Share

523. KAKAK ADIK #9

Aku membangunkan Profesor Merla dan Reila.

Kami punya rencana untuk pergi pagi-pagi buta, bahkan sebelum matahari terbit—semalam kami membicarakan itu penuh semangat, tetapi kini, bahkan dua jam setelah matahari terbit, mereka masih terlelap. Aku tidak berniat membiarkan banyak makanan itu terdiam terlalu lama, jadi aku membangunkan mereka.

Profesor Merla berhasil terbangun. Awalnya dia panik, terkejut karena tidak sadar sudah tidur terlalu lama. Namun, entah bagaimana tiba-tiba dia menganggap itu wajar. Bahkan dia berkata dengan suara yang masih agak sumbang. “Sungguh, ini pertama kali aku bisa tidur senyenyak ini di tengah misi. Rasanya seperti sudah di Padang Anushka. Jam berapa sekarang?”

“Tujuh lebih,” kataku.  

“Kau kelihatan segar.”

“Sudah mandi. Airnya segar sekali. Ada baju di lemari. Dan ada makanan di luar. Dan masih ada banyak lagi. Sebaiknya Bibi bersiap—dan kau.” Aku ter

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status