangkat misi.

Namun, gagal. Mataku tidak bisa terpejam. Dadaku terus berdegup kencang. Kupikir aku seperti bocah yang mau diberi mainan. Aku merasa hidupku di ambang batas. Besok hanya waktu yang tepat mendorongku ke jurang.

Kuputuskan melihat bintang di halaman belakang Gerha.

Dan tampaknya aku tidak sendirian. Begitu melangkah ke pekarangan, suara langsung menyahut dari Gerha sebelah. “Terlalu bersemangat?”

Aku tersenyum. “Aku biasa melihatmu saat pagi, tapi melihatmu sekarang? Bahkan sebelum berangkat misi? Itu langka.”

Reila tersenyum, hanya saja tanpa basa-basi. “Aku takut.”

“Boleh aku masuk?”

“Lewat pintu depan?”

“Pertanyaan retorik.” Aku mendengus.

Dia tampaknya memang sengaja mengangkat obrolan itu. “Masuklah.”

Jadi, aku melompati pagar. Kami sama-sama anak alam.

Reila duduk d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status